Mialgia dapat terjadi saat istirahat, selama atau setelah berolahraga. Ini bisa bersifat fokal atau generalisata. Keadaan di mana mialgia berkembang memberikan petunjuk bermanfaat bagi etiologi. Mialgia saat istirahat, terutama karena tidak adanya kelemahan, jarang terjadi karena miopati primer. Ada tiga pola utama maya dalam kaitannya dengan latihan [11]: 1. Sakit yang dialami selama (exertional) atau segera mengikuti (post exertional) exercise. Mialgia yang terkait dengan miopati primer biasanya bersifat berlebihan (lihat di bawah). Mialgia yang terkait dengan miopati metabolik primer dapat dikaitkan dengan kontraktur sementara. 2. Sakit otot yang tertunda (tertunda pasca-pengerahan tenaga) biasanya terjadi 24-48 jam setelah olahraga berat atau eksentrik. Rasa sakit biasanya disertai dengan kehilangan kekuatan dan peningkatan aktivitas serum creatine kinase (sCK). Biasanya terjadi pada orang yang tidak layak melakukan latihan yang tidak biasa dan bukan ciri khas penyakit otot primer. Hal ini diduga karena adanya mikrotrauma dan peradangan lokal. 3. Kram otot per se berasal dari heterogen (Tabel 1) dan mungkin terkait dengan kelainan neurogenik spesifik (Tabel 2) 2. Penyebab morfologi metabolik dan endokrin Ada beberapa metabolik dan endokrin penyebab mialgia (sering dikaitkan dengan kejang otot). Jenis mialgia ini biasanya tidak berhubungan dengan olahraga. Dalam kasus ini, riwayat medis bersama dengan analisis darah yang terkait biasanya memungkinkan diagnosis yang benar dilakukan (Tabel 3). 3. Penyebab infeksi mialgia Infeksi, baik sistemik maupun lokal, adalah penyebab mialgia yang sering dan dikenal dengan baik. Riwayat dan pemeriksaan pasien termasuk demam, kelembutan lokal dan penanda inflamasi yang meningkat seperti tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) dan protein C-reaktif sering membantu diagnosis (Tabel 4). 4. Obat sering dikaitkan dengan myalgia Ada banyak obat yang, pada dosis terapeutik, dapat menyebabkan misalgia sendiri atau berhubungan dengan gejala miopati lainnya seperti kelemahan, elevasi sCK atau mioglobinuria [21]. Obat yang paling sering terlibat adalah statin. Hubungan temporal antara onset mialgia dan inisiasi obat sering memungkinkan dokter membuat asosiasi yang benar. Sangat penting untuk mengetahui interaksi obat-obatan (misalnya statin dan kiclosporin) (Tabel 5). 5. Penyebab reumatologis mialgia Fibromyalgia adalah salah satu penyebab paling umum terjadi pada nyeri otot pada populasi umum dengan prevalensi mencapai 1% [3]. Rasa sakit terjadi baik saat istirahat maupun saat berolahraga dan biasanya ditandai dengan titik pemicu dan berhubungan dengan kelelahan, kurang tidur dan terkadang gejala kognitif. Tidak ada kelemahan dan sCK normal. Polymyalgia rheumatica biasanya memiliki onset pada individu berusia di atas 60 tahun dan biasanya hadir dengan stigma pagi hari dan mialgia, dikurangi dengan olahraga. ESR hampir selalu meningkat. Penyakit reumatologis lainnya yang terkait dengan mialgia, seperti rheumatoid arthritis, hadir dengan ciri klinis dan profil antibodi tambahan yang berbeda dan dalam kondisi ini, mialgia jarang merupakan gejala yang terisolasi. 6. Sebagian besar penyebab rheumatologis mialgia pada orang dewasa juga bisa terjadi pada anak- anak kecuali untuk polymyalgia rheumatica. Nyeri nokturnal jinak biasanya melibatkan tungkai bawah, jauh di dalam paha, shin dan betis atau di belakang lutut. Rasa sakit sering terjadi di malam hari atau mungkin membangunkan anak dari tidur. Perhatian diperlukan untuk menyingkirkan infeksi atau keganasan sebelum memberi label rasa sakit sebagai 'jinak' atau 'idiopatik' pada anak-anak (Tabel 6).