RANGKUMAN TENTANG
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
RANGKUMAN UNSUR HARA MAKRO (N, P, K, Mg, Ca, dan S)
Tanah merupakan produk dari pelapukan batuan, yang dalam prosesnya akan mengikut
sertakan unsur-unsur kimiawi yang terkandung dalam batuan tersebut. Dari sekian banyak unsur
kimiawi yang terlepas dari batuan induk (parent material) ke tanah tersebut, kita mengenal
istilah unsur hara esensial. Unsur hara esensial (Essential Nutrition) adalah unsur-unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur
lain, sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan berpotensi
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, yang sering diistilahkan dengan gejala
defisiensi.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya terhadap tanaman, unsur hara esensial dapat dibagi
kedalam dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro dibutuhkan
oleh tanaman dalam jumlah yang lebih banyak bila dibandingkan unsur hara mikro.Unsur hara
makro dan mikro pada tanah berada dalam bentuk yang bervariasi, namun tidak semuanya
berada dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman. Beberapa unsur hara makro di antaranya
sebagai berikut :
1. Unsur hara N
Nitrogen adalah unsur kimia yang dilambangkan dengan huruf N. Sifat dari unsur
nitrogen ini tidak berwarna, tidak berbau serta terasa tawar. Unsur ini juga berbentuk gas yang
merupakan 78% dari volume atmosfer bumi kita. Unsur ini dibutuhkan oleh semua makhluk
hidup karena merupakan elemen konstituen asam amino, sehingga termasuk protein, serta
asam nukleat (DNA dan RNA).
Untuk tanaman sendiri, unsur nitrogen sangatlah penting. Secara umum unsur nitrogen
diserap oleh tanaman dalam bentuk NO3–dan NH4+ yang kemudian masuk menjadi gas
amino dan Protein. Oleh karena unsur nitrogen ini kebanyakan berada di udara, yaitu di
atmosfir kita, maka keberadaanya di dalam tanah sebenarnya sangat sedikit. Salah satu hal
yang menyebabkan ini adalah sifat unsur nitrogen yang mudah larut dalam air. Adapun unsur
nitrogen yang dapat kita temui dalam tanah yaitu nitrogen organik yang mana unsur ini
dihasilkan oleh interaksi atau simbiosis mineral dengan humus tanah. Nitrogen yang tersedia
di dalam tanah harus melewati proses terlebih dahulu untuk digunakan oleh tanaman, tidak
dapat digunakan langsung. Pada tanah yang imobilitanya dalam kondisi rendah, nitrogen yang
ditambahkan akan beraksi terlebih dahulu dengan pH tanah.
Dalam proses ini juga terjadi proses denitrifikasi dimana proses ini tergantung mikroba
tanah yang secara umum lebih menyukai senyawa dalam bentuk ion ammonium daripada ion
dalam bentuk nitrat.
a. Peran dan fungsi Nitrogen pada tanaman antara lain sebagai berikut:
2. Unsur hara P
Fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar (hara makro).
Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium. Tetapi fosfor
dianggap sebagai kunci kehidupan (Key of life). Unsur ini merupakan komponen tiap sel
hidup dan cenderung terkonsentrasi dalam biji dan titik tumbuh tanaman. Unsur P dalam
phospat adalah (Fosfor) sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan,
pemasakan biji dan buah.
3. Unsur hara K
Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk
menunjang hidup tanaman. Petani sering menyebut bahwa kalium adalah unsur hara mutu,
karena berpengaruh pada ukuran,rasa,bentuk,warna dan daya simpan.Kalium (K) merupakan
unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam
bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman baik dalam sel, dalam
jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam
sitoplasma.
1. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan
menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak
merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti
ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-
bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga
daun tampak bergerigi dan kemudian mati
2. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdi Buah
tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan
disimpan
3. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
4. Tanaman rentan terhadap penyakit
5. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya
demikian rendah
b. Sumber K
1. Bahan organik: sebagian besar K mudah terlindi dari seresah tanaman, pelepasan
tersebut tidak berkaitan dengan tingkat perombakan sebagaimana N atau P, hal ini
disebabkan K tidak menjadi komponen dalam struktur senyawa organik.
2. Rabuk, kompos dan biosolid: kebanyakan K dalam bentuk terlarut, sehingga
segera tersedia bagi tanaman
3. K tertukar: sebagai K+ dalam kompleks pertukaran, pertukaran merupakan reaksi
dalam tanah yang paling penting bagi K
4. K tidak tertukar : K+ pada posisi antar kisi dalam mineral lempung 2:1
5. Pelarutan mineral K: kebanyakan tanah memiliki kadar K total yang tinggi, K
yang dimiliki tersebut lebih banyak dibanding hara yang lain, sedangkan untuk
tanah pasir secara alami kandungan K memang rendah, sumber K adalah mineral
feldspar dan mika, yang akan tersedia dengan lambat, ini menjadi sumber K
dalam jangka panjang, K tersedia merupakan sebagian kecil saja dari K total
6. Pupuk K
4. Unsur hara Mg
Magnesium ialah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di
dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama pada
ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk dapat
memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga ialah komponen inti pembentukan klorofil
serta enzim di berbagai proses sintesis protein.