Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan sarana kesehatan dan salah satu bentuk organisasi
pelayanan kesehatan, khususnya terkait dengan upaya kesehatan rujukan tujuan
program kesehatan rujukan antaralain adalah : peningkatan mutu, cakupan dan
efisiensi rumah sakit, melalui penerapan dan penyempurnaan standar layanan
tenaga, standar peralatan profesi dan manajemen rumah sakit (Aditama, 2010).
Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah
satunya adalah penyelenggara layanan keperawatan senantiasa memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada pasien maupun keluarganya ( Depkes, 2016 )
dan supaya tujuan tersebut dapat tercapai maka diperlukan suatu cara
pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-prinsip managemen.
Dalam rangka menuju era globalisasi, rumah sakit juga dihadapkan pada
berbagai perubahan eksternal seperti perubahan tata ekonomi dunia, arus
informasi tanpa batas, pola penyakit, pola demografi penduduk, teknologi,
peralatan rumah sakit, yang semua itu akan berdampak pada perubahan tata nilai
dan tuntutan masyarakat yang merupakan sebuah sistem salah satunya praktek
keperawatan (Danim, 2009).
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai visi dan
misi rumah sakit tidak terlepas dari proses manajemen. Manajemen merupakan
suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalanakan kegiatan
organisasi. Dalam organisasi keperawatan, pelaksanaan manjemen dikenal
sebagai manajemen keperawatan (Ritonga, 2014).
Manajemen keperawatan merupakan pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.
Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi cirri utama
penerapannya yaitu efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam

1
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan manajemen keperawatan
memerlukan peran tiap orang yang terlibat di dalamnya untuk menyikapi posisi
masing-masing melalui fungsi manajemen (Muninjaya, 2014).
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, motifasi, dan pengendalian. Keempat
fungsi tersebut saling terkait serta saling berhubungan dan memerlukan
ketrampilan-ketrampilan teknis, hubungan antar manusia dan konseptual yang
mendukung tecapainya asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan
berhasil guna kepada pasien. Dengan alasan tersebut, manajemen keperawatan
perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan perawatan
dimasa depan. Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global
bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. (Nursalam,
2012).
Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran yang
akan ditujunya. Menurut Freeman dan Gilbert (1016) dalam Schlosser (2008)
terdapat beberapa elemen utama dalam fungsi manajemen keperawatan
diantaranya yaitu planning, organizing, actuating (coordinating & directing),
staffing, leading, reporting, controlling dan budgeting. Komunikasi merupakan
bagian dari strategi coordinating (koordinasi) yang berlaku dalam pengaturan
pelayanan keperawatan. Menurut Swansburg (2008), komunikasi dalam praktik
keperawatan profesional merupakan unsur utama bagi perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dalam mencapai hasil yang optimal sehingga
peran komunikasi sangat penting dalam penerapan manajemen keperawatan.
Adapun salah satu komunikasi yang dilakukan perawat secara rutin yaitu
kegiatan timbang terima pasien saat pertukaran shift keperawatan yang juga
merupakan salah satu dari enam sasaran keselamatan pasien. Proses manajemen

2
keperawatan dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu pngkajian (kajian
situasional), perencanaan (strategi dan operasional), implementasi dan evaluasi.
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian dari integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya
kwalitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal
mungkin. Dengan memperhatikan hal tersebut maka proses manajemen yang
baik perlu juga diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga
dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi setandar profesi yang
ditetapkan, sumberdaya untuk pelayanan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan keperawatan, memuaskan bagi
pasien, dan keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika, dan
tata nilai masarakan diperhatikan dan dihormati.
Berdasarkan uraian di atas, maka teori dan ketrampilan manajerial sangat
mutlak diperlukan untuk pengembangan ilmu keperawatan dimasa datang.
Program studi SI Ilmu Keperawatan STIKes Guna Bangsa sebagai salah satu
pelopor perawat profesional menuntut peserta didiknya untuk dapat
mengaplikasikan teori-teori manajerial di lapangan, salah satu bentuknya adalah
praktek stase managemen keperawatan di ruang Ruhama RSIY PDHI. Dengan
adanya praktek tersebut diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang
didapat dan mengelola ruangan perawatan dengan pendekatan proses
manajemen.
B. TUJUAN PRAKTIK
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan selama 4
minggu di ruang Ruhama RSIY PDHI mahasiswa mampu memahami
managemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan
keperawatan dalam tatanan klinik meliputi :

3
a. Menganalisa dan mengidentifikasi unsur-unsur manajemen keperawatan
diruang Ruhama RSIY PDHI meliputi input, proses, output, feed back.
b. Menunjukan ketrampilan mengorganisasi dan koordinasi kegiatan-
kegiatan keperawatan secara efektif
c. Menerapkan gaya, dan setrategi pendekatan untuk mempengaruhi
individu dan kelompok terhadap penentuan dan pencapaian tujuan dalam
situasi khusus.
d. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam merencanakan
kegiatan-kegiatan keperawatan serta menerapkan intervensi dan
mengevaluasinya.
e. Menunjukan kematangan pribadi dan kepemimpinan dalam bekerja
secara teamwork sehingga siap menjadi calon leader yang memiliki
profesional behaviour dan soft skill ditatanan pelayanan keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu dapat menunjukan kemanpuan dalam hal:
a. Menganalisa dan mengidentifikasi unsure-unsur manajemen keperawatan
di ruang Ruhama RSIY PDHI meliputi input, proses, dan output dan
feedback.
b. Melakukan pengkajian dalam pengumpulan data di ruangan rawat inap.
c. Mengidentifikasi masalah yang telah ditemukan kelompok.
d. Menganalisa data dan memahami masalah-masalah dalam
pengorganisasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap.
e. Merencanakan beberapa alternatif pemecahan masalah yang telah
disepakati oleh kepala ruang.
f. Melakukan Implemetasi terhadap masalah yang di dapatkan dan
kelompok menerapkan pelaksanaan MPKP.
g. Dan melaksanakan evaluasi setelah pelaksanaan MPKP.

4
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek Manajemen keperawatan oleh mahasiswa STIKes Guna Bangsa
Yogyakarta dilakukan selama 4 minggu di ruang Ruhama RSIY PDHI
Yogyakarta dari tanggal 20 Mei 2019 hingga 15 Juni 2019.

D. PESERTA
Peserta praktek Profesi Ners Stase Manajemen keperawatan oleh mahasiswa
STIKes Guna Bangsa Yogyakarta berjumlah 5 mahasiswa:
1. Indra Farta Wijaya
2. Kosmas Beheng
3. Rabiatul Adawiah
4. Rita Eli Besia
5. Yohana Entan

Anda mungkin juga menyukai