Disusun oleh :
Safira Alya Hanun (1617000631)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena saya bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bakteri Streptococcus thermophilus sebagai penghasil
Asam Laktat dalam Pembuatan Yoghurt” .Materi tersebut saya ambil dari berbagai
sumber.Dengan demikian,para pembaca bisa memperluas wawasannya dan memahaminya.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan, baik itu segi isi
maupun tata bahasanya.Kritik dan saran yang membangun selalu saya harapkan dalam
pembuatan makalah berikutnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk mahasiswa lainya.
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... iv
BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 6
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 6
BAB II............................................................................................................................................. 7
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 7
A. Pengertian Asam Laktat ......................................................................................................... 7
B. Pengertian Bakteri Streptococcus Thermophillus .................................................................. 8
C. Peran Bakteri Streptococcus Thermophilus dalam Pembuatan Yoghurt ............................. 10
BAB III ......................................................................................................................................... 13
PENUTUP..................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi adalah kajian mengenai makhluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.Objek kajiannya biasanya semua makhluk (hidup)
yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan
Archaea.Virus sering juga dimasukkan, walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap
sebagai makhluk hidup.Mikrobiologi setara dengan zoologi dan botani, karena ruang lingkup
mikrobia mencakup berbagai macam mikrobia dan aspek-aspek biologi, di antaranya fisiologi
mikrobia, ekologi mikrobia, sistematika mikrobia, dan mikrobiologi lingkungan.Dalam dunia
kesehatan, mikrobiologi merupakan penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi dalam
struktur atau fungsi tubuh, serta timbulnya perubahan berupa adanya gejala di dalam tubuh.
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan.Mikroorganisme juga disebut organisme
mikroskopis.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler
(multiseluler).Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata telanjang, dan
ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun bersifat seluler.
Pada makalah ini akan membahas tentang Bakteri Streptococcus thermophilus sebagai
penghasil asam laktat dalam pembuatan yoghurt.
Streptococcus thermophilus adalah salah satu yang paling komersial penting dari semua
bakteri asam laktat Pada umunya bakteri ini berperan dalam proses fermentasi seperti fermentasi
produk olahan susu seperti yoghurt.
5
Sebagai penelitian terus memproduksi strain Streptococcus thermophilus beragam,
kegunaan probiotik ini tampaknya terbatas. Efek pada pencernaan dan kesehatan secara
keseluruhan sudah banyak didokumentasikan. Manfaat kepada pasien kanker yang menjalani
kemoterapi mulai dipahami. Streptococcus thermophilus adalah salah satu dari banyak alasan
probiotik yang mengubah industri kesehatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asam laktat ?
2. Apa yang dimaksud dengan bakteri Streptococcus thermophilus?
3. Bagaimana peran bakteri Streptococcus thermophilus sebagai penghasil asam laktat
dalam pembuatan yoghurt?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata
kuliah MIKROBIOLOGI semester IV progam studi S1 Farmasi.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Asam laktat juga digunakan dalam produksi polimer biodegradabel seperti poli (asam d-
laktat) yang digunakan dalam sistem penghantaran obat. Asam laktat juga digunakan dalam
pengawet makanan. Secara terapi, asam laktat digunakan pada injeksi dalam bentuk laktatnya,
sebagai sumber bikarbonat untuk pengobatan metabolik asidosis, sebagai agen spermisida,
dan pada pessaries digunakan untuk terapi leukorrhea. Asam laktat digunakan pada
konsentrasi 0,012-1,16% untuk sediaan injeksi sedangkan untuk sediaan topikal
sebesar 0,015-6,6% (Rowe et al., 2003).
Asam laktat adalah cairan yang tidak berbau, sedikit berwarna kuning, kental, dan
tidak mudah menguap. Asam laktat larut dalam etanol 95%, eter dan air. Asam laktat praktis
tidak larut dalam kloroform (Rowe et al., 2003)
7
B. Pengertian Bakteri Streptococcus Thermophillus
Streptococcus thermophilus memiliki bentuk sel yang bulat atau elips dengan diameter
0,7-0,9 run, tumbuh secara berpasangan atau berbentuk rantai pendek.
Klasifikasi :
Kingdom : Bacteria
Divisi : Fimicutes
Kelas : Bacilli
Order : Lactobacillales
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Streptococcus thermophilus
9
C. Peran Bakteri Streptococcus Thermophilus dalam Pembuatan Yoghurt
Susu fermentasi adalah produk yang dihasilkan dari susu full krim, susu rendah lemak,
maupun susu tanpa lemak (susu skim) yang diproses dengan menggunakan bantuan mikroba
yang membantu dalam proses pemecahan gula dalam susu sehingga menghasilkan produk
yang lain dengan nilai gizi dan manfaat yang lebih baik.
Yogurt adalah salah satu hasil olahan susu yang mangalami fermentasi akibat aktivitas
enzim yang dihasilkan bakteri Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus dan
memiliki cita rasa asam yang khas dan menghasilkan yogurt dengan tekstur, aroma dan rasa
paling baik. Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophyllus menguraikan
laktosa dan gula susu menjadi asam laktat yang menyebabkan menjadi asam. Proses pengasaman
dan penggumpalan protein pada yoghurt membuat yoghurt mudah diterima oleh tubuh (Fauzi,
Sirajudin. 2010; 7).
