Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA

NOMOR : /SK/DIR/RSMA/I/2019

TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI (PFT)
RUMAH SAKIT MULIA

DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA

Menimbang : a. Bahwa peningkatan mutu pelayanan rumah sakit terkait erat dengan
penggunaan obat dan alat kesehatan yang rasional dalam semua lini
pelayanan.
b. Bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, diperlukan
adanya panitia yang merumuskan kebijakan mengenai pemilihan obat,
penggunaan obat dan evaluasinya.
c. Bahwa untuk melaksanakan fungsi – fungsi tersebut maka perlu dibentuk
Panitia Farmasi dan Terapi.
d. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini
dipandang mampu sebagai Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit.
e. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
c dan d perlu menetapkan pemberlakuan Keputusan Direktur Rumah Sakit
tentang Penunjukan Panitia Farmasi Dan Terapi di RS Mulia.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang


Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
47/Menkes/SK/II/1983 tanggal 21 Februari 1983 tentang Kebijakan Obat
Nasional
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1009/MenKes/SK/X/1995
tentang Pembentukan Komite Nasional Farmasi dan Terapi
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : HK.00.06.3.3 tentang Pedoman Kerja untuk
Komite Farmasi dan Terapi.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.58 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan:
PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Mulia Tentang
Pembentukan tukan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT);

KEDUA : Susunan Keanggotaan Panitia Farmasi dan terapi Terdiri


dari :
Ketua : dr. Devi Arianti
Sekertaris : Rusniah, S. Far., Apt
Anggota : Muhammad Fajri

KETIGA : Panitia Farmasi dan Terapi bertanggung jawab kepada


Direktur Rumah Sakit, dalam melaksanakan tugas agar
berkoordinasi dengan bagian lain dalam rumah sakit.

KEEMPAT: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


akan diperbaiki kembali jika dikemudian hari terdapat
kekeliruan atau kesalahan;

Amuntai, 12 April 2019


Direktur,

Dr. Bachran Noor Bachtiar


Lampiran I
Keputusan Direktur RS Mulia
Nomor : /RS-S/KEP-DIR/IV/2017
Tanggal : 12 April 2017

URAIAN TUGAS
PANITIA FARMASI DAN TERAPI (PFT)
RUMAH SAKIT MULIA
1. Memberikan rekomendasi dalam pemilihan penggunaan obat obatan.
2. Menyusun Formularium yang menjadi dasar dalam penggunaan obat
obatan di RS dan apabila perlu dapat diadakan perubahan secara
berkala.
3. Menyusun Standar Terapi bersama-sama dengan staf medik.
4. Melaksanakan evaluasi penulisan resep dan penggunaan obat generik
bersama sama dengan Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
5. Mengadakan rapat secara teratur sedikitnya 1(satu) bulan sekali.
6. Menerbitkan kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta
evaluasinya.
7. Melengkapi staf fungsional di bidang kesehatan dengan pengetahuan
terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai
dengan kebutuhan.
8. Mengembangkan formularium dan merevisinya.
9. Merencanakan, dan mengevaluasi dasar pemilihan obat pada efek terapi,
keamanan serta harga obat, juga minimalisasi duplikasi tipe obat.
10. Mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk obat baru atau
dosis obat yang diusulkan anggota staf medis.
11. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di Rumah Sakit termasuk
kategori khusus.
12. Membantu Unit Farmasi dalam mengembangkan tinjauan kebijakan dan
peraturan mengenai penggunaan obat secara lokal atau nasional.
13. Mengkaji Rekam Medis terhadap standar diagnosa dan terapi, guna
peningkatan rasionalitas penggunaan obat.
14. Mengumpulkan dan meninjau laporan efek samping obat.
15. Menyebarkan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf
medis dan perawat.
16. Memberi rekomendasi pada pimpinan Rumah Sakit utk mencapai
budaya pengelolaan & penggunaan obat secara rasional.
17. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium
RS, pedoman penggunaan antibiotika, dll.
18. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan
obat terhadap pihak2 lain.
19. Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan
memberikan umpan balik atas pengkajian tersebut.

Amuntai, 12 April 2019


Direktur,

Dr. Bachran Noor Bachtiar

Anda mungkin juga menyukai