Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
STIKES SALEWANGANG
MAROS
2019
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan hingga usia 16 minggu. Pada keadaan
muntah-muntah yang berat, dapat terjadi dehidrasi, gangguan asam-basa elektrolit dan
ketosis; keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum.
Diagnosis
Mual dan muntah sering menjadi masalah pada ibu hamil. Pada derajat yang berat dapat
terjadi hiperemesis gravidum, yaitu bila terjadi:
Faktor Predisposisi
Tatalaksana
a. Tatalaksana umum
Sedapat mungkin, pertahankan kecukupan nutrisi ibu, termasuk suplementasi
vitamin dan asam folat di awal kehamilan
Anjurkan istirahat yang cukup dan hindari kelelahan
b. Tatalaksana khusus
Bila perlu, berikan 10 mg doksilamin dikombinasikan dengan vitamin B6
hingga 4 tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi dan 1
tablet saat siang)
Bila masih belum teratasi, tambahkan dimenhidrinat 50-100 mg per oral atau
suppositoria, 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila meminum 4 tablet
doksilamin/piridoksin), atau prometazin 5-10 mg 3-4 kali sehari per oral atau
suppositoria
Bila masih belum teratasi, tapi tidak terjadi dehidrasi, berikan salah satu obat
dibawah ini :
Klorpromazin 10-25 mg per oral atau 50-100 mg IM tiap 4-6 jam
Proklorperazin 5-10 mg per oral atau IM atau suppositoria tiap 6-8 jam
Prometazin 12,5–25 mg per oral atau IM tiap 4-6 jam
Metoklopramid 5-10 mg per oral atau IM tiap 8 jam
Ondansetron 8 mg per oral tiap 12 jam
Bila masih belum teratasi dan terjadi dehidrasi, pasang kanula intravena dan
berikan cairan sesuai dengan derajat hidrasi ibu dan kebutuhan cairannya,
lalu:
Berikan suplemen multivitamin IV
Berikan dimenhidrinat 50 mg dalam 50 ml NaCl 0,9% IV selama 20
menit, setiap 4-6 jam sekali
Bila perlu, tambahkan salah satu obat berikut ini :
Klorpromazin 25-50 mg IV tiap 4-6 jam
Proklorperazin 5-10 mg IV tiap 6-8 jam
Prometazin 12,5-25 mg IV tiap 4-6 jam
Metoklopramid 5-10 mg tiap 8 jam per oral
Bila perlu, tambahkan metilprednisolon 15-20 mg IV tiap 8 jam atau
ondansetron 8 mg selama 15 menit IV tiap 12 jam atau 1 mg/ jam terus-
menerus selama 24 jam
Keterangan lainnya
2.2 Abortus
Definisi
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan, WHO IMPAC menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 22
minggu, namun beberapa acuan terbaru menetapkan batas usia kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
Diagnosis
Faktor predisposisi
Faktor dari janin (fetal) yang terdiri dari : kelainan genetik (kromosom)
Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari : infeksi, kelainan hormonal seperti
hipotiroidisme, diabetes mellitus, malnutrisi, penggunaan obat-obatan, merokok,
konsumsi alkohol, faktor immunologis dan defek anatomis seperti uterus didelfis,
inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan serviks sebelum waktu in partu,
umumnya pada trimester kedua) dan sinekhiae uteri karena sindrom Asherman.
Faktor dari ayah (paternal) : kelainan sperma
Tatalaksana Umum
a. Tatalaksana umum
Lakukan penilaian secara cepat mengenai keadaan umum ibu termasuk tandda-
tanda vital (nadi, tekanan darah, pernafasan, suhu)\
Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik
<90mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awak syok. Jika tidak
terlihat tanda-tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong
melakukan evaluai mengenai kondisi ibu karena kondisinya dapat memburuk
dengan cepat.
Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi berikan
kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam :
Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
Gentamicin 5 mg/kg BB IV setiap 24 jam
Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
Segera rujuk ibu ke rumah sakit
Semua ibu yang mengalami abortus perlu mendapat dukungan emosional dan
konseling kontrasepsi pasca kegugguran
Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus