Anda di halaman 1dari 13

METABOLISME LIPID

ILMU DASAR KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

AGUNG FAJAR KURNIAWAN

ANGINA ROHDALYA SOLIN

DELIMA YANTI

DINI JUWAIRIYAH HUTASUHUT

FATKHUL MUKLISIN

NURAISYAH HARAHAP

NURSELINA

NOPRIA SYAFIRA

OCTORY FARADISA

SAPTA KURNIASIH

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

2017
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dikehidupan sehari-hari kita mengenal lemak atau lipid. Lemak dan minyak
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai mentega dan lemak hewan. Minyak
umumnya berasal dari tumbuhan, contohnya minyak jagung, minyak zaitun, minyak kacang,
dan lain-lain. Walaupun lemak berbentuk padat dan minyak adalah cairan, keduanya
mempunyai struktur dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah triester dari gliserol, yang
dinamakan trigliserida.
Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak larut air yang
terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti eter dan kloroform.
Sifat inilah yang membedakannya dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan
molekul hayati lainnya. Lipid adalah senyawa biomolekul yang digunakan sebagai sumber
energi dan merupakan komponen struktural penyusun membran serta sebagai pelindung
vitamin atau hormon.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan lipid?
2. Apakah fungsi dari lemak?
3. Apa saja klasifikasi dalam lemak?
4. Bagaimana metabolisme dari lemak?
5. Apa saja sumber dari lemak?
6. Apa saja penyakit dalam tubuh jika kelebihan dan kekurangan lemak?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lipid.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lipid.
3. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dari lipid.
4. Untuk mengetahui dan memahami metabolisme dari lipid.
5. Untuk mengetahui dan memahami sumber dari lipid.

2
6. Untuk mengetahui dan memahami penyakit dalam tubuh akibat kelebihan dan
kekurangan lipid.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

LEMAK (LIPIDA)
1. Definisi Lipid
Lipida atau lemak adalah sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsur-unsur
Carbon (C), Hydrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat yang dapat larut dalam
zat-zat pelarut tertentu, seperti (petroleum benzene, ether). Lemak padat yang terdapat pada
suhu kamar disebut gaji sedangkan lemak yang cair pada suhu kamar disebut minyak. (Jeani,
2012). Lemak mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut nonpolar seperti ethanol,
eter, kloroform dan benzene. (Almatsier, 2009).

Lemak merupakan sumber energy yang dapat menyediakan energy sekitar 2.25
kali lebih banyak daripada yang diberikan oleh karbohidrat (pati, gula) atau protein. Istilah
lemak atau minyak lebih umum digunakan daripada lipida. Lemak dalam pangan berperan
sebagai pelarut dan pembawa vitamin-vitamin larut lemak (A, D, E, dan K). (Muchtadi,
2009).

Dalam sumber lain lemak juga diartikan sebagai sumber energy yang dipadatkan
yang terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak (fatty acid). Lemak jenuh lebih
meningkatkan kadar kolestrol serum daripada lemak tak jenuh ganda. Lemak diemulsifasikan
oleh getah empedu dan dicerna oleh enzyme lipase pancreas. Hasil pencernaan ini
dimetabolisir untuk menghasilkan energy, disimpan didalam jaringan adipose atau turut
membentuk sebagian jaringan tubuh. (Beck, 1993).

2. Fungsi Lipid
a. Sumber energy
Lemak dan minyak merupakan sumber energy paling padat, yang menghasilkan 9
kalori untuk tiap gram yaitu 2 ½ kali energy yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein
dalam jumlah yang sama. Sebagai simpanan lemak, lemak merupakan cadangan energy tubuh
paling besar. Simpanan ini berasal dari konsumsi berlebihan salah satu atau kombinasi zat-zat

3
energy karbohidrat lemak, dan protein. Lemak tubuh pada umumnya disimpan sebagai
berikut : 50% dijaringan bawah kulit (subkutan), 45% disekeliling organ dalam organ perut
dan 5% di jaringan intramuskuler.
b. Sumber asam lemak esensial
Lemak merupakan asam lemak esensial asam linokleat dan linolenat.
c. Alat angkat vitamin larut lemak
Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu. Lemak susu dan minyak ikan
laut tertentu mengandung vitamin A dan D dalam jumlah berarti. Hamper semua minyak
nabati merupakan sumber vitamin E, minyak kelapa sawit mengandung banyak karotenoid
(provitamin A), lemak membantu transportasi dan absobsi vitamin larut lemak yaitu A, D, E,
dan K.
d. Menghemat protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesi protein, sehingga
proteintidak digunakan sebagai sumber energy.
e. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan
lambung, sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi
tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan.
f. Sebagai pelumas
Lemak merupakan pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
g. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan panas
tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
h. Pelindung organ tubuh
Palisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati dan
ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan melindunginya
terhadap benturan dan bahaya lain.
Fungsi lemak didalam makanan memberikan rasa gurih, memberikan kualitas
renyah, terutama pada makanan yang digoreng, memberi kandungan kalori tinggi dan
membrikan sifat empuk (lunak) pada kue yang dibakar. Didalam tubuh lemak yang ditimbun
ditempat-tempat tertentu, yang memberikan fiksasi organ tersebut seperti biji mata dan ginjal.
Jaringan dibawah kulit melindungi tubuh dari hawa dingin, sedangkan pada
wanita memberikan countrous khas feminism, seperti jaringan lemak didaerah gluteal dan
didaerah bahu dan dada.
Asam lemak polyunsaturated fatty acid (pufa) merupaka zat gizi yang esensial
bagi kesehatan kulit dan rambut. Pada binatang percobaan yang menderita defisiensi pufa
timbul gejala-gejala kulit sejenis encema bersisik, tetapi belom pernah dilaporkan terjadi pada
penderita manusia. Namun demikian ada sejenis encema di daerah kulit muka dan kepala
pada anak-anak yang dilaporkan dapat disembuhkan dengan pemberian pufa dalam bentuk

4
minyak. Jumlah minyak sumber pufa yang dapat memberikan penyembuhan datu perbaikan
sangan sedikit hanya beberapa tetes saja sehari.

3. Klasifikasi Lipid
Klasifikasi lipida yang penting dalam ilmu gizi menurut kompisisi kimia dapat
dilakukan sebagai berikut :
a. Lipida sederhana
1. Lemak netral
Monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak dengan
gliserol).
2. Ester asam lemak dengan alcohol berberat molekul tinggi
a. Malam
b. Esterl sterol
c. Ester nonsterol
d. Ester vitamin A dan ester vitamin D
b. Lipid majemuk (compound lipids)
1. Fosfolipida
2. Lipoprotein
c. Lipida turunan (derived lipids)
1. Asam lemak
2. Sterol
a. Kolesterol dan ergosterol
b. Hormon dan streoida
c. Vitamin D
d. Garam empedu
3. Lain-lain
a. Karotenoid dan vitamin A
b. Vitamin E
c. Vitamin K
Vitamin larut lemak secara kimiawi sebetulnya termasuk golongan lipida.
Klasifikasi lipida menurut fungsi biologiknya di dalam tubuh adalah :
1. Lemak simpanan yang terutama terdiri atas trigliserida dan disimpan didalam depot-
depot didalam jaringan tumbuh-tumbuhan dan hewan. Lemak ini merupakan
simpanan energy paling utama didalam tubuh, dan didalam hewan, disamping itu
merupakan sumber zat gizi esensial. Komposisi asam lemak trigliserida simpanan
lemak ini bergantung pada susunan makanan.
2. Lemak structural yang terutama terdiri atas fosfolipida dan kolestrol.
Didalam jaringan lunak structural ini sesudah protein, merupakan ikatan structural
terdapat dalam konsentrasi tinggi.

4. Metabolisme Lipid
Pencernaan lemak mulai terjadi dalam usus dua belas jari (duo-denum) tempat
lemak mengalami proses pengemulsian oleh getah empedu dan hidrolisis menjadi asam-asam
lemak bebas serta monogliserida oleh enzim lipase pankreas. Produk pencernaan ini dalam
proporsi yang lebih besar akan masuk kedalam sel-sel mukosa usus dimana terjadi

5
pembentukan kembali trigliserida dari produk tersebut. Sebagian diantaranya bergabung
dengan protein dan kolestrol sehingga terbentuk lipoprotein. Sebagian lagi akan diserap
langsung kedalam sirkulasi portal sebagai asam-asam lemak dan gliserol (Back, 2011).
Fosfolipida dicernakan oleh enzim fosfolipase yang dikeluarkan oleh pancreas
dengan cara yang sama. Hasil pencernaan adalah dua asam lemak dan lisofosfogliserida.
Ester kolesterol dihidrolisis oleh enzim kolosterol esterase yang dikeluarkan oleh pankreas
(Almatsier, 2009).
Asam lemak dan gliserol dipergunakan untuk menopang fungsi tubuh seperti
diuraikan di atas. Di dalam tubuh, lemak diubah menjadi benda-benda keton seperti aseton,
asam asetat dan beta hidroksi butirat. Lebih lanjut zat-zat ini diolah menjadi karbondioksida
dan air yang diantaranya dikeluarkan melalui urin (Nurchmah, 2001).
Ringkasan proses metabolisme lipida.

Saluran penernaan Proses pencernaan


1. Mulut Mengunyah, mencampurkan dengan air ludah dan ditelan.
Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual.
2. Esophagus Tidak ada pencernaan
3. Lambung Lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai hidrolisis trigliserida
menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu lebih banyak
dihidrolisis. Lipase lambung menghidrolisis lemak dalam jumlah
terbatas.
4. Usus halus Asam empedu mengemulsi lemak. Lipase berasal dari pankreas dan
dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi
menjadi digliserida, monogliserida, gliserol dan asam lemak.
Fosfolipase berasal dari pankreas menghidrolisis fosfolipida menjadi
asam lemak dan lisofosfogliserida. Kolesterol esterase berasal dari
pankreas menghidrolisis ester kolesterol.
5. Usus besar Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan.

Orang-orang dari budaya barat mencerna sekitar 100 gram triasilgliserol per hari.
Pencernaan dan penyerapan lipid ini bersama-sama dengan pencernaan fosfolipid tergantung
pada sekresi dari pankreas (eksokrin) dan aliran empedu dari kantong empedu. Konsituen
penting dalam sekresi pankreas adalam enzim, sedangkan pada empedu adalah garam
empedu.
Pencernaan lipid dilakukan dalam usus halus oleh reaksi enzim-enzim hidrolisis
yang disebut lipase dan fosfolipase , yang bekerja pada triasiligliserol dan fosfolipid dari
makanan. Enzim hidrolisis bekerja pada lipid yang menolak air. Enzim ini perlu untuk
bekerja pada antarmuka air-lipid. Lipase pencernaan yang disekresikan kedalam lumen pada

6
usus halus bergabung dengan permukaan tetesan lemak besar. Produk awal pencernaan oleh
lipase dan fosfolipase yakni asam lemak dan lisofosfogliserida, yang merupakan detergen
kuat. Molekul-molekul ini mempercepat proses percernaan karena keduanya memecah
tetesan lemak besar menjadi banyak sekali tetesan kecil. Konstentrasi asam lemak menigkat
dan 2 monoasilgliserol dihasilkan, yang keduanya masuik kedalam micelle garam empedu.
Monoasilgliserol juga meningkatkan reaksi detergen garam empedu, sehingga memudahkan
emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin yang larut dalam lipid. Micelle campuran ini
bermigrasi dalam jumlah besar menuju permukaan sel epitel usus dimana asam lemak,
vitamin yang larut dalam lipid, dan 2 monoasiligliserol dilepaskan dari micelle tersebut.
Asam lemak dengan rantai karbon yang panjangnnya sama atau lebih dari 14 (asam
rantai panjang) berdifusi secara pasif kedalam sel epitel usus. Molekul ini memasuki sel
dengan menuruni suatu gradient konsentrasi karena konsentrasi asam lemak bebas dalam
micelle campuran adalah tinggi sedangkan konsentrasinya dalam sel adalah rendah. Membran
sel bukanlah penghalang bagi asam lemak lipofilik. Masuknya asam lemak kedalam sel
segera diikuti dengan pengikatan pada suatu protein pengikat yang mempunyai afinitas tinggi
untuk asam lemak rantai panjang dengan serempak 2 monoasiligliserol secara pasif berdifusi
kedalam sel epitel dan bersama dengan asam lemak kemudian diubah dengan cepat menjadi
triasilgliserol.
Triasilgliserol yang baru didintesis kemudian masuk kedalam kilomikron (suatu
jenis lipoprotein) yang disekresikan oleh sel epitel usus kedalam lacteal, yakni saluran getah
bening dalam villi usus halus. Lalu, kilomikron tersebut lewat dari kandungan getah bening
menuju saluran thoraks, lalu memasuki darah dan berperan untuk transport bahan bakar lipid
menuju berbagai jaringan. Dalam metabolisme kilomikron, senyawa tersebut mampu
mengantarkan bahan bakar lipid kepada jaringan-jaringan ekstrahepatik.

5. Sumber Lipid
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa
sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega, margin, dan lemak
hewan (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian,
daging dan ayam gemuk, krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang masuk
dengan lemak atau minyak. Sayur dan buah (alpukat) sangat sedikit mengandung lemak.
Kadar lemak beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel :

Bahan Makanan Nilai Lemak Bahan Makanan Nilai Lemak


Minyak kacang tanah 100,0 Mentega 81,6
Minyak kelapa sawit 100,0 Margarin 81,0

7
Minyak kelapa 98,0 Coklat manis, batang 52,9
Ayam 25,0 Tepung susu 30,0
Daging sapi 14,0 Keju 20,3
Telur bebek 14,3 Susu kental manis 10,0
Telur ayam 11,5 Susu sapi segar 3,5
Sarden dalam kaleng 27,0 Tepung susu skim 1,0
Tawes 13,0 Biscuit 14,4
Ikan segar 4,5 Mie kering 11,8
Udang segar 0,2 Jagung kuning, pipil 3,9
Kacang tanah terkelupas 42,8 Roti putih 1,2
Kelapa tua, daging 34,7 Beras setengah giling 1,1
Kacang kedelai kering 18,1 Ketela pohon (singkong) 0,3
Tahu 4,6 Alpukat 6,5
Tempe kacang kedelai 4,0 Durian 3,0
murni
90,0
Lemak sapi
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes 1979

Koselterol didalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis didalam hati.
Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein, atau lemak. Jumlah yang disintetis
bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan.
Kolesterol hanya dapat didalam makanan sel hewan. Sumber utama kolesterol
adalah hati, ginjal, dan kuning telur. Setelah itu daging, susu penuh dan keju, udang dan
kerang. Ikan dan daging ayam sedikit sekali mengandung kolesterol. Oleh karena itu,
dianjurkan didalam diet rendah kolesterol. Kadar kolesterol dibeberapa makanan dapat dilihat
dibeberapa makanan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel : Kadar Kolesterol Beberapa Bahan Makanan (Mg/100rgam)

Bahan Makanan Kolesterol Bahan Makanan Kolesterol


Kuning telur 2630 Daging kambing direbus 98
Telur utuh 504 Daging sapi direbus 94
Hati direbus 274 Daging ayam direbus 79
Mentega 250 Lemak hewan 95
Udang direbus 150 Susu bubuk penuh 109
Keju (Cheeder) 111 Susu cair penuh 14
Margarin 0
Sumber : Wilson, E, D, K, H. Fisher dan P.A. Garcia, Principles of Nutrition, 1979. Halm 74.

Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak
nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari
binatang. Jenis lemak ini berbeda dalam jenis asalm lemak yang menyusunya. Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih
rendah dan dalam suhu kamar berbentuk cair, disebut minyak.

8
Di dalam daging, sel-sel yang mengandung lemak ada yang menyelip tersebar
diantara sel-sel otot, da nada pula yang terkumpul membentuk jaringan lemak yang jelas
terlhat. Karena itu dibedakan lemak tak terlihat (invisible fat) dari lemak terlihat (visible fat).
Antara keduanya tidak terdapat perbedaan susunan kimiawi.
Dalam hidangan di Indonesia, terutama hidangan masyarakat yang kurang
mampu, kwatum lemak didalam hidangan sangat rendah dan terutama berasal dari nabati
minyak kelapa. Decade terakhir ini minyak kelapa sawit (red palm oil) semakin mengambil
peran sebagai minyak makan disamping minyak makan kelapa. Di Indonesia red palm oil
(crude palm oil) diumumkan lagi menjadi minyak makan (minyak goreng) yang bening, tidak
berwarna merah. Minyak kacang tanah semakin kurang dipergunakan didalam hidangan atau
mengolah (menggoreng) makanan di Indonesia. Di Negara-negara maju, banyak minyak
untuk konsumsi berasal dari biji-bijian, seperti kacang tanah, biji jagung, biji kacang kedelai,
biji kapas dan sebagainya. Lemak hewani terutama berasal dari timbunan cadangan energy,
pada babi dan sapi lemak babi disebut lard.

6. Penyakit Yang Berhubungan Dengan Lemak


Dalam fungsinya sebagai salah satu zat gizi penghasil utama energi kekurangan
konsumsi lemak akan mengurangi konsumsi kalori, tetapi hal ini tidak begitu penting, karena
kalori dapat pula dipenuhi oleh zat-zat gizi lain, yaitu karbohidrat dan protein, bahkan di
Indonesia sebagian besar kalori diberikan oleh karbohidrat yang lebih murah dan lebih mudah
didapat.
Dalam kaitan lemak sebagai defisiensi lemak atau gangguan absorpsi lemak dapat
memberikan gejala-gejala defisiensi vitamin yang larut lemak, misalnya vitamin A dan
vitamin K, ternyata pada kondisi yang memberikan hambatan penyerapan lemak gejala-gejala
defisiensi kedua vitamin itu dapat timbul, dan pernah dilaporkan ini terjadi pada gangguan
sekresi empedu.

Berikut beberapa penyakit akibat kelebihan lemak didalam tubuh antara lain :

1. Obesitas
Semua jenis lemak yang masuk ke dalam tubuh bisa jadi adalah lemak tak jenuh.
Berbagai jenis sumber lemak yang terus menumpuk dalam tubuh tidak bisa dimanfaatkan
semua oleh tubuh. Akibatnya maka lemak akan terus menumpuk dalam jaringan tubuh di
berbagai tempat. Jika kondisi dibiarkan terus menerus maka bisa menjadi sangat gemuk dan
bahaya obesitas ini akan mengancam tubuh dengan berbagai jenis penyakit seperti penyakit
jantung, stroke.
2. Kerusakan Dinding Arteri

9
Konsumsi lemak jenuh berlebihan akan membuat kandungan kolesterol dalam
darah meningkat. Hal ini juga akan memberikan efek buruk untuk arteri jantung. Jika sudah
terjadi kerusakan arteri maka bisa menyebabkan masalah pada otak dan ginjal. Kolesterol
tinggi dalam darah kemudian akan menekan arteri dan dapat menyebabkan beberapa
kerusakan seperti pendarahan arteri dan penumpukan plak arteri. Kerusakan dinding arteri
juga bisa terjadi karena bahaya diabetes, bahaya junk food.
3. Meningkatkan Resiko Kanker
Pola makan yang buruk seperti terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan tidak
mengkonsumsi makanan kaya serat dengan baik akan memicu tumbuhnya sel kanker di
berbagai organ tubuh.
4. Sembelit
Orang yang terbiasa mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi
bisa mempengaruhi sistem kerja organ tubuh. Akibat yang paling mudah terjadi adalah
gangguan pada organ pencernaan seperti usus dan perut. Lemak membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk dikonsumsi sehingga terkadang organ lambung tidak bisa kosong
sepenuhnya. Penyakit yang paling sering terjadi adalah sembelit. Sembelit menjadi salah satu
pertanda bahwa perut dan sistem pencernaan tidak bisa bekerja dengan baik.
5. Kerusakan Otak
Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung lemak juga bisa
menyebabkan kerusakan otak karena, kandungan lemak jenuh bisa merusak bagian
hipotalamus. Hipotalamus adalah salah satu bagian didalam otak yang berfungsi untuk
mengatur keseimbangan energi.
6. Kolesterol Tinggi
Konsumsi berbagai jenis lemak bisa meningkatkan kandungan kolesterol dalam
tubuh. Kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan berbagai masalah seperti kerusakan arteri,
penumpukan plak pada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah dan berbagai jenis
resiko penyakit jantung. Bahkan kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan tekanan darah
tinggi yang apabila terus terjadi maka bisa menyebabkan komplikasi jantung, penyakit ginjal
dan gejala stroke.

Adapun penyakit yang disebabkan oleh kekurangan lemak dalam tubuh antara lain :

1. Menggangu Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah


Lemak terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sifat dan dampaknya bagi tubuh,
yaitu lemak baik dan lemak jahat. Lemak baik adalah high density lipoprotein (HDL) yang
berfungsi untuk memungut sisa-sisa lemak yang menumpuk di pembuluh darah dan
kemudian di bawa ke hati, yaitu tempat metabolisme lemak dalam tubuh. Ketika anda

10
menerapkan diet rendah lemak, makan jumlah HDL (lemak baik) di dalam tubuh berkurang.
Padahal baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.
2. Depresi
Asupan lemak yang kurang bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi. Hal
ini berkaitan dengan fungsi lemak yang berperan dalam sintesis hormon dan neurotransmitter,
salah satunya adalah serotonin. Serotonin adalah sebuah zat di dalam sistem saraf yang
disebut neurotransmitter yang berperan untuk memunculkan perasaan tenang dan damai.
Sehingga jika anda kekurangan lemak didalam makanan yang dikonsumsi, anda berisiko
untuk mengalami depresi dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya.
3. Berisiko Mengalami Kekurangan Berbagai Vitamin
Lemak berperan penting dalam metabolisme serta penyerapa vitamin larut lemak,
yaitu vitamin A, D, E, K. vitamin-vitamin tersebut memerluka lemak di dalam tubuh untuk
bisa diserap. Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti dari Colorado State
University memang kondisi kekurangan vitamin larut lemak jarang ditemukan, tetapi bukan
tidak mungkin. Jika hal ini terjadi maka fungsi tubuh akan terganggu dan muncul berbagai
masalah pada kesehatan. Contohnya saja masalah pada kulit, kulit menjadi kering, terlihat
pucat, dan kusam, karena vitamin E yang baik untuk kulit jumlahnya kurang didalam tubuh.
Tidak hanya itu, munhkin akan muncul gangguan pada tulang sebab berkaitan dengan
kekurangan vitamin D dan vitamin K, masalah pada penglihatan yang berhubungan dengan
kurangnya vitamin A.
4. Sering Merasa Kedinginan
Salah satu fungsi lemak adalah menjaga suhu tubuh agar selalu normal. Setiap
orang memiliki lemak subkutan yaitu lemak yang berada dibawah lapisan kulit. Lemak jenis
ini yang menjaga tubuh dari dinginnya udara luar. Tidak hanya itu, lemak-lemak tersebut
menghasilkan panas agar tubuh tidak kedinginan. Oleh karena itu, orang yang bertubuh kurus
lebih sering merasa kedinginan atau sensitive akan suhu lingkungan yang rendah.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Lipid didefinisikan sebagai senyawa yang tak larut dalam air yang diestrak dari
organisme hidup menggunakan pelarut yang kepolarannya lemah atau pelarut nonpolar.
Istilah lipid mencakup berbagai macam kelompok senyawa yang berbeda-beda strukturnya.
Dari definisi diketahui bahwa lipid tidak larut dalam air. Namun kenyataannya lipid terdapat
dalam lingkungan air, sehingga sifatnya didalam air sangat penting dalam sistem biologis.

11
Banyak tipe lipid yang bersifat amifilik, yang berarti terdiri atas dua bagian yakni daerah
hidrokarbon yang nonpolar dan daerah yang polar atau ionic atau keduanya.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengerti dan
memahami pengertian, fungsi, metabolisme, sumber penyakit yang berhubungan dengan
lipid. Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memberikan kritikan yang
dapat membangun kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Ngili, Y. (2013). Biokimia dasar. Bandung : Rekayasa Sains.

Marks, D. B., Marks, A. D., & Smith, C., M. (2000). Biokimia kedokteran dasar :

sebuah pendekatan klinis. Jakarta : EGC.

Campbell, N., A & Reece , C., J. (2002). Biologi. Jakarta : Erlangga.

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2009). Biokimia harper. (edisi 27).

Jakarta : EGC.

Nurachmah, E. (2001). Nutrisi dalam keperawatan. Jakarta : Perpustakaan Nasional

RI Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Sediaotama, A., J. (2012). Ilmu gizi. Jakarta : Dian Rakyat.

12
13

Anda mungkin juga menyukai