FG 4
Pengarang : Dr. Bagus Takwin, Dra. Wuri Prasetyawati, Dr. Saraswati Putri, Miranda
Diponegoro, M. Psi, Jossy Pranata Moeis, Ph.D., Eko Aditya Meinamo,
S.Psi., M.Si., Agnes Sri Poerbasari, M.Si., dan Drs. Slamet Soemiamo,
M.Si.
Direvisi oleh : Dr. Irmayanti Meliono, M.Si,. Dr. Fristian Hadinata, Prof. Bambang
Shergi Laksmono, Ade Solihat, M.A., Pribadi Setiyanto, S.E, M.A,. Dr.
R. Ismala Dewi dan Eko Handayani, M.Psi.
Data Publikasi : Depok, 2017, PPKPT Universitas Indonesia 2017 (Edisi Revisi) hal 176-
177
Uraian :
Pengetahuan memiliki arti yaitu suatu informasi yang diketahui oleh seseorang atau
umum. Dalam artian lain, pengetahuan merupakan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan merupakan informasi yang dikombinasikan
dengan pemahaman dan potensi dalam mengambil suatu tindakan yang bersifat fundamentalis
dalam diri seseorang. Di sisi lain, pengetahuan juga merupakan suatu unsur dalam keberadaan
sistem kebudayaan universal, yang memiliki arti yaitu suatu sistem berkebudayaan pada setiap
lapisan masyarakat. Seorang antropolog dan penemu bernama Edward B. Taylor pernah berkata
bahwa kebudayaan merupakan satu kesatuan yang kompleks, dimana pengetahuan merupakan
salah satu unsur yang terdapat dalam kesatuan tersebut.
Sistem pengetahuan dibagi menjadi lima kelompok yang dikategorikan sesuai dengan
permasalahan yang ada pada lingkupnya. Lingkup ini terdiri dari pengetahuan tentang alam,
tumbuhan, binatang, tubuh manusia, sifat dan tingkah laku manusia, serta tentang ruang dan
waktu. Lingkup pengetahuan tentang alam tersusun atas ilmu yang berorientasi pada alam,
seperti siklus alam, astronomi, dan gejala alam. Selanjutnya, lingkup pengetahuan tentang
tumbuhan dan binatang secara garis besar mencakup pengetahuan dasar dan kompleks dari
kebutuhan sandang, pangan, dan papan manusia yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya, terdapat lingkup pengetahuan tentang tubuh, sifat, maupun tingkah laku manusia
yang memberi pemahaman struktur serta sistem kerja tubuh manusia. Selain itu, terdapat lingkup
pengetahuan tentang ruang dan waktu yang menjelaskan eksistensi manusia sebagai makhluk
yang tak terpisah dari prinsip keruangan dan pergerakan waktu.