Anda di halaman 1dari 88

Tugas Geografi Fisik (D)

Identifikasi Peta Geologi Yogyakarta


Anggota Kelompok :

• Aqshal Raihan Budiputra (1806186452)


• Dwi Rizky Putri Amalia (1806136965)
• Joseph Edward Timothy Siahaan (1806137066)
• Khairinisa Fadhilah Sofwa (1806197840)
• Nadira Retno Abisha (1806197973)
• Shalsa Dila Alma (1806186401)
• Vira Kania Maharani (1806197954)
Identifikasi Peta Geologi Yogyakarta
Joseph Edward T.S (1806137066)
Gambar Peta Geologi Yogyakarta
Bagian yang di Identifikasi
Identifikasi Batuan
Qsmo (Endapan Gunungapi Sumbing Tua), contoh : breksi andesit, aglomerat, dan tuf.

Jenis batuan : Batuan Gunungapi (Batuan Beku)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter

Tekstur : Halus

Struktur : Tidak teridentifikasi

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) yang dilambangkan dengan huruf
‘Q’, huruf ‘s & m’ berasal dari sumbing yang merupakan nama salah satu gunung di Indonesia, dan ‘o’
yaitu old yang berarti tua.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
Qsm (Endapan Gunungapi Sumbing Muda), contoh : tuf pasiran, pasir tufan, dan breksi andesit.

Jenis batuan : Batuan Gunungapi (Batuan Beku)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter

Tekstur : Kasar

Struktur : Tidak teridentifikasi

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) yang dilambangkan dengan huruf
‘Q’, huruf ‘s & m’ berasal dari sumbing yang merupakan nama salah satu gunung di Indonesia.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
Tmok (Formasi Kebobutak), contoh : tuf, tuf lapilin, dan aglomerat.

Jenis batuan : Batuan Endapan Permukaan ( Batuan Sedimen )

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum, zaman Kuarter, dan kala Oligosen sampai dengan Miosen

Tekstur : Halus

Struktur : Terdapat sesar

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, huruf
‘m’ memiliki arti dari kala miosen, huruf ‘o’ memiliki arti dari kala oligosen, dan ‘k’ merupakan nama dari
sebuah formasi batuan yaitu Formasi Kebobutak.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
Qa (Aluvium), contoh : kerakal, lanau, pasir dan lempung

Jenis batuan : Batuan Endapan Permukaan (Batuan Sedimen)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter

Tekstur : Kasar ( cnth : kerakal ) dan halus ( cnth : lanau )

Struktur : Tidak teridentifikasi

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) yang dilambangkan dengan huruf
‘Q’, dan ‘a’ yang berarti aluvial.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
a (Andesit), contoh : andesit hipersten dan trakiandesit

Jenis batuan : Batuan Intrusif (Batuan Beku)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum, zaman Tersier, dan kala Miosen

Tekstur : Porifritik

Struktur : Terdapat sesar

Aturan penamaan : huruf ‘a’ berasal dari nama batuan, yaitu andesit.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
da (Dasit), contoh : dasit yang menerobos pada andesit

Jenis batuan : Batuan Intrusif (Batuan Beku)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum, zaman Tersier, dan kala Miosen

Tekstur : Porifritik

Struktur : Tidak teridentifikasi

Aturan penamaan : huruf ‘d & a’ yang berasal dari nama batuan, yaitu dasit.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
Tmj (Formasi Jonggrangan), contoh : konglomerat

Jenis batuan : Batuan Endapan Permukaan (Batuan Sedimen)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum, zaman Tersier, dan kala Miosen

Tekstur : Halus

Struktur : Tidak teridentifikasi

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, huruf
‘m’ menandakan kala Miosen, dan ‘j’ merupakan nama suatu formasi batuan yaitu Formasi Jonggrangan.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
Tmps (Formasi Sentolo), contoh : batu gamping

Jenis batuan : Batuan Endapan Permukaan (Batuan Sedimen)

Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum, zaman Tersier, dan kala Miosen sampai Pliosen

Tekstur : Halus

Struktur : Terdapat sesar

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, huruf
‘m’ menandakan kala Miosen, huruf ‘p’ menandakan kala Pliosen, dan ‘s’ merupakan nama suatu formasi
batuan yaitu Formasi Sentolo.

Dip & strike : N 45 E/10 (Dip : 10 ; Strike : N 45 E (dari arah utara) )


Bentang Alam
Relief
Pada peta yang telah saya amati, terdapat perbedaan kemiringan lereng yang ditandai
dengan adanya perbedaan kerapatan kontur. Terdapat kondisi kontur yang rapat pada
batuan Qsmo, dan a.

Hal ini diakibatkan karena batuan Qsmo dan a sama-sama terdiri dari batuan
beku,yang tidak mudah tererosi seperti batuan sedimen disekitarnya. Perbedaan laju
pengerosian menyebabkan perbedaan ketinggian dalam jarak yang dekat atau terdapat
lereng yang cukup curam.

Selain itu, dalam bagian ini terdapat bagian yang memiliki kerapatan kontur renggang,
yang menandakan daerah yang lebih landai. Hal ini terlihat pada batuan Qsm, Tmok,
Qa, da, Tmj, dan Tmps. Dapat terlihat juga sungai yang melewati bagian landai ini.
Profil (Penampang Melintang)

Bentang
Alam

G’ G’’
Dari penampang melintang di slide sebelumnya, sudah dibatasi daerah yang
saya identifikasi. Daerah tersebut dari garis tebal merah ( G’) sampai garis tebal
merah (G’’).

Di dalam penampang melintang ini hanya terdapat sebaran batuan Tmok, a,


dan Tmj dimana Tmok dan Tmj merupakan batuan sedimen sedangkan a
merupakan batuan beku.
- a (Andesit) : di bawah lapisan batuan a (Andesit) terdapat lapisan batuan Tmok
(Formasi Kebobutak). Lapisan batuan a (Andesit) menerobos lapisan batuan Tmok
(Formasi Kebobutak) sehingga lapisan batuan a (Andesit) lebih muda dibandingkan
lapisan batuan Tmok (Formasi Kebobutak).

- Tmok (Formasi Kebobutak) : terletak dibawah lapisan batuan a (Andesit) dan Tmj
(Formasi Jonggrangan), hal ini menandakan bahwa lapisan batuan Tmok (Formasi
Kebobutak) merupakan lapisan yang paling tua.

- Tmj (Formasi Kebobutak) : terletak di paling atas dari lapisan batuan a (Andesit) dan
Tmok (Formasi Kebobutak). Hal ini menunjukkan bahwa lapisan batuan Tmj (Formasi
Kebobutak) merupakan lapisan batuan yang paling muda.

*dapat dilihat pada slide no. 13


Bentang Alam

G’ G’’

Tanda-tanda singkapan atau struktur

Pada bagian grid yang saya amati, terdapat tanda-tanda singkapan, singkapan adalah
batuan yang terlihat di atas permukaan bumi. Jadi batuan dapat di katakan tersingkap
jika ketinggiannya sama dengan permukaan bumi . Dapat dilihat dari profil (penampang
melintang) diatas, batuan yang terlihat di atas permukaan bumi hanyalah batuan Tmj
dan Tmok.
Batuan Tmj dan Tmok tersebut termasuk ke dalam batuan sedimen, batuan sedimen
tersebut umurnya tua sehingga struktur batuannya rigit atau keras. Di dalam transek
yang saya amati juga terdapat sungai. Endapan aluvium atau batuan sedimen yang
ada di grid ini disebabkan karena erosi yang dibawa oleh sungai.
Bentang Alam

Perbandingan Simbol SNI & Standard World Map Geology


Perbandingan SNI Standard World Map Geology
Sesar

Dip dan Strike


Data pada slide 17 merupakan data perbedaan simbol SNI dengan
Standard World Map Geology yang saya identifikasi dari grid bagian
saya.
Terimakasih
Departemen Geografi
Universitas Indonesia
2019
MENGIDENTIFIKASI BATUAN-BATUAN DI DAERAH
YOGYAKARTA
Didalam peta grid ke -3

Nadira Retno Abisha


1806197973
21
Pada Peta Geologi Wilayah Yogyakarta di bagian grid ke-3
dapat ditemukan jenis jenis batuan, antara lain:

Endapan Gunung Berapi Sumbing Tua:


Breksi ,andesit, anglomerat dan tuf
a.Jenis: Andesit(batuan beku), anglomerat(batuan
sedimen), tuf(batuan piroklastik)
b.Tekstur: -andesit : afanitik hingga porfiritik
-anglomerat: memiliki ukuran
butir ukuran butir >32 mm.
-tuf: memiliki butiran ukuran halus
c.Usia: berada pada periode kuarter di masa
holosen dan berusia sekitar <1 juta tahun

Endapan Gunung Berapi Sumbing Muda: Pasir


tuffan,breksi ,andesit
a.Jenis: pasir tuffan(batuan sedimen epiklastik),
breksi (sedimen klastik), andesit(batuan beku)
b. Tekstur : - pasir tuffan: bertekstur seperti
pasir
-breksi : terbreksikan, klastik
-andesit: aphanitic ke porfiritik
c.Usia : berada pada periode kuarter di masa
NADIRA RETNO ABISHA holosen dan berusia sekitar <1 juta tahun 22
Aluvium: kerakal,pasir,lanau, dan lempung
a. Jenis : kerakal(batuan sedimen), pasir(butiran
halus),lempung (batuan sedimen bersifat liat)
b. Tekstur: -kerakal : kasar ,dengan ukuran sekitar 4-64
mm
-pasir : halus , berukuran antara 0,0625
sampai 2 milimeter.
-lempung: Ukuran butiran batu lempung
sangatlah halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.
c. Usia: berada pada periode kuarter di masa holosen dan
berusia sekitar <1 juta tahun

NADIRA RETNO ABISHA


23
Andesit : andesit hipersten , andesit augit
a. Jenis: batuan beku
b.Tekstur : aphanitic ke porfiritik
c. Usia : berada pada zaman tersier, masa miosen yang
berusia sekitar 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu

Dasit : menerobos pada andesit


a.Jenis: batuan beku vulkanik
b. Tekstur: aphanitic ke porfiritik
c. Usia: berada pada zaman tersier, masa miosen yang
berusia sekitar 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu

NADIRA RETNO ABISHA 24


Formasi Jonggrangan : konglomerat,lignit, batu lempung
a.Jenis: konglomerat ( batuan sedimen), lignit (batu bara coklat)
,batu lempung
( batuan sedimen bersifat liat)
b. Tekstur: -konglomerat : klastik
-lignit : amorf, seperti kaca
- batu lempung : Ukuran butiran batu lempung
sangatlah halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.
c.Usia: berada pada zaman tersier, diantara masa miosen dan
pliosen yang berusia sekitar 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu

NADIRA RETNO ABISHA 25


Formasi Kebobutak : breksi,andesit,tuf, anglomerat
a.Jenis : breksi (sedimen klastik), andesit (batuan beku), tuff
(batuan piroklastik), anglomerat (batuan sedimen)
b.Tekstur: -breksi : terbreksikan, klastik
-andesit: aphanitic ke porfiritik
-tuf: memiliki butiran ukuran halus
-anglomerat: memiliki ukuran butir ukuran butir >32 mm.
c. Usia: berada pada zaman tersier, antara masa oligosen dan miosen
berusia sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu.

NADIRA RETNO ABISHA 26


Formasi Nanggulan : batu lempung, lignit
a.Jenis: lignit (batu bara coklat) ,batu lempung (batuan
sedimen bersifat liat)
b.Tekstur: -lignit : amorf, seperti kaca
- batu lempung : Ukuran butiran batu lempung
sangatlah halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.
c.Usia: berada pada zaman tersier, antara masa eosen dan awal
masa oligosen berusia sekitar 55 sampai 32 juta tahun yang lalu.

NADIRA RETNO ABISHA 27


Dip and Strike

Ada beberapa dip & strike yang ditemukan di dalam peta


geologi kota Yogyakarta di dalam grid ke-3 ,antara lain:
Blendung N45E/10
Gotakan N225E/11
Blumbang N225E/8

NADIRA RETNO ABISHA 28


Struktur
Terdapat beberapa struktur yang terlihat didalam
peta geologi kota Yogyakarta di dalam grid ke-3 ,antara lain:
1.Sesar yang di reka. Terletak disekitar gunung Sigabug dan
gunung Pongangan.

3.Antiklin. Terletak disekitar daerah Milir.

2.Sinklin. Terletak disekitar daerah Gotakan dan daerah


Krembangan.

NADIRA RETNO ABISHA 29


• Penampang Melintang
• Terdapat beberapa penampang melintang yang ada di dalam peta geologi daerah Yogyakarta
,salah satunya penampang melintang yang di tandai dengan huruf CD yang menghubungkan daerah
disekitar Krinjing dan daerah di sekitar Jumblangano.
• Singkapan
• Singkapan dapat ditemukan di daerah yang diperkirakan mempunyai tingkat erosi yang tinggi
seperti di puncak bukit, di sekitar aliran sungai,di dinding lembah, dan di sekitar tambang. Tanda-tanda
adanya suatu tingkapan yaitu bagian batuan yang muncul dari permukaan akibat adanya erosi.

NADIRA RETNO ABISHA 30


DWI RIZKY PUTRI AMALIA 1806136965
GRID 5

DWI RIZKY PUTRI AMALIA


1806136965
BAT UA N
B E N TA N G
ALAM
Pe rb an d ingan
simbol sesuai
SNI dan
St an d ar Wo r l d
Map Geologic

S I N G K A PA N
& DWI RIZKY PUTRI AMALIA
S T RU K T U R 1806136965
DWI RIZKY PUTRI AMALIA
1806136965
BAT UA N

2. Qme ( Batuan Vulkanik)


1. Qa (Endapan Permukaan)
Jenis Batuan : Endapan gunung api ( batuan beku)
Jenis Batuan : Batuan Endapan Permukaan
Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Kuarter
Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Kuarter pada masa Holosen
Struktur : Tidak teridentifikasi
Struktur : Terdapat Sesar
Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery)
Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery)
yang dilambangkan dengan huruf “Q” dan formasi merapi dilambangkan dengan
yang dilambangkan dengan huruf “Q” dan huruf “a” merupakan inisial dari aluvium.
“me”
Dip & Strike : tidak teridentifikasi
Dip & strike : tidak teridentifikasi
BAT UA N DWI RIZKY PUTRI AMALIA
1806136965

3. Qmi ((endapan gunung api merapi masa kini)


Jenis Batuan : endapan gunung api merapi masa kini (batuan beku) 4. Qmo (endapan gunungapi merapi tua)
Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Kuarter Jenis Batuan : endapan gunung api merapi tua(batuan beku)
Struktur : terdapat sesar up and down yang melewati sungai, Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Kuarter
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat air terjun Struktur : tidak terdefinisi
Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter
yang dilambangkan dengan huruf “Q” dan formasi merapi yang dilambangkan (Quartery) yang dilambangkan dengan huruf “Q”
dengan “mi” Dip & Strike : tidak teridentifikasi
Dip & Strike : tidak teridentifikasi
BAT UA N DWI RIZKY PUTRI AMALIA
1806136965

5. Tmps ( batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berselang seling)


Jenis Batuan : 1. Batuan sedimen 6. Tmn (batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berselang seling )
2. Batuan beku Jenis Batuan : 1. Batuan sedimen
Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Tersier pada masa pliosen sampai 2. Batuan beku
miosen Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Tersier pada masa miosen
Struktur : Tidak terdefinisi Struktur : Terdapat sesar yang direka
Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier yang Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier yang dilambangkan
dilambangkan dengan huruf “T”. Pada masa pliosen sampai miosen yang dilambangkan dengan huruf “T”. Pada masa miosen yang dilambangkan dengan huruf “m” dan . Dan
dengan huruf “m” dan “p” . Dan dengan formasi sentolo yang dilambangkan dengan huruf dengan formasi nglanggaran yang dilambangkan dengan huruf “n”.
“s”. Dip & Strike : tidak teridentifikasi
Dip & Strike : tidak teridentifikasi
BAT UA N

7. Tmwl ( batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berselang seling


Jenis Batuan : 1. Batuan sedimen
2. Batuan beku
Umur Batuan : Sudah ada sejak zaman Tersier
pada masa miosen
Struktur : terdapat sesar yang direka
Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman
Tersier yang dilambangkan dengan huruf “T”. Pada masa miosen yang
dilambangkan dengan huruf “m” dan . Dan dengan formasi wonosari
yang dilambangkan dengan huruf “w”.
Dip & Strike : tidak teridentifikasi

DWI RIZKY PUTRI AMALIA


1806136965
Tmok ( Formasi Kebobutak ) : Lapisan Tmok terdapat pada bagian paling bawah,
B E N TA N G
dimana pada lapisan atasnya terdapat lapisan Qmi dan Tmps. Maka dapat disimpulkan
bahwa batuan Tmok lebih tua dibanding batuan Qmi dan Tmps .
ALAM
Tmps ( Formasi Sentolo ) : Lapisan Tmps terdapat dibagian tengah . Diatas lapisan Tmps
terdapat lapisan Qmi yang berarti lapisan batuan Qmi lebih muda dibandingkan lapisan
Tmps. Dibawah lapisan Tmps terdapat lapisan Tmok yang berarti lapisan batuan Tmok
lebih tua dibanding Tmps.
Qmi (endapan gunung api merapi masa kini ): Lapisan Qmi terdapat dibagian paling
atas yang berarti batuan ini paling muda dibanding lapisan Tmps dan Tmok.

Relief
Dalam grid yang saya identifikasi, dapat dilihat bahwa reliefnya
( tinggi rendahnya per m ukaan bumi
- Dari ketinggiannya dapat dilihat bahwa daerah yang
saya identifikasi mer upakan dataran rendah
dengan ketinggian 0-200 m
DWI RIZKY PUTRI AMALIA - Dilihat dari kontur nya yang renggang,
maka dapat disimpulkan bahwa daerah ini cender ung landai.
1806136965
S i n g k a p a n m e r u p a k a n b a t u a n ya n g S I N G K A PA N
&
terlihat di atas permukaan bumi, jadi S T RU K T U R
batuan dapat di katakan tersingkap
j i k a ke t i n g g i a n nya s a m a a t a u d i a t a s
permukaan bumi. Dilihat dari
penampang melintang (profil) ,
b a t u a n ya n g t e r l i h a t a d a l a h Q m i d a n
T m p s . S e d a n g k a n d a l a m s t r u k t u r,
t e r d a p a t s e s a r U / D ya n g m e l ewa t i
sungai, sehingga dapat disimpulkan
b a h wa t e r d a p a t a i r t e r j u n .

DWI RIZKY PUTRI AMALIA


1806136965
Perbandingan
simbol sesuai
SNI dan
Standar
Wor ld Map
Geologic

DWI RIZKY PUTRI AMALIA


1806136965
Identifikasi Peta Geologi Yogyakarta
Aqshal Raihan Budiputra
(1806186452)
Mengidentifikasi memiliki arti suatu upaya menentukan atau menetapkan identitas
suatu hal.
Berikut merupakan peta yang saya identifikasi :
Yogyakarta (Bagian 7)
Identifikasi Batuan
Qme (Endapan Gunung Merbabu)
• Jenis : Endapan Gunungapi (Batuan Beku)
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter
• Tekstur : Kasar
• Struktur : Tidak teridentifikasi
• Aturan Nama :
• Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) yang dilambangkan
dengan huruf ‘Q’, dan ‘me’ yang melambangkan formasi merbabu.
• Dip & Strike : Tidak teridentifikas

Qdf (Kubah Lava, Leleran Puncak dan Leleran Lereng)


• Jenis : Batuan Gunungapi (Batuan Beku)
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter
• Tekstur : Kasar
• Struktur : Tidak teridentifikasi
• Aturan Nama :
• Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) yang dilambangkan dengan huruf ‘Q’, ‘d’ yang berarti Dome/Kubah Lava, dan ‘f’ yang berarti Flank
Flow/Leleran Lereng.
• Dip & Strike : Tidak teridentifikasi
Qmi (Endapan Gunungapi Merapi Muda)

• Jenis : Endapan gunung api Merapi masa


kini (batuan Beku)
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman
Kuarter
• Tekstur : Berupa pecahan
• Struktur : Tidak teridentifikasi
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery)
yang dilambangkan dengan huruf ‘Q’, dan ‘mo’ yang
memiliki arti “Old Merapi” atau “Merapi Tua”
• Dip & Strike : Tidak teridentifikasi
Qmo (Endapan Gunungapi Merapi Tua)

• Jenis : Batuan Gunungapi (Batuan Sedimen)


• Umur : Sejak masa Kenozoikum & zaman Kuarter
• Tekstur : Cukup halus dengan ukuran pasir kasar hingga kerakal.
• Struktur : Terdapat sesar
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter (Quartery) yang dilambangkan
dengan huruf ‘Q’, dan ‘mi’ yang melambangkan formasi merapi.
• Dip & Strike : Tidak teridentifikasi
Na (Endapan Longsoran)
• Jenis : Batuan Endapan
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter
• Tekstur : Halus
• Struktur : Tidak teridentifikasi
• Aturan Nama :
Batuan ini memiliki aturan nama ‘na’ dikarenakan tercipta dari Nuee Ardhente
(Awan Panas)
• Dip & Strike : Tidak teridentifikasi
Tmse (Formasi Semilir)
• Jenis : Batuan Beku
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman Tersier
• Tekstur : Kasar
• Struktur : Terdapat sesar
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier (Tertiaty) yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, dan
‘mse’ yang merupakan sebuah anagram dari singkatan ‘Semilir’ yaitu ‘sem’
• Dip & Strike : N 45 E/10
Tmn (Formasi Nglanggran)
• Jenis : Batuan Sedimen dan Beku
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman Tersier
• Tekstur : Campuran kasar dan halus
• Struktur : Terdapat sesar
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier yang dilambangkan dengan huruf “T”. Pada masa
miosen yang dilambangkan dengan huruf “m” dan . Dan dengan formasi nglanggaran yang
dilambangkan dengan huruf “n”.
• Dip & Strike : Tidak teridentifikasi
Tms (Formasi Sambiputu)
• Jenis : Batuan Sedimen
• Umur : Sejak masa Kenozoikum, zaman Tersier dan kala Miosen
• Tekstur : Kasar
• Struktur : Terdapat sesar
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier (Tertiaty) yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, Pada masa
miosen yang dilambangkan dengan huruf “m”, dan ‘s’ yang melambangkan ‘Sambiputu’
• Dip & Strike : N 45 E/12
Tmwl (Formasi Wonosari)
• Jenis : Batuan Sedimen dan Vulkanik
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan masa Miosen
• Tekstur : Kasar
• Struktur : Terdapat sesar
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier (Tertiaty) yang dilambangkan dengan huruf ‘T’,
Pada masa miosen yang dilambangkan dengan huruf “m”, dan Wonosari yang dilambangkan
dengan huruf ‘w’
• Dip & Strike : N 45 E/7
Tmpk (Formasi Kepek)
• Jenis : Batuan Sedimen
• Umur : Sejak masa Kenozoikum dan zaman Tersies
• Tekstur : Kasar, cukup lunak
• Struktur : Terdapat sesar
• Aturan Nama :
Batuan ini sudah ada sejak zaman Tersier (Tertiaty) yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, Pada masa
miosen yang dilambangkan dengan huruf “m”, dan Kepek yang dilambangkan dengan ‘pk’
• Dip & Strike : Tidak teridentifikasi
Bentang Alam
• Relief

