Anda di halaman 1dari 3

Kewarganegaraan sebagai Kekuatan untuk Mengemban Tanggung Jawab Sosial

oleh Aqshal Raihan Budiputra, 1806186452

FG 4

Judul : Buku Ajar MPKT-A 2017

Pengarang : Dr. Bagus Takwin, Dra. Wuri Prasetyawati, Dr. Saraswati Putri, Miranda
Diponegoro, M. Psi, Jossy Pranata Moeis, Ph.D., Eko Aditya Meinamo,
S.Psi., M.Si., Agnes Sri Poerbasari, M.Si., dan Drs. Slamet Soemiamo,
M.Si.

Direvisi oleh : Dr. Irmayanti Meliono, M.Si,. Dr. Fristian Hadinata, Prof. Bambang
Shergi Laksmono, Ade Solihat, M.A., Pribadi Setiyanto, S.E, M.A,. Dr.
R. Ismala Dewi dan Eko Handayani, M.Psi.

Data Publikasi : Depok, 2017, PPKPT Universitas Indonesia 2017 (Edisi Revisi) hal 176-
177

Uraian :

Nilai-nilai kewarganegaraan merupakan nilai yang bersifat substansial dan dimiliki oleh warga
negara dalam kehidupannya. Implementasi dari kewarganegaraan pun sering diarahkan pada
berbagai tujuan atas dasar pemersatu bangsa. Namun, hakikat tujuan yang terdapat dalam nilai-
nilai tersebut masih sering dipertanyakan, seperti kebenarannya akan tercapainya integrasi
masyarakat. Oleh karena itu, sudah seharusnya nilai kewarganegaraan menjadi suatu subjek yang
lebih diperdalam oleh masyarakat sebagai warga negara yang memegang teguh nilai-nilai
kewarganegaraan tersebut.

Pada dasarnya, kewarganegaraan adalah sebuah bentuk status yang disematkan pada suatu
komunitas dan dikemas sebagai hak dan tugas bagi warga negara (Marshall, 1997 dalam Meer,
2010). Maka dari itu, pembangunan rasa kewarganegaraan pada individu maupun kelompok
membutuhkan kesamaan nilai yang dapat dicapai dengan persetujuan atau kesepakatan. Dalam
hal ini, membangun rasa dan nilai-nilai kewarganegaraan haruslah berpacu pada keutamaan
keadilan. Dengan berkiblat pada keadilan, nilai kewarganegaraan dapat diperoleh sebagai hasil
dari persetujuan yang telah ditetapkan dalam masyarakat.
Persetujuan dalam nilai kewarganegaraan memegang teguh aspek tanggung jawab dan loyalitas,
Dalam penerapannya, nilai tersebut dapat diartikan sebagai dedikasi, kesetiaan dalam usaha
mencapai tujuan bersama, atau kapabilitas dalam mengemban tugas. Namun, dalam
penerapannya di masyarakat banyak terjadi penyelewengan dan kesalahpahaman dalam
mengartikan nilai-nilai tersebut (seperti contoh perlakuan kesetiaan dan dedikasi secara masif
bersamaan dengan suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang bersifat negatif). Hal ini dapat
menyebabkan lunturnya keaslian dari sikap kewarganegaraan dan perlahan mengikis stigma
positif masyarakat terhadap pentingnya nilai-nilai kewarganegaraan.

Kesalahpahaman yang terdapat dalam penerapan nilai kewarganegaraan merupakan akibat dari
penggunaan nilai kewarganegaraan yang tak mengacu pada keutamaan keadilan. Jika ditinjau
dari sisi pendidikan, penyelewengan nilai kewarganegaraan ini diakibatkan kurangnya
pemahaman tentang kebenaran arti dari subjek tentang nilai-nilai kewarganegaraan.

Didalam hal yang terkait dengan aspek kewarganegaraan, terdapat manfaat yang akan mengubah
pola permasyarakatan ke arah yang lebih positif. Perubahan ini terjadi secara afektif dalam
jangka waktu tertentu (seperti contoh kasus dalam kehidupan : nilai dedikasi yang dijadikan
pedoman akan meningkatkan etos kerja masyarakat secara massal).

Pengacuan pada kewarganegaraan sebagai sesuatu yang harus dipahami ditujukan untuk
memperoleh manfaat-manfaat secara masif. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial seorang
warga negara akan terlaksana dengan baik apabila nilai kewarganegaraan diimplementasikan
dengan baik kepada diri dan lingkungannya. Nilai-nilai kewarganegaraan tersebut akan menjadi
sebuah dorongan dan kekuatan yang menggerakkan seorang warga negara maupun kelompok
untuk mendapatkan manfaat. Manfaat tersebut dapat berupa persatuan, keharmonisan antar
individu dan antar kelompok, dan keadilan bagi para warga negara.

Dalam pemahaman lebih lanjut tentang kewarganegaraan, diharapkan warga negara dapat
menggunakan nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai suatu kekuatan yang dilandasi
dengan kesadaran akan keadilan. Dengan terlaksananya penggunaan nilai kewarganegaraan
sesuai dengan keutamaan keadilan, akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang sehat dan
menjadi pemicu terciptanya integrasi.
Daftar Pustaka :

Meinarno, Eko A., Mashoedi, Sri Fatmawati. 2016. “Pembuktian Kekuatan Hubungan antara
nilai-nilai Pancasila dengan Kewarganegaraan”. Depok: Prodi Psikologi Sosial, Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai