Anda di halaman 1dari 5

1.

Perhitungan Zakat Fitrah


Zakat Fitrah per orang = 3,5 liter x harga beras di pasaran per liter. Contoh: Harga
beras di pasar rata-rata Rp10.000,- per liter, maka zakat fitrah yang harus dibayar
per orang sebesar Rp35.000,-. Kalau menghitung dari segi berat, maka Zakat
Fitrah per orang = 2,5 kg x harga beras di pasaran per kilogram.
Baca Juga: Ini Dia Tarif Pemakaman Umum di Jakarta
2. Perhitungan Zakat Profesi/Pekerjaan
gaji bulanan
Sisihkan Gaji Anda untuk Zakat via shutterstock.com
Ada 3 cara menghitung zakat profesi/pekerjaan:
1. Diqiaskan dengan zakat uang sepenuhnya,
2. Diqiaskan dengan zakat hasil tani sepenuhnya,
3. Memakai qias kemiripan dengan zakat uang dan hasil tani.
Zakat Uang dan
Qias Zakat Uang Zakat Hasil Tani
Hasil Tani
Nisab 85 gram emas 653 kg beras 653 kg beras
Kadar Zakat 2,5% 5% atau 10% 2,5%
Setiap menerima Setiap menerima
Haul 1 tahun
Penghasilan Penghasilan
Dipotong keperluan
Dipotong keperluan asasi
Pemotongan asasi dan pembayaran Tidak dipotong
dan pembayaran hutang
hutang
Contoh Perhitungan Zakat Dengan Menggunakan Qias ke-3:
Pak Ahmad adalah karyawan sebuah perusahaan swasta, setiap bulan mendapat
gaji Rp6.000.000,-. Dari gaji tersebut, Pak Ahmad mengeluarkan keperluan pokok
rumah tangga Rp3.000.000,-, membayar sekolah 2 orang anak Rp1.000.000,-,
membayar cicilan rumah Rp750.000,- dan membayar telepon dan listrik
Rp500.000,-.nisab: Setara dengan 653 kg beras. Jika harga beras Rp. 5.000,-
perkg, maka nisab dalam rupiah adalah Rp3.265.000,-. Kadar zakat: 2,5%. Haul:
Setiap menerima gaji.
Total keperluan asasi dan membayar utang: Rp3.000.000,- + Rp1.000.000,- +
Rp750.000,- + Rp500.000,- = Rp5.250.000,-
Jadi penghasilan bersih: Rp6.000.000,- – Rp5.250.000,- = Rp750.000,-
Rp. 750.000,- tidak mencapai nisab sebesar Rp3.265.000. Jadi pak Ahmad tidak
perlu membayar zakat penghasilan.
Jika penghasilan pak Ahmad adalah Rp9.000.000,- per bulan. Maka penghasilan
bersihnya setelah dipotong keperluan asasi dan hutang jatuh tempo: Rp9.000.000,-
– Rp5.250.000,- = Rp3.750.000,-. Ini sudah melebihi nisab yang sebesar
R3.265.000. Sehingga pak Ahmad wajib mengeluarkan zakat profesi sebesar:
2,5% x Rp3.750.000,- = Rp93.750,-
Keperluan asasi adalah pengeluaran bagi diri sendiri, istri dan anak. Seperti:
makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, cicilan rumah, dan bayar utang.
Contoh pengeluaran yang bukan keperluan asasi: kursus/les tambahan, membeli
TV baru padahal TV lama masih bagus, jalan-jalan ke luar kota dan makan di luar
bersama keluarga, membeli hadiah untuk acara pernikahan, dan keperluan tidak
penting lainnya.
3. Perhitungan Zakat Maal/Harta Kekayaan
Kekayaan Emas
Zakat maal berlaku untuk harta kekayaan yang dimiliki seorang muslim dengan
rumusan sebagai berikut:
Zakat Maal = 2,5% X Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun. Menghitung
Nisab Zakat Maal = 85 X harga emas pasaran per gram. Contoh: Umi punya
tabungan Rp100 juta rupiah, deposito Rp200 juta rupiah, rumah kedua yang
dikontrakkan senilai Rp500 juta rupiah dan emas perak senilai Rp200 juta rupiah.
Total harta yang dimiliki Rp1 miliar rupiah. Semua harta sudah dimiliki sejak 1
tahun yang lalu.
Jika harga 1 gram emas sebesar Rp250.000,- maka batas nisab zakat maal adalah
Rp21.250.000,- Karena harta Umi lebih dari limit nisab, maka ia harus membayar
zakat maal sebesar Rp1 miliar X 2,5% = Rp25 juta rupiah per tahun.
Harta yang wajib dibayarkan zakat maal: emas, perak, uang simpanan, hasil
pertanian, binatang ternak, benda usaha dan harta temuan. Masing-masing
memiliki nisab dan rumus mengeluarkan zakat yang berbeda, sebagai berikut:
Nisab Emas
Nisab emas sebanyak 20 dinar. 1 dinar = 4,25 gram emas. Jadi 20 dinar = 85 gram
emas murni. Dari nisab tersebut, diambil 2,5%. Jika lebih dari nisab dan belum
sampai ukuran kelipatannya, maka diambil dan diikutkan dengan nisab awal.
Contoh: Rani memiliki emas 87 gram yang disimpan. Jika telah sampai haulnya,
wajib untuk dikeluarkan zakatnya, yaitu 2,5% x 87 gram = 2,175 gram atau uang
seharga tersebut.
Nisab Perak
Nisab perak adalah 200 dirham. 1 dirham = 595 gram, dari nisab tersebut diambil
2,5% dengan perhitungan sama dengan emas.
Nisab Binatang Ternak
binatang ternak
Syarat wajib zakat binatang ternak sama dengan atas, ditambah 1 syarat lagi, yaitu
binatangnya lebih sering digembalakan di padang rumput yang mubah daripada
dicarikan makanan. nisab binatang ternak sebagai berikut:
 Unta
nisab unta adalah 5 ekor.
 Sapi
nisab sapi adalah 30 ekor. Perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah Sapi Jumlah yang dikeluarkan
30-39 ekor 1 ekor tabi’ atau tabi’ah
40-59 ekor 1 ekor musinnah
60 ekor 2 ekor tabi’ atau 2 ekor tabi’ah
70 ekor 1 ekor tabi dan 1 ekor musinah
80 ekor 2 ekor musinnah
90 ekor 3 ekor tabi’
100 ekor 2 ekor tabi’ dan 1 ekor musinnah
Keterangan:
Tabi’ dan tabi’ah adalah sapi jantan dan betina yang berusia setahun. Musinnah
adalah sapi betina yang berusia 2 tahun.

 Kambing
Nisab kambing adalah 40 ekor. Perhitungannya sebagai berikut:

Jumlah Kambing Jumlah yang dikeluarkan


40 ekor 1 ekor kambing
120 ekor 2 ekor kambing
201 – 300 ekor 3 ekor kambing
> 300 ekor setiap 100, 1 ekor kambing
Nisab Hasil Pertanian

Nisab hasil pertanian adalah 5 wasaq. 1 wasaq = 60 sha’. 1 sha’ = 3 kg. nisab
zakat hasil pertanian adalah 300 sha’ x 3 kg = 900 kg. Bila pertanian itu
menggunakan alat penyiram tanaman, maka zakatnya sebanyak 5%. Dan jika
pertanian itu diairi dengan hujan, maka zakatnya sebanyak 10%. Misalnya:
Seorang petani hasil panennya sebanyak 1000 kg. Maka zakat yang dikeluarkan
bila dengan alat siram tanaman adalah 1000 x 5% = 50 kg, bila tadah hujan,
sebanyak 1000 x 10% = 100 kg
Nisab Barang Dagangan

Nisab dan ukuran zakat barang dagangan sama dengan nisab dan ukuran zakat
emas. Syarat zakat perdagangan sama dengan syarat zakat yang lain ditambah 2
syarat lainnya:

1. Memilikinya dengan tidak dipaksa, seperti membeli dan menerima hadiah,

2. Memilikinya dengan niat untuk perdagangan,

Seorang pedagang harus menghitung jumlah nilai barang dagangan dengan harga
beli, lalu digabungkan dengan keuntungan bersih setelah dipotong hutang.
Misalnya: Seorang pedagang menjumlah barang dagangannya pada akhir tahun
dengan total Rp200.000.000,-, laba bersih Rp50.000.000,-, dan memiliki hutang
Rp. 100.000.000,-. Maka perhitungannya sebagai berikut:

Modal – Hutang: Rp200.000.000,- – Rp100.000.000,- = Rp100.000.000,-

Jumlah harta zakat adalah: Rp100.000.000,- + Rp50.000.000,- = Rp150.000.000,-

Zakat yang harus dibayarkan: Rp150.000.000,- x 2,5 % = Rp3.750.000,-

Nisab Harta Karun

Tidak hanya harta milik sendiri yang harus dizakatkan, harta yang ditemukan
seperti harta karunpun wajib dizakatkan. Harta karun yang ditemukan, wajib
dizakati secara langsung tanpa mensyaratkan nisab dan haul, sebesar 20%.

Anda mungkin juga menyukai