Anda di halaman 1dari 20

1.

a. Hipotesis
Ho: r= 0
Tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar fisika dengan
prestasi belajar jika fasilitas yang dimiliki siswa dibuat tetap

H1: r≠0
ada hubungan antara motivasi belajar FISIKA dengan prestasi
belajar jika fasilitas belajar yang dimiliki siswa dibuat tetap

b. Data yang diperoleh


no Prestasi belajar Motivasi Fasilitas
1 100 38 30
2 75 36 25
3 40 30 15
4 80 40 25
5 70 34 30
6 65 36 30
7 90 40 30
8 75 34 25
9 65 40 15
10 55 36 20
11 50 32 20
12 40 36 25
13 80 40 15
14 88 41 25
15 90 36 15
16 95 40 15
17 85 36 20
18 50 26 30
19 45 34 15
20 65 32 25
21 70 36 15
22 85 40 15
23 75 38 25
24 75 40 20
25 80 36 30
26 85 38 35

1. Melakukan uji normalitas dengan menggunakan non-parametrik 1-


sample KS
2. Melakukan analisis untuk menghitung koefisien korelasinya dengan
analisis korelasi parsial
c. Variable view

d. Interpretsi

Motivasi belajar= 0.290>0.05


Prestasi belajar =0.632>0.05
Fasilitas belajar =0.279>0.05

Data motivasi, prestasi dan fasilitas belajar berdistribusi normal.


Sehingga dapat dilanjutkan dengan analisis korelasi partial

Analisis korelasi partial


Tabel diatas menunujukan bahwa ada hubungan (korelasi) positif antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar dengan nilai r= 0.696 tergolong
cukup. Dimana semakin besar motivasi belajar fisika semakin meningkat
pula prestasi belajar fisika siswa. Begitupula sebaliknya, semakin rendah
motivasi siswa semakin menurun pula prestasi belajar fisika siswa.

Pada kolon sig 2-tailed menunjukan nilai 0.000. Berdasarkan dasar


pengambilan keputusan probabilitas 0.000<0.05 maka Ho ditolak.
Artinya terdapat hubungan antara motivasi belajar fisika dengan
prestasi belajar fisika siswa dengan fasilitas belajar sebagai variable
control.

e. Kesimpulan
Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar dengan kategori cukup berkorelasi dimana fasilitas belajar
sebagai variable control

2.

a. Hipotesis

Ho= tidak terdapat pengaruh minat belajar FISIKA, keterampilan mengoperasikan


multimedia interaktif FISIKA , dan keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar
FISIKA

H1= terdapat pengaruh minat belajar FISIKA, keterampilan mengoperasikan multimedia


interaktif FISIKA, dan keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar FISIKA
b.

data hasil penelitian

hasil
minat keterampilan MMIF Kps belajar
75 87 77 79
80 67 84 86
82 64 86 89
80 63 83 84
78 75 82 82
80 65 79 81
82 76 80 88
79 67 87 87
78 78 79 84
78 87 83 83
67 78 82 89
87 84 78 84
76 88 85 86
79 89 82 81
81 80 85 82
89 87 83 88
77 78 78 84
65 76 79 83
76 63 80 78

1. uji normalitas

2. uji korelasi dan determinasi

3. uji linieritas anova


4. uji koefisien regresi linier

c.

d. interpretasi

uji normalitas

minat = 0.584>0.05

Kemampuan multimedia = 0.699>0.05

Kps= 0.866>0.05
Hasil belajar =0.822>0.05

Maka dari keempat data tersebut semua berdistirbusi normal

Uji koefisien korelasi dan determinasi

R= 0.495 artinya ada hubungan antara variable bebas minat, kemampuan multimedia,
kemampuan proses sains dengan variable control yaitu hasil belajar. Nilai R squere 0.245
menunjukan bahwa semua variable bebas secara bersama-sama memberikan kontribusi
terhadap hasil belajar fisika sebesar 24,5%.

