p> Xo
2
p 2 Xo
p
p= m V V = m
2 mXo
X=V t
Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika kuantum ialah fungsi gelombang dari benda
itu. Walaupun sendiri tidak mempunyai tafsiran fisis, kuadrat besar mutlak 2 ( atau
sama dengan * jika kompleks ) yang dicari pada suatu tempat tertentu pada suatu saat
berbanding lurus dengan peluang untuk mendapatkan benda itu di tempat itu pada saat itu.
Momentum, momentum sudut, dan energi dari benda dapat diperoleh dari . Persoalan
mekanika kuantum adalah untuk menentukan untuk benda itu bila kebebasan gerak
dibatasi oleh aksi gaya eksternal. Biasanya untuk memudahkan kita ambil 2 sama dengan
peluang P untuk mendapatkan partikel yang diberikan oleh , hanya berbadinng lurus
dengan P. Jika 2 sama dengan P, maka betul bahwa :
x
x
2 dV = 1 normalisasi
Karena
x
dV = 1
x
ialah suatu pernyataan matematis bahwa partikel itu ada di suatu tempat untuk setiap saat,
jumlah semua peluang yang mungkin harus tertentu. Selain bisa dinormalisasi , harus
berharga tunggal, karena P hanya berharga tunggal pada tempat dan waktu tertentu , dan
kontinu.
Apabila prinsip komplemeter dan prinsip korespondensi serta asumsi interpretatif
dasar (yakni yang menyatakan bahwa hasil yang mungkin dari suatu besaran diberikan oleh
persamaan nilai eigen), maka akan diperoleh persamaan yang menentukan semua tingkatan
energi dari sistem. Secara eksplisit operator energi dalam sajian Schrodinger adalah
(72)
(73)
Persamaan Schrodinger untuk sebuah partikel yang berada dalam pengaruh potensial adalah
(74)
(75)
Persamaan di atas akan diselesaikan untuk syarat batas yang menjadikan berhingga
dimana-mana (termasuk pada daerah tak hingga). Bentuk syarat batas dan makna fisisnya
akan diulas pada bagian selanjutnya.
Kasus khusus yang penting adalah persamaan atom hidrogen dengan energi potensial seperti
dalam diagram berikut. Dengan menganggap proton tak bergerak, kita gunakan koordinat
kutub dan memasukkan potensial Coulomb . Sehingga,
(76)
Hal penting yang patut diperhatikan adalah bahwa persamaan ini menghasilkan
tingkatan energi diskret yang sesuai pengamatan. Pembuktiannya menyangkutkan
perhitungan rumit, yang akan diulas pada Bab 7. Untuk sementara, akan dibahas model
sederhana.
Diagram energi untuk atom hidrogen ditunjukkan dalam Gambar 3.1. Jika energi kinetik
adalah dan energi total adalah , maka
Oleh karena secara klasik harus dipenuhi , partikel dengan energi dapat diamati hanya pada
daerah dengan garis di atas kurva
Garis putus-putus pada diagram bersesuaian dengan energi kinetik negatif, karena itu
berada pada posisi yang tak teramati. Untuk elektron dapat berada pada posisi sampai
takhingga. Untuk elektron terikat (bound). Untuk harga yang besar tetapi negatif, elektron
terbatas pada potensial yang berubah sangat cepat dalam daerah yang sangat sempit. Untuk
menganalisis sifat kualitatif dari sistem yang demikian kita tinjau harga energi kuantum dari
sebuah partikel yang terbatas dalam dinding potensial takhingga 1-d, yakni
(77)
Secara klasik partikel terbatas dalam daerah , dan berapapun energinya partikel terpantul
setiap kali menumbuk dinding potensial. Persamaan Schrodinger untuk sistem dengan
potensial , yang didefiniskan oleh (3.25), untuk , adalah
(78)
Oleh karena bernilai takhingga pada , sementara suku-suku lainnya tetap berhingga, maka
diperlukan syarat batas sebagai
(79)
Dengan memperkenalkan
(80)
Persamaan menjadi
(81)
(82)
dimana
(83)
dan
dimana
(85)
(86)
(87)
Sifat penting dari spektrum energi diskret telah muncul secara alamiah dari formalisme di
atas, dan dapat dibandingkan dengan rumus Bohr untuk atom hidrogen,
(88)
Kenyataan bahwa model yang ditinjau masih sederhana tetapi telah mendekati model
real atom hidrogen merupakan kesuksesan. Perbedaan dengan faktor merupakan kekhususan
dari pendekatan 1-d (dinding potensial) terhadap sistem 3-d (atom hidrogen). Sedangkan
perbedaan tanda muncul dari kenyataan bahwa tingkatan energi atom hidrogen diukur dari
puncak potensial ke bawah.
Bentuk ini lebih sering digunakan karena energi dan medan potensial sistem fisika umumnya
hanya bergantung pada posisi.
= Ae-2I(Vt-x/)
sehingga :
= Ae-(i/ħ)(Et-px)
Persamaan Schrodinger diperoleh mulai dari fungsi gelombang partikel yang bergerak
bebas. Perluasan persamaan Schrodinger untuk kasus khusus partikel bebas (potensial V =
konstan) ke kasus umum dengan sebuah partikel yang mengalami gaya sembarang yang
berubah terhadap ruang dan waktu merupakan suatu kemungkinan yang bisa ditempuh, tetapi
tidak ada satu cara pun yang membuktikan bahwa perluasan itu benar. Yang bisa kita lakukan
hanyalah mengambil postulat bahwa persamaan Schrodinger berlaku untuk berbagai situasi
fisis dan membandingkan hasilnya dengan hasil eksperimen. Jika hasilnya cocok, maka
postulat yang terkait dalam persamaan Schrodinger sah, jika tidak cocok, postulatnya harus
dibuang dan pendekatan yang lain harus dijajaki.
2 2 (Persamaan Schrodinger bergantung waktu
i V
t 2m x 2 dalam satu dimensi)
2 2 2 2
i 2 2 V (Persamaan Schrodinger bergantung
t 2m x 2 y z waktu dalam tiga dimensi)
i ( t vx )
= A e , = 2f, V =f
2i ( ft x )
maka =A e
energi totalnya
hc h 2 2
E=h = , dengan = = , p=
p p
E E
F= =
h 2
Persamaan gelombangnya menjadi
( ih )( Et px )
= Ae
2 2 ( i )( Et px ) p2 ( i )( Et px )
( Ae ) [ Ae ]
x 2
x 2
2
p ( i )( Et px) 2 p2
iA e jadi 2
x x 2
i
t
Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari waktu
secara eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya berubah terhadap kedudukan
partikel. Jika hal itu benar, persamaan Schrodinger dapat disederhanakan dengan meniadakan
ketergantungan terhadap waktu t. Fungsi gelombang partikel bebas dapat ditulis
= e-(iE/ħ)t
ini berarti, merupakan perkalian dari fungsi bergantung waktu e-(iE/h)t dan fungsi yang
bergantung kedudukan . Kenyataanya, perubahan terhadap waktu dari semua fungsi
partikel yang mengalami aksi dari gaya jenuh mempunyai bentuk yang sama seperti pada
partikel bebas.
2 2m
E V 0
x 2 2
2 2 2 2m
E V 0
x 2 y 2 z 2 2
Pada umumnya kita dapat memperoleh suatu fungsi gelombang yang tidak saja
memenuhi persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga turunannmya jenuh, berhingga
dan berharga tunggal dari persamaan keadaan jenuh Schrodinger. Jika tidak, sistem itu tidak
mungkin berada dalam keadaan jenuh. Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika
gelombang sebagai unsur wajar dari teori dan kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan
sebagai jejak universal yang merupakan ciri dari semua sistem yang mantap. Harga En
supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan disebut harga eigen dan
fungsi gelombang yang bersesuaian n disebut fungsi eigen. Tingkat energi diskrit atom
hidrogen :
me 4 1
En = - n = 1,2,3……
32 n 2
2 2
0
2
Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa memikirkan
elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu 2 per satuan volume tetapi tanpa
ada kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit tertentu menurut pengertian klasik.
Pernyataan peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa eksperimen yang
dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom hidrogen selalu mengandung
satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu daerah dan 73 persen di daerah lainnya;
peluang itu menunjukkan peluang untuk mendapatkan elektron , dan walaupun peluang ini
menyebar dalam ruang, elektronnya sendiri tidak.
( i )( et px )
Ae
ip
( i ) Et
e
( )x
= Ae
( iE
= e , dengan = Ae
)t
2 2
i v
t 2m x 2
2 ( ) t 2
iE iE
( iE 2 ( iE )t ( )t
Ee Ve
)t
e e 2
2m 2m 2x
2 2 2m
E V X 2
2m x 2
2 2m
2 ( E V ) 0 , tidak bergantung waktu
x 2
Analog terhadap persamaan schrodinger adalah tali terbentang yang panjangnya L yang
keduanya terikat.
2 1 2
, Y
x 2 V 2 t 2
2L
n , n=0,1,2,…
n 1
me 4 1
En ( 2 ), n=1,2,3…..
32 to n
2 2 2
Li (l (l 1)) , l = 0,1,2,…..
1/ 2
~
G G 2 dx,
~