Tujuan
“Dibuat untuk Memenuhi Tugas”
Mata Kuliah Statistik Pendidikan
Penyusun
Kelompok 9 ( Sembilan )
- NURLAILAN
- DEWI ANJANI
- YUSRAH
Semester : V-A Tarbiyah
Tim Penyusun
Kelompok 9 (Sembilan )
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2
A. Pengertian Analisis Korelasi ................................................................................... 2
B. Analisis Korelasi Sederhana ................................................................................... 2
C. Analisis Koefisien Korelasi Linear Berganda ......................................................... 5
D. Analisis Korelasi Parsial ......................................................................................... 6
E. Korelasi Rank Spearman......................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................. 13
PENUTUP ........................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara
dua variabel atau lebih. Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl
Pearson pada tahun 1900. Di dalam teknik analisis korelasi, hubungan antara dua
variabel hanya mengenal hubungan searah (linier) saja, misalnya: tinggi badan
menyebabkan berat badannya bertambah, tetapi berat badannya bertambah belum
tentu menyebabkan tinggi badannya bertambah pula. Sehingga dari contoh
tersebut dapat diketahui bahwa dalam analisis korelasi dikenal penyebab dan
akibatnya.
Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent)
yang biasanya ditandai dengan huruf X. Sedangkan data akibat atau yang
dipengaruh disebut variabel terikat (dependent) yang biasanya dilambangkan
dengan huruf Y. Cara menentukan variabel bebas dan variabel terikat tergantung
pada landasan teori yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisa korelasi?
2. Bagaimana tekhnik dan aplikasi penghitungan korelasi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan analisa korelasi?
2. Menjabarkan tekhnik analisa korelasi
3. Mengaplikasikan analisa korelasi dalam karya tulis ilmiah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dajan, Anto. 1973. Pengantar Meode Statistik Jilid 1. Jakarta:
LP3ES, h. 188
2
Contoh kasus:
Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan
menggunakan alat ukur skala. VITA ingin mengetahui apakah ada hubungan
antara kecerdasan dengan prestasi belajar pada siswa SMU NEGRI xxx dengan
ini VITA membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar. Tiap-tiap
variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert,
yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat
Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total
item-item yaitu sebagai berikut:
Setelah diolah, maka hasil output yang didapat adalah sebagai berikut:
Tabel. Hasil Analisis Korelasi Bivariate Pearson
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara kecerdasan
dengan prestasi belajar (r) adalah 0,766. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
3
hubungan yang kuat antara kecerdasan dengan prestasi belajar. Sedangkan arah
hubungan adalah positif karena nilai r positif, berarti semakin tinggi kecerdasan
maka semakin meningkatkan prestasi belajar.
4
Oleh karena nilai Signifikansi (0,004 < 0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa
ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi belajar.
Karena koefisien korelasi nilainya positif, maka berarti kecerdasan
berhubungan positif dan signifikan terhadap pretasi belajar. Jadi dalam kasus
ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan berhubungan positif terhadap
prestasi belajar pada siswa SMU Negeri XXX
Ry1.2 =
Keterangan:
Ry1.2 : koefisien linier 3 variabel
ry1 : koefisien korelasi y dan X1
ry2 : koefisien korelasi variabel y dan X2
r1.2 : koefisien korelasi variabel X1 dan X2
Dimana :
ry1 =
ry2 =
r1.2 =
2
Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawalih. 156
5
Ry1.2 =
ry1.2 =
b. Koefisien korelasi parsial antara Y dan X2 apabila X1 konstanta
ry2.1 =
c. Koefisien korelasi parsial antara X1 dan X2 apabila Y konstanta
r2.1Y =
3
Ibid. h, 160
6
Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 =sangat rendah
0,20 - 0,399 =rendah
0,40 - 0,599 =sedang
0,60 - 0,799 =kuat
0,80 - 1,000 =sangat kuat
Contoh kasus :
Kita mengambil contoh pada kasus korelasi sederhana di atas dengan
menambahkan satu variabel kontrol. Seorang mahasiswa bernama Andi
melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur skala. Andi ingin meneliti
tentang hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika terdapat faktor
tingkat stress pada siswa yang diduga mempengaruhi akan dikendalikan. Dengan
ini Andi membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar dan 1 variabel
kontrol yaitu tingkat stress. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan
dengan menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak
setuju, 3 = Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12
responden didapatlah skor total item-item yaitu sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
7
10 35 54 28
11 36 56 24
12 21 47 29
8
Nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima.
5. Kesimpulan
Oleh karena nilai P value (0,181 > 0,05) maka Ho diterima, artinya bahwa
tidak ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan prestasi
belajar jika tingkat stress dibuat tetap. Hal ini dapat berarti terdapat hubungan
yang tidak signifikan, artinya hubungan tersebut tidak dapat berlaku untuk
populasi yaitu seluruh siswa SMU Negeri XXX, tetapi hanya berlaku untuk
sampel. Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan tidak
berhubungan terhadap prestasi belajar pada siswa SMU Negeri XXX.
