Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR KASUS DAN ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada


Anak Pra Sekolah Yang Mengalami Demam di RSUD Ungaran

Oleh:
KELOMPOK 1
ALFIANOR RASYID
MAKIAH
ARMAWATI

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TA 2018-2019
ANALISA JURNAL
Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada
Anak Pra Sekolah Yang Mengalami Demam di RSUD Ungaran

ANALISIS PICOT
P Pasien/Population
Jumlah anak prasekolah sebanyak 60 anak terbagi dua kelompok yaitu 30 anak kelompok
perlakuan dan 30 anak kelompok control. anak yang dirawat inap.

Problem
Anak merupakan potensi penerus cita-cita bangsa, oleh karena itu perkembangan anak
harus mendapatkan perhatian dari orang tua dan juga dari pemerintah. Jika anak dipupuk
dan dipelihara dengan baik sesuai dengan keinginan dan harapan maka anak akan tumbuh
dan berkembang dengan baik pula, akan tetapi apabila anak tidak dipupuk dan dipelihara
maka anak tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya.(Wong, 2012).

Pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak sering mengalami kejadian sakit.
Kejadian sakit yang dialami anak biasanya akan diikuti dengan beberapa gejala
diantaranya adalah demam. Demam akan muncul pada berbagai penyakit khususnya
penyakit infeksi. Demam dapat diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal.

Kejadian demam seringkali meningkatkan angka keasakitan dan angka kematian pada
Balita. Angka Kematian balita dalam 3 tahun terakhir Di Kabupaten Semarang
nenunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Namun demikian angka kematian balita ini
masih disebabkan oleh penyakit infeksi. Di RSU Ungaran penyakit infeksi yang dijumpai
antara lain Meningitis, Diare, ISPA/Penumonia. (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Semarang, 2013).
I Intervensi
Untuk mengurangi kejadian demam dan mengurangi peningkatan suhu tubuh secara
mendadak, maka tindakan yang dapat dilakukan perawat adalah melakukan kompres
hangat dengan metode tepid sponge.
C Comparasi
Effect of Tepid Sponge on changes in body children under five who have fever in Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi Hospital.
Hendrawati, Mariza Elvira, 2019

Hasil: before being given Tepid sponge all children under five experience high
temperatures (100%) of 12 respondents, after being given Tepid Sponge one time gift, the
temperature of all respondents becomes normal (100%). Statistical test result showes a
significant effect of giving Tepid Sponge to changes in body temperature with p = 0,000
(≤0,05).
O Out Come
1. Suhu sebelum dilakukan tepid sponge sebagian besar berada ( 73, 34 %) pada suhu
38-39° Celcius.
2. Suhu tubuh setelah dilakukan tepid sponge sebagian besar (63 %) berada pada suhu 37
-38° Celsius.
3. Perbedaan suhu tubuh anak pada uji t berpasangan untuk kelompok intervensi
diperoleh nilai signifikansi 0.000 (p < 0.05).
4. Pemberian kompres water tepid sponge berpengaruh terhadap penurunan suhu tuhuh.
T Time
Pada jurnal tidak disebutkan tahun berapa dilakukannya penelitian.
.
Table Evaluasi Rapid Critical Apraissal (RCA)
First Conceptual Design/ Sample/ Major Measuremen Data Findings
Author Framework Method Setting Variables t Analysis
(Year) Studied
(and
Their
Definition
s)
PENGARUH Tepid Sponge adalah Desain Jumlah Variabel Alat yang -Distribusi responden - Dari 30 responden kelompok Kelebihan:
TEPID
SPONGE
bentuk umum mandi penelitian anak penelitian digunakan kelompok perlakuan tepid sponge, tercatat usia - Jurnal ini sangat bermanfaat sebagai pro
TERHADAP terapeutik. Tepid Sponge yang prasekolah meliputi dalam berdasarkan uur responden pada umur 4-5 - Memperkuat hasil penelitian-penelitian y
PENURUNA dilakukan bila kien digunakan sebanyak pemberian penelitian ini -Distribusi suhu tahun (50%)
N mengalami demam dalam 60 anak tepid yaitu alat sebelum dilakukan - Dari 30 responden tercatat Kekurangan:
SUHU
TUBUH
tinggi. Prosedur penelitian terbagi dua sponge dan tulis, lembar Tepid Sponge. bahwa suhu sebelum - Waktu lama penelitian tidak disebutkan
PADA ANAK meningkatkan control ini adalah kelompok penurunan informed -Distribusi suhu setelah dilakukan tepid sponge - Populasi pada penelitian ini tidak jelaska
PRA kehilangan panas quasi yaitu 30 suhu consent,kuesi dilakukan tepid berada pada suhu 38-39oC
SEKOLAH melalui evaporasi dan experiment anak tubuh. oner, sponge. sebanyak (73,34%).
YANG
MENGALA
konduksi. Demam al design kelompok termometer, -Distribusi responden - Dari 30 responden tercatat
MI DEMAM biasanya terjadi pada dengan perlakuan air hangat, kelompok kontrol bahwa suhu setelah
DI RSUD anak. (Potter dan Perry, rancangan dan 30 dan kompres berdasarkan umur. dilakukan tepid sponge
UNGARAN 2012). penelitian anak plester. Dalam -Distribusi suhu berada pada suhu 37-38oC
Kejadian demam pre and kelompok penelitian ini, sebelum dilakukan sebanyak (63%).
P-ISSN
seringkali meningkatkan post test control. seluruh data kompres biasa. - Dari 30 responden kelompok
2252-8865
E-ISSN angka keasakitan dan with anak yang diambil secara -Distribusi suhu setelah kompres biasa, tercatat usia
2598 – 4217 angka kematian pada control dirawat langsung dari dilakukan kompres responden pada umur 3-4
Balita. Angka Kematian group, inap. responden biasa. tahun (60%)
balita dalam 3 tahun artinya (data -Perbedaan suhu tubuh - Dari 30 responden tercatat
terakhir Di Kabupaten pengumpul primer),diawal seblum dilkukan bahwa suhu sebelum
Semarang nenunjukkan an data i dengan kompres tepid dilakukan kompres biasa
penurunan dari tahun ke dilakukan penjelasan sponge pada berada pada suhu 38-39oC
tahun. Namun demikian terhadap mengenai kelompok intervensi sebanyak (70%).
angka kematian balita ini responden maksud dan dan kelompok - Dari 30 responden tercatat
masih disebabkan oleh pada anak tujuan kontrol. bahwa suhu setelah
penyakit infeksi. Di yang penelitian -Perbandingan suhu dilakukan kompres biasa
RSU Ungaran penyakit dirawat kemudian tubuh setelah berada pada suhu 38-39oC
infeksi yang dijumpai inap. dilanjutkan dilakukan kompres sebanyak (66,7%).
antara lain Meningitis, dengan tepid sponge - Dari hasil tabel tabulasi silang
Diare, ISPA /Penumonia. pengisian sebelum dan sesudah tidak terdapat perbedaan
(Profil Dinas Kesehatan informed kelompok intervensi suhu tubuh sebelum
Kabupaten Semarang, consent, dan dan kelompok dikompres water tepid
2013) pengisian kontrol. sponge pada kelompok
kuesioner. -Pengaruh antara kontrol. Dalam kata lain
Data yang kompres tepid homogen.
telah sponge dengan - Dari hasil analisis Perbandingan suhu
diperoleh dari penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres
proses tubuh. tepid sponge sebelum dan sesudah
pengumpulan kelompok intervensi dan kontrol
data akan - Perbedaan suhu tubuh anak pada uji t
diubah berpasangan untuk kelompok
kedalam intervensi diperoleh nilai signifikansi
bentuk 0,000 (p
tabel-tabel, < 0,05).
kemudian -Perbedaan rerata 0,65,
data diolah sehingga dapat disimpulkan
menggunakan hasil bermakna. Hasil yamg
program diperoleh dari kelompok
statistik. kontrol menunjukan nilai
signifikasinya 0,052 (p >
0,05)
-hasil perbedaan rerata (mean
difference) sebesar 0.29 dengan
perbedaan rerata 0.28 dengan nilai
IK 95% antara 0.18 -0.39 dengan
perbedan rerata 0.29. sehingga bisa
disimpulkannilai p < 0.05 berarti
terdapat perbedaan rerata skor
penurunan suhu tubuhyang
bermakna setelah dilakukan kompres
water tepid sponge.
Ya

APA HASILNYA?

Terdapat Pengaruh Pemberian kompres Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh
APAKAH HASILNYA MEMBANTU SAYA DALAM MERAWAT PASIEN SAYA?
TIDAK
REFFERENCES

Al- Maqassary. 2013. Pengaruh Kompres Hangat terhadap Penurunan Suhu tubuh pada anak
umur 1-10 tahun dengan Hipertermia (Studi Kasus Di RSUD Tugurejo Semarang).
http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengaruh-komprestepid-sponge-hangat.html

Berthille N, 2013. Managing Fever in Children : A National Survey of Parent’s Knowledge


and Practice in France, http : www.plosone.org

Dewi, AK. 2016. Perbedaan Penurunan Suhu tubuh antara pemberian Kompres Air hangat
dengan tepid sponge bath pada anak demam . Jurnal Keperawatan Muhammadiyah,1
(1): 63-71

Guyton. 2009. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. EGC. Jakarta

Sreekanth Dr. K, Shaik Syfulla Sharif M.D Dr.,.Adjuvant Non Phamacotherapy With Tepid
Sponging With Bath Warm Water To Reduce Duration & Severity of Viral Fevers
https://www.worldwidejournals.com/indianjournal-of-applied-research
(IJAR)/file.php?val=December_2015_1448965091__70.pdf.

Matondang, Wahidiyat, Sastroasmoro. 2013. Diagnosis Fisis pada Anak. Sagung Seto.
Jakarta

Potter dan Perry. 2012. Buku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. EGC.Jakarta

Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 4 Volume 1, Jakarta: EGC

Prodi D3 Keperawatan Ngudi Waluyo. 2016.

Kumpulan Tools Keperawatan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.2013

Thomas S, Vijaykumar C, Naik R, Moses PD, Antonisamy B. 2009. Comparative


effectiveness of tepid sponging and antipyretic drug versus only antipyretic drug in
the management of fever among children: a randomized controlled
trial.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19242030
Wong, Dona L. 2012. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai