I. Pendahuluan
Kata “komite” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “sejumlah orang
yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu / panitia”. Sedangkan kata “syari’ah”
menurut Ibn al-Manzhur yang telah mengumpulkan pengertian dari ungkapan dalam
bahasa arab asli dalam bukunya Lisân al’Arab , secara bahasa syariah itu punya beberapa
arti. Diantara artinya adalah masyra’ah al-mâ’ (sumber air). Hanya saja sumber air tidak
mereka sebut syarî’ah kecuali sumber itu airnya sangat berlimpah dan tidak habis-habis
(kering). Kata syarî’ah itu asalnya dari kata kerja syara’a. kata ini menurut ar-Razi dalam
bukunya Mukhtâr-us Shihah, bisa berarti nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan) dan
bayyan-al masâlik (menunjukkan jalan). Sedangkan ungkapan syara’a lahum – yasyra’u –
syar’an artinya adalah sanna (menetapkan). Sedang menurut Al-Jurjani, syarî’ah bisa juga
artnya mazhab dan tharîqah mustaqîmah /jalan yang lurus. Jadi arti kata syarî’ah secara
bahasa banyak artinya. Ungkapan syari’ah Islamiyyah yang kita bicarakan maksudnya
bukanlah semua arti secara bahasa itu. Sedangkan kata “syari’ah” dalam arti luas dapat
diartikan seluruh ajaran Islam berupa norma-norma Ilahiyah baik yang mengatur tingkah
laku batin maupun tingkah laku kongkrit yang individual dan kolektif. Dan “syari’ah “ dalam
arti sempit diartikan norma-norma yang mengatur tingkah laku individual maupun kolektif.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa komite syari’ah ini dibentuk
agar memberikan pengarahan, pengawasan serta memberikan kebijakan terkait pelayanan
kepada orang lain, sehingga sesuai dengan norma-norma Ilahiyah (Islami). Dengan demikian
Komite Syari’ah Rumah Sakit Islam Sultan Agung ini adalah Sebuah komite yang dibentuk
Unit Bimbingan Pelayanan Islami Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang terdiri
dari sekumpulan orang untuk memberikan pengarahan, pengawasan serta memberikan
kebijakan terkait pelayanan yang Islami di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Komite Syari’ah mengemban misi dakwah Islamiyah, yakni dengan memberikan kebijakan,
pengarahan serta mengawasi semua aspek pelayanan yang sesuai dengan norma-norma
Ilahiyah (Islami), dengan menunjukkan identitas Islam dalam setiap aspek yang ada di
dalam Rumah Sakit, baik dalam bentuk arsitek gedung ataupun penampilan petugas.
Berdasarkan keterangan di atas, Komite Syariah bertugas sebagai pengarah, pengawas dan
pemberi kebijakan terkait pelayanan Islami di rumah sakit. Ia yang berwenang memberikan
opini dan rekomendasi tentang pelayanan yang Islami sehingga mampu mendorong
seluruh aktivitas pelayanan rumah sakit menuju Rumah Sakit Syariah.
Agar pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Syariah RSI Sultan Agung dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka disusunlah Rencana Kerja dan Anggaran
Komite Syariah yang dapat menjadi panduan dalam melaksanakan program kerja di RSI
Sultan Agung.
Tujuan Umum :
a. Sebagai panduan dalam pelaksanaan program kerja dan pengembangan Komite
Syariah di tahun 2017
b. Sebagai panduan bagi manajemen dan anggota untuk melaksanakan kegiatan Komite
Syariah di tahun 2017
Tujuan Khusus :
a. Adanya kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan program dan kegiatan
Komite Syariah tahun 2017
b. Adanya kejelasan bagi anggota dan unit yang akan melaksanakan program serta
kegiatan Komite Syariah tahun 2017
c. Adanya kejelasan sasaran dan target waktu pelaksanaan program dan kegiatan
Komite Syariah.
A. Definisi
Upaya untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan pasien yang masuk dalam
penghitungan Mutu Syariah
B. Tujuan
Meningkatkan implementasi Mutu Syariah pelayanan pasien
C. Sasaran
Setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien
D. Kegiatan
Implementasi Mutu Syariah di unit kerja
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Dengan mengajukan TOR kegiatan dilengkapi dengan alasan/reason dan
kebutuhan yang dibutuhkan di dalamnya kepada Direksi.
F. Skedul/Jadwal Kegiatan
KEGIATAN WAKTU
Implementasi Mutu Syariah di Unit Kerja Bulan Januari –
Desember
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya dapat dilakukan setelah
kegiatan terealisasi
A. Definisi
Upaya untuk melakukan penilaian Mutu Syariah Pelayanan Pasien
B. Tujuan
Meningkatkan kepatuhan Mutu Syariah pelayanan pasien
C. Sasaran
Setiap Mutu Syariah pelayanan yang diberikan kepada pasien
D. Kegiatan
Evaluasi Mutu Syariah di unit kerja
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Dengan mengajukan TOR kegiatan dilengkapi dengan alasan/reason dan
kebutuhan yang dibutuhkan di dalamnya kepada Direksi.
F. Skedul/Jadwal Kegiatan
KEGIATAN WAKTU
Evaluasi Mutu Syariah di Unit Kerja Bulan Januari – Desember
A. Definisi
Upaya untuk melakukan penilaian pelaksanaan pelayanan pasien yang masuk
dalam penghitungan Mutu Syariah
B. Tujuan
Meningkatkan kepatuhan implementasi Mutu Syariah pelayanan pasien
C. Sasaran
Setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien
D. Kegiatan
Evaluasi Kepatuhan Implementasi Mutu Syariah di unit kerja
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Dengan mengajukan TOR kegiatan dilengkapi dengan alasan/reason dan
kebutuhan yang dibutuhkan di dalamnya kepada Direksi.
F. Skedul/Jadwal Kegiatan
KEGIATAN WAKTU
Evaluasi Kepatuhan Implementasi Mutu Syariah Bulan Januari – Desember
di Unit Kerja
A. Definisi
Upaya untuk melakukan penyusunan indikator Mutu Syariah yang baru
B. Tujuan
Menambah indikator Mutu Syariah pelayanan pasien
C. Sasaran
Setiap pelayanan yang diberikan kepada pasien
D. Kegiatan
Penyusunan indikator Mutu Syariah baru di unit kerja
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Dengan mengajukan TOR kegiatan dilengkapi dengan alasan/reason dan
kebutuhan yang dibutuhkan di dalamnya kepada Direksi.
F. Skedul/Jadwal Kegiatan
KEGIATAN WAKTU
Penyusunan Mutu Syariah baru di Unit Kerja Bulan Januari – Desember