Kontur peta pada bagian paling utara terlihat paling padat, terutama pada
batuan Qmo dan na yang mengelilingi Gunung Anyar, Gunung Kendil, dan
Gunung Merapi.

Batuan yang berada pada kontur padat tersebut didominasi dengan batuan
Qmo yang merupakan batuan sedimen. Hal ini menyebabkan mudahnya
persebaran bebatuan Qmo ke area sekitarnya.

Selain itu juga terdapat kontur dengan tingkat kerapatan lebih rendah pada
sisi tengah peta bagian tujuh ini.
Profil (Penampang Melintang)
Singkapan
• Batuan Qmi/Endapan Gunungapi Merapi Muda tersingkap
• Batuan Tmse/Formasi Semilir juga tersingkap
• Formasi Nglanggran disisi lebih timur bisa dinyatakan tersingkap
• Bagian paling barat dari Formasi Sambiputu/Tmn juga tersingkap
• Bagian tengah dari Tmwl/Formasi Wonosari tersingkap
• Bagian paling timur dari Tmpk/Formasi Kepek tersingkap
Daftar Pustaka
• https://geologi.co.id/2010/08/24/peta-geologi-lembar-yogyakarta/ (Diakses 24
Januari 2019)
• https://www.utdallas.edu/~aiken/SHAKEBAKE/rockclassification.pdf (Diakses 24
Januari 2019)
• http://materi-forever.com/2014/01/jenis-batuan-batuan-beku-sedimen-dan.html
(Diakses 24 Januari 2019)
• http://www.geol.lsu.edu/henry/Geology3041/lectures/02IgneousClassify/IUGS-
IgneousClassFlowChart.htm (Diakses 24 Januari 2019)
• https://today.line.me/id/pc/article/Mengenal+Kubah+Lava+yang+Muncul+di+Gunu
ng+Merapi-moqwGE (Diakses 24 Januari 2019)
Identifikasi Peta
Geologi Yogyakarta
Shalsa Dila Alma
1806186401
Gambar Peta Geologi Yogyakarta
Title and Content Layout with Chart
6

0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1 Series 2 Series 3
Bagian yang
Diindetifikasi
Identifikasi Batuan
Qmo (Endapan Gunungapi Merapi Tua), Tekstur : Tidak Teridentifikasi.
contoh : breksi, aglomerat, dan leleran lava.

Struktur :Pecahan – pecahan yang


Jenis batuan : Batuan Sedimen berasal dari gunung berapi.

Umur batuan : Ada sejak zaman quarter Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada
sejak zaman Kuarter (Quartery) yang
dilambangkan dengan huruf ‘Q’, huruf ‘s &
m’ berasal dari sumbing yang merupakan
nama salah satu gunung di Indonesia, dan
‘o’ yaitu old yang berarti tua.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan
Qmi (Endapan Gunungapi Merapi Muda), contoh : = Tuf, abu,
breksi, aglomerat dan leleran lava tak terpisahkan.

Jenis batuan : Batuan Sedimen


Umur batuan : Ada sejak masa Kenozoikum dan zaman Kuarter

Tekstur : Batuan agak segar yang berukuran pasir kasar


hingga kerakal.
Struktur : Tidak teridentifikasi

Aturan penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman Kuarter


(Quartery) yang dilambangkan dengan huruf ‘Q’.

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Identifikasi Batuan

Qa ( Aluvium ). Contoh = Kerikil, Tekstur : pasir berukuran halus – kasar.


pasir, lanau dan lempung Struktur : kerikil, pasir, dan lempung
sepanjang sungai yang besar yang berwaena kelabu
dan dataran pantai
Aturan Penamaan : Batuan ini sudah
Jenis Batuan : Batuan Sedimen ada sejak zaman Kuarter (Quartery)
yang dilambangkan dengan huruf
Umur Batuan : Sejak Zaman ‘Q’. dan ‘a’ yang berarti aluvial.
Quarter
Identifikasi Batuan
Tmn ( Formasi Nglanggran ). Tekstur : Tidak Teridentifikasi
Contoh : Breksi, gunung api, breksi
aliran, aglomerat, lava dan tuff. Umur : sejak zaman Miosen Awal –
Miosen Tengah Bagian Bawah
Jenis : Batuan Beku
Aturan penamaan : Batuan ini
Struktur : berupa batupasir dari sudah ada sejak zaman tersier
gunungapi yang dilambangkan dengan huruf
‘T’, huruf ‘m’ memiliki arti miosen,
Dip & Strike : Tidak Teridentifikasi dan huruf ‘n’merupakan nama
formasi batuan yaitu Formasi
Nglanggran.
Identifikasi Batuan
• Tmwl ( Formasi Wonosari ) Contoh : Batugamping terumbu,
kalkarenit, dan kalkarenit tufan.
• Jenis : Batuan Sedimen
• Umur : sejak zaman Miosen Tengah hingga Pliosen
• Aturan Penamaan : Batuan ini sudah ada sejak zaman tersier
yang dilambangkan dengan huruf ‘T’, huruf ‘m’ memiliki arti
miosen, dan huruf wI merupakan nama formasi batuan yaitu
Formasi Wonosari
Bentang Alam
Relief
• Pada bagian grid ke 6 di Peta Geologi Yogyakarta, dapat
diketahui bahwa kedua daerah tersebut merupakan daerah
yang landai. Hal ini dibuktikan melalui kontur yang lengang dan
menunjukkan ketinggian sebesar 1000 m di atas permukaan laut.
Selain itu, di daerah Yogyakarta terdapat beberapa
kenampakan alam maupun buatan, seperti gunungapi, jalan
raya, jalan kereta api, dan sungai.
Profil ( Penampang Melintang )

Dari penampang melintang A-C bisa didapatkan


ketinggiannya mencapai 500 meter, yang terdapat
batuan breksi, aglomerat, tuf, lava, kerikil, pasir, lanau.
Singkapan

Di grid 6, terdapat singkapan yang menunjukkan Sungai. Yaitu


Sungai Opok, Sungai Oyo, Sungai Urang, Sungai Tangsi, Sungai
gede, Sungai Sudu.
Daftar Pustaka
• Peta Geologi Yogyakarta
• Penyusunan Peta Geologi Standar Nasional Indonesia SNI 13-
4691-1998
• 2006. FGDC Digital Cartographic Standard for Geologic Map
Symbolization. Diakses pada 24 Februari 2019. Dari
https://ngmdb.usgs.gov/fgdc_gds/geolsymstd/fgdc-geolsym-
all.pdf
• Diakses pada 24 Februari 2019. Dari https://scele.ui.ac.id
Mengidentifikasi dan
Mengklasifikasi Peta Geologi
Daerah Istimewa Yogyakarta
Vira Kania Maharani
1806197954
Geografi Fisik 1 D
Peta Geologi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
A. Batuan
Jenis : Batuan vulkanik

Umur : Berada di zaman kuarter sekitar 3 juta tahun yang lalu

Qme = breksi Tekstur : porfir atau amorf

gunungapi Struktur : Tidak ada struktur yang terbentuk


dan lava Aturan penamaan : Huruf ‘Q’ berasal dari periode ‘quarter’, huruf M berasal
dari kala ‘miosen’, dan E berasal dari sumbernya yaitu Gunung Merbabu

Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Jenis : Endapan gunungapi Merapi tua

Qmo = breksi, -Umur : Berada di zaman kuarter sekitar 3 juta tahun yang lalu

andesit, -Tekstur : porfir atau amorf

aglomerat, -Struktur : Tidak ada struktur yang terbentuk

dan tuf -Aturan penamaan : Huruf Q berasal dari periode ‘quarter’, huruf M berasal
dari kala ‘miosen’ dan O karena berasal dari gunungapi Merapi tua

-Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Jenis : Endapan gunungapi Merapi muda
Qmi = tuf,
abu, breksi, Umur : Berada di zaman kuarter sekitar 3 juta tahun yang lalu

aglomerat, Tekstur : sangat kasar

lelehan lava Struktur : Lapisan datar

tak Aturan penamaan : Huruf Q berasal dari periode ‘quarter’, huruf M berasal
dari kala ‘miosen’ dan I karena berasal dari gunungapi Merapi muda

terpisahkan Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Jenis : Batuan endapan permukaan
Qa (alluvium) =
kerakal, pasir, -Umur : Berada di zaman kuarter sekitar 3 juta tahun yang
lalu
lanau dan
-Tekstur : kasar
lempung
sepanjang -Struktur : Tidak ada struktur yang terbentuk
sungai yang -Aturan penamaan : Huruf Q berasal dari periode ‘quarter’
besar dan dan a berasal dari jenis batu itu sendiri yaitu ‘alluvial’

dataran pantai -Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Jenis : Batuan endapan permukaan

Qc (koluvium) -Umur : Berada di zaman kuarter sekitar 3 juta tahun yang


lalu
= rombakan
tak -Tekstur : sangat halus

terpilahkan -Struktur : Tidak ada struktur yang terbentuk

dari formasi -Aturan penamaan : Huruf Q berasal dari periode ‘quarter’


kebobutak dan c berasal dari jenis batu itu sendiri yaitu ‘colluvium’

-Dip & strike : Tidak teridentifikasi


Jenis : Batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berselang-seling

Tmps (formasi -Umur : Berada di zaman tersier dan masa pliosen

Sentolo) = -Tekstur : kasar

batuangampi -Struktur : Antiklin


ng dan batu -Aturan penamaan : Huruf T berasal dari periode ‘Tersier’, MP berasal dari
pasir kala miosen pliosen, serta S nya adalah nama dari formasinya yaitu Sentolo

-Dip & strike : N225°E/10


Jenis : Batuan terobosan / batuan beku
menengah

-Umur : Berada di zaman tersier dan kala miosen


sekitar

-Tekstur : sangat kasar


dr = diorite
horenblenda -Struktur : Tidak ada struktur yang terbentuk

-Aturan penamaan : Berasal dari periode tersier dan


kala miosen, huruf ‘dr’ nya adalah diorite

-Dip & strike : Tidak teridentifikasi


B. BENTANG ALAM
• Relief
Pada peta geologi Yogyakarta grid 4,terlihat bahwa daerah tersebut
merupakan daerah yang landai dan rendah. Hal ini disimpulkan dalam
legenda bahwa ketinggian kurang dari 100 m karena daerahnya dekat
dengan pantai.
• Profil
Terdapat garis transek yang memotong area Tmps.
• Struktur
Pada peta Geologi Yogyakarta, terdapat pemukiman, sawah tadah
hujan, sungai dsb.
• Perbedaan simbol antara SNI dengan Standar World Map Geologi

• Sesar • Dip & strike • Sesar • Dip & strike


SNI World
Map
Geology
Khairinisa Fadhilah Sofwa
1806197840
BATUAN
Qsmo (Endapan gunung api tua)
 Merupakan batuan vulkanik
 Sejak zaman kuarter
 Kasar, agak padat, dan mudah hancur

Qsm (Endapan gunung api sumbing muda)


 Merupakan batuan vulkanik
 Sejak zaman kuarter
 Pasiran halus kerikilan
Tmok (Formasi kebobutak)
 Merupakan batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berselang seling
 Sejak zaman tersier, pada masa miosen
 Kasar, agak padat, dan mudah hancur

Tmps (Formasi sentolo)


 Merupakan batuan sedimen dan batuan vulkanik yang berselang seling
 Sejak zaman tersier pada masa pliosen dan masa miosen
 kasar
Qa (Aluvium)
 Merupakan endapan permukaan
 Sejak zaman kuarter
 Pasir agak padat

a (Andesit)
 Merupakan endapan permukaan
 Sejak zaman kuarter
 Sangat keras

da (Dasit)
 Merupakan batuan terobosan
 Sejak zaman tersier, pada masa miosen
 Lunak
BENTANG ALAM
Relief
 Pada wilayah Qsmo, Qsm, Tmok, dan Tmps : Kontur rapat (gunung)
 Pada wilayah Qa : Kontur renggang (Landai)
 Pada wilayah a dan da : Kontur rapat (gunung)
Penampang melintang
 Wilayah Tmps dan Qa memiliki penampang melintang landai (0 meter hingga dibawah permukaan
bumi)
 Wilayah Tmok memiliki penampang melintang berupa wilayah tinggi (0 meter hingga 500 meter)
Tanda-tanda adanya singkapan dan struktur
 Pada peta wilayah batuan Qa terdapat simbol berupa rel kereta api, sungai, dan sawah irigasi.
Pada wilayah batuan

Anda mungkin juga menyukai