Oleh :
dr. Yulinda Dwi Agarini
Dokter Pendamping :
dr. Handoko Sulistyo
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. N
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kaliwiro
Tanggal masuk : 20 September 2015
Tanggal Pemeriksaan : 20 September 2015
No. RM :
B. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Post tertusuk batang bambu di ketiak kiri
(Rujukan puskesmas dengan vulnus laceratum dan curiga ruptur arteri)
C. PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
Airway : bicara jelas, snoring (-), gargling (-), jalan nafas bebas
Breathing : RR 20 kali per menit, SaO2 96%, sesak (-), deviasi trakea (-),
JVP tidak meningkat.
Inspeksi thorax: jejas di thorax (-)
Palpasi Thorax: nyeri tekan (-),stem fremitus kanan=kiri
Perkusi thorax : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi thorax:
Cor : BJ I-II murni, bising (-), gallop (-)
Pulmo : hemithorax dextra et sinistra simetris saat statis dan
dinamis, SD vesikuler +/+, ST -/-
Breathing adekuat
Circulation : Nadi: 120 kali per menit teraba lemah, akral dingin (+), Tekanan
darah : 90/palpasi, perdarahan aktif (-), hemodinamik tidak
stabil
Disability : GCS E4M6V5, pupil bulat isokor d=3 mm, RC +N/+N
Environment : VL regio axilla sinistra (+), hecting (+) perdarahan sudah
berhenti, saturasi perifer 97%
Secondary Survey
Keadaan umum : tampak lemah
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Nadi : 120 x/ menit, reguler, isi dan tegangan lemah
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36,60C
Kepala : mesosefal, turgor dahi cukup
Mata : konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor 3 mm / 3 mm, reflek cahaya (+/+)
Telinga : Otoraghia (-/-)
Hidung : napas cuping (-), discharge (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-)
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-)
Leher : JVP tidak meningkat, trakea di tengah, pembesaran nnll (-)
Thorax : simetris statis dinamis, jejas (-)
: Cor : I : Ictus cordis tak tampak
Pa: Ictus cordis teraba di SIC V 2 cm LMCS
Pe: konfigurasi jantung dalam batas normal
Aus: Bunyi jantung I-II murni, bising (-)
Pulmo : I : Simetris statis dinamis
Pa: Stem fremitus kanan = kiri
Pe: Sonor seluruh lapangan paru
Aus: Suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler, ST (-) ST (-)
ST (-)
D. DIAGNOSIS
Syok hipovolemik suspek ruptur arteri brachialis sinistra, vulnus laseratum regio
axilla sinistra
E. TERAPI
1. IVFD RL 2 jalur guyur 2000 cc lanjut maintanance 20 tpm
2. O2 2 liter/ menit
3. Eksplore perdarahan
4. Injeksi ATS 1500 IU
5. Injeksi Asam traneksamat 1 ampul iv
6. Injeksi Ceftriaxon 2x1 gram
7. Rawat HCU
F. MONITORING
Monitor keadaan umum,, dan tanda vital
Rawat dokter spesialis bedah
G. Analisis Medikolegal
Pada kasus ini, pasien seharusnya dirujuk ke rumah sakit dengan cairan
intravena terpasang 2 jalur untuk menstabilkan hemodinamik pasien namun hal ini
belum dilakukan oleh tenaga kesehatan yang menangani pasien tersebut. Pasien
dirujuk dengan kondisi hemodinamik yang tidak stabil. Pasien juga belum
mendapatkan ATS padahal luka yang dialami cukup luas dan terkontaminasi. Kasus
ini melanggar UU no 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 52 yang
menyatakan bahwa pasien memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan secara
lengkap tentang tindakan medis dan mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis. Kasus ini juga melanggar UU no 29 tahun 2004 tentang praktik
Kedokteran pasal 50 yang mengatur tentang hak dan kewajiban tenaga medis. Di
dalam Undang – Undang tersebut disebutkan bahwa tenaga medis memiliki
kewajiban untuk memberikan layanan medis menurut standar profesi (SP) dan
standar operasional prosedur (SOP) serta kebutuhan medis pasien.