3 Data Khusus Ruangan (fungsi manajemen keperawatan di ruangan)
a. Fungsi Perencanaan 1) Visi ruangan Memberi pelayanan kesehatan paru dan pernapasan secara komprehensif 2) Misi ruangan a) Mewujudkan pelayanan kesehatan paru dan pernafasan melalui upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi. b) Mewujudkan mutu pelayanan prima untuk kesehatan paru dan pernafasan 3) Standar Operasional Prosedur (SOP) a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 didapatkan bahwa tindakan keperawatan sudah mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh Rumkital Dr. Ramelan Surabaya tetapi belum semua tindakan keperawatan ada Standar Operasional Prosedurnya (SOP). b) Observasi : Berdasarkan hasil pengamatan di ruang PAV VII A sudah ada buku kumpulan beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP). c) Kuesioner : Dari 11 responden didapatkan bahwa sebagian besar 54,5% menjawab sering dan sebagian kecil 45,5% perawat menjawab selalu melaksanakan tindakan sesuai dengan SOP. 4) Standar Asuhan Keperawatan (SAK) a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 didapatkan bahwa tindakan keperawatan sudah mengacu pada Standar Asuhan Keperawatan (SAK) yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. b) Observasi : Berdasarkan hasil pengamatan di ruang PAV VII A sudah ada buku Standar Asuhan Keperawatan (SAK). c) Kuesioner : Dari 11 responden didapatkan bahwa sebagian besar menjawab sering sebanyak 54,5% dan sebagian kecil perawat menjawab selalu sebanyak 45,5% perawat melaksanakan tindakan sesuai dengan SAK. 5) Standar Kinerja a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruang PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 didapatkan bahwa standart kinerja perawat diruangan sudah sesuai dengan SPO dan SAK. b) Observasi : Berdasarkan hasil pengamatan sudah ada buku tertulis tentang standar kinerja di ruangan. b. Fungsi Pengorganisasian 1) Struktur Organisasi a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 didapatkan bahwa struktur organisasi di ruangan sudah dibuat. b) Observasi : Hasil observasi didapatkan struktur organisasi sudah terpasang di ruang Karu. c) Kuesioner : sebagian besar menjawab sering sebanyak 54,5%, sebagian kecil perawat menjawab selalu sebanyak 34,4% dan sisanya menjawab kadang-kadang sebanyak 9,1% dimana perawat sudah memahami struktur organisasi di ruangan. 2) Uraian Tugas a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 didapatkan bahwa setiap perawat memiliki uraian tugas masing-masing. b) Batasan wewenang dan tanggung jawab perawat cukup jelas dengan dibuat job discription dimasing-masing ruang rawat inap. c) Observasi : Di ruangan sudah terdapat buku uraian tugas Perawat sesuai dengan perannya tetapi ada perawat yang mengerjakan tugas non keperawatan seperti administrasi pasien. d) Kuesioner : Sebagian besar menjawab sering sebanyak 72,7% dan sebagian kecil menjawab selalu sebanyak 27,3% perawat selalu melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan. 3) Pengaturan Jadwal Dinas a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 jadwal dinas perawat diruangan disesuaikan dengan jumlah perawat dan kondisi ruangan. b) Observasi : berdasarkan hasil observasi format daftar shift di ruangan menggunakan proporsi jumlah perawat yang ada. Masalah: Pengaturan jadwal dinas belum berdasarkan tingkat ketergantungan pasien 4) Pengaturan Daftar Pasien a) Wawancara : Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan PAV VII A pada tanggal 6 Mei 2019 pengaturan daftar pasien sudah berjalan dengan baik dalam suatu list daftar pasien. b) Observasi : Berdasarkan hasil observasi didapatkan hasil pengaturan daftar pasien terdapat pada buku register dan buku Katim 1 dan Katim 2. Masalah: tidak ada masalah 5) Pengorganisasian Perawatan Klien a) Wawancara : menurut kepala ruangan PAV VII A bahwa metode penugasan yang dilakukan menggunakan MPKP Tim, dengan membentuk 3 koordinator shift yang akan bertanggung jawab pada masing-masing shift. Dan perawat pelaksana akan dibagi untuk bertanggung jawab kepada pasien dengan kasus masing-masing saat timbang terima. b) Observasi : Berdasarkan hasil pengamatan pembagian tanggung jawab setiap shiftnya berdasarkan pada pengalaman dan masa kerja yang lebih lama, perawat pelaksana bekerja dibawah arahan koordinator shift yang akan bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. c) Kuesioner : sebagian besar menjawab sering sebanyak 63,3% , sebagian kecil menjawab selalu sebanyak 27,3% dan sisanya menjawab kadang-kadang sebanyak 9,1% perawat ruang memiliki persepsi baik dalam melaksanakan tugas berdasarkan metode tim.
6) Sistem Perhitungan Tenaga
a) Wawancara : berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan sistem perhitungan tenaga sudah didokumentasikan, jumlah tenaga perawat di ruang PAV VII A yakni memiliki S1 Keperawatan Ners sebanyak 2 orang, D3 Keperawatan sebanyak 10 orang, SPK sebanyak 2 orang, dan tenaga non medis sebanyak 3 orang. Perhitungan jumlah tenaga sudah disesuaikan dengan rumus Depkes yang berdasarkan pada kategori jenis asuhan keperawatan pasien, namun didapatkan masih kurangnya tenaga perawat karena jumlah pasien lebih banyak dibandingkan jumlah perawat. b) Observasi : hasil observasi pada tanggal 6 Mei 2019 perawat dinas pagi sebanyak 4 perawat sudah termasuk Karu dan Katim 2, dinas sore sebanyak 2 perawat dan dinas malam sebanyak 2 perawat. Perhitungan tenaga menurut metode Gillies diperlukan perawat sejumlah 16 perawat dalam 24 jam dengan klasifikasi pasien 3 total, parsial 5, minimal 5. Masalah: Kurangnya tenaga perawat untuk setiap shift jaga