Anda di halaman 1dari 21

aisya.dianmar.

a's blog
Just another blog.ugm.ac.id site

 Home

 About

 rss

KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA AKIBAT


SISTEM PERALATAN HIDUP dan TEKNOLOGI
filed in Uncategorized on Nov.09, 2011

MAKALAH MATA KULIAH DASAR-DASAR ILMU BUDAYA

KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA AKIBAT

SISTEM PERALATAN HIDUP dan TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH:

AISYA DIANMAR ADZANI

11/318622/SA/16140

DOSEN PENGAMPU:

AMIR MA’RUF

JURUSAN SASTRA ASIA BARAT

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin.

Segala puji hanyalah milik Allah SWT semata. Berkat rahmat tenaga dan nikmat iman islam,
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh perjuangan pemikiran dalam hati. Kata
demi kata harus dipastikan bahwa tidak semuanya adalah murni jiplakan melainkan hanya
sekadar kutipan yang menguatkan argument yang ada di dalamnya.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan untuk teladan tersinta kita nabi Muhammad SAW. Berkat
Allah SWT memilih segala perkara melalui perantaraan beliau, kita dapat menikmati segala
kebahagiaan dan kesedihan dalam iman islam.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ustadz Wildan Wahied yang telah meminjamkan
sebagian besar buku referensi beliau demi terselesaikannya makalah ini serta usulan-usulan
beliau pula sehingga kesulitan-kesulitan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih pula kepada Nurma Lisa Dwi Lestari. Berkat
masukan-masukannya saya dapat memunculkan kembali inspirasi dalam merangkai kata pada
makalah ini. .

Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat berupa hal-hal yang positif dalam rangka
memajukan bersama ilmu pengetahuan sebagaimana yang seharusnya dilakukan oleh pelajar
sebagaimana mestinya.Semoga makalah ini dapat memberikan kemudahan bagi makalah-
makalah yang selanjutnya. Amiin.

Sekian dari saya selaku penulis makalah ini, terima kasih untuk kesempatannya sehingga saya
dapat menorehkan sedikit maupun banyak kata-kata dalam makalah ini.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabrakatuh.

Aisya Dianmar Adzani

11/318622/SA/16140

DAFTAR ISI

Cover Makalah
…………………………………………………………………………………………… i

Kata pengantar
…………………………………………………………………………………………… ii
Daftar Isi
………………………………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
………………………………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………….. 1

C. Tujuan Makalah
……………………………………………………………………………………… 2

D. Ruang Lingkup
Materi…………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Hakikat Sistem Teknologi


………………………………………………………………………. 3

a. Pengertian Sistem ……………………………………………………………………………….


3

b. Pengertian Teknologi …………………………………………………………………………. 3

B. Akar terbentuknya Sistem Peralatan Kehidupan dan Teknologi

di dunia dan Indonesia …………………………………………………………………………. 4

C. Sistem Teknologi dalam Peralatan Kehidupan …………………………………………… 5

D. Sistem Teknologi bagian dari Unsur-unsur Kebudayaan …………………………….. 6

E. Perspektif Barat dan Timur mengenai kebudayaan dalam Teknologi …………. 6

F. Kebudayaan yang Dihasilkan Akibat Sistem Peralatan Hidup

Dan
Teknologi……………………………………………………………………………………….. 8

G. Studi Kasus
………………………………………………………………………………………….. 8

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………. 10

2. Saran
……………………………………………………………………………………………..
10

DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………….. 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang Masalah

Sistem merupakan kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu
maksud. Sistem itu sendiri memiliki sepuluh ciri yang mana ciri-ciri tersebut dapat
mempermudah seseorang dalam menganalisis suatu perspektif tertentu. Sepuluh ciri tersebut
antara lain fungsi (function), satuan (unit), batasan (boundary), bentuk (structure), lingkungan
(enviroment), hubungan (relation), proses (process), masukan (input), keluaran (output), dan
pertukaran (exchange).

Teknologi merupakan kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu eksakta dimana dalam
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan proses teknis. dari hasil pengolahan berdasarkan proses
teknis tersebut akan menghasilkan suatu karya nyata berupa peralatan-peralatan yang digunakan
untuk membantu kehidupan manusia. Semisal, teknologi yang paling sering digunakan
masyarakat pada umumya yaitu laptop dan notebook. Oleh karena dalam pengembangan fitur-
fitur dan fisiknya, bermunculanlah satu demi satu teknologi yang lebih canggih dan dinilai
fleksibel dalam penggunaannya, sebagai contoh: iPAD, dan iPhone.

Dengan demikian, sistem teknologi merupakan kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-
sama untuk membuat dan menciptakan sesuatu yang melalui proses teknis berdasar ilmu ekskta
secara sistematis dan organisatoris

1. B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan bahwa permasalahan dalam makalah ini
adalah bagaimanakah pengaruh sistem peralatan kehidupan dan teknologi sebagai unsur
kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat di Indonesia, serta apakah kebudayaan yang
dihasilkan dari pengaruh keduanya yang saling berkait.

1. C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul system teknologi dalam peralatan hidup,
yaitu:

1. Agar kita mengetahui bagaimanakah sistem kehidupan dan teknologi di dunia dan di
Indonesia

2. Agar kita dapat mengetahui kebudayaan yang ditimbulkan akibat munculnya sistem
peralatan kehidupan dan teknologi.

1. D. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah kebudayaan di Indonesia
dalam system peralatan kehidupan dan teknologi.

Kebudayaan ada karena dihasilkan dari suatu kebiasaan dalam masyarakatnya. Adapun sistem
teknologi menyebabkan beberapa sistem peralatan kehidupan mendapat kemudahan. Masa
seperti ini, yang dimaksud adalah zaman modernisasi. Namun adanya suatu makna modernisasi
akibat kemajuan sistem peralatan kehidupan dan teknologi, yakni kemajuan dalam kemudahan
akses umum dan luas. Privasi individual mengalami keterbukaan yang signifikan sedangkan
akses luas adalah keterbukaan dalam lingkup luasnya wilayah.

Teknologi semakin menjadi salah satu penentu kemajuan bagi negaranya. Terlihat dalam
indikator negara maju dan negara berkembang. Diawali dengan adanya revolusi industri di
Inggris. Beberapa perhatian terlihat kian berubah dalam persepsinya terhadap teknologi.
Sehingga teknologi itu sendiri mendapat perhatian khusus oleh seluruh negara di belahan bumi.
Sayangnya, Indonesia masih dikatakan sebagai negara yang latah karena tingkat
konsumerismenya yang tinggi jika dibandingkan dengan negara yang memproduksi teknologi
berupa peralatan hidup secara independen.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Hakikat Sistem Teknologi

1. 1. Pengertian Sistem

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, sistem merupakan sekelompok bagian-bagian alat dan
sebagainya yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud, sekelompok dari
pendapat peristiwa, kepercayaan dan sebagainya yang disusun dan diatur baik-baik, serta cara
atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu.

Definisi mengenai sistem sebenarnya sulit untuk diuraikan. Mengingat kandungan yang ada di
dalam sistem tersebut terdapat banyak unsur penting. Secara sederhana sistem diartikan sebagai
kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud.
Dengan demikian, system merupakan kumpulan komponen-komponen suatu bagian yang dapat
berupa alat maupun kedudukan atau jabatan yang masing-masing darinya memiliki suatu fungsi
yang bekerja secara bersamaan secara sistematis atau terorganisasi.

1. 2. Pengertian Peralatan Kehidupan

Yang dimaksud peralatan kehidupan adalah barang yang tercipta oleh manusia dan dihasilkan
untuk membantu jangkauan aktivitas manusia.

1. Pengertian Teknologi

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, teknologi merupakan kemampuan teknik yang
berlandaskan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis.

1. B. Akar Terbentuknya Sistem Peralatan Kehidupan dan Teknologi di dunia dan


Indonesia

Sebelum membahas lebih dalam memahami suatu kebudayaan yang timbul akibat kemajuan
teknologi, alangkah baiknya jika kita melakukan pembahasan pada pokok akar terjadinya
teknologi yang kian canggih setelah revolusi industri di Inggris terjadi.

Menurut Daniel H. Pink dalam buku Misteri Otak Kanan Manusia mengemukakan bahwa
adanya pegaruh kebudayaan akibat system peralatan kehidupan dan teknologi yaitu karena
adanya kinerja otak manusia yang menjadi peran dominant penyebab kemajuan system
teknologi.

Pada tahun 1951, Isaiah Berlin menulis sebuah esai “The Hedgehog and the Fox” (Landak dan
Rubah). “Secara umum, belahan sebelah kiri ikut serta dalam analisa informasi,” kata sebuah
buku Neurosains. “Sebaliknya, belahan sebelah kanan dikhususkan untuk perpaduan; …”

Tidak sepenuhnya kecerdasan otak adalah mereka yang mendominankan otak kiri mereka yang
cenderung memudahkan perkara yang rumit. Melainkan suatu keunggulan tersendiri untuk
menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.

Berawal dari pemkiran yang lumrah bahwa, pelajar sekolah haruslah pintar, mahasiswa
universitas yang mana termasuk dalam kategori perindividual di dunia maupun di Indonesia.
Pembangunan ilmu pengetahuan dengan mengeksploitasi kinerja otak manusia terutama bagi
pembuat peralatan-peralatan kehidupan berupa alat teknologi canggih ini telah menunjukkan
adanya suatu penemuan baru yang perannya dalam pembentukan akses mudah dengan jangkauan
yang luas.

Kinerja otak kanan yang terampil mampu membuat seseorang berbeda dari yang lain dari segi
pengetahuan. Dari hal itu kemudian lahirlah teknologi yang telah banyak menggantikan kinerja
fisik manusia kemudian masyarakat dunia cukup berpikir bagaimanakah teknologi tersebut
mempengaruhi adanya hegemoni budaya di dunia maupun di akhirat. Banyak sekali teknisi
komputer yang belum tentu benar dalam mencari tujuan kuliah.
Otak manusia memenuhi syarat tertentu untuk menjadi seorang yang pemikir. Sehingga kaum
hawa tak pantaslah memprotes segala ibadah yang telah ditentukan. Tenaga kerja fisik pun
berubah menjadi tenaga kerja mesin.

Berikut contoh dari zona konseptual di masa yang berlimpah ini:

1. Selama abad ke-21, aspirasi dari kebanyakan orang Amerika kelas menengah adalah
memiliki rumah dan mobil

2. Tempat penyimpanan sendiri sebuah bisnis yang diperuntukkan untuk menyediakan


sebuah tempat untuk orang-orang.

1. C. Sistem Teknologi dalam Peralatan Kehidupan

Sistem teknologi pada era modernisasi semakin menunjukkan kemajuan dalam hal kemudahan
akses informasi oleh setiap elemen masyarakat. Otomatis dikarenakan sistem teknologinya yang
semakin sistematis dan terorganisasi. Apabila sistem teknologinya sudah baik maka tak
dipungkiri lagi bahwa karya berupa hasil olahan yang juga merupakan teknologi juga baik dalam
segi bentuk real di lapangan.

Bagaimanapun terdapat fenomena-fenomena yang dapat kita amati bersama sebagai bagian dari
hasil olahan kemajuan sistem teknologi di Indonesia. Memang benar adanya jika kemajuan
teknologi telah banyak mengurangi tingkat kesulitan hidup masyarakat di dunia pada umumnya
dan di Indonesia khususnya. Sehingga teknologi yang semakin canggih menyebabkan adanya
beberapa kemudahan namun dalam perkembangannya yang terlihat mencolok adalah kemudahan
dalam akses informasi dalam hal pengetahuan dan komunikasi dan kemudahan akses masyarakat
dalam beraktivitas.

Terdapat beberapa fase yang menjadi perkembangan suatu teknologi itu muncul, antara lain:

Pada awal abad ke-18 masyarakatnya cenderung berada zona Agrikultur, kemudian pada abad
ke-19 berubah menjadi zona industri, pada abad ke-20 merupakan zona informasi, serta abad ke-
21 ini telah terjadinya zona kosenseptual.

Pembahasan mengenai kemajuan teknologi tidak terhenti pada aspek fisik saja. Namun hal-hal
yang perlu diketahui lebih dalam lagi adalah kaitannya dengan kebudayaan yang disebabkan
adanya kemajuan teknologi tersebut.

1. D. Sistem Teknologi bagian dari Unsur-unsur Kebudayaan

Kebudayaan, berasal dari kata dasar “budaya” yang berarti pikiran, akal budi. Pengerian dari
kebudayaan itu sendiri sebenarnya memiliki cakupan yang luas. Kebudayaan meliputi
pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hokum, adapt-istiadat(kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat (Taylor, 1897).
Menurut konsep B. Malinoswki, kebudayaan di dunia memiliki tujuh unsur universal, yaitu:

1. Bahasa

2. Sistem teknologi

3. Sistem mata pencaharian

4. Organisasi sosial

5. Sistem pengetahuan

6. Religi

7. Kesenian

Dalam tiap unsur kebudayaan di atas dapat mempunyai tiga wujud kebudayaan, yakni sistem
budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.

1. E. Perspektif Barat dan Timur mengenai kebudayaan dalam Teknologi

Nampaknya pesona nama blok barat dan blok timur tidak hanya digunakan ketika masa perang
dunia saja, namun dalam hal perspektif sesuatu wilayah timur dan barat ternyata juga mengakar
kepada suatu ideology dan kebudayaan yang benar-benar dijadikan internalisasi nilai-nilai dan
norma-norma dalam kehidupan masing-masing dari masyarakat masing-masing kubu.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa perspektif antara kubu barat dan kubu timur terdapat
disharmoni antar satu sama lain. Salah satunya, dalam hal pemikiran dan prasangka. Timur
berpikir mengenai barat bahwa barat digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme,
rasionalisme, dinamisme, saintisme, positivisme, sekularisme, dalan lain-lain. Sebaliknya barat
berpikir mengenai timur bahwa timur digambarkan sebagai kemiskinan, kebodohan,statis, fatalis,
kontemplasi, dan lain-lain.

Lalu bagaimanakah perspektif barat mengenai kebudayaan dalam menyikapi derasnya arus
teknologi. Nilai dalam budaya barat cenderung berpikir secara rasionalis sehingga cara berpikir
mereka cenderung analitis rasionalitis, yakni filsafat positivisme. Terdpat tiga nilai penting yang
mendasari semua nilai yang terbentuk dalam kebudayaan mereka, diantaranya manusia,
kebeasan, dan teknologi.

Teknologi dijadikan pemicu terbentuknya karakter yang telah terinternalisasikan dalam


kehidupannya. Kemjuan teknologi barat ternyata berdampak serius bagi penduduknya.
Dikarenakan terlalu cepatnya perubahan teknologi yang pesat itu tidak diimbangi oleh adanya
imajinasi masyarakatnya. Sehingga terdapat kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri, timbul
kecemasan, tekanan, hidup acuh tak acuh, dan terganggu kesehtan mental.
Kebudayaan timur cenderung lebih sosialisme, atau tingkat kebersamaan yang cukup tinggi
sehingga di tengah bergoncangya teknologi yang cukup signifikan daya tahan hidup mereka
lebih dapat diatasi daripada barat. Karena budaya barat lebih condong individualisme sedangkan
timur lebih condong kebersamaan yang diutamakan. Meskipun dalam hal teknoginya barat
menjajah timur.

1. F. Kebudayaan yang Dihasilkan Akibat Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Sikap konsumerisme pada masyarakat Indonesia terlihat ketika mulai merambahnya teknologi
mesin menggantikan teknologi manusia. Sikap ini telah di artikan dalam sebuah artikel
“Menyemut di Indonesia” sebagai Negara yang latah. Sedangkan Negara penghasil teknologi
tersebut tidak memiliki daya beli dan minat yang cukup untuk mempergunakannya terlebih lagi
hingga membelinya.

Pola pikir, tingkah laku, dan dewasa sebelum waktunya yang dihasilkan media massa dalam
penyampaiannya.

G. Studi kasus

Salah satu contoh teknologi yang mempengaruhi kebudayaan dalam psikis penduduk di
Indonesia akan diulas dibawah ini, dikutip dari artikel “Menyemut ke Indonesia” dalam Koran
Kompas pada Rabu, 2 november 2011.

Beberapa tahun terakhir, transaksi online cenderung meningkat dan dilakukan oleh segala lini.
Bisnis online untuk fashion yang memanfaatkan jalur media sosial seperti Facebook, misalnya,
memiliki jumlah pembeli maupun penjual yang terus bertambah.

pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia memang tergolong pesat. Penetrasi internet
di Indonesia saat ini sekitar 18 persen.peningkatan ini pun bisa dilihat dari jumlah pengguna
Facebook di Indonesia yang tertinggi di Asia Pasifik dan pengguna twitter-nya salah satu yang
tertinggi di Indonesia.

Hal ini diakui oleh Channel Sales Manager Fujitsu PC Asia Pacific PTE LTD Loe Kok Lian yang
megatakan bahwa tahun lalu penjualan notebook Fujitsu naik sekitar 20 persen. Lian juga
melihat adanya peningkatan permintaan di daerah-daerah luar Jakarta.

Dalam studi kasus di atas dapat disimpulkan bahwa budaya psikis masyarakat Indonesia adalah
persepsi modernisasi yang dicurahkan melalui konsumsi teknologi yang berupa peralatan
kehidupan sehingga termudahkan dalam segala aktivitasnya. Namun hal ini menunjukkan adanya
daya agresivitas yang tinggi dalam individu di Indonesia terhadap kemajuan system teknologi
dalam peralatan kehidupan.

BAB III

PENUTUP
1. A. Kesimpulan

Adapun sistem teknologi yang menghasilkan berbagai karya yang memberikan manfaat terhadap
kemudahan akses, salah satunya ialah hasil peralatan-peralatan yang melampaui kebutuhan
manusia. Atau dapat kita sebut dengn peralatan hidup manusia. Dengan demikian, system
teknologi yang semakin maju menyebabkan system peralatan hidup manusia sangat terbantu dan
berpengaruh terhadap kebudayaan konsumennya.

1. B. Saran

Demikian makalah ini dibuat semoga bermanfaat dan menjadi referensi yang baik untuk para
pihak yang merupakan bagian dari subjek penelitian di bidang system teknologi dan peralatan
kehidupan. Adapun masih banyak kekurangan dalam cara penyusunannya semoga dapat
dikoreksi pada makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Soelaeman, M. Munandar. 1992. Ilmu Budaya Dasar, Bandung: Eresco.

Ibrahim, Idy Subandi. 1997.Hegemoni Budaya, Yogyakarta: Bentang.

Nurhayati, Tri Kurnia. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Eska Media.

Pink, Daniel. 2006. Misteri otak kanan manusia, New York: Think.

Wirodono, Sunardian. 2008. Matikan TV-Mu!. Yogyakarta: Resist Book


aisya.dianmar.a's blog
Just another blog.ugm.ac.id site

 Home

 About

 rss

KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA AKIBAT


SISTEM PERALATAN HIDUP dan TEKNOLOGI
filed in Uncategorized on Nov.09, 2011

MAKALAH MATA KULIAH DASAR-DASAR ILMU BUDAYA

KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA AKIBAT

SISTEM PERALATAN HIDUP dan TEKNOLOGI

DISUSUN OLEH:

AISYA DIANMAR ADZANI

11/318622/SA/16140

DOSEN PENGAMPU:

AMIR MA’RUF

JURUSAN SASTRA ASIA BARAT

FAKULTAS ILMU BUDAYA


UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2011

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin.

Segala puji hanyalah milik Allah SWT semata. Berkat rahmat tenaga dan nikmat iman islam,
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh perjuangan pemikiran dalam hati. Kata
demi kata harus dipastikan bahwa tidak semuanya adalah murni jiplakan melainkan hanya
sekadar kutipan yang menguatkan argument yang ada di dalamnya.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan untuk teladan tersinta kita nabi Muhammad SAW. Berkat
Allah SWT memilih segala perkara melalui perantaraan beliau, kita dapat menikmati segala
kebahagiaan dan kesedihan dalam iman islam.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ustadz Wildan Wahied yang telah meminjamkan
sebagian besar buku referensi beliau demi terselesaikannya makalah ini serta usulan-usulan
beliau pula sehingga kesulitan-kesulitan dalam penyusunan makalah ini dapat teratasi.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih pula kepada Nurma Lisa Dwi Lestari. Berkat
masukan-masukannya saya dapat memunculkan kembali inspirasi dalam merangkai kata pada
makalah ini. .

Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat berupa hal-hal yang positif dalam rangka
memajukan bersama ilmu pengetahuan sebagaimana yang seharusnya dilakukan oleh pelajar
sebagaimana mestinya.Semoga makalah ini dapat memberikan kemudahan bagi makalah-
makalah yang selanjutnya. Amiin.

Sekian dari saya selaku penulis makalah ini, terima kasih untuk kesempatannya sehingga saya
dapat menorehkan sedikit maupun banyak kata-kata dalam makalah ini.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabrakatuh.

Aisya Dianmar Adzani

11/318622/SA/16140

DAFTAR ISI
Cover Makalah
…………………………………………………………………………………………… i

Kata pengantar
…………………………………………………………………………………………… ii

Daftar Isi
………………………………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
………………………………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………….. 1

C. Tujuan Makalah
……………………………………………………………………………………… 2

D. Ruang Lingkup
Materi…………………………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Hakikat Sistem Teknologi


………………………………………………………………………. 3

a. Pengertian Sistem ……………………………………………………………………………….


3

b. Pengertian Teknologi …………………………………………………………………………. 3

B. Akar terbentuknya Sistem Peralatan Kehidupan dan Teknologi

di dunia dan Indonesia …………………………………………………………………………. 4

C. Sistem Teknologi dalam Peralatan Kehidupan …………………………………………… 5

D. Sistem Teknologi bagian dari Unsur-unsur Kebudayaan …………………………….. 6

E. Perspektif Barat dan Timur mengenai kebudayaan dalam Teknologi …………. 6

F. Kebudayaan yang Dihasilkan Akibat Sistem Peralatan Hidup


Dan
Teknologi……………………………………………………………………………………….. 8

G. Studi Kasus
………………………………………………………………………………………….. 8

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………. 10

2. Saran
……………………………………………………………………………………………..
10

DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………….. 11

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang Masalah

Sistem merupakan kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu
maksud. Sistem itu sendiri memiliki sepuluh ciri yang mana ciri-ciri tersebut dapat
mempermudah seseorang dalam menganalisis suatu perspektif tertentu. Sepuluh ciri tersebut
antara lain fungsi (function), satuan (unit), batasan (boundary), bentuk (structure), lingkungan
(enviroment), hubungan (relation), proses (process), masukan (input), keluaran (output), dan
pertukaran (exchange).

Teknologi merupakan kemampuan teknik yang berlandaskan ilmu eksakta dimana dalam
pelaksanaannya dilakukan berdasarkan proses teknis. dari hasil pengolahan berdasarkan proses
teknis tersebut akan menghasilkan suatu karya nyata berupa peralatan-peralatan yang digunakan
untuk membantu kehidupan manusia. Semisal, teknologi yang paling sering digunakan
masyarakat pada umumya yaitu laptop dan notebook. Oleh karena dalam pengembangan fitur-
fitur dan fisiknya, bermunculanlah satu demi satu teknologi yang lebih canggih dan dinilai
fleksibel dalam penggunaannya, sebagai contoh: iPAD, dan iPhone.

Dengan demikian, sistem teknologi merupakan kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-
sama untuk membuat dan menciptakan sesuatu yang melalui proses teknis berdasar ilmu ekskta
secara sistematis dan organisatoris

1. B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dikemukakan bahwa permasalahan dalam makalah ini
adalah bagaimanakah pengaruh sistem peralatan kehidupan dan teknologi sebagai unsur
kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat di Indonesia, serta apakah kebudayaan yang
dihasilkan dari pengaruh keduanya yang saling berkait.

