Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Semoga berkah dan keselamatan tercurah kepada kita semua. Puji syukur ke
hadirat Allah SWT, yang dengan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah memberikan
kemudahan dan kelancaran dari persiapan, proses observasi, analisis, hingga
terselesaikannya penyusunan laporan observasi ini.
Observasi ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wawotobi pada Hari Selasa, 30
April 2019. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh kelompok observer dalam satu kali
pertemuan, atau satu kali tatap muka. Alokasi pembelajaran untuk pembelajaran
Bahasa Inggris dalam satu kali tatap muka adalah 2 x 40 menit. Observasi
pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah sebagai tugas mata kuliah Teori-Teori
Belajar sebenarnya merupakan bentuk aplikasi teori belajar konstruktivisme yang
diterapkan oleh dosen pembimbing. Kelompok observer mendapat pengalaman yang
menarik dan berharga dengan pelaksanaan observasi tersebut.
Penulis berharap agar penyusunan laporan observasi ini dapat memberikan
sumbangan pengetahuan yang berkaitan dengan aplikasi teori belajar dalam
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas, terutama untuk jenjang pendidikan menengah
pertama. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan observasi ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengundang saran, kritik, serta masukan dari pembaca
sekalian.

Kendari, Mei 2019

Penulis.

|
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan Observasi ...................................... 1
B. Tujuan Kegiatan Observasi ................................................... 2
C. Ruang Lingkup Kegiatan Observasi .................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Observasi .......................................................... 4
B. Deskripsi Hasil Observasi ..................................................... 6
C. Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar
yang Digunakan ................................................................... 12
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 20
B. Implikasi .............................................................................. 20
C. Saran .................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 22

|
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan Observasi


Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Pada dasarnya observasi
bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian
dilihat dan perspektif subjek yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Deskripsi harus kuat, faktual, sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai hal
yang tidak relevan (Diunduh dari http://dunia-
penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-dan-penggunaan-teknik.html,
diakses pada Rabu, 1 Mei 2019). Berangkat dari konsep tersebut, dalam
mendeskripsikan hasil kegiatan observasi pembelajaran, diungkapkan secara
detail dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam setting observasi.
Mempelajari berbagai teori belajar akan lebih lengkap bilamana disertai
dengan kegiatan observasi. Oleh karena itu, sebagai kelanjutan dalam
mempelajari berbagai teori belajar yang telah dilaksanakan dalam perkuliahan,
baik yang telah dilakukan melalui diskusi dan pembahasan bersama, maka
dilaksanakan pula kegiatan observasi pembelajaran. Kegiatan observasi
dimaksudkan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran di kelas pada jenjang
pendidikan tertentu.
Dalam kegiatan perkuliahan yang telah dilaksanakan dalam beberapa
kali pertemuan, telah membahas mengenai beberapa teori belajar, antara lain: (1)
teori konstruktivisme; (2) teori belajar behavioristik; (3) teori belajar kognitif dan
(4) teori belajar humanistik. Teori-teori belajar tersebut memiliki karakteristik,
kelebihan, dan kelemahan masing-masing. Aplikasi teori belajar di lembaga
pendidikan, dalam hal ini di sekolah, harus disesuaikan dengan aspek-aspek yang
berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Aspek-aspek tersebut
seperti; usia peserta didik, karakteristik peserta didik, materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, kebutuhan khusus, setting atau lingkungan belajar, dan lain
sebagainya.
Aplikasi teori-teori belajar bertujuan untuk mencapai keberhasilan,

6 efektivitas, dan efisiensi dalam pembelajaran yang dilangsungkan di kelas.


Kenyataan bahwa pemahaman mengenai teori-teori belajar di kalangan peserta
didik memang masih menjadi hal yang belum umum dalam penyelenggaraan
pembelajaran di sekolah-sekolah, tidak berarti bahwa selama ini praktek

|
pembelajaran tidak tercakup dalam teori-teori belajar. Sebenarnya pendidik telah
mengaplikasikan teori-teori belajar dalam pembelajaran yang diampunya.
Kegiatan observasi yang dilakukan adalah untuk menganalisis aplikasi
teori belajar yang dilaksanakan di sekolah. Analisis dalam kegiatan observasi ini
berangkat dari kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh kelompok observer
terhadap proses pembelajaran Bahasa Inggris di kelas. Analisis dilakukan untuk
mengidentifikasi aplikasi teori belajar tertentu yang diterpakan dalam
pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Tujuan Kegiatan Observasi


Kegiatan observasi ini bertujuan untuk melakukan pengamatan kegiatan
pembelajaran Bahasa Inggris di SMP dan mendeskripsikan hasil observasi yang
dilakukan. Tidak berhenti sampai di sini, hasil observasi dianalisis, dengan cara
mengidentifikasi jenis teori belajar apa yang diaplikasikan oleh guru dalam
pembelajaran yang diampunya. Observasi berlangsung satu kali pertemuan.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Observasi


Observasi yang dilakukan dibatasi pada pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Inggris dalam satu kali tatap muka. Hal ini dimaksudkan agar observasi terfokus
untuk mengidentifikasi dan menganalisis proses pembelajaran Bahasa Inggris
yang dilakukan dalam satu kali tatap muka tersebut dapat dikategorikan dalam
teori belajar tertentu yang relevan dengan pelaksaaan pembelajaran Bahasa
Inggris yang diobservasi.
Dalam observasi yang dilaksanakan secara berkelompok ini pada awalnya
membatasi ruang lingkup kegiatan observasi pada pengamatan pembelajaran di
kelas dengan metode Non partisipate observation, dimana observer dalam
kegiatan observasi yang dilakukan. Kelompok observer hanya melihat,
mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi observasi.

|
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi kelompok dilaksanakan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teori Pembelajaran Bahasa Inggris. Observasi dikategorikan sebagai salah
satu model pembelajaran kontekstual – aktual. Pelaksanaan observasi
memberikan gambaran secara nyata situasi dan kondisi tertentu. Observasi
pembelajaran di kelas memberikan tambahan wawasan bagi kelompok observer
mengenai praktek pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah.
Telah disebutkan di bagian pendahuluan laporan ini, metode observasi
yang digunakan oleh kelompok observer adalah dengan partisipate observation,
yakni dengan berbaur dalam situasi belajar. Selama kegiatan observasi
berlangsung, kelompok observer melakukan pencatatan proses pembelajaran
serta melakukan kegiatan pendokumentasian pembelajaran. Pencatatan bertujuan
untuk menangkap segala aspek dalam proses pembelajaran. Pendokumentasian
pembelajaran dilakukan dengan cara merekam proses pembelajaran di kelas
dengan menggunakan kamera video. Berikut adalah pelaksanaan observasi yang
dilakukan oleh kelompok observer:
1. Tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan observasi.
Obsevasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wawotobi dengan alamat
Jln.Haluoleo, No.34, Kelurahan Wawotobi, Kecamatan Wawotobi,
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Kelas yang diobservasi adalah kelas
VIII G, dengan jumlah siswa 26 anak.
Observasi dilaksanakan pada Sabtu, 30 April 2019, pada jam
pelajaran ke 3 yakni pada pukul 10.25 – 11.45. Dalam satu kali tatap muka
adalah dua jam pelajaran atau 2 x 40 menit.
2. Aspek-aspek yang berkaitan dengan observasi.
Guru pengampu : Jafar, S.Pd
Mata pelajaran : Bahasa Inggris, Kelas VII dan VIII
Sebelum dan sesudah kegiatan observasi pembelajaran di kelas,
kelompok observer juga melakukan wawancara dengan guru pengampu.
Diperoleh keterangan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1
Wawotobi sudah mengimplementasikan Kurikulum 2013.

|
Gambar 1. Observer sedang melakukan wawancara

3. Instrumen Pengamatan
Dalam melakukan pengamatan tersebut, pengamat menggunakan Instrumen
Pengamatan yaitu Lembar Observasi dengan tujuan untuk mengarahkan dan
memudahkan pengamatan kami. Pernyataan-pernyataan dalam Lembar
observasi tersebut kami rancang berdasarkan deskripsi umum dari beberapa
teori pembelajaran. Jadi dari 20 pernyataan yang terdapat dalam lembar
observasi mewakili keempat teori belajar tersebut. Berikut penjabaran
pernyataan yang mewakili setiap teori belajar:

|
Berikut Rancangan Lembar Observasi :

10

|
4. Kesulitan dan hambatan.
Dalam observasi yang dilakukan, guru dengan jujur menyampaikan
bahwa, yang bersangkutan belum menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) hanya sekedar memberikan batasan dalam pembelajaran,
Padahal RPP memiliki fungsi penting dalam kegiatan pembelajaran, karena
deskripsi mengenai persiapan – pelaksanaan – penilaian proses pembelajaran
tercantum dalam RPP. Oleh karena itu pengamat berinisiatif untuk mencari
sumber lain yang dapat memberikan informasi dan kontribusi tentang RPP
tersebut sehingga ada acuan yang bisa dijadikan pembanding dalam
pengamatan proses pembelajaran tersebut.
.
B. Analisis Observasi Kelas dengan Aplikasi Teori Belajar yang Digunakan
Sebelum membahas mengenai hasil analisis observasi pembelajaran
Bahasa Inggris dengan aplikasi teori belajar tertentu, perlu digambarkan secara
umum Teori-teori belajar yang akan akan digunakan.
- Teori belajar
Teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku
individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan. Dalam psikologi, teori belajar selalu dihubungkan dengan
stimulus-respons dan teori-teori tingkah laku yang menjelaskan respons
makhluk hidup dihubungkan dengan stimulus yang didapat dalam
lingkungannya. Berikut ini beberapa penjelasan tentang teori-teori belajar
1. Teori Belajar Behavioristik
Pertama kali teori ini dicetuskan oleh Gage dan Berliner yaitu tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
Teori belajar behaviour menyatakan bahwa interaksi antara stimulus respons
dan penguatan terjadi dalam suatu proses belajar.
2. Teori Belajar Konstruktivisme
Pengetahuan yang kita miliki adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.
Seseorang yang belajar akan membentuk pengertian, ia tidak hanya meniru
atau mencerminkan apa yang diajarkan atau yang ia baca, melainkan
menciptakan pengertian baik secara personal maupun social. Pengetahuan
tersebut. dibentuk melalui interaksi dengan lingkungannya.
Prinsip Teori belajar Konstruktivisme

11 • Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri


• Pengertahuan tidak dapat dipindahkan oleh guru
• Murid menuju ke konsep yang lebih rinci
• Guru sekedar memfasilitasi

|
3. Teori Belajar Humanistik
Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya
secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif dan tujuan
pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.

Untuk itu guru harus memahami perilaku siswa dengan mencoba memahami
dunia persepsi siswa tersebut sehingga apabila ingin merubah perilakunya,
guru harus berusaha merubah keyakinan atau pandangan siswa yang ada.

4. Teori belajar Kognitivisme


Untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa, dan membantu siswa
menjadi pembelajar yang sukses, maka pengajar yang menganut paham
Kognitivisme banyak melibatkan siswa dalam kegiatan dimana faktor
motivasi, kemampuan problem solving, strategi belajar, memory retention
skill sering ditekankan.
Selain itu, perlu di gambarkan juga bagan mengenai alur pelaksanaan
pembelajaran secara garis besar. Bagan tersebut untuk mempermudah analisis
aplikasi teori belajar pada tiap bagian dalam proses pembelajaran yang
diobservasi. Berikut adalah bagan yang menggambarkan alur pelaksanaan
pembelajaran yang diobservasi:

Opening Main Activities

Material explanation by
Teacher

Practice

Presentation and Discussion

Feedback and reflection

Closing

Bagan 1. Alur pelaksanaan pembelajaran pembelajaran yang ideal

12 Selanjutnya dalam menganalisis pelaksanaan pembelajaran tersebut


sesuai dengan teori belajar tertentu, analisis akan difokuskan pada kegiatan inti.
Analisis tidak hanya secara deskriptif naratif tetapi akan dideskripsikan dengan

|
skema dan foto-foto yang diperoleh saat observasi dilaksanakan serta dari
lembar observasi (Terlampir)
Tujuannya, selain untuk mempermudah dalam mengidentifikasikan
jenis teori belajar yang relevan dimaksudkan juga agar hasil analisis dapat
memberikan gambaran riil pelaksaan pembelajaran Bahasa Inggris yang telah
diamati.
Berikut analisis detailnya:
1. Kegiatan Pendahuluan

Ga
Gambar 2. Guru sedang melakukan kegiatan awal pembelajaran

Pada gambar diatas terlihat guru sedang melakukan kegiatan awal yakni,
Mengucapkan salam, presensi dan sedikit mengaitkan pembelajaran hari ini
dengan pembelajaran yang telah lalu. Dalam kegiatan ini guru sudah
menerapkan sedikit teori belajar humanistic walaupun masih kurang dalam
memberikan apersepsi. Dari hasil wawancara, guru cukup banyak
memberikan saran dan nasihat kepada siswa-siswanya.
2. Kegiatan Inti : Penjelasan materi oleh guru.
Guru memberikan penjelasan secara lisan pada siswa di depan kelas.
Berikut adalah gambar dan skema proses pembelajaran tersebut:

Dalam penyampaian materi, guru


menggunakan bahasa yang sangat
mudah dimengerti dan cukup
memberikan koreksi kepada siswa jika
terdapat kesalahan, hal ini
menunjukan guru tersebut sedikit
mengaplikasikan teori belajar
Behavioristik. Namun guru tersebut
masih kurang dalam memfasilitasi
baik itu berupa penggunaan
pendekatan, menerapkan model dan
media pembelajaran interaktif
Gambar 3. Guru sedang menjelaskan materi
sehingga siswa menjadi kurang aktif
13 pembelajaran (Teori belajar constructivisme)

|
Penjelasan materi oleh guru
tentang “ When I was a child” .
Penjelasan guru merupakan penjabaran
dari materi yang tercantum dalam buku
paket. Namun terlihat guru kurang
menguasai materi karena tidak pernah
lepas dari buku pegangan. Hal ini
dikarenakan guru tidak mempersiapkan
Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)

Disela-sela penjelasannya, guru juga


mengajukan pertanyaan pada siswa
terkait dengan materi yang sedang
dijelaskannya dan memberikan latihan
dan koreksi namun tidak menjelaskan
untuk perbaikan kesalahan tersebut
(guru kurang memberi feedback (umpan
balik). Terlihat juga siswa kurang
antusias dan proaktif, karena guru
kurang memanfaatkan media dan tidak
ada reward dan reinforcement yang bisa
membangkitkan gairah siswa dalam
belajar.

Gambar 4. Kegiatan penutup

14

|
3. Kegiatan Penutup
Dalam tahap terakhir ini, guru tersebut tidak melakukan refleksi dan
tindak lanjut. Tetapi langsung menutup pembelajaran tanpa mengevaluasi
dan menyimpulkan materi yang sudah diajarkan hari ini.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil analisis aplikasi teori belajar
dengan observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Wawotobi,
terhadap pembelajaran Bahasa Inggris kelas VIII, guru tersebut telah
mengaplikasikan sedikit perpaduan antara teori belajar behavioristik
dengan teori belajar humanistik. Ternyata dalam satu kali tatap muka
pembelajaran bahasa inggris di kelas penerapan teori belajar tidak hanya
meliputi satu aplikasi teori belajar saja, tetapi bisa lebih dari satu.
Kreativitas guru dan inovasi pembelajaran menjadi bagian penting dalam
proses pembelajaran di kelas, agar pembelajaran dapat mencapai tujuan
yang diharapkan. Selain itu diperlukan juga persiapan sebelum
pembelajaran yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar
pembelajaran dapat berjalan secara terarah, jelas dan tepat . Pembelajaran
yang diampu oleh guru dinilai berjalan secara dinamis dan menyenangkan,
dilain sisi pengaturan waktu dan penguasaan materi dapat tercapai dengan
baik.

15

|
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mempelajari teori-teori belajar akan lebih optimal jika dilengkapi
dengan pelaksanaan observasi pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi
sangat membantu para mahasiswa untuk mengenali, mengidentifikasi, serta
melakukan analisis terhadap aplikasi teori-teori belajar. Secara khusus,
kelompok observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran Bahasa
Inggris di jenjang pendidikan menengah pertama.
Pembelajaran yang diobservasi adalah mata pelajaran Bahasa
Inggris. Observasi dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wawotobi, pada hari
Selasa, 30 April 2019. Teknik observasi yang digunakan oleh kelompok
observer adalah dengan surface observation, dengan keterlibatan seminim
mungkin agar tidak mempengaruhi arah proses pembelajaran yang mengacu
pada teori belajar tententu.
Analisis hasil observasi untuk mengidentifikasi pelaksaaan
pembelajaran relevan dengan teori belajar tertentu, dilakukan dengan cara
menganalisis setiap tahapan proses pembelajaran pada kegiatan inti.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat ditemikan jawaban bahwa
pembelajaran Bahasa Inggris yang telah diobservasi merupakan perpaduan
aplikasi sebagian kecil teori belajar behavioristik dan teori belajar
humanistic

B. Implikasi
Pelaksanaan observasi tersebut telah menambah wawasan kelompok
observer mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di SMP terkait
dengan aplikasi teori-teori belajar. Penyusunan laporan observasi ini
16 diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi banyak pihak. Selain
itu diharapkan pula agar pendidik menunjukkan performa yang mantap dan

|
penyelenggaraan pembelajaran yang optimal agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Optimalisasi dalam persiapan hingga penilaian pembelajaran harus
direncanakan terlebih dahulu, sehingga pembelajaran yang dilakukan
memiliki arahan dan pedoman yang jelas. Mempelajari teori belajar tidak
cukup dengan menguasai konsep-konsepnya saja secara teoritis, tetapi
praktek untuk mengaplikasikan teori belajar dalam pembelajaran yang
diampu, akan memberikan pengaruh positif dalam pelaksanaan pembelajaran.

C. Saran
Setiap pendidik agar senantiasa melakukan personal – quality
control untuk menjamin mutu pengajaran dan pembelajaran sebagai bagian
penting kewajiban seorang guru. Penggunaan teori belajar untuk
diaplikasikan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas harus
melihat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti peserta didik, materi
pembelajaran, dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran
memberikan makna bagi perubahan perilaku peserta didik. Pembelajaran
yang bermakna adalah pembelajaran yang tidak hanya meningkatkan
kemapuan kognitif siswa, tetapi juga mampu mendorong perkembangan
afeksi dan psikomotor siswa.

17

|
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Kumpulan Makalah Teori-Teori Pembelajaran IPS Kelas A. Yogyakarta:


Pasca Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2012.
Anonim. Pengertian dan Penggunaan Teknik Pengumpulan Data Penelitian.
Diunduh dari http://dunia-penelitian.blogspot.com/2011/11/pengertian-
dan-penggunaan-teknik.html, diakses pada Selasa, 13 Nopember 2012.

18

|
19

Anda mungkin juga menyukai