Contoh:
Ada 10 orang responden yang diminta untuk mengisi daftar pertanyaan
tentang Motivasi dan Prestasi dalam sebuah kantor. Jumlah responden yang
diminta mengisi daftar pertanyaan itu 10 karyawan, masing-masing diberi nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Nilai yang diberikan oleh kesepuluh responden tentang
Motivasi dan Prestasi itu diberikan pada contoh berikut. Yang akan diketahui
adalah apakah ada hubungan antara Motivasi dengan Prestasi.
Berdasarkan hal tersebut maka:
1. Judul penelitian adalah : Hubungan antara Motivasi dengan Prestasi.
2. Variabel penelitiannya adalah : nilai jawaban dari 10 responden tentang
Motivasi (Xi) dan Prestasi (Yi)
3. Rumusan masalah: apakah ada hubungan antara variabel Motivasi dan
Prestasi?
4. Hipotesis:
· Ho: tidak ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi.
· Ha: ada hubungan antara variabel Motivasi dan Prestasi
4
Sudjana. 1989. Metoda Statistika Edisi 5. Bandung: Tarsito, h. 177
9
5. Kriteria Pengujian Hipotesis
· Ho ditolak bila harga ρ hitung > dari ρ tabel
· Ho diterima bila harga ρ hitung ≤ dari ρ tabel
Penyajian data
Jawaban responden yang telah terkumpul ditunjukkan pada Tabel. 1 berikut
ini:
10
dahulu dari data ordinal dalam bentuk ranking yang caranya dapat dilihat
dalam Tabel 2.
Bila terdapat nilai yang sama, maka cara membuat peringkatnya adalah:
Misalnya pada Xi nilai 9 adalah peringkat ke 1, nilai 8 pada peringkat ke 2,
selanjutnya disini ada nilai 7 jumlahnya dua. Mestinya peringatnya kalau
diurutkan adalah peringkat 3 dan 4. tetapi karena nilainya sama, maka
peringkatnya dibagi dua yaitu: (3 + 4) : 2 = 3,5. akhirnya dua nilai 7 pada Xi
masing-masing diberi peringkat 3,5. Selanjutnya pada Yi disana ada nilai 8
jumlahnya tiga. Mestinya peringkatnya adalah 2, 3 dan 4. Tetapi karena nilainya
sama maka peringkatnya dibagi tiga yaitu: (2 + 3 + 4) : 3 = 3. Jadi nilai 8 yang
jumlahnya tiga masing-masing diberi peringkat 3 pada kolom Yi. Selanjutnya
nilai 7 diberi peringkat setelah peringkat 4 yaitu peringkat 5.
Nilai
Nilai
Prestasi
Nomor Motivasi Peringkat Peringkat
dari bi bi2
Responden Resp. I (Xi) (Yi)
Resp.II
(Xi)
(Yi)
1 9 8 1 3 -2 4
2 6 7 5,5 5 0,5 0,25
3 5 6 7 6,5 0,5 0,25
4 7 8 3,5 3 0,5 0,25
5 4 5 8 8 0 0
6 3 4 9 9 0 0
7 2 2 10 10 0 0
8 8 9 2 1 1 1
9 7 8 3,5 3 0,5 0,25
10 6 6 5,5 6,5 -1 1
11
0 7
Selanjutnya harga bi2 yang telah diperoleh dari hitungan dalam tabel
kolom terakhir dimasukkan dalam rumus korelasi Spearman Rank:
ρ = 1 – 6.7 : ( 10 x 102 -1 ) = 1 – 0,04 = 0,96
Sebagai interpretasi, angka ini perlu dibandingkan dengan tabel nilai-
nilai ρ(dibaca: rho) dalamTabel 3. Dari tabel itu terlihat bahwa untuk n = 10,
dengan derajat kesalahan 5 % diperoleh harga 0,648 dan untuk 1 % = 0,794.
Hasil ρ hitung ternyata lebih besar dari ρ tabel
Derajat kesalahan 5 %….. 0,96 > 0,648
Derajat kesalahan 1 %….. 0,96 > 0,794
Hal ini berarti menolak Ho dan menerima Ha.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korelasi merupakan salah satu teknik korelasi yang paling banyak
digunakan dalam penelitian sosial. Besarnya angka korelasi disebut koefisien
korelasi yang dinyatakan dengan lambang r.
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah
hubungan yang terjadi.
Koefisien korerasi parsial adalah indeks atau angka yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel, jika variabel lainnya konstanta,
pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel
13
DAFTAR PUSTAKA
14