1. C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul system teknologi dalam peralatan hidup,
yaitu:

1. Agar kita mengetahui bagaimanakah sistem kehidupan dan teknologi di dunia dan di
Indonesia

2. Agar kita dapat mengetahui kebudayaan yang ditimbulkan akibat munculnya sistem
peralatan kehidupan dan teknologi.

1. D. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang akan dibahas pada makalah ini adalah kebudayaan di Indonesia
dalam system peralatan kehidupan dan teknologi.

Kebudayaan ada karena dihasilkan dari suatu kebiasaan dalam masyarakatnya. Adapun sistem
teknologi menyebabkan beberapa sistem peralatan kehidupan mendapat kemudahan. Masa
seperti ini, yang dimaksud adalah zaman modernisasi. Namun adanya suatu makna modernisasi
akibat kemajuan sistem peralatan kehidupan dan teknologi, yakni kemajuan dalam kemudahan
akses umum dan luas. Privasi individual mengalami keterbukaan yang signifikan sedangkan
akses luas adalah keterbukaan dalam lingkup luasnya wilayah.

Teknologi semakin menjadi salah satu penentu kemajuan bagi negaranya. Terlihat dalam
indikator negara maju dan negara berkembang. Diawali dengan adanya revolusi industri di
Inggris. Beberapa perhatian terlihat kian berubah dalam persepsinya terhadap teknologi.
Sehingga teknologi itu sendiri mendapat perhatian khusus oleh seluruh negara di belahan bumi.
Sayangnya, Indonesia masih dikatakan sebagai negara yang latah karena tingkat
konsumerismenya yang tinggi jika dibandingkan dengan negara yang memproduksi teknologi
berupa peralatan hidup secara independen.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. Hakikat Sistem Teknologi

1. 1. Pengertian Sistem

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, sistem merupakan sekelompok bagian-bagian alat dan
sebagainya yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud, sekelompok dari
pendapat peristiwa, kepercayaan dan sebagainya yang disusun dan diatur baik-baik, serta cara
atau metode yang teratur untuk melakukan sesuatu.

Definisi mengenai sistem sebenarnya sulit untuk diuraikan. Mengingat kandungan yang ada di
dalam sistem tersebut terdapat banyak unsur penting. Secara sederhana sistem diartikan sebagai
kumpulan bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan sesuatu maksud.

Dengan demikian, system merupakan kumpulan komponen-komponen suatu bagian yang dapat
berupa alat maupun kedudukan atau jabatan yang masing-masing darinya memiliki suatu fungsi
yang bekerja secara bersamaan secara sistematis atau terorganisasi.

1. 2. Pengertian Peralatan Kehidupan

Yang dimaksud peralatan kehidupan adalah barang yang tercipta oleh manusia dan dihasilkan
untuk membantu jangkauan aktivitas manusia.

1. Pengertian Teknologi

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, teknologi merupakan kemampuan teknik yang
berlandaskan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis.

1. B. Akar Terbentuknya Sistem Peralatan Kehidupan dan Teknologi di dunia dan


Indonesia

Sebelum membahas lebih dalam memahami suatu kebudayaan yang timbul akibat kemajuan
teknologi, alangkah baiknya jika kita melakukan pembahasan pada pokok akar terjadinya
teknologi yang kian canggih setelah revolusi industri di Inggris terjadi.

Menurut Daniel H. Pink dalam buku Misteri Otak Kanan Manusia mengemukakan bahwa
adanya pegaruh kebudayaan akibat system peralatan kehidupan dan teknologi yaitu karena
adanya kinerja otak manusia yang menjadi peran dominant penyebab kemajuan system
teknologi.

Pada tahun 1951, Isaiah Berlin menulis sebuah esai “The Hedgehog and the Fox” (Landak dan
Rubah). “Secara umum, belahan sebelah kiri ikut serta dalam analisa informasi,” kata sebuah
buku Neurosains. “Sebaliknya, belahan sebelah kanan dikhususkan untuk perpaduan; …”

Tidak sepenuhnya kecerdasan otak adalah mereka yang mendominankan otak kiri mereka yang
cenderung memudahkan perkara yang rumit. Melainkan suatu keunggulan tersendiri untuk
menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri.

Berawal dari pemkiran yang lumrah bahwa, pelajar sekolah haruslah pintar, mahasiswa
universitas yang mana termasuk dalam kategori perindividual di dunia maupun di Indonesia.
Pembangunan ilmu pengetahuan dengan mengeksploitasi kinerja otak manusia terutama bagi
pembuat peralatan-peralatan kehidupan berupa alat teknologi canggih ini telah menunjukkan
adanya suatu penemuan baru yang perannya dalam pembentukan akses mudah dengan jangkauan
yang luas.

Kinerja otak kanan yang terampil mampu membuat seseorang berbeda dari yang lain dari segi
pengetahuan. Dari hal itu kemudian lahirlah teknologi yang telah banyak menggantikan kinerja
fisik manusia kemudian masyarakat dunia cukup berpikir bagaimanakah teknologi tersebut
mempengaruhi adanya hegemoni budaya di dunia maupun di akhirat. Banyak sekali teknisi
komputer yang belum tentu benar dalam mencari tujuan kuliah.

Otak manusia memenuhi syarat tertentu untuk menjadi seorang yang pemikir. Sehingga kaum
hawa tak pantaslah memprotes segala ibadah yang telah ditentukan. Tenaga kerja fisik pun
berubah menjadi tenaga kerja mesin.

Berikut contoh dari zona konseptual di masa yang berlimpah ini:

1. Selama abad ke-21, aspirasi dari kebanyakan orang Amerika kelas menengah adalah
memiliki rumah dan mobil

2. Tempat penyimpanan sendiri sebuah bisnis yang diperuntukkan untuk menyediakan


sebuah tempat untuk orang-orang.

1. C. Sistem Teknologi dalam Peralatan Kehidupan

Sistem teknologi pada era modernisasi semakin menunjukkan kemajuan dalam hal kemudahan
akses informasi oleh setiap elemen masyarakat. Otomatis dikarenakan sistem teknologinya yang
semakin sistematis dan terorganisasi. Apabila sistem teknologinya sudah baik maka tak
dipungkiri lagi bahwa karya berupa hasil olahan yang juga merupakan teknologi juga baik dalam
segi bentuk real di lapangan.

Bagaimanapun terdapat fenomena-fenomena yang dapat kita amati bersama sebagai bagian dari
hasil olahan kemajuan sistem teknologi di Indonesia. Memang benar adanya jika kemajuan
teknologi telah banyak mengurangi tingkat kesulitan hidup masyarakat di dunia pada umumnya
dan di Indonesia khususnya. Sehingga teknologi yang semakin canggih menyebabkan adanya
beberapa kemudahan namun dalam perkembangannya yang terlihat mencolok adalah kemudahan
dalam akses informasi dalam hal pengetahuan dan komunikasi dan kemudahan akses masyarakat
dalam beraktivitas.

Terdapat beberapa fase yang menjadi perkembangan suatu teknologi itu muncul, antara lain:

Pada awal abad ke-18 masyarakatnya cenderung berada zona Agrikultur, kemudian pada abad
ke-19 berubah menjadi zona industri, pada abad ke-20 merupakan zona informasi, serta abad ke-
21 ini telah terjadinya zona kosenseptual.

Pembahasan mengenai kemajuan teknologi tidak terhenti pada aspek fisik saja. Namun hal-hal
yang perlu diketahui lebih dalam lagi adalah kaitannya dengan kebudayaan yang disebabkan
adanya kemajuan teknologi tersebut.
1. D. Sistem Teknologi bagian dari Unsur-unsur Kebudayaan

Kebudayaan, berasal dari kata dasar “budaya” yang berarti pikiran, akal budi. Pengerian dari
kebudayaan itu sendiri sebenarnya memiliki cakupan yang luas. Kebudayaan meliputi
pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hokum, adapt-istiadat(kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat (Taylor, 1897).

Menurut konsep B. Malinoswki, kebudayaan di dunia memiliki tujuh unsur universal, yaitu:

1. Bahasa

2. Sistem teknologi

3. Sistem mata pencaharian

4. Organisasi sosial

5. Sistem pengetahuan

6. Religi

7. Kesenian

Dalam tiap unsur kebudayaan di atas dapat mempunyai tiga wujud kebudayaan, yakni sistem
budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik.

1. E. Perspektif Barat dan Timur mengenai kebudayaan dalam Teknologi

Nampaknya pesona nama blok barat dan blok timur tidak hanya digunakan ketika masa perang
dunia saja, namun dalam hal perspektif sesuatu wilayah timur dan barat ternyata juga mengakar
kepada suatu ideology dan kebudayaan yang benar-benar dijadikan internalisasi nilai-nilai dan
norma-norma dalam kehidupan masing-masing dari masyarakat masing-masing kubu.

Banyak bukti yang menunjukkan bahwa perspektif antara kubu barat dan kubu timur terdapat
disharmoni antar satu sama lain. Salah satunya, dalam hal pemikiran dan prasangka. Timur
berpikir mengenai barat bahwa barat digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme,
rasionalisme, dinamisme, saintisme, positivisme, sekularisme, dalan lain-lain. Sebaliknya barat
berpikir mengenai timur bahwa timur digambarkan sebagai kemiskinan, kebodohan,statis, fatalis,
kontemplasi, dan lain-lain.

Lalu bagaimanakah perspektif barat mengenai kebudayaan dalam menyikapi derasnya arus
teknologi. Nilai dalam budaya barat cenderung berpikir secara rasionalis sehingga cara berpikir
mereka cenderung analitis rasionalitis, yakni filsafat positivisme. Terdpat tiga nilai penting yang
mendasari semua nilai yang terbentuk dalam kebudayaan mereka, diantaranya manusia,
kebeasan, dan teknologi.
Teknologi dijadikan pemicu terbentuknya karakter yang telah terinternalisasikan dalam
kehidupannya. Kemjuan teknologi barat ternyata berdampak serius bagi penduduknya.
Dikarenakan terlalu cepatnya perubahan teknologi yang pesat itu tidak diimbangi oleh adanya
imajinasi masyarakatnya. Sehingga terdapat kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri, timbul
kecemasan, tekanan, hidup acuh tak acuh, dan terganggu kesehtan mental.

Kebudayaan timur cenderung lebih sosialisme, atau tingkat kebersamaan yang cukup tinggi
sehingga di tengah bergoncangya teknologi yang cukup signifikan daya tahan hidup mereka
lebih dapat diatasi daripada barat. Karena budaya barat lebih condong individualisme sedangkan
timur lebih condong kebersamaan yang diutamakan. Meskipun dalam hal teknoginya barat
menjajah timur.

1. F. Kebudayaan yang Dihasilkan Akibat Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Sikap konsumerisme pada masyarakat Indonesia terlihat ketika mulai merambahnya teknologi
mesin menggantikan teknologi manusia. Sikap ini telah di artikan dalam sebuah artikel
“Menyemut di Indonesia” sebagai Negara yang latah. Sedangkan Negara penghasil teknologi
tersebut tidak memiliki daya beli dan minat yang cukup untuk mempergunakannya terlebih lagi
hingga membelinya.

Pola pikir, tingkah laku, dan dewasa sebelum waktunya yang dihasilkan media massa dalam
penyampaiannya.

G. Studi kasus

Salah satu contoh teknologi yang mempengaruhi kebudayaan dalam psikis penduduk di
Indonesia akan diulas dibawah ini, dikutip dari artikel “Menyemut ke Indonesia” dalam Koran
Kompas pada Rabu, 2 november 2011.

Beberapa tahun terakhir, transaksi online cenderung meningkat dan dilakukan oleh segala lini.
Bisnis online untuk fashion yang memanfaatkan jalur media sosial seperti Facebook, misalnya,
memiliki jumlah pembeli maupun penjual yang terus bertambah.

pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia memang tergolong pesat. Penetrasi internet
di Indonesia saat ini sekitar 18 persen.peningkatan ini pun bisa dilihat dari jumlah pengguna
Facebook di Indonesia yang tertinggi di Asia Pasifik dan pengguna twitter-nya salah satu yang
tertinggi di Indonesia.

Hal ini diakui oleh Channel Sales Manager Fujitsu PC Asia Pacific PTE LTD Loe Kok Lian yang
megatakan bahwa tahun lalu penjualan notebook Fujitsu naik sekitar 20 persen. Lian juga
melihat adanya peningkatan permintaan di daerah-daerah luar Jakarta.

Dalam studi kasus di atas dapat disimpulkan bahwa budaya psikis masyarakat Indonesia adalah
persepsi modernisasi yang dicurahkan melalui konsumsi teknologi yang berupa peralatan
kehidupan sehingga termudahkan dalam segala aktivitasnya. Namun hal ini menunjukkan adanya
daya agresivitas yang tinggi dalam individu di Indonesia terhadap kemajuan system teknologi
dalam peralatan kehidupan.

BAB III

PENUTUP

1. A. Kesimpulan

Adapun sistem teknologi yang menghasilkan berbagai karya yang memberikan manfaat terhadap
kemudahan akses, salah satunya ialah hasil peralatan-peralatan yang melampaui kebutuhan
manusia. Atau dapat kita sebut dengn peralatan hidup manusia. Dengan demikian, system
teknologi yang semakin maju menyebabkan system peralatan hidup manusia sangat terbantu dan
berpengaruh terhadap kebudayaan konsumennya.

1. B. Saran

Demikian makalah ini dibuat semoga bermanfaat dan menjadi referensi yang baik untuk para
pihak yang merupakan bagian dari subjek penelitian di bidang system teknologi dan peralatan
kehidupan. Adapun masih banyak kekurangan dalam cara penyusunannya semoga dapat
dikoreksi pada makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Soelaeman, M. Munandar. 1992. Ilmu Budaya Dasar, Bandung: Eresco.

Ibrahim, Idy Subandi. 1997.Hegemoni Budaya, Yogyakarta: Bentang.

Nurhayati, Tri Kurnia. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Eska Media.

Pink, Daniel. 2006. Misteri otak kanan manusia, New York: Think.

Wirodono, Sunardian. 2008. Matikan TV-Mu!. Yogyakarta: Resist Book

Anda mungkin juga menyukai