Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJA SAMA

JASA MASTER OF CEREMONY

Pada hari ini […..] tanggal [………] bulan [………..] tahun [……..] bertempat di [………], telah
ditandatangani perjanjian kerja sama antara*):

1. Nama : [……………………………….]

Jabatan : [……………………………….]

Alamat : [……………………………….]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama […………………………………….] yang untuk selanjutnya di dalam
perjanjian ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama : [……………………………….]

Jabatan : [……………………………….]

Alamat : [……………………………….]

Dalam hal ini bertindak sebagai direktur sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang penyediaan
tenaga entertaintment yang beralamat di [………………………………….], dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama [………………………] yang untuk selanjutnya di dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Para pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

‹ PIHAK PERTAMA adalah sebuah perusahaan yang akan menyelenggarakan [……………………..] yang
selanjutnya disebut Acara.

‹Acara akan dilaksanakan pada tanggal [……………..] pukul [………] sampai dengan pukul [……….]

waktu setempat bertempa di [……………………].

Hari/jam yang telah disebutkan di atas selanjutnya dalam perjanjian ini akan disebut sebagai hari H.

PIHAK PERTAMA menawarkan kepada PIHAK KEDUA untuk menyediakan seorang pembawa acara
(MC/master of ceremony).

‹PIHAK KEDUA bersedia menerima tawaran kerja sama dari PIHAK PERTAMA untuk menyediakan
MC pada acara tersebut.

Kedua belah pihak bersepakat untuk melaksanakan perjanjian ini dengan ketentuan sebagai berikut.

PASAL 1

Hal yang dimaksudkan dengan perjanjian kerja sama dalam perjanjian ini adalah perjanjian kerja sama
pemakaian jasa dimana PIHAK PERTAMA menggunakan jasa MC dan PIHAK KEDUA telah bersedia untuk
menyediakan seorang MC pada acara yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
Perjanjian ini berlalu sejak ditandatanganinya oleh para pihak dan tetap berlaku sampai dengan para
pihak telah menjalankan kewajibannya dan telah memperoleh haknya masing-masing.

PASAL 3

PIHAK PERTAMA menyanggupi membayar jasa PIHAK KEDUA untuk seorang MC sebesar Rp
[……………………………] untuk tampil pada Acara tersebut.

PASAL 4

Pengaturan pembayaran sebagai honor PIHAK KEDUA tersebut di atas diatur sebagai berikut.

a. Down payment sebesar Rp [………………….] yang akan dibayarkan segera setelah penandatanganan
kontrak secara tunai dan perjanjian ini sebagai bukti pembayarannya yang sah.

b. Sisanya sebesar Rp [……………….] akan dibayarkan secara sekaligus dan tunai pada hari H sebelum

PIHAK KEDUA tampil pada Acara tersebut.

PASAL 5

PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk :

a. menyiapkan segala peralatan yang diperlukan bagi layaknya seorang MC yang profesional,
b. menyediakan makanan dan minuman pada saat gladi resik dan sebelum performance untuk seorang
MC,

c. apabila ada peralatan yang tidak dapat dipenuhi oleh PIHAK PERTAMA maka hal ini akan
dibicarakan dan kemudian menggantikannya dengan yang lainnya yang dapat dipakai oleh PIHAK KEDUA
dengan kualitas yang sekurang-kurangnya sama dengan yang diminta oleh PIHAK KEDUA,

d. melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian ini, dan

e. menyediakan fasilitas antar jemput dari alamat PIHAK KEDUA ke tempat pelaksanaan Acara.

PIHAK KEDUA berkewajiban untuk:

PASAL 6

a. menjaga ketertiban dan disiplin dalam segala hal yang berkaitan dengan perayaan HUT sebagaimana
tersebut dalam buku acara yang disiapkan PIHAK PERTAMA,

b. mengatur serta menjaga agar setiap materi acara dimulai dan berakhir sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan PIHAK PERTAMA

c. hadir tepat waktu pada saat gladi resik dan pada hari perayaan HUT yang telah ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA, dan

d. bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA dan memberikan penampilan yang terbaik untuk kepuasan
seluruh pihak yang terlibat dalam perayaan HUT.
PASAL 7

1. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan pihak
lainnya

2. Pengecualian dari ketentuan ayat 1, perjanjian ini dapat dibatalkan dengan syarat-syarat dan
konsekuensi sebagai berikut:

a. Apabila pembatalan terjadi karena PIHAK PERTAMA tidak memperoleh izin dari instansi terkait
maka PIHAK PERTAMA tidak berhak menarik kembali seluruh jumlah pembayaran yang telah diterima
PIHAK KEDUA.

b. Apabila pembatalan dikarenakan oleh pertimbangan ekonomi, politis, dan alasan-alasan apa pun dari
PIHAK PERTAMA selain dari yang disebutkan pada huruf a di atas maka PIHAK PERTAMA wajib
untuk membayarkan secara penuh nilai kontrak yang telah diatur pada pasal 4 perjanjian ini.

c. PIHAK PERTAMA tetap berkewajiban untuk membayar seluruh nilai kontrak apabila Acara dibatalkan
oleh karena kelalaian kesalahan koordinasi pelaksanaan PIHAK PERTAMA.

d. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk membayar seluruh kontrak secara tunai dan sekaligus jika
pembatalan terjadi karena pertimbangan kondisi keamanan yang tidak terkendali di lokasi pelaksanaan
sebagai implikasi dari pelaksanaan Acara tersebut.

PASAL 9

1. Force majeure yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah suatu keadaan memaksa di luar batas
kemampuan kedua belah pihak yang dapat mengganggu bahkan menggagalkan terlaksananya
pelaksanaan Acara seperti bencana alam, epidemik, peperangan, pemogokan, sabotase,
pemberontakan masyarakat, blokade, kebijaksanaan pemerintah khususnya di bidang moneter,
kecelakaan atau keterlambatan yang disebabkan karena keadaan di luar kemampuan manusia.
2. Apabila salah satu atau kedua belah pihak mengalami kerugian akibat force majeure sebagai tersebut
pada ayat 1 maka secara eksklusif PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menanggung kerugiannya
masing-masing dan tidak saling menuntut satu terhadap yang lain.

PASAL 9

1. Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan
menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila secara musyawarah untuk mufakat tidak dapat menyelesaikan perselisihan tersebut maka
kedua belah pihak sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.

3. Dan apabila tidak mencapai kesepakatan melalui mediasi maka kedua belah pihak akan
menyelesaikan secara hukum andalan hal ini dengan segala akibatnya memilik tempat kediaman hukum
yang tidak berumah pada kantor panitera Pengadilan Negeri [……………………].

PASAL 10

Demikian surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua masing-masing dibubuhi materai secukupnya
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dipahami dan dilaksanakan sepenuhnya oleh para
pihak tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun juga.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[………………………….] [………………………………]

Anda mungkin juga menyukai