Ipm Kota Batam 2015
Ipm Kota Batam 2015
tp
s ://
ba
tam
ko
ta
.b
ps
.go
.id
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Kota Batam
Tahun 2015
id
No. Katalog BPS : 4102.002.2171
.
go
Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm
Jumlah Halaman : viii + 78.
ps
Naskah : Badan Pusat Statistik Kota Batam
.b
ta
ko
am
TIM PENYUSUN
t
ba
Editor
Drs. Mangamputua
s ://
Penulis
tp
Gambar Kulit
Karno, ST
Penyusunan “INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KOTA
BATAM TAHUN 2015” merupakan salah satu kewajiban akhir
BPS Kota Batam yang harus dibuat untuk melengkapi
kumpulan publikasi pada Pelayanan Statistik Terpadu (PST)
Badan Pusat Statistik Kota Batam. Kegiatan ini dimaksudkan
id
untuk menyusun angka Indeks Pembangunan Manusia tahun
.
go
2014 yang akan digunakan sebagai dasar evaluasi
.
ps
keberhasilan pelaksanaan pembangunan sumber daya
manusia, utamanya yang berkaitan dengan masalah
.b
Drs. Mangamputua
NIP: 19660926 199212 1 001
id
BAB I PENDAHULUAN ………......…….……...…………… 1
.
1.1 Latar Belakang ..……….……………………… 1
go
1.2 Manfaat Indeks Pembangunan Manusia .. 3
.
ps
BAB 2 KONSEP PEMBANGUNAN MANUSIA ............... 7
2.1 Konsep Pembangunan Manusia ............... 7
.b
. id
. go
ps
.b
ta
ko
t am
ba
s ://
tp
ht
. id
Tabel 3.2 Batas Minimum dan Batas Maksimum
go
(Sasaran) Komponen IPM Metode Baru .….....… 27
.
ps
Tabel 3.3 Konversi Lama Sekolah Berdasarkan Ijazah
Terakhir ..............................................….....… 31
.b
ta
id
Tabel 5.9 Jumlah Apotek, Pedagang Besar Farmasi, dan
.
go
Toko Obat di Kota Batam Tahun 2013-2014 ... 70
.
Tabel 5.10 Statistik Ketenagakerjaan Kota Batam Tahun
ps
2013-2014 ...................................................... 72
.b
2014 ............................................................... 74
ko
t am
ba
s ://
tp
ht
id
Gambar 3.2 Formula Penghitungan IPM Metode Lama .. 23
.
go
Gambar 3.3 Formula Penghitungan IPM Metode Baru ... 27
.
ps
Gambar 3.4 Daftar Komoditas untuk Penghitungan PPP 33
.b
id
Gambar 5.6 Persentase Pekerja Menurut Sektor Usaha
di Kota Batam, 2013-2014 ........................ 73
.
. go
ps
.b
ta
ko
am
t
ba
s ://
tp
ht
id
sesungguhnya. Sudah sepantasnya apabila manusia menjadi
.
go
tujuan utama dalam pembangunan. Keberhasilan
.
pembangunan seharusnya memang tidak hanya diukur dari
ps
tingginya pertumbuhan ekonomi, tetapi juga peningkatan
.b
id
perluasan (pertumbuhan ekonomi dalam negeri).
.
c. Oleh penduduk: berupa upaya memperkuat (empowerment)
go
penduduk dalam menentukan harkat manusia melalui
.
ps
partisipasi dalam proses politik dan pembangunan.
Prinsip-prinsip tersebut konsisten dengan hakekat dan
.b
ta
id
secara instan. Pembangunan manusia merupakan sebuah
.
proses dan tidak bisa diukur dalam waktu singkat. Berbeda
go
dengan pembangunan ekonomi pada umumnya, hasil
.
ps
pembangunan pendidikan dan kesehatan tidak bisa dilihat
dalam jangka pendek. Untuk itu, program-program
.b
ta
id
Pembangunan Manusia juga menyajikan ukuran kemajuan
.
pembangunan yang lebih memadai dan lebih menyeluruh
go
daripada ukuran tunggal pertumbuhan PDB/PDRB per
.
ps
kapita.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan
.b
ta
id
dalam IPM secara teknis dipandang mudah dipahami, valid,
.
reliabel, dan parsimoni, serta terstandardisasi, sehingga
go
mudah dibandingkan antarwilayah dan antarwaktu.
