TINJAUAN PUSTAKA
1
Gambar 2.1 Tipikal sistem fotovoltaik dengan larik (array)
Rangkaian modul fotovoltaik atau juga disebut larik atau array terdiri dari
beberapa modul yang dihubungkan seri dan/atau paralel. Rangkaian ini yang
mengubah sinar matahari yang mengenai seluruh permukaan rangkaian menjadi
tenaga listrik. Modul fotovoltaik terdiri dari sejumlah sel fotovoltaik yang saling
terhubung secara seri dan di produksi menjadi sebuah unit.
2
Struktur sebuah modul fotovoltaik
3
Sel fotovoltaik merupakan komponen utama dari modul fotovoltaik. Sel ini
terbuat dari bahan semikonduktor yang menangkap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi listrik. Sel-sel saling terhubung secara seri untuk
mendapatkan tegangan total yang lebih tinggi melalui kawat busbar. Bahan yang
digunakan untuk sel fotovoltaik umumnya adalah silikon, seperti polycrystalline
dan monocrystalline.
Lembar insulasi (backsheet) terbuat dari bahan plastik untuk melindungi dan
mengisolasi sel-sel dari kelembapan dan cuaca.
Kotak penghubung (junction box) digunakan sebagai terminal penghubung
antara serangkaian sel fotovoltaik ke beban atau ke panel lainnya. Perangkat ini
berisi kawat busbar dari rangkaian sel fotovoltaik, kabel dan bypass diode.
4
Gambar 2.3 Posisi bumi terhadap matahari
5
Konstanta Radiasi Matahari (Estimasi)
= 4870 KJ/jam m2
Tabel 2.1 konstanta radiasi matahari yang diterima pada permukaan bumi.
6
sedangkan energy surya diukur pada suatu periode dan merupakan kapasitas yang
terakumulasi untuk melakukan kerja.
Sel-sel surya secara umum dirating dalam besaran daya puncak atau watt
puncak. Penetapan rating daya surya adalah dengan menetapkan dalam besaran
daya rata-rata harian cuaca cerah, yang berkisar 8/10 dari satuan matahari atau 800
Watt/m2. Sel surya dapat juga dirating dalam besaran output energi rata-rata perhari.
Tetapi karena energi rata-rat bervariasi pada daerah-daerah suatu Negara dan
bervariasi pula pada sehari-hari dalam setahun, maka besaran ini harus dikualifikasi
dengan mengacu pada tempat dan waktu tertentu dalam setahun.
Energi harian rata-rata persatuan luas dan temperature siang hari serta curah
hujan merupakan informasi penting yang dibutuhkan untuk mendesain sebuah array
fotovoltaik. Data isolasi yang diukur secara otomatis akan mencakup sebagian
variabel-variabel yang terlihat dalam perhitungan surya.
7
Matahari
Barat
selatan Utara
Timur
Gambar 2.3 Sudut Matahari
8
Normal δ horizontal
Normal
𝜃
𝜃
𝐻𝑑
= 1,390 − 4,027Kt + 5,531(Kt)2 −3,108(Kt)3 ..................................... .(2.5)
𝐻ℎ
𝐻𝑑 𝐻𝑑 (1+cos 𝛽 (1+cos 𝛽
R = (1− 𝐻ℎ) Rb + ( 𝐻ℎ) 𝜌 . ..................................................... .(2.6)
2 2
Dimana :
δ = sudut deklinasi matahari (-23,45° hingga +23,45°)
n = hari dalam setahun (1 hingga 365)
ωs = sudut jam matahari terbenam pada permukaan horisontal
ωs´ = sudut jam matahari terbenam pada permukaan yang miringkan
∅ = sudut kemiringan permukaan yang menghadap ke selatan(0° hingga180°;
β yang lebih dari 90° berarti permukaan tersebut menghadap ke bawah)
9
Rb = rasio antara radiasi berkas langsung harian rata-rata bulanan pada sebuah
permukaan menghadap keselatan yang dimiringkan terhadap objek pada
sebuah permukaan horisontal
Hd = intensitas radiasi menyebar harian rata-rata bulanan pada permukaan
horisontal
Hh = total intensitas radiasi menyebar harian rata-rata pada sebuah permukaan
horisontal
Ht = total intensitas radiasi harian rata-rata bulanan pada permukaan yang
dimiringkan menghadap ke utara
Kt = clarity coefficient, yaitu rasio antara insolasi pada bumi terhadap insolasi
yang secara langsung berada di luar atmosfer
R = rasio antara intensitas radiasi harian rata-rata bulanan pada permukaan
yang menghadap ke selatan yang dimiringkan
ρ = koefisien pantulan/refleksi, yaitu fraksi cahaya yang dipantulkan oleh
sebuah permukaan (0 hingga 1).
Clarity coeficient (Kt) dihitung dari data-data yang telah diukur yang
biasanya telah disajikan hasil perhitungan oleh stasiun klimatologi untuk lokasi dan
bulan yang berbeda-beda dalam setahun. Tetapi jika Kt ini tidak tersedia datanya,
dapat dihitung dari persamaan :
𝐻ℎ
Kt = 𝐻𝑜 . ............................................................................................................. (2-7)
Dimana :
Ho = Insolasi yang diterima bumi seandainya bumi tidak beratmosfer.
Ho untuk berbagai sudut lintang dan waktu dapat diperoleh dari persamaan (2.8)
berikut :
24 360𝑛 2𝜋𝜔𝑠
Ho = Isc{[1+0,033 cos( 356 )][cos∅ cos δsin ωs+ sin∅ sin ∅]}...............(2.8)
𝜋 360
Dimana :
Isc = konstanta matahari = 1350 Watt/m2
Panjang hari Td menyatkan waktu yang dibutuhkan matahari untuk berada pada
suatu tempat,dinyatakan dengan suatu persamaan :
2
Td = 15 x ωs.................................................................................................................................... ........(2.9)
10
Sedangkan harga Hh jika tidak disediakan oleh badan meteorogi dan geofisika atau
stasiun klimatologi setempat, maka dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan :
𝑛𝑜
Hd =Ho ( 𝛼 + 𝑏 𝑇𝑑 ) ............................................................................ (2.10)
Dimana :
a,b = suatu konstanta yang bergantungan pada tempat radiasi dihitung
no = rata-rata perbulan dari jam-jam cahaya matahari cerah perhari.
11
1. Semikonduktor Tipe P dan Tipe N.
12
2. Sambungan P-N.
13
mengakibatkan munculnya arus drift. Arus drift yaitu arus yang dihasilkan karena
kemunculan medan listrik.
Namun arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada
arus listrik yang mengalir pada semikonduktor sambungan p-n tersebut.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, electron adalah partikel bermuatan
yang mampu dipengaruhi oleh medan listrik. kehadiran medan listrik pada electron
dapat mengakibatkan electron bergerak. Hal inilah yang dilakukan pada solar cell
sambungan p-n, yaitu dengan menghasilkan medan listrik pada sambungan p-n agar
electron dapat mengalir akibat kehadiran medan listrik tersebut.
Ketika junction disinari, photon yang mempunyai 5l ectron sama atau lebih
besar dari lebar pita 5l ectron tersebut akan menyebabkan eksitasi electron dari pita
valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi.
Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga
menghasilkan pasangan 5l ectron-hole.Apabila ditempatkan hambatan pada
terminal sel surya, maka 5l ectron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga
menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir.
2.9.1 Kurva I – V
Kurva ini menggambarkan hubungan antara arus dan tegangan yang
dihasilkan oleh suatu modul fotovoltaik pada gambar 3. Variasi dari kurva ini
tergantung dari prosentase sinar matahari yang mengenai panel sel surya. Dari
14
gambar dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi radiasi matahari, arus yang
mengalir semakin besar sedangkan tegangan relatif sama.
15
2.9.1 Kurva P – V
Kurva ini menggambarkan titik operasi maksimum dari suatu modul
fotovoltaik
Seperti yang terlihat pada gambar, pada suatu titik radiasi tertentu, cahaya
mencapai titik maksimum yaitu pada titik tegangan dan arus tinggi sebelum garis
lengkung menuju ke titik nol. Sehingga dalam penggunaannya faktor ini harus
diperhitungkan benar agar tercapai efisiensi maksimum.
Pengaruh temperatur terhadap karakteristik tertentu. Temperatur mempengaruhi
besarnya output dari PLTS.
16
Gambar 2.10 kurva arus (A) dan tegangan (V)
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa jika temperatur modul naik
tegangan outputnya akan turun, sedangkan arusnya naik tapi dalam skala kecil.
17
2.10 Sistem instalasi solar cell
Tegangan sel surya dijumlahkan apabila dihubungkan seri satu sama lain.
𝑈𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 𝑈1+ 𝑈2 + 𝑈3 +𝑈𝑛
Arus sel eurya sama apabila dihubungkan seri satu sama lain.
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3 = 𝐼𝑛
18
Tegangan solarcell yang dihubungkan parallel sama dengan satu solar cell.
𝑈𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 𝑈1= 𝑈2 = 𝑈3 = 𝑈𝑛
19