Uji linieritas anova

Sig 2-tailed 0.226> 0.05 maka ho diterima artinya tidak ada hubungan antara variable
bebas minat, kemampuan multimedia, kemampuas proses sains dengan variable control
hasil belajar yang bersifat linier. Dengan kata lain minat, kemampuan multimedia dan
kps bukan merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika

Uji koefisien regresi linier


Nilai konstan 36.71 dengan sig 0.1>0.05, artinya nilai kontan 36.71 tidak dapat diterima
sebagai faktor luar yang mempengaruhi hasil belajar dengan taraf kepercayaan 95%

Nilai B untuk minat 0.04 dan sig 0.7> 0.05 minat tidak mempengaruhi hasil belajar
dengan taraf kepercayaan 95%

Nilai b untuk kemampuan multimedia 0.13 dan sig 0.8> 0.05 kemampuan multimedia
tidak mempengaruhi hasil belajar dengan taraf kepercayaan 95%
Nilai b untuk KPS 0.5 dan sig 0.056> 0.05 artinya KPS tidak mempengaruhi hasil belajar
dengan taraf kepercayaan 95%

f. Kesimpulan
Ada hubungan antara pengaruh minat belajar FISIKA, keterampilan
mengoperasikan multimedia interaktif FISIKA , dan keterampilan proses
sains terhadap prestasi belajar FISIKA namun tidak ada pengaruh minat
belajar FISIKA, keterampilan mengoperasikan multimedia interaktif
FISIKA , dan keterampilan proses sains terhadap prestasi belajar FISIKA.
3.

a. Hipotesis :

Ho: tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan MODEL
pembelajaran cooperative learning, project base learning, dan problem base learning

H1: ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan MODEL
pembelajaran cooperative learning, project base learning, dan problem base learning

b.

data hasil penelitian

CL PJBL PBL
60 70 75
55 58 60
60 63 65
63 65 70
78 87 88
76 77 98
45 55 60
56 60 65
70 70 75
65 70 80
65 60 75
60 60 80
65 70 70
55 55 60
55 55 70
60 65 70
65 77 87
63 66 70
69 69 80

1. uji normalitas

2. uji homogentinas
3. Uji one way anova

c. variable view

d. interpretasi

uji normalitas

sig 2-tailed uji normalitas

CL= 0.696>0.05

PJBL= 0.864>0.05

PBL = 0.751>0.05
artinya ketiga sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Sehingga dapat
dilakukan analisis selanjutnya yaitu one way anova
uji homogenitas

sig 2-tailed uji homogenitas asalah 0.408>0.05 artinya ketiga sampel memiliki varian
yang homogen
uji one way anova

sig 2-taile 0.000<0.05 tolak ho artinya ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa antara
yang belajar menggunakan cooperative learning, project besed learning dan problem
based learning.

f. kesimpulan

ada perbedaamn rata-rata hasil belajar siswadengan menggunakan model belajar yang
berbeda
4.

Data dari keempat kelas dikelompokkan berdasarkan metode belajarnya.

No Hasil Kode Gaya


Belajar Metode Belajar
1. 60 1 1 No Hasil Kode Gaya
2. 55 1 1 Belajar Metode Belajar
3. 60 1 1 1. 70 2 1
4. 63 1 1 2. 58 2 1
5. 65 1 1 3. 63 2 1
6. 56 1 1 4. 65 2 1
7. 45 1 2 5. 68 2 1
8. 65 1 2 6. 60 2 1
9. 66 1 2 7. 55 2 1
10. 67 1 2 8. 66 2 1
11. 70 1 2 9. 67 2 2
12. 62 1 2 10. 70 2 2
13. 63 1 2 11. 70 2 2
14. 65 1 2 12. 66 2 2
15. 68 1 2 13. 66 2 2
16. 65 1 2 14. 70 2 2
17. 60 1 3 15. 70 2 2
18. 65 1 3 16. 60 2 2
19. 60 1 3 17. 60 2 2
20. 63 1 3 18. 60 2 2
21. 65 1 3 19. 60 2 3
22. 69 1 3 20. 75 2 3
23. 70 1 3 21. 60 2 3
24. 49 1 3 22. 65 2 3
25. 55 1 3 23. 69 2 3
26. 60 1 3 24. 70 2 3
27. 65 1 3 25. 55 2 3
28. 60 1 3 26. 55 2 3
27. 65 2 3
28. 70 2 3
29. 70 2 3
No Hasil Kode Gaya
Belajar Metode Belajar
1. 75 3 1 No Hasil Kode Gaya
2. 60 3 1 Belajar Metode Belajar
3. 65 3 1 1. 75 4 1
4. 70 3 1 2. 70 4 1
5. 70 3 1 3. 80 4 1
6. 65 3 1 4. 70 4 1
7. 60 3 1 5. 75 4 1
8. 70 3 1 6. 72 4 1
9. 70 3 1 7. 60 4 1
10. 75 3 2 8. 60 4 1
11. 75 3 2 9. 70 4 1
12. 70 3 2 10. 70 4 2
13. 70 3 2 11. 70 4 2
14. 75 3 2 12. 75 4 2
15. 75 3 2 13. 75 4 2
16. 65 3 2 14. 80 4 2
17. 75 3 2 15. 75 4 2
18. 75 3 2 16. 80 4 2
19. 70 3 3 17. 80 4 2
20. 80 3 3 18. 75 4 2
21. 70 3 3 19. 72 4 3
22. 75 3 3 20. 60 4 3
23. 72 3 3 21. 60 4 3
24. 60 3 3 22. 70 4 3
25. 60 3 3 23. 70 4 3
26. 70 3 3 24. 70 4 3
27. 70 3 3 25. 75 4 3
28. 70 3 3 26. 75 4 3
29. 75 3 3 27. 80 4 3
30. 75 3 3 28. 85 4 3
29. 90 4 3
30. 75 4 3
Keterangan gaya belajar

1= Auditory

2= Kinestetik

3= Visual

Untuk memudahkan pemilihan metode analisis data maka pertanyaan penelitian dirumuskan :

1) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan metode
pembelajaran ?
2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan gaya belajar
siswa ?
3) Apakah terdapat interaksi antara metode pembelajaran fisika dengan gaya belajar siswa dilihat
dari hasil belajar fisika ?
Hipotesis Pertanyaan 1

H01 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan metode
pembelajaran

H11 : Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan metode
pembelajaran

Hipotesis Pertanyaan 2

H02 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan gaya belajar
siswa

H12 : Terdapat perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan gaya belajar
siswa.

Hipotesis Pertanyaan 3

H03 : Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran fisika dengan gaya belajar siswa
dilihat dari hasil belajar fisika.
H31 : Terdapat interaksi antara metode pembelajaran fisika dengan gaya belajar siswa dilihat
dari hasil belajar fisika yang

Kriteria Uji : H0 ditolak jika sig.< α

Taraf Nyata : α = 0,05

b. analisis statistik Uji Normalitas Data


1) uji normalitas

2) Uji Anova Dua Jalur


c. Variable view

d. Interpretasi
Berdasarkan hasil output uji normalitas diperoleh nilai asymp sig (2-tailed) kelas
eksperimen, ekpository, diskusi, demonstrasi lebih besar dari 0,05. Maka terima H0 ,
artinya keempat sampel diperoleh dari populasi terdistribusi normal.
Berdasarkan tabel Tests of Between-Subject Effects, dapat diketahui :

a. Nilai sig untuk perlakuan 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak atau H1 diterima.
Jadi ada perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan metode
pembelajaran.
b. Nilai sig untuk gaya belajar 0,012 < 0,05 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima.
Jadi ada perbedaan hasil belajar fisika yang disebabkan oleh perbedaan gaya
belajar siswa.
c. Nilai sig untuk perlakuan*gaya belajar 0,994 > 0,05 sehingga H 0 diterima. Jadi
tidak ada interaksi antara metode pembelajaran fisika dengan gaya belajar
siswa.

Berdasarkan tabel hasil analisis multiple comparison metode mengajar, dapat


diketahui :

a. Rata-rata hasil belajar menggunakan metode ekspository dengan metode


demonstrasi berbeda 8,23 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak
atau H1 diterima. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil
belajar fisika kelas yang menggunakan metode ekspository dengan metode
demonstrasi. Rata-rata hasil belajar fisika kelas yang menggunakan metode
demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan
metode ekspository.
b. Rata-rata hasil belajar menggunakan metode ekspository dengan metode
eksperimen berbeda 11,13 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak
atau H1 diterima. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil
belajar fisika kelas yang menggunakan metode ekspository dengan metode
eksperimen. Rata-rata hasil belajar fisika kelas yang menggunakan metode
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan
metode ekspository.
c. Rata-rata hasil belajar menggunakan metode diskusi dengan metode
demonstrasi berbeda 5,47 dengan nilai sig 0,008 < 0,05 sehingga H0 ditolak
atau H1 diterima. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil
belajar fisika kelas yang menggunakan metode diskusi dengan metode
demonstrasi. Rata-rata hasil belajar fisika kelas yang menggunakan metode
demonstrasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan
metode diskusi.
d. Rata-rata hasil belajar menggunakan metode diskusi dengan metode
eksperimen berbeda 8,37 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 sehingga H 0 ditolak
atau H1 diterima. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil
belajar fisika kelas yang menggunakan metode diskusi dengan metode
eksperimen. Rata-rata hasil belajar fisika kelas yang menggunakan metode
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan
metode diskusi.

e. Kesimpulan

Berdasarkan tabel hasil analisis multiple comparison gaya belajar, dapat


diketahui : rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar auditory
dengan gaya belajar kinestetik berbeda 3,55 dengan nilai sig 0,049 < 0,05
sehingga H0 ditolak atau H1 diterima. Jadi terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata hsil belajar siswa yang memiliki gaya belajar
auditory dengan gaya belajar kinestetik. Rata-rata hasil belajar siswa yang
memiliki gaya belajar kinestetik lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memiliki gaya belajar auditory.

Berdasarkan gambar grafik hubungan metode mengajar dengan gaya belajar


dapat diketahu : tidak ada interaksi antara metode pembelajaran fisika
dengan gaya belajar siswa. Garis yang dibentuk oleh metode mengajar
dengan gaya belajar tidak nampak berpotongan. Pada grafik, Nampak rata-
rata hasil belajar paling tinggi diperoleh oleh siswa yang memiliki gaya
belajar kinestetik yang dibelajarkan dengan metode eksperimen. Sedangkan
rata-rata hasil belajar paling rendah diperoleh oleh siswa yang memiliki
gaya belajar auditory yang dibelajarkan dengan metode ekspository.
5.
a. rancangan ekperimen

Pretest Treatment Posttest


𝑂1 𝑋1 𝑂2
𝑂1 : hasil pretest kelompok eksperimen

𝑂2 : hasil posttest kelompok eksperimen

𝑋1 : penggunaan LKPD fisika

𝑏. Hipotesis

Ho= tidak terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi setelah menggunakan LKPD fisika

H1= terjadi peningkatan rata-rata kepercayaan diri dan kemampuan berpikir tingkat tinggi
setelah menggunakan LKPD fisika

c. analisis data
data hasil penelitian

pre pd pos pd pre hots pos hots


65 75 40 75
55 60 50 80
60 65 65 82
75 70 60 80
60 88 34 78
70 98 65 80
50 60 55 82
55 65 40 79
60 75 55 78
65 80 60 78
55 75 50 67
70 80 65 87
50 70 60 76
50 60 55 79
65 70 78 81
60 70 65 89
55 87 45 77
50 70 75 65
70 80 65 76
1. UJI normalitas

2. uji beda dua sampel berpasangan

d. Interpretasi
Pretest PD = 0.717>0.05

Post test PD= 0.692>0.05

Prehots= 0.846>0.05

Posthots= 0.584>0.05

Artinya semua sampel berasal dari pospulasi berdistribusi normal

Uji beda rasa percaya diri


73>60 artinya nilai rata-rata kepercayaandiri post test lebih tinggi dibandingkan pretes
setelah menggunak lkpd
Uji beda hots
56>78 artinya nilai nilai rata-rata HOTS post test lebih tinggi dibandingkan pretes
setelah menggunak lkpd

Nilai mean pre-post PD 13.579 merupakan selisih anatra nilai percaya diri sebelum dan
sesudah menggunakan lkpd dimana nilai rata-ratake percayaan diri setelah
menggunakan lkpd meningkat

Nilai mean Nilai mean pre-post HOTS 21.4 merupakan selisih anatra nilai HOTS sebelum
dan sesudah menggunakan lkpd dimana nilai rata-ratak HOTSi setelah menggunakan
lkpd meningkat

e. Kesimpulan
LKPD FISIKA dapat menumbuhkan rasa percaya diri (self efficacy) dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (HOT) berdasarkan analisis statistik terdapat perbedaan rata-
rata kepercayaan diri dan hots siswa sebelum dan setelah penggunaan LKPD
6. rancangan statstik penelitian tesis

Pengujian dilakukan menggunakan uji statistik independent sample t-test dan paired sample t-

test apabila data berdistribusi normal. Dalam hal data tidak berdistribusi normal pengujian

efektivitas menggunakan two independent sample test dan two related sample test

Anda mungkin juga menyukai