.
ps
Satu alasan lagi akan pentingnya angka IPM, yaitu
fakta bahwa IPM merupakan salah satu komponen kebutuhan
.b
. id
. go
ps
.b
ta
ko
t am
ba
s ://
tp
ht
. id
Konsep Pembangunan manusia yang didefinisikan oleh
go
United Nations Development Program (UNDP) adalah suatu
.
ps
proses untuk memperluas pilihan-pilihan bagi penduduk.
.b
a. Produktivitas
Penduduk harus diupayakan untuk mampu
meningkatkan produktivitas dan mampu berpartisipasi penuh
dalam proses penciptaan pendapatan dan pencarian nafkah.
Dengan demikian, pembangunan ekonomi merupakan bagian
dari pembangunan manusia.
id
b. Pemerataan
.
Penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk
go
mendapat akses terhadap semua sumber daya ekonomi dan
.
ps
sosial. Penduduk harus dapat mengambil manfaat dari semua
kesempatan yang ada dan ikut berpartisipasi dalam
.b
ta
c. Kesinambungan
am
d. Pemberdayaan
Harapan dan pilihan-pilihan lain masih dibutuhkan
dalam kehidupan masyarakat luas seperti kebebasan
berpolitik, sosial, dan ekonomi, sampai pada kesempatan
menjadi kreatif dan produktif. Pilihan lain yang saat ini
berkembang secara global adalah kebebasan menikmati
kehidupan yang sesuai dengan harkat manusiawinya, dan
tentunya jaminan adanya perlindungan terhadap hak-hak
asasi manusia merupakan bagian dari paradigma tersebut.
id
atas jauh lebih luas daripada teori-teori pembangunan
ekonomi yang konvensional, termasuk model pertumbuhan
.
go
ekonomi, pembangunan sumber daya manusia (SDM),
pendekatan kesejahteraan,. dan pendekatan kebutuhan-
ps
kebutuhan dasar manusia. Model pertumbuhan ekonomi
.b
kebutuhan hidup.
s
tp
id
penting bagi pembangunan manusia. Pertumbuhan ekonomi
.
go
justru merupakan sarana utama bagi pembangunan manusia,
.
terutama pertumbuhan ekonomi yang merata secara sektoral
ps
dan kondusif terhadap penciptaan lapangan kerja. Hubungan
.b
memperkuat.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan
t
ba
Gambar 2.1
Hubungan Antara Pembangunan Manusia dan
Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan
Reproduksi Sosial
Manusia
id
Manajer Kebutuhan Dasar
.
go
Ketenagakerjaan
.
ps
Kebijaksanaan dan Kegiatan dan
Produksi R & D
Pengeluaran Pengeluaran Rumah
dan Teknologi
Pemerintah Tangga
.b
ta
Komposisi
Distribusi Sumber Daya Swasta dan Masyarakat
Output dan Ekspor
ko
am
Ketenagakerjaan
t
ba
Pertumbuhan Ekonomi
s
Negeri Negeri
ht
Modal Fisik
id
dipengaruhi oleh faktor-faktor kelembagaan, pemerintah,
.
distribusi sumber daya swasta dan masyarakat, modal sosial,
go
LSM, dan organisasi kemasyarakatan.
.
ps
Faktor-faktor kelembagaan pemerintah jelas
peranannya karena keberadaannya sangat menentukan
.b
ta
a. Simple – sederhana
Artinya, indikator yang ditetapkan sedapat mungkin
sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus
id
penghitungannya.
.
go
b. Measurable – dapat diukur
.
ps
Artinya, indikator yang ditetapkan dapat
mempresentasikan informasinya dan jelas ukurannya.
.b
ta
c. Attributable – bermanfaat
ba
id
pemerintah dalam menyediakan fasilitas sosial-ekonomi
.
dasar. Adapun peningkatan daya beli, ditempuh melalui
go
pertumbuhan ekonomi sehingga tercipta perluasan
.
ps
kesempatan kerja. Upaya ini merupakan fungsi badan usaha
swasta dengan pengaturan pemerintah untuk menciptakan
.b
ta
id
faktor yang paling esensial dalam kehidupan manusia, yaitu
.
go
kelangsungan hidup, pengetahuan, dan kehidupan yang
layak. Secara umum, IPM adalah rata-rata pencapaian dalam
.
ps
tiga faktor.
.b
id
sekolah dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
.
pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang
go
ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan yang
.
ps
diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
Faktor kehidupan yang layak digambarkan oleh
.b
ta
. id
go
2.2.2 Indikator Tunggal Pembangunan Manusia
.
ps
Permasalahan di pelbagai aspek tidak dapat
.b
id
menunjukkan adanya kemajuan dalam isu tersebut karena
.
intervensi pemerintah. Indikator tersebut sedapat mungkin
go
dapat digunakan untuk menunjukkan sebagai faktor-faktor
.
ps
penyebab yang bersifat mendasar, tidak langsung, dan
langsung terhadap kemajuan atau pencapaian pembangunan
.b
ta
pembangunan manusia.
s ://
tp
ht
Tabel 2.1
Daftar Indikator Tunggal Pembangunan Manusia
id
B Ekonomi
.
5 % PDRB Sektor Pertanian, Industri, dan Jasa Outcome PDRB menurut Kab./Kota
go
6 PDRB per Kapita Output PDRB menurut Kab./Kota
7 Pertumbuhan PDRB per Kapita . Outcome PDRB menurut Kab./Kota
ps
C Pendidikan
.b
D Kesehatan
12 Angka Kematian Bayi Outcome SP, SUPAS, Proyeksi
t
ba
E Ketenagakerjaan
tp
. id
. go
ps
.b
ta
ko
am
t
ba
s ://
tp
ht
id
indikator komposit yang mengakomodir dimensi
.
go
kelangsungan hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak.
.
Ketiga dimensi tersebut direpresentasikan melalui indikator-
ps
indikatornya dengan teknik dan cara tertentu. Penghitungan
.b
Gambar 3.1
Perkembangan Metodologi IPM
. id
. go
ps
.b
ta
Gambar 3.2
Formula Penghitungan IPM Metode Lama
. id
I keseha . go
I pengetahua I pengeluara
ps
IPM
tan n n
3
.b
ta
Tabel 3.1
Batas Minimum dan Batas Maksimum (Sasaran)
t
ba
Batas
s
Maks. Min.
ht
Angka Melek
100 0 100
Huruf (persen)
Pengetahuan
Rata-Rata
Lama Sekolah 15 0 15
(tahun)
300.000
Standar Hidup Konsumsi riil (1996)
732.720a) 432.720
Layak per kapita (Rp) 360.000
(1999)b)
Keterangan:
a. Proyeksi dari daya beli tertinggi yang dicapai Jakarta pada tahun
2018, setelah disesuaikan dengan formula atkinson. Proyeksi ini
didasarkan pada asumsi tingkat pertumbuhan daya beli sebesar
6,5 persen per tahun selama periode 1993-2018.
b. Sama dengan dua kali garis kemiskinan di provinsi yang
memiliki tingkat konsumsi per kapita terendah pada tahun 1990
(daerah perdesaan di Sulawesi Selatan). Untuk tahun 1999, nilai
minimum disesuaikan menjadi Rp 360.000,-. Penyesuaian ini
dilakukan karena krisis ekonomi telah menyebabkan penurunan
daya beli masyarakat secara drastis. Penambahan sebesar Rp
60.000,- didasarkan pada perbedaan antara garis kemiskinan
id
lama dan garis kemiskinan baru yang jumlahnya Rp 5.000,- per
.
go
bulan atau Rp 60.000,- per tahun.
.
ps
3.1.2 Metode Baru IPM
.b
id
akurat tentang ekonomi tahunan suatu negara dapat
.
dianalisis dan dipelajari. PNB bisa menghitung total
go
pendapatan dari semua warga negara dalam suatu negara.
.
ps
Dengan demikian, PNB memberikan gambaran yang jauh
lebih realistis daripada pendapatan warga negara asing di
.b
ta
id
kapita yang disesuiakan.
.
d. IPM dihitung atas rata-rata geometrik dari ketiga indeks
go
tersebut (kesehatan, pengetahuan, standar hidup layak).
.
ps
Jika dirumuskan, formulasinya adalah sebagai berikut.
.b
ta
ko
Gambar 3.3
Formula Penghitungan IPM Metode Baru
t am
ba
s ://
tp
ht
Tabel 3.2
Batas Minimum dan Batas Maksimum (Sasaran)
Komponen IPM Metode Baru
Batas
Faktor Komponen Sasaran
Maks. Min.
(1) (2) (3) (4) (5)
Kelangsungan Angka harapan
85,0 25,0 60
Hidup hidup (tahun)
id
Harapan Lama
100 0 100
Sekolah (tahun)
.
Pengetahuan
go
Rata-Rata
Lama Sekolah . 15 0 15
ps
(tahun)
.b
Pengeluaran
Standar Hidup per kapita
ta
Keterangan:
t
daya beli
a. Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah
://
id
menggunakan variabel partisipasi sekolah menurut kelompok
.
umur yang dikoreksi dengan data siswa yang bersekolah di
go
pesantren dari Direktorat Pendidikan Islam. Untuk indikator
.
ps
rata-rata lama sekolah, mengkombinasikan variabel
partisipasi sekolah, jenjang pendidikan yang pernah diduduki,
.b
ta
ditamatkan.
Sumber data untuk indikator pengeluaran per kapita
am
id
menurut umur.
.
go
iv. Menjumlahkan semua partisipasi sekolah menurut
.
umur, sehingga diperoleh Harapan Lama Sekolah belum
ps
terkoreksi
.b
ditambah 1
t
Keterangan:
HLSta : Harapan Lama Sekolah pada umur a di tahun t
Et i : Jumlah penduduk usia i yang bersekolah pada
tahun t
P ti : Jumlah penduduk usia i pada tahun t
i : Usia (a, a+1, ..., n)
Jumlah santri sekolah dan mukim = rasio santri mukim x jumlah santri sekolah
Jumlah santri mukim
Rasio Santri Mukim 1
Jumlah santri seluruhnya
id
Jika partisipasi sekolah yaitu tidak/belum pernah
.
go
bersekolah, maka lama sekolah = 0.
.
ps
Jika partisipasi sekolah yaitu masih bersekolah di SD
.b
terakhir - 1
am
terakhir - 1
Jika partisipasi sekolah yaitu tidak bersekolah lagi
dan tamat pada jenjang tertentu, maka:
lama sekolah = konversi ijazah terakhir
Tabel 3.3
Konversi Lama Sekolah Berdasarkan Ijazah Terakhir
Konversi Tahun
Ijazah Lama Sekolah
(Thn)
(1) (2)
Tidak punya ijazah 0
SD/SDLB/MI/Paket A 6
id
SMP/SMPLB/MTs/Paket B 9
.
SMA/SMLB/MA/SMK/Paket C 12
go
D1/D2 14
.
ps
D3/Sarjana Muda 15
.b
D4/S1 16
ta
S2/S3 18
ko
am
id
atas dasar harga konstan 2012
.
go
Y't : Rata-rata pengeluaran per kapita per tahun
.
ps
pada tahun t
IHK(t,2012) : IHK tahun t dengan tahun dasar 2012
.b
ta
(PPP).
am
Gambar 3.4
Daftar Komoditas untuk Penghitungan PPP
. id
. go
ps
.b
ta
ko
tam
ba
s ://
tp
ht
Tabel 3.4
Share Kelompok Komoditas terhadap Total Konsumsi
. id
. go
ps
.b
ta
ko
am
id
Untuk melihat dan mengukur kecepatan perkembangan
.
IPM dalam suatu kurun waktu, digunakan ukuran
pertumbuhan IPM per
. go
tahun. Pertumbuhan IPM
ps
menunjukkan perbandingan antara capaian yang telah
.b
IPM t IPM t 1
t
IPM t 1
s ://
tp
. id
. go
ps
.b
ta
ko
tam
ba
s ://
tp
ht
id
fakta dan realita yang ada. Dari sisi sosio demografi, hampir
.
go
60 persen penduduk Kepulauan Riau tinggal di Kota Batam,
.
dengan berbagai latar belakang dan kultur yang beragam.
ps
Demikian pula dari aspek ekonomi, Kota Batam juga menjadi
.b
id
daya belinya. Dampak dari pembangunan manusia itu sendiri
.
akan memberikan nilai IPM yang selalu meningkat. Nilai IPM
dan peningkatannya antardaerah
. go akan memperlihatkan
ps
sejauhmana status pembangunan manusia antardaerah, yang
.b
tahun 2010 sebesar 76,98 dan terakhir pada tahun 2014 IPM
Kota Batam mencapai 79,13. Capaian IPM pada kedua metode
://
Gambar 4.1
Perkembangan IPM Kota Batam
(Metode Lama dan Metode Baru)
. id
. go
ps
.b
ta
Sumber: BPS RI
ko
am
Tabel 4.1
Perkembangan IPM Provinsi Kepulauan Riau
Menurut Kabupaten/Kota, Tahun 2010 - 2014
IPM
Kabupaten/Kota
2010 2011 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Karimun 66,40 66,82 67,67 68,52 68,72
id
.
03. Natuna 66,29 67,76 68,80 69,39 70,06
Batam
tp
ht
Tabel 4.2
Perkembangan Indikator Komponen IPM Kota Batam,
Tahun 2010-2014
Konsumsi
Angka Harapan Rata-rata
Riil per
Harapan Lama Lama
Tahun Kapita
Hidup Sekolah Sekolah
Disesuaikan
(tahun) (tahun) (tahun)
(ribu Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
2010 72,53 11,37 10,53 16.078
id
2011 72,63 11,75 10,74 16.290
2012 72,71 12,12 10,77 16.479
.
go
2013 72,77 12,23 10,79 16.639
2014 72,80 .12,62 10,80 16.735
ps
Sumber: BPS Kota Batam
.b
ta
Gambar 4.2
Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota,
Kepulauan Riau: 2014
.id
. go
ps
.b
id
penduduk Batam sampai dengan kelas 2 SLTA. Sulitnya
.
go
menggeser angka rata-rata lama sekolah ini disebabkan
karena penduduk yang tidak bersekolah lagi cenderung akan
.
ps
tetap seperti itu dan akan terus diperhitungkan selama
.b
Gambar 4.3
ba
id
Tanjungpinang nilainya berada di atas angka provinsi yang
.
sebesar 9,64 tahun.
go
Indikator komponen IPM lainnya yaitu pengeluaran riil
.
ps
per kapita yang disesuaikan. Indikator ini memberikan
gambaran mengenai keadaan perekonomian penduduk.
.b
ta
Gambar 4.4
Pengeluaran Riil per Kapita Setahun yang Disesuaikan
Menurut Kabupaten/Kota, Kepulauan Riau: 2014
. id
. go
ps
.b
Tabel 4.3
Perkembangan Indeks Komponen IPM Kota Batam,
Tahun 2010-2014
id
2011 80,97 68,44 85,05 77,82
.
go
2012 81,09 69,57 85,40 78,39
.
ps
2013 81,18 69,94 85,70 78,65
.b
Gambar 4.5
Laju Pertumbuhan IPM Kota Batam,
Tahun 2011-2014
. id
. go
ps
.b
ta
ko
t am
ba
://
. id
. go
ps
.b
ta
ko
t am
ba
s ://
tp
ht
id
perubahan secara struktural melalui upaya yang sistematis.
.
go
Sasaran dari pembangunan pada akhirnya adalah
.
penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk hidup
ps
layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang
.b
id
indikator yang mempengaruhi perkembangan nilai IPM.
.
go
Bab ini khusus membahas tentang aspek kemajuan
dari indikator-indikator yang . mempengaruhi terhadap
ps
besaran ketiga komponen IPM. Dalam hal ini, pengaruh-
.b
5.1 Kependudukan
s ://
id
mencapai 1.141.816 jiwa, yang terdiri atas 583.715 orang
.
penduduk laki-laki dan 558.101 orang penduduk perempuan.
go
Dengan demikian, penduduk Batam bertambah sejumlah
.
ps
47.193 jiwa dalam rentang waktu satu tahun terakhir.
.b
Tabel 5.1
ta
Tahun 2013-2014
am
id
Batam lebih cenderung menarik minat pendatang laki-laki,
.
karena Batam memang dikenal sebagai kota industri yang
go
menjadikannya sebagai daerah tujuan migran.
