Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI dan MULUT (RSKDGM)
Jl. Lanto Dg Pasewang Tlp (0411) 8111042 Fax (0411) 8111043 Makassar

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH GIGI dan MULUT (RSKDGM)
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Nomor: 440.7/0334a/Diskes

TENTANG

PANDUAN POLA OPERASIONAL


DOKTER GIGI PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
DI RSKDGM PROVINSI SULAWESI SELATAN

DIREKTUR RSKDGM PROVINSI SULAWESI SELATAN

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan mengutamakan


keselamatan pasien di RSKDGM Provinsi Sulawesi Selatan, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu.
2. Bahwa agar pelayanan yang bermutu di RSKDGM Provinsi
Sulawesi Selatan dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
Pedoman Pola Operasional Dokter Gigi Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) RSKDGM Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
landasan bagi seluruh penyelenggaraan pelayanan di RSKDGM
Provinsi Sulawesi Selatan yang ditetapkan dalam keputusan Direktur
RSKDGM Provinsi Sulawesi Selatan.
.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 438/Menkes/PER/IX/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12/Menkes/PER/III/2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RSKDGM PROVINSI SULAWESI


SELATAN TENTANG PANDUAN POLA OPERASIONAL DOKTER
GIGI PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) RSKDGM
PROVINSI SULAWESI SELATAN.

KESATU : Panduan Pola operasional dokter gigi penanggung jawab pelayanan


(DPJP) di RSKDGM PROVINSI SULAWESI SELATAN sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KEDUA : Panduan Pola Operasional Dokter Gigi Penanggung Jawab Pelayanan


(DPJP)ini merupakan acuan bagi seluruh Dokter Gigi dan Paramedis
yang bertugas melaksanakan pelayanan medis di RSKDGM Provinsi
Sulawesi Selatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Makassar
Tanggal : 19 Maret 2019

Direktur
Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut
(RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan

drg. HJ. LULIK SRI HANDAYANI, MARS


NIP. : 19640618 199302 2 004
Lampiran I

Keputusan Direktur
RSKDGM Provinsi Sulawesi Selatan
Kota Makassar
Nomor : 440.7/0334a/Diskes
Tanggal :19 Maret 2019
Tentang :Panduan Pola Operasional
DPJP

BAB I
DEFINISI

1. Pengertian

a. Dokter Gigi Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter gigi (staf
medis) yang memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengelola rangkaian
asuhan medis pasien (diagnosis, informasi terapi, perawatan pasien, rencana perawatan
selanjutnya, permintaan pemeriksaan penunjang lainnya, rujukan dan pemulangan) dan
mengupayakan keselamatan pasien serta mencegah terjadinya Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) sesuai bidang lingkup tugasnya.
BAB II
RUANG LINGKUP

2. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup panduan pola operasional Dokter Gigi Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) menjelaskan tentang :
a. Pengertian DPJP,
b. Hak dan kewajiban DPJP,
c. Pola operasional DPJP di berbagai unit pelayanan seperti Rawat Jalan, Rawat Inap,
UGD dan kamar operasi
d. Penentuan DPJP dalam perawatan bersama.
BAB III
TATA LAKSANA

3. Tata Laksana

a. Hak dan Kewajiban DPJP

1) Hak DPJP :

a) DPJP berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam


melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
b) DPJP berhak untuk mengelola asuhan medis seorang pasien
secara mandiri dan otonom sesuai standar pelayanan medis
secara komprehensif mulai dari diagnosa, terapi, tindak
lanjut sampai rehabilitasi. Seorang dokter, walaupun ia
berstatus hukum sebagai karyawan rumah sakit, namun
kepala rumah sakit tidak dapat memerintahkan untuk
melakukan sesuatu tindakan yang menyimpang dari standar
profesi atau keyakinannya.
c) DPJP berhak melakukan konsultasi dengan disiplin lain
yang dianggap perlu untuk meminta pendapat atau
perawatan bersama demi kesembuhan pasien.
d) DPJP berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, profesi dan etika.
e) DPJP berhak untuk menghentikan jasa profesionalnya
kepada pasien apabila misal hubungan dengan pasien sudah
berkembang buruk sehingga kerjasama yang baik tidak
mungkin diteruskan lagi, kecuali untuk pasien gawat darurat
dan wajib menyerahkan pasien ke dokter lain.
f) DPJP berhak atas privacy nya dan berhak menuntut apabila
nama baiknya dicemarkan oleh pasien dengan ucapan atau
tindakan yang melecehkan atau memalukan.
g) DPJP berhak mendapatkan informasi yang jujur dan lengkap
dari pasien yang dirawatnya dan atau dari keluarganya serta
informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi
pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
h) DPJP berhak untuk diperlakukan adil dan jujur, baik oleh
rumah sakit maupun pasien.
i) DPJP berhak untuk mendapatkan imbalan atas jasa profesi
yang diberikannya berdasarkan perjanjian dan atau
ketentuan/peraturan yang berlaku di rumah sakit

2) Kewajiban DPJP :

a) DPJP wajib memperkenalkan diri saat pertama kali berkomunikasi


dengan pasien atau keluarganya.
b) DPJP wajib bertugas sesuai dengan bidang spesialisasinya.
c) DPJP wajib memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar
pelayanan, standar profesi dan menghormati hak-hak pasien.
d) DPJP wajib membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam
medis yang memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan,
membuat diagnosa, merencanakan dan memberikan
terapi, melaksanakan tindak lanjut dan rehabilitasi.
e) DPJP wajib memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan
keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan baik tentang pengobatan,
prosedur maupun kemungkinan hasil yang tidak diharapkan
f) DPJP wajib memberikan pendidikan/edukasi kepada pasien tentang
kewajibannya terhadap dokter dan rumah sakit, yang dicatat dalam
berkas rekam medis.
g) DPJP wajib mengkonsultasikan/merujuk pasien ke dokter lain/rumah
sakit lain serta menerima pendapat dokter lain yang sama
spesialisasinya apabila sudah tidak memungkinkan keadaan pasiennya
dan untuk keselamatan pasien.
h) DPJP wajib memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarganya
untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti.
i) DPJP wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan
hukum antara dokter dengan rumah sakit.

3) Hak dan Kewajiban DPJP Utama,

1) Hak DPJP Utama, sama dengan DPJP point 2 ditambah antara lain :

a) Melakukan koordinasi proses asuhan medis pasien oleh DPJP yang


terlibat. antar berbagai disiplin ilmu
b) Menyeleksi dan mengefisienkan pemeriksaan dan pengobatan yang
Akan diberikan dan dilakukan terhadap pasien.
c) Menghentikan keterlibatan DPJP lain dalam perawatan bersama
apabila dianggap perannya tidak dibutuhkan lagi.
2) Kewajiban DPJP Utama, sama dengan DPJP point 3 ditambah antara lain :

a) Memberikan penjelasan medis kepada keluarga terhadap kemajuan


atau kondisi pasien.
b) Mengisi resume rekam medis pasien sebagai DPJP Utama
c) Menjawab pertanyaan pihak ketiga atas kondisi pasien.

4) Pola Operasional DPJP

1) Kebijakan :

a) Setiap pasien yang berobat di RSKDGM Provinsi Sulawesi Selatan


harus memiliki DPJP.
b) Apabila pasien berobat di unit rawat jalan, maka DPJP nya adalah
dokter gigi klinik terkait.
c) Apabila pasien berobat di UGD dan tidak dirawat inap, maka DPJP
nya adalah dokter gigi jaga UGD.
d) Apabila pasien dirawat inap, maka DPJP nya adalah dokter gigi
spesialis disiplin yang sesuai.
e) Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter gigi
spesialis, maka harus ditunujk seorang sebagai DPJP utama dan yang
lain sebagai DPJP tambahan.
2) Penentuan DPJP :

a) Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah


sakit (baik rawat jalan, rawat inap maupun UGD) dengan
menggunakan cap stempel pada berkas rekam medis pasien.
b) Cap stempel “ DPJP drg. .........” untuk pasien yang dirawat oleh
seorang dokter,
c) Cap stempel “ DPJP UTAMA drg. ........... “ untuk pasien yang
dirawat bersama beberapa dokter.

3) Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat

a) Apabila dari UGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan,


maka petugas ruangan wajib segera melakukan klarifikasi tentang
siapa DPJP pasien tersebut.
b) Apabila pasien dirawat bersama petugas ruangan juga wajib
melakukan klarifikasi siapa DPJP Utama dan siapa DPJP
tambahannya.
c) Penentuan DPJP Bagi Pasien Baru di Ruangan.

4) Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan :


a) Jadwal konsulen jaga di UGD atau Ruangan : konsulen jaga hari itu
menjadi DPJP dari semua pasien masuk pada hari tersebut, kecuali
kasus dengan surat rujukan.
b) Surat rujukan langsung kepada konsulen : dokter gigi spesialis yang
dituju otomatis menjadi DPJP pasien tersebut, kecuali dokter gigi yang
dituju berhalangan, maka beralih ke konsulen jaga hari itu.
c) Atas permintaan keluarga; pasien dan keluarga berhak meminta salah
seorang dokter gigi spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjang sesuai
dengan disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai
dengan disiplin dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada
pasiendan keluarga, dan bila pasien dan keluarga tetap pada
pendiriannya makadokter gigi spesialis yang dituju yang akan
mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai.
d) Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu : pada kasus yang sangat
kompleks atau sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat
komite medis.

5) Rawat Bersama :

a) Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang/disiplin


dan kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan
penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama.
b) DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter gigi pada
disiplin lain sesuai kebutuhan.
c) Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa
cara antara lain :
(1) Penyakit yang terberat atau penyakit yang memerlukan tindakan
segera atau dokter gigi yang pertama mengelola pasien.
(2) Dalam hal rawat bersama harus ada pertemuan bersama antara
DPJP yang mengelola pasien dan keputusan rapat dicatat dalam
berkas rekam medis.

6) Perubahan DPJP Utama :

a) Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat


saja beralih dengan pertimbangan seperti di atas atau atas keinginan
pasien/keluarga atau keputusan komite medis.
b) Perubahan DPJP utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan
ditentukan sejak kapan berlakunya.

7) DPJP Utama di Kamar Operasi


Dokter gigi operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab
atas seluruh kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP
tambahan. Dalam melaksanakan tugas mengikuti SPO masing-masing, akan
tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery Check List (Sign in, time
out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis.
8) Pengalihan DPJP di UGD
Pada pelayanan di UGD, dalam memenuhi respons time yang adekwat dan
demi keselamatan pasien, maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi
dapat dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen yang lainyang dapat segera
dihubungi.
9) Koordinasi , komunikasi dan konsultasi antar DPJP
a) Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu
berpedoman pada SPM dan standar keselamatan pasien.
b) Koordinasi,komunikasi dan konsultasiantar DPJP harus dilaksanakan
secara tertulis.
c) Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan
koordinasi langsung, dengan komunikasi pribadi atau pertemuan/rapat
formal.
d) Koordinasi , komunikasi dan konsultasiantar DPJP Klinik yang sama
dapat ditulis dalam berkas rekam medis, tetapi antar klinik harus
menggunakan formulir khusus/lembar konsultasi.
e) Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito.
f) Dalam keadaan tertentu seperti konsul di atas meja operasi, lembar
konsul bisa menyusul, sebelumnya melalui telepon.
g) Konsultasi dari dokter gigi jaga UGD kepada konsulen jaga bisa lisan
pertelepon yang kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh
dokter gigi jaga.
BAB IV
DOKUMENTASI

Semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di RSKDGM Provinsi Sulawesi
Selatan tentang pola operasional DPJP didokumentasikan pada berkasrekam medis.

Ditetapkan di Makassar
Tanggal : 19 Maret 2019

Direktur
Rumah Sakit Khusus Daerah Gigi dan Mulut
(RSKDGM) Provinsi Sulawesi Selatan

drg. HJ. LULIK SRI HANDAYANI, MARS


NIP. : 19640618 199302 2 004

Anda mungkin juga menyukai