Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM TELEKOMUNIKASI
UNIT IV
INSTALASI DAN PENGATURAN PABX

Disusun Oleh :
Yoga Dwi Prasetyo
(15201046)

Partner:
1. Son Aji F.A (15201020)
2. Afatah Purnama (16201036)

Asisten : Melinda Ginting


Tanggal Diterima : 4 April 2017
LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
JL. D.I PANJAITAN NO 128 PURWOKERTO
2017
UNIT IV
INSTALASI DAN PENGATURAN PABX
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa mampu memahami karakteristik jaringan telepon.
2. Mahasiswa mampu melakukan instalasi dan konfigurasi PBX.
3. Mahasiswa mampu mengetahui tujuan dan manfaat konfigurasi PBX.
II. ALAT DAN BAHAN
1. 1 set SAHITEL PABX PB308 V 2.0
2. 3 buah pesawat telepon beserta perlengkapannya
3. 1 sambungan (line) telepon
4. 1 buah handset seluler
III. DASAR TEORI
PABX (Private Automatic Branch Exchange) merupakan sebuah sentral
telepon mini yang dipasang di perkantoran, sekolah maupun bangunan-bangunan
dengan kapasitas jalur terbatas. PABX pada sebuah instansi dapat tehubung
dengan PABX lain maupun sentral Telkom melalui jalur telepon incoming dan
outgoingnya. Masing-masing pesawat yang terhubung ke PABX mempunyai
nomor ekstensi, yang merupakan nomor unik yang diberikan oleh PABX
tersebut. Setiap nomor ekstensi dari sebuah PABX dapat dihubungi oleh, atau
menghubungi ke pesawat telepon di luar PABX tersebut dengan bantuan
operator, baik secara manual maupun otomatis.[1]
Sistem PABX memiliki beberapa/ banyak sambungan kabel yang
mengarah pada sebuah switchboard. Itulah sebabnya mengapa ada istilah
"branch" dalam kepanjangan PABX, karena "branch" atau cabang ini mengacu
kepada banyaknya sambungan yang dihubungkan ke PABX. Alat PABX
merupakan teknologi yang canggih karena dapat digunakan sebagai telepon,
modem dan mesin fax, serta bisa digunakan sebagai alat komunikasi internal
karyawan di kantor. Karena didalam sistem PABX tersebut telah dimasukan kode
tertentu untuk masing-masing nomor telephone di kantor atau masing-masing
eksitensi maka telephone tersebut akan diarahkan ketujuan yang tepat dengan
menggunakan kode tersebut.[2]
Sistem PABX memiliki beberapa/ banyak sambungan kabel yang
mengarah pada sebuah switchboard. Itulah sebabnya mengapa ada istilah
"branch" dalam kepanjangan PABX, karena "branch" atau cabang ini mengacu
kepada banyaknya sambungan yang dihubungkan ke PABX. Alat PABX
merupakan teknologi yang canggih karena dapat digunakan sebagai telepon,
modem dan mesin fax, serta bisa digunakan sebagai alat komunikasi internal
karyawan Cara kerja PABX adalah bahwa sesungguhnya perangkat ini
merupakan modem yang berfungsi sebagai control station pusat. Setiap kali ada
telepon baru yang masuk, maka telepon tersebut akan di-routing (diarahkan)
melalui control station ini. Karena di dalam sistem PABX tersebut telah
dimasukan kode tertentu untuk masing-masing nomor telepon di kantor, atau
untuk masing-masing extension, maka telepon masuk tersebut akan diarahkan ke
tujuan yang tepat dengan menggunakan kode tersebut.[3]
Komunikasi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia untuk
bekomunikasi jarak jauh maupun dekat secara cepat dalam waktu singkat , dan
biaya penggunaanya pun cukup murah , tetapi telepon tidak dapat dibawa
kemana-mana , tidak seperti telepon genggam yang dapat dibawa kemana-mana
hal ini disebut juga pesawat telephone. Pesawat telephone adalah alat
telekomunikasi umum yang dipakai untuk membantu meringankan pekerjaan
manusia. Telephone bekerja dengan cara mengirimkan gelombang suara melalui
arus listrik dalam jaringan telephone sehingga kita bisa beromunikasi dengan
pengguna lain. Penerima telephone akan menangkkap getaran elektrik suara kita
sebagaimana suara yang didengar
Berikut tabel untuk menjelaskan manfaat tombol-tombol guna
pengaturan panggilan pada nomor ekstensi (Tabel ringkasan fungsi dan cara
pengoperasian PABX[4] :

No Kode/Pengaturan Ekstensi yang Fungsi


melakukan
1. 8n Semua Panggilan ke nomor
ekstensi tanpa sanbungan
telepon.
2. *8n Semua Panggilan ke nomor
ekstensi dengan sambungan
telepon.
3. *#5n## Salah satu Pembatalan pemblokan
suatu nomor ekstensi untuk
melakukan panggilan
keluar
IV. HASIL DATA
Tabel 4.2.1 Panggilan ke Ekstensi Lokal
Nomer ekstensi
No kode fungsi
yang melakukan
1 1 8002 Menyambungkan dari telephone 1 ke
2
2 2 8003 Menyambungkan dari telephone 2 ke
3
3 3 8001 Menyambungkan dari telephone 3 ke
4
Tabel 4.2.2 Pengaturan Panggilan Keluar
No. No. Ekst. yang Kode Fungsi
melakukan
1. 01 085747161138 Melakukan panggilan dari No 01
ke No 8001
2.

3.
Table 4.2.3. call pick up
No. Ekstensi yang
No kode Fungsi
melakukan
1 1 8002 Menjawab panggilan dari
ekstension lain
2 2 8003 Menjawab panggilan dari
ekstension lain
3 3 8001 Menjawab panggilan dari
ekstension lain
Table 4.2.4 pengaturan transfer panggilan
No. ekstension yang
No. kode Fungsi
melakukan
1 2 8003 Melakukan panggilan ke ekstension
1 dengan menekan tombol flash
Table 4.2.5. pengaturan koferensi panggilan
No. ekstension
No. kode Fungsi
yang melakukan
1 1 8003 Menghubungkan panggilan ke
ekstensi 3 dan 2 secara berssamaan
dengan menekan tombol flash + kode
yang dituju
V. ANALISA DAN PEMBAHASAN
pada pertemuan ke tiga ini mempelajari tentang hubungan PABX dengan
pesawat telephone beserta pengaturan dan cara penggunaanya. Alat yang
dibutuhkan pada praktikum kali ini membutuhkan saluran telepon, satu set alat
PABX dan tiga buah telephone seluler.
Yang pertama adalah menyalakan alat PABX terlebih dahulu yang
kemudian diteruskan memasang kabel saluran dari telephone seluler. Setelah
itu sambungkan kabel pesawat telephone ke ekstensi nomor 1,2 dan 3
Percobaan pertama yaitu melakukan pemanggilan ke ekstensi local ke
ekstensi 2 atau ekstensi 3 dan sebaliknya. Resetlah PABX sebelum melakukan
uji coba , masukan kode #*011234# setelah itu barulah bisa memulai semua
panggilan. Kemudian cobalah mencari salah satu ekstensi CARANYA
kemudian cobalah memanggil salah satu ekstensi yang lain seperti ke 8002 dari
8001 dan ke 8003 dari ekstensi 8001. Pada percobaan panggilan ke ekstensi
local no ekstensi yang dipakai adalah ekstensi ke 1 menggunakan kode 8002
karena nomor ekstensi yang akan dituju adalah ekstensi ke 2dan fungsi dari
percobaan tabel pertama yaitu panggilan ke ekstensi local adalah
menyambungkan dari telephone 1 ke telephone 2 yang dalam hal ini
penghubung antara ekstension 1 ke lainya yang hanya bisa dihubungkan jika
masih daam satu PABX. Berbeda jika memanggil dari pesawat telephone
menuju telephone seluler. Saat pemanggikan ini PABX disambungka dengan
line, kemudian menambahkan memasukan noor panggila dengan ditambahkan
kode 82 hal ini berfungsi untuk memanggil ekstensi lain dengan adanya
sambungan telephone.
Percobaan kedua adalah melakukan panggilan keluar yang pertama
dilakukan dalam percobaan ini adalah melakukan pengeblokan kepada no yang
akan keluar dengan satu angka masukan dan dua angka masukan. Hal ini
bertujuan untuk mengeblok pesawat telephone yang kedua meggunakan
pesawat telephone pertama dengan hal ini tidak dapat memanggilnomor
ekstensi seluler yang dituju caranya adalah dengan memasukan kode *9 ke
nomor yang akan dimasukan atau dituju , maka hal ini tidak dapat memanggil