.
ps
Tingkat migrasi yang tinggi juga turut mempengaruhi
komposisi penduduk Kota Batam, khususnya dalam segi
.b
ta
Gambar 5.1
Piramida Penduduk Kota Batam
Tahun 2014
70 - 74
60 - 64
50 - 54
id
40 - 44
.
go
30 - 34
.
ps
20 - 24
.b
10 - 14
ta
0-4
ko
Perempuan Laki-laki
t
ba
5.2 Perekonomian
id
Komponen ini secara signifikan sangat mempengaruhi
.
go
perkembangan angka IPM. Komponen daya beli juga berkaitan
erat dengan tingkat kesejahteraan penduduk karena
.
ps
menyangkut perekonomian penduduk. Maka dari itu, perlu
.b
makro.
ko
Tabel 5.2
Peranan Sektor-sektor Ekonomi Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Batam,
Tahun 2010-2014 *
id
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
.
go
1. Pertanian 1,22 1,19 1,14 1,08 1,04
2. Pertambangan &
.
0,10 0,09 0,09 0,08 0,08
ps
Penggalian
3. Industri Pengolahan 56,41 56,23 55,92 56,80 56,03
.b
Gas
ko
5. Pengadaan Air,
0,22 0,20 0,20 0,18 0,18
Pengelolaan Sampah
am
Tabel 5.3
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha,
Kota Batam: Tahun 2013-2014 *
(Juta Rupiah)
id
Penggalian
.
3. Industri Pengolahan 54.807.994,22 60.914.502,07
go
4. Pengadaan Listrik &
1.725.921,22 1.735.447,53
Gas .
ps
5. Pengadaan Air,
178.296,62 198.570,16
Pengelolaan Sampah
.b
9. Penyediaan Akomodasi
2.039.847,50 2.739.679,31
& Makan Minum
t
14.Administrasi
1.037.839,00 1.166.098,62
ht
Pemerintahan
15.Jasa Pendidikan 917.694,36 992.958,08
16.Jasa Kesehatan 683.767,04 758.532,62
17.Jasa Lainnya 386.862,42 416.756,62
id
penduduk sehingga akan meningkatkan taraf hidup
.
go
masyarakat.
.
ps
Dalam tiga tahun terakhir, seluruh sektor mengalami
pertumbuhan positif. Untuk memacu pertumbuhan ekonomi,
.b
lain. Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2014
s
Tabel 5.4
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha,
Kota Batam: Tahun 2013-2014 *
(Juta Rupiah)
id
Penggalian
.
3. Industri Pengolahan 54.807.994,22 60.914.502,07
14. Administrasi
1.037.839,00 1.166.098,62
ht
Pemerintahan
15. Jasa Pendidikan 917.694,36 992.958,08
16. Jasa Kesehatan 683.767,04 758.532,62
17. Jasa Lainnya 386.862,42 416.756,62
Tabel 5.5
Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha,
Kota Batam: Tahun 2011-2014 *
id
4. Pengadaan Listrik &
11,06 6,87 5,23 3,36
.
Gas
go
5. Pengadaan Air,
5,34 5,41 6,45 5,65
Pengelolaan Sampah .
ps
6. Konstruksi 8,67 7,53 8,10 8,98
.b
9. Penyediaan Akomodasi
ko
14.Administrasi
7,07 4,67 5,12 6,15
s
Pemerintahan
tp
Gambar 5.2
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Batam, Provinsi
Kepulauan Riau, dan Nasional
Tahun 2011-2014
9,00
7,83 7,99
8,00
7,32
7,00 7,40
7,00
id
6,00
.
go
5,00 5,02
.
ps
4,00
.b
id
pendekatan untuk ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat
.
go
secara umum.
.
ps
Tabel 5.6
PDRB Per Kapita Kota Batam
.b
5.3 Pendidikan
id
bangsa. Oleh sebab itu, berhasil atau tidaknya pembangunan
.
go
suatu bangsa banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
.
penduduknya. Semakin maju tingkat pendidikan, berarti akan
ps
membawa pengaruh yang positif bagi masa depan berbagai
.b
ditamatkan).
ht
id
Keberadaan sejumlah fasilitas pendidikan tersebut
.
ditunjang dengan tenaga pengajar sebanyak 4.646 orang guru
go
SD, 1.949 orang guru SLTP, dan 1.582 orang guru SLTA yang
.
ps
tersebar di seluruh wilayah Kota Batam. Mereka akan
mendidik dan membimbing peserta didik yang masing-masing
.b
Tabel 5.7
am
id
jumlah murid yang harus ditangani oleh setiap guru,
.
go
memperlihatkan kondisi yang ideal, kecuali di tingkat SD.
Rasio murid-guru untuk tingkat SD masih berada pada angka
.
ps
34. Rasio yang terlalu besar akan menyebabkan kurang
.b
Gambar 5.3
Angka Partisipasi Sekolah, Angka Partisipasi Kasar, dan
Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan,
Kota Batam: 2013-2014
. id
. go
ps
.b
ta
ko
am
id
Ukuran yang lebih memperhitungkan seseorang
.
go
bersekolah pada jenjang tertentu sesuai dengan usianya
.
adalah APM. Seperti APK, nilai APM pun menurun seiring
ps
dengan peningkatan jenjang pendidikan. Pada tahun 2014,
.b
id
(D1/D2/D3) sebanyak 4 (empat) persen dan tamat sarjana
.
go
(D4/S1/S2/S3) sebanyak 8 (delapan) persen. Yang menjadi
bagian dari permasalahan dalam hal ini yaitu masih terdapat
.
ps
sekitar 5 (lima) persen penduduk (usia 15 tahun ke atas) yang
.b
Gambar 5.4
Distribusi Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
t
ba
8% 5% Tidak/Belum
tp
4% 12% Tamat SD
ht
SD
SLTP
17% SLTA
D1/D2/D3
54% D4/S1/S2/S3
5.4 Kesehatan
id
persentase penolong persalinan oleh tenaga medis, serta
.
go
sarana-sarana lainnya. Peningkatan derajat kesehatan, juga
.
ps
tercermin dalam IPM, melalui komponen Indeks Harapan
Hidup yang semakin meningkat.
.b
ta
Tabel 5.8
Banyaknya Sarana Kesehatan Menurut Jenisnya
di Kota Batam Tahun 2013 dan 2014
id
(1) (2) (3)
.
1. Rumah Sakit 14 15
2. Puskesmas . go 16 17
ps
3. Puskesmas Pembantu 55 57
.b
4. Puskesmas Keliling 38 37
ta
ko
6. Rumah Bersalin 58 65
7. Polindes 34 38
t
ba
Tabel 5.9
Jumlah Apotek, Pedagang Besar Farmasi, dan Toko Obat
di Kota Batam Tahun 2011-2014
id
3. Toko Obat 85 91 91 129
.
JUMLAH
.226
go 243 264 323
ps
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Batam
.b
ta
Gambar 5.5
Persentase Penolong Persalinan di Kota Batam
Tahun 2014
1%
Dokter
id
Non Tenaga Medis
.
.go
ps
.b
ta
5.5 Ketenagakerjaan
ba
://
Tabel 5.10
Statistik Ketenagakerjaan Kota Batam
Tahun 2013-2014
id
- Pengangguran 32.031 35.735
.
go
Bukan Angkatan Kerja 239.727 257.419
.
ps
TPAK 68,68 67,63
.b
industri lebih besar lagi pada tahun 2013, di mana sektor ini
ht
Gambar 5.6
Persentase Pekerja Menurut Sektor Usaha
di Kota Batam, 2013-2014
id
.
. go
ps
.b
5.7 Perumahan
am
Tabel 5.11
Indikator Perumahan Kota Batam
Tahun 2013-2014
id
Akses sanitasi layak (%) 89,08 83,40
.
go
Rumah tangga kumuh (%) 3,29 3,36
Sumber: BPS, Susenas
.
ps
.b
. id
. go
ps
.b
ta
ko
tam
ba
s ://
tp
ht
. id
. go
ps
.b
ta
ko
am
t
ba
s ://
tp
ht
id
pembangunan manusia lebih menekankan pada investasi
.
go
masa depan. Hasilnya memang tidak bisa langsung dirasakan,
.
tetapi keberhasilan pembangunan manusia secara tidak
ps
langsung akan memacu pertumbuhan ekonomi di masa yang
.b
id
Nilai IPM Batam memang sudah cukup baik. Namun
.
demikian, bukan berarti tugas Pemerintah Kota Batam
go
berhenti sampai di sini, karena sesungguhnya hakikat dari
.
ps
pembangunan sendiri adalah berkelanjutan. Pembangunan
yang berkelanjutan (Sustainable Development) pada akhirnya
.b
ta