Anda di halaman 1dari 8

KARYA TULIS POPULER TENTANG KESEHATAN

SEHAT DENGAN SAMPAH


Oleh : dr. Saptandia Wulan Cahyaning Lestari

Apa yang terlintas di benak anda ketika anda mendengar kata “sampah”? Saya yakin
kita semua akan berpikir tentang hal negatif setelah mendengar kata itu. Sampah diartikan
sebagai benda yang sepele yang tidak dipakai, tidak diinginkan dan terkadang dibuang
sembarangan sesuka hati. Tidak jarang kita melihat pemakai jalan raya seenaknya membuang
sampah dijalanan, yang akhirnya membuat jalanan kita terlihat kotor dan membuat pengguna
jalan tidak nyaman.
Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang
umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun-daun, plastik, kain bekas, karet dan lain-
lain. Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja, maka akan menimbulkan bau dan gas yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbilkan pengotoran udara. Selain
itu, tradisi membuang sampah di sungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian
cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut.
Dan pada kenyataannya, sampah telah mencemari tanah, air dan udara dalam kota.
Kementrian Lingkungan hidup dan Kehutanan menginformasikan bahwa Indonesia
adalah negara penyumbang sampah plastik ke laut terbanyak kedua di dunia setelah Cina
sejak tahun 2016. Tidak hanya itu, volume data sampah yang ada di Indonesia saat ini telah
mencapai 66,5 juta ton selama tahun 2018 ini, dan sebagian besar berasal dari kategori
sampah rumah tangga yang kebanyakan adalah sampah plastik.
Baru-baru ini, Indonesia dikejutkan dengan berita ikan paus jenis sperm whale yang
ditemukan mati di Pulau Kapota, Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Terdapat
5,9 kilogram sampah plastik yang ditemukan di dalam perut ikan paus sepanjang 9,5 meter
ini dan diduga telah lama terdampar karena ditemukan dengan keadaan tubuhnya sudah
membusuk. Karena berita ini, fakta polusi laut di Indonesia pun menjadi perhatian mata
dunia.
Berdasarkan asalnya, sampah digolongkan dalam dua bagian yakni sampah organik
(sampah basah) dan sampah an-organik (sampah kering). Selain itu, sampah dihasilkan dari
beberapa sumber utama, antara lain:
1. Rumah tangga; sampah domestik yang dihasilkan berupa sisa makanan, bahan dan
peralatan yang sudah tidak dipakai lagi, bahan pembungkus, kertas, plastik dsb.
2. Tempat perdagangan, seperti pasar, supermarket, toko, warung. Sampah yang
dihasilkan berupa bahan dagangan yang rusak, buah, sayur, kertas, plastik, karton
dsb.
3. Industri. Sampah industri yang dihasilkan tergantung dari macam dan jumlah
bahan. Industri sering kali membuang sampah di sekitar pabrik, sehingga
menimbulkan pencemaran lingkungan. Tentu saja yang demikian dapat
meresahkan penduduk yang bertempat tinggal disekitarnya.
Berdasarkan uraian diatas maka dampak sampah terhadap kesehatan lingkungan,
antara lain:
1. Dampak terhadap kesehatan pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan
baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena bakteri yang
berasal dari sampah dengan pengolahan yang tidak tepat dapat bercampur
dengan air minum. Penyakit DBD dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengolahan sampahnya kurang memadai
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
- Sampah beracun; telah dilaporkan di jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa
(Hg) yang berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang
memproduksi baterai dan akumulator
2. Dampak terhadap lingkungan; cairan terhadap rembesan sampah yang masuk ke
dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk
ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap dan hal ini mengakibatkan
berubahnya ekosistem perairan biologis
3. Dampak terhadap sosial ekonomi. Pengolahan sampah yang kurang baik dapat
membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang
tidak sedap dan pemandangan buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
Serta dapat memberikan dampak negatif bagi kepariwisataan
Usaha pengendalian sampah untuk menangani permasalahan sampah secara
menyeluruh perlu dilakukan alternatif pengolahan yang benar. Teknologi yang paling tepat
untuk pemecahan masalah adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam
penggunaan lahan dengan cara pembakaran yang terkontrol atau insinerasi dengan cara
memakai incenerator.
Selain itu juga dapat memakai prinsip reduksi bersih yang diterapkan dalam
keseharian misalnya dengan menerapkan prinsip 4R yaitu reduce, reuse, recycle dan replace.
Dalam keseharian, yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mengurangi volume sampah
dan mencegah penularan penyakit antara lain:
- Belanja jangan boros, perhitungkan keperluan dengan cermat
- Bawalah keranjang belanja yang dapat dipakai berulang kali sehingga
mengurangi sampah palstik
- Upaya daun sebagai pembungkus karena sampah daun hancur ditanah
- Jangan masukkan sampah kedalam got sungai atau laut
- Sampah dapur dan dedaunan untuk kompos, kertas untuk daur ulang, kaleng
untuk pot
Dengan adanya permasalahan sampah yang kian hari kian kompleks, membuat
pemerintah membuat program-program yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan
sampah. Mulai dari membuat kompetisi kampung sehat, kompetisi kader lingkungan sehat
hingga menggandeng berbagai pihak untuk turut aktif membuat kegiatan yang bertujuan
memecahkan masalah sampah.
Salah satunya adalah bentuk nyata inovasi dari Klinik di Kota Malang yang melayani
pengobatan pasien dibayar dengan sampah. Kini, warga bisa sehat dengan sampah.
Klinik Asuransi Sampah (KAS) merupakan sebuah klinik yang melayani pengobatan
pasien yang kurang mampu, dimana masyarakat yang datang untuk berobat hanya perlu
membawa sampah untuk ditukarkan dengan pemeriksaan yang akan dilakukan oleh para
dokter yang akan menangani. Klinik ini berlokasi di Gadang, Malang. Pembentukan klinik
yang digagas oleh dr. Gamal Albinsaid berserta rekan-rekannya semasa kuliah di Universitas
Brawijaya.
Klinik Asuransi Sampah didirikan pada tahun 2010, lalu berhenti sejenak setelah 6
bulan berjalan. Program ini bermula dari PKM yang di tulis oleh dr. Gamal Albinsaid, beliau
bersama rekan-rekannya pada awalnya mendirikan 5 klinik dengan konsep yang sama, namun
seiring berjalannya waktu, empat klinik lainnya telah berhenti beroperasi dikarenakan
ekspektasi akan respon dan ketertarikan akan kemudahan yang diberikan oleh klinik ini
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan sangat berbeda. Pembukaan klinik ini diharapkan
dapat menghimpun masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk mengumpulkan sampah
sebagai jaminan kesehatan. Namun respon serta partisipasi masyarakat sendiri kurang,
sehingga pembukaan keempat klinik dianggap tidak efektif.
Klinik yang berada di Gadang ini dapat bertahan dikarenakan oleh lokasi klinik
tersebut berada dekat dengan pasar Gadang. Diaman terdapat banyak limbah yang dapat
diberikan oleh masyarakat ke klinik tersebut, sehingga sistem yang telah dibentuk oleh klinik
ini dapat terus berjalan hingga sekarang.
Dalam buku biografi “Gamal Albinsaid: Menyehatkan Indonesia dengan Sampah”
yang ditulis oleh Fachmy Casofa, diketahui bahwa awal mula Gamal tergerak mendirikan
Indonesia Medika diawali perkenalannya dengan teori Devine Calling. Dalam teori tersebut
dijelaskan keberhasilan suatu gagasan di bidang apa pun tergantung pada tiga hal: pleasure,
strenght, dan meaning. Selain itu, Gamal yang semasa kuliah memang menyenangi kegiatan
penelitian ingin mengubah paradigma bahwa 92% hasil riset hanya akan menjadi penghias
perpustakaan. Dari sinilah lahir program pertama Indonesia Medika yakni Klinik Asuransi
Sampah (KAS) yang berusaha memadukan pendekatan penelitian dan penerapan.
Program ini lahir pada bulan Maret 2010 digagas oleh Gamal dan empat temannya,
Muhammad Maulana, Dofi Hamid Hunaif, Didin Arya, dan Sapta Adi, dibawah bimbingan
dr. Rista Rosita, M. Kes. Terbersitnya gagasan membuat program ini dilecut oleh kisah nyata
yang mereka saksikan pada tahun 2005. Ada anak seorang pemulung bernama Khaerunnisa
yang meninggal karena diare di gerobak ayahnya karena tidak bisa berobat sebab
pendapatannya hanya Rp. 10.000,- per hari. Dari sinilah mereka tergerak untuk membuat
program asuransi kesehatan mikro dengan premi rendah yang dapat dijangkau masyarakat
kecil.
Awal mula program ini dimulai dari penerapan klinik kesehatan milik dr. Rita Rosita
yang bertempat di Lowokwaru, Malang. Tapi tak lama gagasan ini tidak dapat dilanjutkan
karena sulitnya pengimplementasian sistem penjaminan pembayaran biaya kesehatan dengan
sampah ini.
Manfaat adanya KAS dalam buku tersebut dijelaskan bahwa KAS tak hanya menjadi
solusi masalah kesehatan, tapi juga permasalahan pengelolaan sampah perkotaan. Selain itu
program ini mendidik masyarakat perkotaan untuk menjadikan sampah tetap bermanfaat bagi
kesehatan. Yang ketiga ia berharap program ini menjadi inspirasi bagi lahirnya gerakan sosial
masyarakat dan kesehatan lainnya.
Berkat program ini, Gamal berhasil menyabet berbagai penghargaan diantaranya
HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepeneurship First Winner 2014, Tokoh
perubahan 2014 versi koran republika, penghargaan dari Menko PMK Puan Maharani pada
November 2014, penghargaan Ksatria Bakti Husada Kartika, penghargaan dari Wali Kota
Malang 2014 sebagai Penemu kreatif Pengelolaan Sampah, dan masih banyak lagi.
Menurut Taufiq, Project Officer KAS yang ditemui di kantor Indonesia Medika, dari
lima klinik kini yang berhasil bertahan hanya satu yang beralamat di Jl. Kyai Parseh Jaya 18B
Bumiayu Kota Malang. Klinik yang dekat dengan Pasar gadang ini dioperasikan oleh total 7
orang, termasuk dirinya sendiri, dua dokter, tiga apoteker, serta Sulis yang bertugas menarik
premi sampah dan menakar harganya. Klinik ini hingga kini sudah memiliki member sekitar
250-an yang terdiri atas warga di area RW 5 sekitar klinik tersebut.
Nantinya, Taufiq dan Sulis setiap hari Rabu akan mendatangi rumah-rumah yang
telah bertanda khusus sticker merah sebagai tanda anggota untuk menarik sampah. Sampah
yang disetorkan sementara hanya yang berbentuk sampah kering anorganik seperti kardus,
botol, aluminium, plastik, besi, yang langsung ditakar harganya oleh Sulis untuk kemudian
langsung ditampung di penampungan sementara dan dijual. Karena proses penarikan sampah
masih menggunakan gerobak, anggota tetap klinik ini pun terbatas hanya disekitar area klinik
tersebut.
Manfaat yang bisa anggota dapatkan diantaranya selain berobat gratis, ketika
sewaktu-waktu mereka membutuhkan dokter/perawat datang ke rumah, mereka tinggal
menghubungi tim KAS. Manfaat lain diantaranya gratis konsultasi gizi, rehabilitasi medis,
monitoring penyakit kronis. Klinik ini tidak hanya melayani anggota, masyarakat non-
member pun dapat memanfaatkan layanan klinik ini namun dengan membayar biaya sesuai
yang ditetapkan berdasarkan jenis layanannya.
Menurut Taufiq, program KAS ini memang memiliki rencana untuk lebih jauh
mengembangkan ke daerah lain, tapi kesulitannya memang lagi-lagi mengenai respon
masyarakatnya sendiri. Karena menurutnya tak sedikit masyarakat Bumiayu yang tidak mau
menjadi anggota klinik tersebut dengan berbagai alasan semisal sudah terdaftar dalam
layanan BPJS, serta lebih sreg dengan puskesmas atau layanan dokter lainnya. Selain itu yang
dirasakan menjadi kesulitan penerapan program ini adalah bagaimana menyeimbangkan
antara pengeluaran klinik dan pendapatan sampah.
Untuk permasalahan tersebut, tim Indonesia Medika menggalang program baru
bertajuk Sedekah Sampah dan Corporate Care. Sedekah Sampah berusaha menerima
sumbangan sampah dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah, pondok
pesantren, dan lain-lain. Sedangkan Corporate Care berencana bekerjasama dengan pabrik
atau hotel. Dengan kedua program ini harapannya dapat menyokong sumbangsih premi
sampah masyarakat yang masih kecil itu sehingga klinik ini dapat terus beroperasi dan
melaksanakan tugasnya melayani masyarakat.
Program asuransi sampah yang sudah diterapkan oleh dr. Gamal di Kota Malang
memberikan banyak dampak, seperti berkurangnya sampah-sampah yang berserakan
disekitar rumah, berkurangnya polusi udara yang disebabkan karena sampah yang kian
menumpuk, banyaknya masyarakat yang mendapatkan akses kesehatan dengan murah dan
mudah, dan lain sebagainya. Menurut hasil penelitian yang kami lakukan, sejak awal
didirikan Klinik Bumiayu di Gadang, banyak sekali perubahan yang dirasakan. Hal ini
diungkapkan oleh Ibu Siti (pemilik bangunan klinik), di awal program asuransi sampah,
masyarakat yang datang membawa berbagai jenis sampah termasuk sampah sayur dan
makanan, tim Gamal masih menerima sampah-sampah tersebut, namun karena tidak
ada pelaksanaan daur ulang sampah, sampah-sampah tersebut justru mencemari udara yang
ada disekitar klinik, sampah tersebut menumpuk di depan rumah Ibu Siti yang lokasinya
berada di bawah klinik.
Permasalahan sampah rupanya tidak berjalan dengan baik. Kondisi yang pertama kali
terjadi adalah penyelesaian masalah sampah yang justru menimbulkan masalah baru lagi. Ibu
Siti menyampaikan, sampah yang ada disungai menjadi berkurang namun akan percuma
apabila sampahnya hanya pindah lokasi saja (dari sungai ke sekitar klinik). Akhirnya seiring
dengan berjalannya waktu, tim Gamal memberikan penyuluhan kepada masyarakat sekitar
untuk melakukan pemilahan sampah yang akan disetorkan pada klinik. Penyuluhan ini
berhasil, kini masyarakat membawa sampah yang tidak lagi mencemari lingkungan sekitar
klinik, dan sampah tersebut tidak didaur ulang oleh tim Gamal, sampah-sampah dikumpulkan
hingga mobil pengangkut sampah mengambilnya seminggu sekali, selain itu sampah yang
sekiranya bisa dijual, mereka menjualnya kembali untuk melengkapi keperluan klinik.
Asuransi Sampah Dokter Gamal menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan
yang bertumpu pada penyelesaian isu kesehatan masyarakat. Ada beberapa hal yang menjadi
poin kunci solusi ini sangat penting untuk diperhatikan yaitu pemanfaatan sampah yang
berdampak pada lingkungan dan kesehatan, pembangunan masyarakat, dan upaya adopsi
nilai-nilai global dalam ranah lokal. Asuransi sampah memanfaatkan sampah yang selama ini
menjadi polusi di masyarakat sehingga dengan pengumpulan sampah pada satu tempat maka
Dr Gamal telah berkontribusi melokalisasi sampah hasil aktivitas masyarakat yang selama ini
sulit untuk dikumpulkan. Tindakan tersebut memberikan dapak pada kebersihan lingkungan
yang kemudian terintegrasi dengan kesehatan udara yang dihirup masyarakat. Bahkan dengan
adanya asuransi sampah tersebut sampah anorganik yang selama ini menjadi tanggungjawab
pemerintah daerah berubah menjadi nilai ekonomi di masyarakat.
