Anda di halaman 1dari 3

Sistem Pengetahuan

oleh Aqshal Raihan Budiputra, 1806186452

FG 4

Judul : Buku Ajar MPKT-A 2017

Pengarang : Dr. Bagus Takwin, Dra. Wuri Prasetyawati, Dr. Saraswati Putri, Miranda
Diponegoro, M. Psi, Jossy Pranata Moeis, Ph.D., Eko Aditya Meinamo,
S.Psi., M.Si., Agnes Sri Poerbasari, M.Si., dan Drs. Slamet Soemiamo,
M.Si.

Direvisi oleh : Dr. Irmayanti Meliono, M.Si,. Dr. Fristian Hadinata, Prof. Bambang
Shergi Laksmono, Ade Solihat, M.A., Pribadi Setiyanto, S.E, M.A,. Dr.
R. Ismala Dewi dan Eko Handayani, M.Psi.

Data Publikasi : Depok, 2017, PPKPT Universitas Indonesia 2017 (Edisi Revisi) hal 176-
177

Uraian :

Pengetahuan memiliki arti yaitu suatu informasi yang diketahui oleh seseorang atau
umum. Dalam artian lain, pengetahuan merupakan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan merupakan informasi yang dikombinasikan
dengan pemahaman dan potensi dalam mengambil suatu tindakan yang bersifat fundamentalis
dalam diri seseorang. Di sisi lain, pengetahuan juga merupakan suatu unsur dalam keberadaan
sistem kebudayaan universal, yang memiliki arti yaitu suatu sistem berkebudayaan pada setiap
lapisan masyarakat. Seorang antropolog dan penemu bernama Edward B. Taylor pernah berkata
bahwa kebudayaan merupakan satu kesatuan yang kompleks, dimana pengetahuan merupakan
salah satu unsur yang terdapat dalam kesatuan tersebut.

Pengetahuan merupakan suatu hal yang dapat diaplikasikan. Pengaplikasian pengetahuan


ini membutuhkan penelusuran, penelitian, hingga pendalaman materi. Oleh karena itulah,
terbentuk suatu sistem untuk mengatur penggunaan dan pengembangan pengetahuan yang
dikenal sebagai sistem pengetahuan. Fungsi dari sistem ini tidak lain sebagai pemenuh rasa ingin
tahu manusia terhadap suatu ilmu. Dengan rasa ingin tahu yang bersifat sistematis, manusia
dapat berinovasi mengembangkan ilmu dan memecahkan masalah yang terdapat dalam
kehidupan bermasyarakat secara terstruktur.

Pengembangan pengetahuan secara sistematis dapat dikategorikan sebagai suatu unsur


kebudayaan, dimana unsur keilmuan dijadikan sebagai suatu hal yang bersifat kultural dan
mengakar. Sifat kultural ini pun akan tertanam dan dijadikan sebagai orientasi hidup manusia
bermasyarakat. Seiring berjalannya waktu, sistem pengetahuan akan dipandang sebagai suatu hal
yang harus dipelajari dan didalami oleh manusia dikarenakan prinsipnya yang terikat dalam
unsur kebudayaan universal. Sistem pengetahuan juga dipandang oleh umat manusia sebagai
metode utama dalam menjawab dan menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan kata lain, ilmu
pengetahuan akan terus berkembang seiring dengan pengembangan dari sistem pengetahuan.

Sistem pengetahuan dibagi menjadi lima kelompok yang dikategorikan sesuai dengan
permasalahan yang ada pada lingkupnya. Lingkup ini terdiri dari pengetahuan tentang alam,
tumbuhan, binatang, tubuh manusia, sifat dan tingkah laku manusia, serta tentang ruang dan
waktu. Lingkup pengetahuan tentang alam tersusun atas ilmu yang berorientasi pada alam,
seperti siklus alam, astronomi, dan gejala alam. Selanjutnya, lingkup pengetahuan tentang
tumbuhan dan binatang secara garis besar mencakup pengetahuan dasar dan kompleks dari
kebutuhan sandang, pangan, dan papan manusia yang berasal dari tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya, terdapat lingkup pengetahuan tentang tubuh, sifat, maupun tingkah laku manusia
yang memberi pemahaman struktur serta sistem kerja tubuh manusia. Selain itu, terdapat lingkup
pengetahuan tentang ruang dan waktu yang menjelaskan eksistensi manusia sebagai makhluk
yang tak terpisah dari prinsip keruangan dan pergerakan waktu.

Pengelompokan sistem pengetahuan berperan krusial dalam penguatan prinsip


kebudayaan dalam masyarakat. Akibat dari pengelompokan ini, tercipta ilmu-ilmu yang
meluaskan pengetahuan manusia dalam memahami kejadian yang terdapat dalam kehidupan.
Dalam jangka waktu yang panjang, manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuannya secara
lebih dalam sebagai suatu cara untuk memuaskan rasa keingintahuan yang terdapat dalam
dirinya. Seiring dengan pengembangan ilmu, manusia juga secara tidak langsung menguatkan
keberadaan sistem pengetahuan sebagai suatu kebutuhan. Penguatan sistem pengetahuan ini
berpegang pada prinsip kebudayaan yang dapat ditelaah dari tendensi manusia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang wajib dilakukan secara turun temurun.
Daftar Pustaka :

Arya. 2016. 7 Unsur Kebudayaan Universal Beserta Pengertian dan Contohnya.


https://sahabatnesia.com/unsur-kebudayaan-universal/#2_Sistem_Pengetahuan (Diakses 20
Maret 2019)

Syifa. 2017. 10 Unsur-unsur Budaya Universal Beserta Contohnya. https://materiips.com/unsur-


unsur-budaya (Diakses 20 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai