Anda di halaman 1dari 8

TBA-1

TITRASI BEBAS AIR (TBA)


TBA : harus dicegah adanya air dan karbon dioksida

TBA : termasuk dlm golongan netralisasi karena dasarnya reaksi antar senyawa

protofilik lemah yang cenderung menerima pasangan elektron dan senyawa protofilik

kuat yang mampu memberikan pasangan elektron, shg terbentuk ikatan kovalen (antara

asam & basa dlm pelarut yg tepat).

Guna:

- Utk menetapkan kadar zat-zat yang bersifat basa sangat lemah dgn

menggunakan lart. standard asam perklorat.

- Menetapkan kadar zat-zat yg bersifat asam sangat lemah, dgn menggunakan

lart standard Natrium Metoksida, Kalium Metoksida atau Lithium Metoksida.

Asam : yang dapat memberikan proton / proton donor

Suatu asam (misal HB) terionisasi, akan menghasilkan proton dan basa konjugasinya.

+
HB H + B–
asam proton basa konjugasi
(dari asam HB)

- Suatu Basa (misal B -) akan mengikat proton membentuk asam konjugasi HB.

- Basa ialah : zat yg dapat menarik proton (proton acceptor).

B- + H+ HB
basa proton asam konjugasi

dari basa B-

contoh :

HCl H + + Cl -
basa
TBA-2

C6H5NH3 H + + C6H5NH2
basa

MACAM_MACAM PELARUT

1. PELARUT APROTIK

- Cairan yg dapat menurunkan ionisasi asam-asam dgn basa-basa.

- Pelarut bersifat netral dan inert

- Zat-zat yg dilarutkan dlm pelarut ini tdk mengalami ionisasi.

- Termasuk gol ini adlh pelarut non polair : Benzena, Kloroform, Karbon

Tetraklorida, dan Hidrocarbon lainnya.

2. PELARUT PROTOFILIK

- Cairan yg dpt menaikkan ionisasi asam lemah dg menggabungkan proton yg

dimilikinya.

Contoh :

Senyawa-senyawa basik seperti : n-butilamin piridina, dimetil formanit, tri etil

amina.

Pelarut ini digunakan dlm analisis senyawa-senyawa asam lemah.

Contoh : efek pelarut protofilik thd ionisasi asam lemah

Reaksi fenol dilarutkan dalam piridina


OH O

O + O O + O
N N +
H

Dalam jumlah pelarut yg banyak, maka fenolnya akan terionisasi sempurna shg

kesetimbangannya berjalan kearah hasil ionisasi. Dgn demikian dlm lart Piridina, fenol

terionisasi sempurna dan sifatnya berubah menjadi asam kuat.


TBA-3

- Apabila dlm lart Fenol tsb diberikan lart basa lebih kuat dari Piridina, seperti

Na atau K-metoksida. Maka basa ini akan bersaing dg Piridina yg

terprotonisasi ini, krn ion metoksida lebih kuat, maka akan mengambil proton

tsb.

O + NaOCH 3 O + NaOCH3 + Na+


N+ N
H

- Dgn demikian maka jika fenol dilarutkan dlm pirimidin dpt dititrasi dgn larutan

baku Na-metoksida dengan T.E. yg baik dg reaksi sbb:

OH O

O + NaOCH3 O + Na+ + CH3 OH

3. PELARUT PROTOGENIK

- Pelarut yg menghasilkan proton

- Golongan ini : Asam Klorida

-
4. PELARUT AMFI PROTIK

- Pelarut mrpkn gabungan protofilik dgn protogenik shg dpt menghasilkan atau

menerima proton.

Contoh : Asam Asetat yg dpt menghasilkan ion Asetat dan satu proton

O O

CH3 – C CH3 – C + H+
OH O-
TBA-4

- Jika padanya diberikan asam kuat spt asam perklorat, maka asam asetat dpt

menerima protonnya dgn cara sbb :


O
O
+
CH3 – C OH + H CH3 C
OH2
+

- Bila basa lemah, misal : anilina dilarutkan dlm asam asetat berlebihan, akan di-

protonkan mjd :
O O
NH 2 + CH 3 C + NH + CH C
O O 3 3 -
OH O

- Jika larutan ini dititrasi dgn asam perklorat, maka asam asetat akan berlaku sbg
pelarut protofilik dan menerima proton.

O O
CH3 – C + HCl O4 CH3 – C +Cl+ O4-
OH OH
+
- Ion asetat dan asam asetat yg terproton akan bersaing mengambil proton, ttp
krn ion asetat mrpkn basa lebih kuat, maka akan menangkap proton itu.
O O O

+
OH2 O- OH
TBA-5

CH3 C + CH3 – C 2 CH3 C

- Jika ketiga diatas digabungkan maka reaksi antara anilin dan asam perklorat

akan mjd sbb :


+ -
O NH 2 + HCl O4 O NH 3 + Cl O 4

PELARUT YANG DIGUNAKAN UNTUK TBA

1. PELARUT YG RELATIF BERSIFAT NETRAL :

- Asetonitril; Kloroform, Benzena,


Dioksan, Etil Asetat.

2. PELARUT YG RELATIF BERSIFAT ASAM :

- Asam formiat, Asam asetat glasial,


Asam propianat, Anhidrida asam asetat,

sulfoniklorida.

Contoh:

0,250 gram Nikotinamidum yg ditimbang saksama, dilarutkan dlm camp. 10 ml as.

asetat glasial P dan 20 ml Hexan P, kmd dititrasi menggunakan indikator kristal violet,

memerlukan 20,55 ml as. perklorat 0,1 N.

Pada percobaan Blanko diperlukan 0,55 ml as. perklorat 0,1 N.


TBA-6

Berapa % kemurnian Nikotinamid tsb?

Jawab:

O O
O
C + HCl O4 C + Cl O4-
NH 2 NH 2
N N
(+)
H

1 mol Nikotinamid ~ 1 mol HCl O4 ~ 1 gram H+


Nikotinamid Val I.
mg eq Nikotinamid = mg eq HCl O 4 Titrasi sesungguhnya – mg eq. HCl O4 Titrasi
Blanko.

Soal : Prinsip / Reaksi

1. 0,200 gram natrium sitrat yg telah dikeringkan pada suhu 180 o


C dan

ditimbang saksama, dilarutkan dlm asetat glasial P, kmd dititrasi memerlukan

23,50 ml Asam perklorat 0,1 N. Berapa % kadar natrium sitrat anhidrat

terdpt dlm natrium sitrat.

Reaksi :
CH2 – COONa CH2 – COOH

H–O–C – COONa + 3 HCl O4  HO–C–COOH + 3NaCl4

CH2 – COONa CH2 – COOH

1 g mol Na-sitrat ~ 3 g mol HCl O4 ~ 3 g ion H+


Natrium sitrat Val III.
TBA-7
mg eq. Na-sitrat = mg eq. HClO4

2. 0,300 gram Aminofenason yg ditimbang saksama, dilarutkan dlm 40 ml Asam

asetat glasial P, kmd dititrasi menggunakan indikator kristal violet,

memerlukan 15,20 ml Asam perklorat 0,1 N. Pada titrasi blanko diperlukan

0,85 ml as. perklorat 0,1 N. Berapa % kemurnian Aminofenason?

Reaksi:

CH 3 -
(CH 3) 2 - N - + HCl O4 Cl O4 +
N N CH 3
O
C6 H5
(+)
CH 3
(CH3 )2 - N
H N N CH 3
O
C6 H5
NH - C - CH 3
1 g mol Aminofenason ~ 1 g mol HCl O 4
NH2 . HCl
~ 1 g ion H+ Aminofenason Val (I)

O
3. FENASETIN HCl
+ H2 O + CH3 COOH

Reaksi:
O C2 H5 O
C2 H5

+ NaOH
NH2
NH3
(+) HClO4 + NaCl + H 2O

-
+ ClO4 O
C2 H5
O
C2 H5
TBA-8

1 g mol Fenasetin ~ 2 g mol HCl O4 ~ 2 g ion H+


Fenacetin Val (I)

Anda mungkin juga menyukai