Judul merepresentasikan nama daerah yang dipetakan, tipe dari peta, hal-
hal yang relevan, dan lain lain.
Dalam sebuah peta, garis ini hanya akan digambarkan jika garis tersebut
akan menjelaskan penjelasan lebih mendalam tentang peta tersebut. Dalam peta
dengan proyeksi datar, biasanya garis ini hanya akan ditemukan pada border,
namun pada peta dengan proyeksi melengkung, biasanya semua garis vertikal dan
horizontal akan digambarkan sebagai indikasi adanya distorsi. Pada umumnya,
garis ini dihilangkan dalam dataran dan hanya terlihat di daerah perairan dalam
peta. Garis vertikal dan horizontal ini akan saling berpotongan sesuai dengan
arahnya, baik lurus maupun melengkung.
Inset, yaitu unsur opsional yang sangat bagus jika digunakan untuk
mengisi kekosongan dalam peta. Inset adalah peta tambahan yang berukuran lebih
kecil yang menggambarkan kedudukan peta utama dalam lingkup peta yang lebih
luas maupun lebih sempit. Inset dapat memuat peta yang lebih luas, sebagai
penunjuk kedudukan (misal) suatu daerah dalam suatu negara atau pula peta yang
lebih sempit sebagai penunjuk detail berlebih dari peta utama yang diproyeksikan.
Inset dianggap sebagai map kecil yang bersifat independen dengan judul dan
unsur-unsur lainnya yang ditulis secara tersendiri, kecuali jika proyeksi dan skala
peta inset sama dengan skala peta utama -inset tak harus memuat unsur wajib
peta.
Pencil Drafting
Pada proses gambar, proyeksi peta digambar terlebih dahulu, lalu garis
lintang dan bujur ditransfer (biasanya menggunakan jarum) dan digambarkan
dengan pensil tebal sehingga garis tak mudah hilang. Kemudian,
hidrografi/kenampakan air dalam permukaan bumi digambar dalan peta dengan
akurasi lokasi yang eksak. Selanjutnya, kenampakan buatan seperti jalanan,
perkotaan, dan perbatasan-perbatasan lalu disusul dengan penggambaran gunung
beserta kontur maupun shading/landform. Langkah terakhir adalah dengan
membuat layout huruf dan dekorasinya seperti nama suatu negara, kenampakan,
dan divisi politik suatu daerah.
Selain kertas, kita tentu memerlukan pensil untuk menggambar peta. Jenis
pensil yang digunakan tentu berbeda-beda tergantung pada jenis kertas yang
digunakan. Apabila kita menggunakan kertas yang lembut permukaannya, tentu
kita harus menggunakan pensil dengan ujung yang halus pula seperti 6H-9H.
Apabila kita menggunakan kertas tipe Vellums, tentu kita harus menggunakan
pensil dengan permukaan agak keras. Namun sekarang ini, banyak kartografer
yang memilih menggunakan pensil mekanik agar tidak perlu diraut atau
diruncingkan. Sebagai pelengkap pensil, tentu kita perlu penghapus yang lembut
dan mudah untuk menghapus.
Untuk membuat peta menimbulkan kesan artistik dan penuh warna, kita
tentu memerlukan cat air dan kuas. Cat air yang banyak digunakan adalah jenis
cat air jepang karena tidak mudah berceceran dan mengandung sedikit perekat
sehingga merekat kuat pada kertas gambar. Dalam proses mewarnai tentu akan
lebih mudah apabila kertas gambar kita tidak mudah bergerak. Tentu hal ini
membuat kita memerlukan pengait agar kertas gambar kita tidak mudah terbang
atau berpindah posisi. Jenis pengait yang biasa digunakan adalah sama dengan
yang biasa kita gunakan untuk menjepit kertas.
Untuk membuat peta yang baik dan artistik, aturan dalam menggunakan
pena atau pulpen diperlukan. Hal ini dikarenakan ketika kita menarik garis atau
menggambar peta namun tersentuh ketika dalam keadaan basah akan
menyebabkan tinta tersebut berceceran dan bisa saja menutup informasi tertentu.
Dalam membuat garis tepi juga harus memiliki kaidah tertentu agar tidak berbelok
arah ataupun tidak tersambung satu sama lain.
1. Photoengraving
Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan, gambar yang ada
menggunakan tinta khusus dari india yang membuat kesan pada garis menjadi
lebih tegas dan pekat. Semua garis harus hitam pekat tapi tetap dalam garis yang
tidak terlalu tebal, titik yang ada pun harus terlihat tegas dan pekat.
Keuntungannya garis dan titik tidak akan mudah menghilang meski dimakan usia.
Kemudian pada proses photoengraving ini gambar akan dipindahkan dalam
bentuk foto ke ukuran yang tepat. Lalu negative dari foto yang dihasilkan akan
ditempatkan di atas piring zinc sensitif dan di dalam ruangan yang gelap, dan
nantinya gambar akan muncul ketika lampu dinyalakan.
2. Half-tone process
Pada piringan yang ada pada proses photoengraving hanya bisa mencetak hal
dengan pewarnaan hitam, benda ini tidak bisa mencetak warna abu-abu. Produksi
menggunakan metode/proses ini bisa dilakukan jika benda yang akan dicetak
memiliki background abu-abu saja.
3. Ross Board
Ross board adalah kertas yang memiliki permukaan terbuat dari enamel. Jika
pembuatan pada metode ini sudah selesai dilakukan menggunakan krayon, maka
warna yang telah digambar akan berubah menjadi lebih gelap dari yang aslinya,
semua tergantung dari tekanan pada tangan kita ketika menggambarnya. Metode
ini digunakan untuk peta yang memiliki shade plastik dan peta yang juga
menggunakan metode morfologi. Penulisan huruf, penggambaran sungai, dan lain
lainnya bisa melakukan pentintaan dari metode Ross board ini dan hasilnya akan
lebih tebal serta terlihat lebih jelas.
4. Surprint half-tones
Metode ini digunakan untuk menghindari garis garis hitam yang kabur pada
proses half-tones sebelumnya.
5. Three-colors process
Pada proses pewarnaan ini, peta atau gambar yang dihasilkan akan memiliki
shade atau gradasi 3 warna. Beberapa tahun terakhir pada masanya, proses
pewarnaan ini banyak sekali digunakan karena hasilnya yang baik. Pada proses
kali ini ada 3 warna dasar yang digunakan yaitu, kuning, merah dan biru. Warna-
warna tersebut jika digabung dan dicampur dapat menghasilkan warna-warna
lainnya.
6. Litografi
Proses pembuatan cetak litografi diawali dengan batu limestone yang sudah
disesuaikan dengan ukuran gambar yang akan dibuat. Permukaan batu yang akan
digambar harus diasah dengan campuran bubuh besi (carborundum) terlebih dulu
agar halus. Barulah batu siap untuk digambar.
7. Wax Engraving
Proses ini adalah proses khusus yang dikemukakan di amerika pada tahun
1841 oleh Sydney Edwards Morse. Seperti namanya, metode ini menggunakan
lilin sebagai bahan dasar pengukirannya. Lilin digunakan untuk mengukir bentuk
peta dan membuat peta yang dihasilkan lebih terlihat cantik dan jelas. Biasanya
proses ini dicetak pada permukaan peta yang telah dihasilkan dari proses-proses
sebelumnya.