Anda di halaman 1dari 1

Sampai saat ini belum ada suatu negara yang menetapkan suatu regulasi yang khusus mengatur

tentang nanoteknologi termasuk nanoteknologi dalam kemasan pangan atau bahan kontak pangan.
Negara-negara berkembang termasuk Indonesia juga sudah mulai melakukan pengembangan
penelitian mengenai nanoteknologi. Melalui aplikasi nanoteknologi produsen kemasan dan
produsen pangan dapat memperoleh posisi yang lebih kompetitif dan diharapkan konsumen juga
dapat memperoleh manfaat dari perkembangan nanoteknologi yang berkontribusi pada
diperolehnya pangan yang lebih aman.

Seperti teknologi baru lainnya yang menawarkan keuntungan yang signifika pada manusia,
nanoteknologi juga berpotensi menimbulkan risiko. Mengingat masih kurangnya pemahaman dan
data mengenai dampak kesehatan dari nanoteknologi, termasuk untuk kemasan pangan, disamping
pengembangan ilmiah dan teknis mengenai keamanan toksikologi diperlukan suatu regulasi yang
mengatur mengenai hal tersebut.

Resiko kesehatan yang dapat ditimbulkan yaitu :


 dapat merusak DNA,
 merusak fungsi sel,
 Merusak fungsi hati dan ginjal
 dapat terakumulasi pada hati, ginjal, dan paru-paru

Anda mungkin juga menyukai