Yogurt memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibanding susu biasa yang hanya me-
ngandung 66% kalori, sedangkan pada yogurt terdapat 88% kalori serta memiliki daya cerna
yang lebih tinggi. Nilai gizi yogurt pada umumnya lebih tinggi dibanding susu segar. Pe-
ningkatan tersebut disebabkan selama proses fermentasi terjadi degradasi komponen-
komponen susu dan sintesis vitamin oleh bakteri.
Yoghurt merupakan salah satu hasil produk fermentasi yang banyakmengandung gizi
proses fermentasi yang terjadi pada yoghurt akan menambahkandungan gizinya. Komposisi zat
gizi yoghurt mirip dengan susu. Bahkan,ada beberapa komponen yang jumlahnya lebih tinggi
dibandingkan dengan susu, seperti vitamin B kompleks, kalsium (ca), dan protein. Selama
prosesfermentasi susu menjadi yoghurt terjadi sintesis fitamin B kompleks khususnya Thiamin
(vitamin B1) dan riboflavin (vitamin B2), serta beberapaasam amino penyusun protein (Fauzi,
Sirajuddin. 2010; 7).
Bakteri baik yang terdapat di dalam yoghurt adalah lactobasilus bulgaricus dan
stretcacoccus thermophilus. Kedua bakteri itu mengurangi laktosa ( gula ) susu menjadi asam
laktat dengan berbagai komponen aroma dan cita rasa. Karna itu, kedua bakteri ini dikenal
sebagai bakteri asam laktat. Lactobacillus berperan dalam pembentukan aroma sedangkan
streptacoccus lebih berperan dalam pembentukan cita rasa.
Yoghurt dibuat dari susu murni atau susu skim. Selanjutnya susu tersebut diinkubasi
dengan kultur starter yang umumnya mengandung lactobacillus bulgaricus dan streptacoccus
thermophilus. Bakteri tersebut merombak laktosa yang terkandung dalam susu menjadi asam
laktat sehingga menyebabkan susu tersebut menjadi kental (dadih) dan membentuk yoghurt
(Rukmana, Ahmad. 2004; 24).
10
Di dalam susu sapi, terdapat protein yang disebut kasein dan karbohidrat berupa laktosa
(gula susu). Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam susu yang dapat digunakan oleh kultur
starter lactobacilus bulgaricus dan streptacoccus thermophilus sebagai sumber karbon dan energi
untuk pertumbuhan. Laktosa dihidrolisasi oleh kedua bakteri tersebut dan hasil akhir berupa
asam piruvat. Asam piruvat ini lalu diubah menjadi asam laktat oleh enzim laktat dehidrogenese
yang dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut (Fahrudin. 2010; 72).
Yoghurt akan menjadi kental atau memadat jika disimpan dalam refrigerator. Yoghurt
yang disimpan dalam refrigerator akan stabil atau tahan sampai satu minggu atau lebih
Komponen susu yang paling berperan dalam pembuatan yogurt adalah laktosa dan
kasein. Laktosa yang merupakan gula susu digunakan sebagai sumber energi selama
perkembangbiakan bakteri dan akan menghasilkan asam laktat serta koagulasi protein
pembentuk gel.
Semakin tinggi kadar protein dalam yogurt maka kekentalannya semakin tinggi.
Pengikatan air oleh protein menghasilkan tekstur yang lebih lembut. Protein yang terkoagulasi
oleh asam akan membentuk gel sehingga tekstur yogurt lebih kental.
Lebih rincinya, asam laktat akan bereaksi dengan kalsium dari kasein menyebabkan
kasein mengendap karena terjadinya penggabungan dari molekul kasein yang bermuatan
berbeda.
Karena pH asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga
terjadi muatan ion dalam susu. Kasein menjadi bermuatan dan akhirnya terjadi tarik-menarik
11
antara molekul yang muatan listriknya berbeda sehingga kasein saling berikatan dan terjadi
penggumpalan.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat keasaman yang meningkat akan menyebabkan protein
susu menyusut menjadi massa yang padat atau kental. Selain itu, juga dipengaruhi oleh lamanya
waktu fermentasi. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin tinggi kekentalan (viskositas)
yogurt.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bakteri Streptococcus Thermophilus dapat digunakan sebagai penghasil asam laktat
dalam pembuatan yoghurt .Proses fermentasi yoghurt dengan menggunakan starter Bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophyllus
13
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Surajudin. 2010. Yoghurt Susu Fermentasi Yang Menyehatkan. Jakarta : Gramedia.
Helferich W dan D Westhoff. 1980. All About yoghurt. New York: Prentice Hall Inc.,
Inglewood Cliff
Rukmana, Rahmat. 2004. Yoghurt dan Karamel Susu. Surabaya : Teknologi Tepat Guna.
Rowe, R. C, et al. (2003) . Handbook of Pharmaceutical Excipients 4th Ed. The Pharmaceutical
Press, London
14
15