ke nomor ekstensi yang dituju
Pada percobaan ke tiga atau tabel ke 3 yaitu call pick up atau pengambilan
panggilan dalam satu grup pada percobaan ketiga ini nomor ekstension yang
melakukan adalah ekstension pertama dengan memanggil ekstension ke 2 yang
menggunakan kode 8002 langkah yang dilakukan dalam percobaan ini adalah
dengan memasukan kode #7, #7 ini berfungsi untuk mengijinkan ekstension lain
untuk menjawab telephone lalu masukan nomor ekstensi yang akan dituju yaitu
ekstensi ke dua dengan kode 8002 dengan begitu ekstensi ke 3 dapat menerima
panggilan jika ekstensi ke 2 tidak menjawab telephone yaitu dengan cara
menekan tombol #9 agar ekstensi ke 3 dapat menjawab panggilan tersebut
dengan kata lain ekstensi 1 dan 3 sudah terhubung
Selanjutnya pada percobaan ke empat yaitu transfer panggilan pada
pecobaan kali ini nomor ekstensi yang akan melakukan panggilan adalah dari
ekstensi ke 2 menuju ekstensi ke 3 fungsi dari transfer panggilan ni adalah untuk
menganlihkan panggilan dari ekstensi 3 menuju ke ekstensi 1 misalnya nomor
ekstensi yang melakukan adalah nilai ekstensi ke 2 menuju ekstensi ke 3 lalu
ekstensi ke 3 tersebut mentransfer atau mengirim pangilan ke ekstension ke 1
dan secara otomatis ekstensi ke 3 atau ekstensi yang mentransfer panggilan
tersebut terputus dengan sendirinya hal ini dilakukan dengan cara ekstension ke
3 atau ekstension yang menerima panggilan pertama kali menekan tombol flash
lalu menekan nomor tujuan yang akan ditransfer
Pada tabel ke 5 yaitu pengaturan koferensi anggilan pada percobaan ini
ditujukan untuk menghubungkan panggilan dari ekstensi ke 1 menuju ekstensi
ke 3 dan ekstensi ke 2 dalam satu paggilan secara bersamaan, pada percobaan
kali ini digunakan ekstensi pertama menekan tombol flash + kode ekstensi yang
dituju selanjutnya untuk mengkoferensi panggilan atau menghubungkan
panggila jadi satu dalam satu panggilan penerima hanya tinggal mengangkat
dan menekan tombol koferensi
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1.PABX merupakan perangkat switching electronic yang digunakan untuk
melakukan hubungan komunikasi dari satu tempat ketempat lain dalam
sebuah area tertentu.
2.Fungsi dari PABX pada dasarnya semua PABX digital mempunyai grup
fungsional yang sama tapi fungsi-fungsi tersebut diterapkan dan datur
dalam jalan yang berbeda dalam sistem yang bervariasi. Fungsi PABX
sebagai sistem penyambungan telepon komunikasi telepon.
3.PABX bersifat private
B. SARAN
1.Sebelum melakukan praktikum diharapkan praktikan membaca dan
memahami modul praktikum yang akan dilakukan, dan jangan lupa
berdoalah terlebih dahulu.
2.Pada saat praktikum harus hatu-hati dengan alat yang sedang di
praktikumkan.
3.Diharapkan alat-alat yang ada di laboratorium masih dalam kondisi baik
sehingga tidak ada kendala pada saat praktikum.
VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Sucipto, dalam Cara kerja menggunakan, mengatur dan cara


menginstalisasi PABX, Purwokerto,9 Mei 2015.
[2] Widodo, Agus, “Dasar Teori PABX,” [Online] Diakses 26 Februari 2016
[3] Yanurita,Nadia dan Indra Riyanto. “Pemanfaatan Teknologi IP PABX Di
PUSKOM KLN “. diakses pada 10 0ktober 2014
[4] Nurul Wulan. “PBX (Private Branch Exchange)”.http://nurwulan.web.ac.id/
diakses pada 19 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai