Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MULTIVARIAT

Analisis Bivariat

OLEH :

Dedi Nasir
1660 9050 0011 002

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
KORELASI BIVARIAT

Korelasi merupakan hubungan antara dua buah variabel, jika nilai suatu variabel
naik, sedangkan nilai variabel yang lain turun, maka dikatakan terdapat hubungan negatif
serta sebaliknya. Korelasi yang biasa digunakan dalam penelitian adalah Korelasi Pearson
Product Moment. Korelasi ini dilakukan jika sepasang variabel kontinu, memiliki korelasi.
Jumlah pengamatan variabel X dan Y harus sama, atau kedua nilai variabel tersebut
berpasangan. Semakin besar nilai koefisien korelasinya maka akan semakin besar pula
derajat hubungan antara kedua variabel. Korelasi Pearson biasanya pada hubungan yang
berbentuk linier (keduanya meningkat atau keduanya menurun). Koefisien korelasi ini
tidak menunjukkan adanya hubungan kausal antar variabelnya

Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui


keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi.
Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara
dua variabel. Analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut
Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin
mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai
mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif
menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan
hubungan terbalik (X naik maka Y turun).

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien


korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah

0,20 - 0,399 = rendah

0,40 - 0,599 = sedang

0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

Contoh kasus korelasi Bivariat


Penelitian dengan menggunakan alat ukur skala. Peneliti ingin mengetahui apakah
ada hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar pada siswa SMU Negeri 1
Yogyakarta, dengan ini Peneliti membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar.
Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert,
yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju.
Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu
sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
kecerdasan Prestasi
No (X1) Belajar (X2)
1 33 58
2 32 52
3 21 48
4 34 49
5 34 52
6 35 57
7 32 55
8 21 50
9 21 48
10 35 54
11 36 56
12 21 47

Sebelum dilakukan analisis bivariat, hal yang pertama dilakukan adalah menguji
bahwa data tersebut normal. Untuk itu digunakan software SPSS dan diperoleh hasil
sebagai berikut :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 12
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,14491253
Most Extreme Differences Absolute ,164
Positive ,164
Negative -,082
Test Statistic ,164
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Output software SPSS di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,2 hal
itu menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih besar dari alfa 0,05. Berdasarkan itu dapat
simpulkan bahwa populasi tersebut memiliki data yang berdistribusi normal. Langkah
selanjutnya adalah melakukan pengujian analisis bivariat terhadap data tersebut. Analisis
bivariat yang digunakan adalah uji Pearson’s Product Moment.
dengan menggunakan software SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

Correlations
Prestasi Belajar Kecerdasan
Prestasi Belajar Pearson Correlation 1 ,766**
Sig. (2-tailed) ,004
N 12 12
Kecerdasan Pearson Correlation ,766** 1
Sig. (2-tailed) ,004
N 12 12
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil analisis korelasi sederhana didapat korelasi antara kecerdasan dengan
prestasi belajar adalah 0,766 atau P-value > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang kuat antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Sedangkan arah hubungan
adalah positif karena nilai r (korelasi) positif, berarti semakin tinggi kecerdasan maka
semakin meningkatkan prestasi belajar.
Daftar Rujukan

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/analisis-korelasi-sederhana.html

http://statistik4life.blogspot.co.id/2009/11/korelasi-merupakan-hubungan-antara-dua.html

http://suciratu.blogspot.co.id/2013/06/analisis-bivariat.html

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan


R&D. Bandung: Alphabeta.

Anda mungkin juga menyukai