Poin kedua yang penting dari impelemtasi asuransi sampah adalah pembangunan
manusia yang juga merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan
atau sustainable development goals. Dr Gamal melakukan pembangunan manusia melalui
tindakan influence kepada masyarakat berupa trade-off yang akan diperoleh masyarakat
dengan menyetorkan sampahnya. Hal ini menjadi poin yang sangat menarik perhatian
masyarakat khususnya masyarakat bawah yang tidak mampu memenuhi tuntutan kebutuhan
kesehatan. Bahkan dengan asuransi, sampah yang ada di sungai dan sampah di jalan dilihat
sebagai sebuah peluang oleh masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang lebih
baik. Hal ini menunjukkan bahwa Dr Gamal membangun manusia dan karakeristik
masyarakat yang selama ini tidak peduli dengan sampah menjadi peduli dan menjadikan
sampah sebagai hal penting. Karakter ini tentu akan menjadi pembelajaran penting bagi anak-
anak dalam melihat sampah dan mengelolanya.
Poin ketiga dari solusi asuransi sampah adalah penerapan nilai-nilai global dalam
ranah lokal. Implementasi nilai global dalam ranah lokal membuat perhatian global terfokus
pada kemampuan masyarakat lokal khususnya meddleground untuk mengangkat nilai-nilai
global. Keberhasilan Dr Gamal dengan asuransi sampahnya diundang dalam banyak forum
internasonal termasuk salah satunya dari pangeran Charles sebagai masyarakat yang mampu
membawa perubahan. Hal ini tentu merupakan sebuah keberhasilan membawa nilai-nilai
global untuk membangun masyarakat di level lokal. Dengan keberhasilan dokter Gamal
banyak masyaraka luar negeri yang mampu termotivasi dengan tindakan tersebut dan
pembangunan berkelanjutan mendapat perhatian lebih besar.
Keberhasilan klinik asuransi sampah saat ini menyisakan tantangan yang cukup besar
dalam impelementasi pembangunan berkelanjutan. Klinik asurasnsi sampah kian lama kian
berkurang bahkan saat ini hanya mencapai satu klinik. Hal ini tentu merupakan hal yang
penting dan harus diperhatikan oleh Doketr Gamal. Tidak dapat dipungkiri eksistensi klinik
asuransi sampah bisa bertahan sejauh ini Karena lokasi klinik sampah yang sangat dekat
dengan sumber sampah hasil aktivtas masyarakat. Hal ini menemukan tantangan besar jika
masyarakat tidak lagi antusias dengan klinik asuransi sampah. Tantangan dalam hal
pengobatan juga menjadi hal penting. Selama ini klinik asuransi sampah hanya memberikan
obat generic sehingga sulit bagi masyarakat yang mengonsumsi obat patent. Hal ini juga
menjadi tantangan yang besar bagi klinik asuransi sampah saat kebutuhan masyarakat terkait
obat sudah tidak lagi dapat dipenuhi.
Tantangan klinik asuransi sampah selanjutnya adalah pengolahan sampah. Sebagai
sebuah klinik yang berangkat dari permasalahan kesehatan dan sampah, klinik asuransi
sampah menerapkan sistem pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan sampah. Hal
ini secara normatif tentu sangat baik. Namun hal yang perlu untuk diperhatikan oleh Dr
Gamal adalah esensi pembangunan berkelanjutan yang harus dilakukannya dengan
pemanfaatan sampah tersebut. Selama ini yang terjadi di lapangan adalah pemindahan
sampah dari satu tempat ke tempat lain atau dalam bahasa yang lebih sederhana yang terjadi
adalah pemindahan sampah yang terkumpul di klinik asuransi sampah menuju
tempat pembuangan akhir. Hal ini tentu menjadi lepas dari pembangunan berkelanjutan
karena pengolahan tersebut belum bisa dilakukan oleh KAS. Terlebih dengan pemindahan
sampah dari satu tempat menuju tempat lain belum mampu memberantas permasalahan
sampah hingga ke akar-akarnya.
Masalah sampah adalah masalah kita bersama. Bijak membuang dan mengelola
sampah dapat menyelamatkan dan menyehatkan lingkungan. Kini sampah bukan lagi hal
negatif. Kita bisa sehat dengan sampah.

Anda mungkin juga menyukai