Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan. Intinya


sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama untuk
mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan memberi
manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan tidak hanya menilai
dan berfokus pada tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga bagaimana manfaat itu
didistribusikan.

Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah


kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah
praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi efektif jika
perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi
atau angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang
perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang
terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk
mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa
yang akan datang.

Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang
bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau
anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan
proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?

2. Bagaimana perumusan masalah kebijakan?

3. Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan?

4. Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia?

1
5. Bagaiman program kesehatan pemerintah?

6. Apa dasar-dasar kebijakan kesehatan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari kebijakan kesehatan.

2. Untuk mengetahui perumusan masalah kesehatan.

3. Untuk mengetahui perencanaan kebijakan kesehatan.

4. Untuk mengetahui kebijakan kesehatan di Indonesia.

5. Untuk mengetahui program kesehatan pemerintah.

6. Untuk mengetahui dasar-dasar kebijakan kesehatan di Indonesia.

D. Manfaat Penulisan

1. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami pengertian dari kebijakan kesehatan .

2. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami perumusan masalah kesehatan.

3. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami perencanaan kebijakan kesehatan.

4. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami kebijakan kesehatan di Indonesia.

5. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dam memahami program kesehatan pemerintah.

6. Mahasiswa (i) dapat mengetahui dan memahami dasar-dasar kebijakan kesehatan di


Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Kesehatan

Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang
bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau
anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving dan
proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation).

Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang organisasi, atau
pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk
manajemen dalam usaha mencapai sasaran tertentu.

Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang menggunakan akal budinya (berdasar
pengalaman dan pangetahuannya); atau kecakapan bertindak apabila menghadapi kesulitan.

Kebijaksanaan berkenaan dengan suatu keputusan yang memperbolehkan sesuatu yang


sebenarnya dilarang berdasarkan alasan-alasan tertentu seperti pertimbangan kemanusiaan,
keadaan gawat dll. Kebijaksanaan selalu mengandung makna melanggar segala sesuatu yang
pernah ditetapkan karena alasan tertentu.

Menurut UU RI No. 23, tahun 1991, tentang kesehatan, kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
soial dan ekonomi (RI, 1992) .

Pengertian ini cenderung tidak berbeda dengan yang dikembangkan oleh WHO, yaitu:
kesehatan adalah suatu keadaan yang sempurna yang mencakup fisik, mental, kesejahteraan
dan bukan hanya terbebasnya dari penyakit atau kecacatan. Menurut UU No. 36, tahun 2009
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kebijakan kesehatan membahas tentang penggarisan kebijaksanaan pengambilan


keputusan, kepemimpinan, public relation, penggerakan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan program – program kesehatan.

3
B. Perumusan Masalah Kebijakan

Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi,
tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat permasalahan
tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling penting.

Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah kebijakan, adalah :

1. Interdepensi (saling ketergantungan)

Interdepensi yaitu kebijakan suatu bidang seringkali mempengaruhi masalah kebijakan


lainnya. Kondisi ini menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem masalah ini membutuhkan
pendekatan holistik, satu masalah dengan yang lain tidak dapat di pisahkan dan diukur
sendirian.

2. Subjektif

Subjektif yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi, diklasifikasi


dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara secara objektif dapat diukur (data).
Data ini menimbulkan penafsiran yang beragam (Gangguan kesehatan, lingkungan, iklim,
dll). Muncul situasi problematis, bukan problem itu sendiri.

3. Artifisial

Artifisial yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga dapat
menimbulkan masalah kebijakan.

4. Dinamis

Dinamis yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan yang terus
menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan masalah baru, yang
membutuhkan pemecahan masalah lanjutan.

5. Tidak terduga

Tidak terduga yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem
masalah kebijakan.

Terjadinya masalah-masalah tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Sosial Ekonomi

Pendidikan rendah, penghasilan rendah sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran


dalam pemeliharaan kesehatan.

4
2. Gaya hidup dan perilaku masyaralat
Kebiasaan yang merugikan kebiasaan adat istiadat yang tidak menunjang kesehatan.

3. Lingkungan masyarakat (peran masyarakat)

4. Sistem pelayanan kesehatan

Cakupan pelayanan kesehatan yang belum menyeluruh, sarana dan prasarana yang kurang
menunjang, keterbatasan tenaga dan penyebaran tenaga kesehatan yang belum merata, upaya
pelayanan masih bersifat kuratif.

C. Perencanaan Kebijakan Kesehatan

Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan. Menurut Azwar
(1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagian dari sistem administrasi

Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan


perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara keseluruhan. Sesungguhnya,
perencanaan pada dasarnya merupakan salah satu dari fungsi administrasi yang amat penting.
Pekerjaan administrasi yang tidak didukung oleh perencanaan, bukan merupakan pekerjaan
administrasi yang baik.

2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan

Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali bukanlah perencanaan yang
dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara perencanaan dengan berbagai fungsi
administrasi lain yang dikenal. Disebutkan perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang
apabila hasilnya telah dinilai, dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya
sehingga terbentuk suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.

3. Berorientasi pada masa depan

Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan. Artinya, hasil
dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan, akan mendatangkan
berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada masa yang akan datang.

4. Mampu menyelesaikan masalah

5
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan berbagai masalah
dan ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian masalah dan ataupun tantangan yang
dimaksudkan disini tentu harus disesuaikan dengan kemampuan. Dalam arti penyelesaian
masalah dan ataupun tantangan tersebut dilakukan secara bertahap, yang harus tercermin
pada tahapan perencanaan yang akan dilakukan.

5. Mempunyai tujuan

Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang dicantumkan secara
jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya dibedakan atas dua macam, yakni tujuan umum
yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih
spesifik.

6. Bersifat mampu kelola

Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti bersifat
wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan dengan sumber daya.
Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun, apalagi yang tidak sesuai dengan
sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.

D. Kebijakan Kesehatan di Indonesia

Kebijakan pemerintah dalam hal kesehatan terdiri atas visi, misi, strategi dan program
kesehatan. Masing-masing memiliki peran untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sehat. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain:

1. Pemantapan kerjasama lintas sektor.

2. Peningkatan perilaku, kemandirian masyarakat, dan kemitraan swasta.

3. Peningkatan kesehatan lingkungan.

4. Peningkatan upaya kesehatan.

5. Peningkatan sumber daya kesehatan.

6. Peningkatan kebijakan dan menejemen pembangunan kesehatan.

7. Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhadap penggunaan obat, makanan


dan alat kesehatan yang illegal.

8. Peningkatan IPTEK kesehatan.

6
E. Program Kesehatan Pemerintah

Pemerintah dalam menjamin kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan


pelayanan kesehatan yang merata, dan bisa dijangkau dengan mudah oleh masyarakat.
Pelayanan kesehatan tersebut dilakukan oleh puskesmas yang memiliki usaha-usaha kesehatan
pokok yaitu:

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

2. Kesehatan ibu dan anak

3. Hygiene sanitasi lingkungan

4. Usaha kesehatan sekolah

5. Usaha kesehatan gigi

6. Usaha kesehatan mata

7. Usaha kesehatan jiwa

8. Pendidikan kesehatan masyarakat

9. Usaha kesehatan gizi

10. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan

11. Perawatan kesehatan masyarakat

12. Keluarga berencana

13. Rehabilitasi

14. Usaha-usaha farmasi

15. Laboratorium

16. Statistik kesehatan

17. Administrasi usaha kesehatan masyarakat

F. Dasar-Dasar Kebijakan kesehatan di Indonesia

Amandemen UUD 1945 dan TAP No. VII / MPR / 2001 merupakan visi Indonesia untuk
bertanggung jawab dalam hal kesehatan warga negaranya, menjaga hak asasi manusia dalam
kesehatan, dan menjadikannya sebagai jaminan sosial.

7
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan karena tidak ada kegiatan yang dapat
dilaksanakan secara maksimal yang dapat dilakukan oleh orang sakit. Oleh karena itu cerminan
negara sejahtera diukur dalam bentuk HDI (Human Development Indeks) atau
pembangunan manusia yang mencakup kesehatan, pendidikan, ekonomi. Jika HDI tinggi maka
ketiga cakupan tadi akan berada pada tingkat yang tinggi pula. Yang diukur dalam kesehatan
salah satunya adalah usia harapan hidup. Usia harapan hidup berbanding lurus dengan
pendidikan dan ekonomi. Maksudnya adalah jika ekonomi dan pendididkan seseorang tinggi
maka harapan hidupnya pun akan tinggi pula. Seperti yang terjadi di Kalimantan Selatan sendiri
harapan hidup warganya masih kalah dengan provinsi tetangganya yakni Kalimantan Tengah.
Menurut perkiraan angka harapan hidup yang rendah ini disebabkan karena masih tingginya
angka kematian ibu dan bayi.

Menurut HR. Blum derajat kesehatan seseorang dipengaruhi oleh empat faktor dari yang paling
dominan :

1. Perilaku

2. Lingkungan

3. Pelayanan kesehatan

4. Genetik

Perilaku menjadi faktor yang paling mendasar sebab perilaku melekat pada individu dan
memiliki kemungkinan untuk menyebarkannya atau ditiru oleh orang lain. Misalnya orang tua
yang memiliki perilaku hidup yang tidak sehat akan ditiru oleh anak-anaknya. Meskipun
pelayanan yang diberikan pemerintah telah bagus tetapi jika perilaku masyarakat tidak berubah
maka derajat kesehatan tetap tidak akan meningkat karena tidak ada kemandirian dari individu
atau masyarkat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya sendiri.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang
bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan tata nilai baru
dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau
anggota masyarakat dalam berperilaku.

Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi,
tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat permasalahan
tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling penting.

Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan. Menurut
Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana antara lain : bagian dari sistem administrasi,
dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan, berorientasi pada masa depan,
mampu menyelesaikan masalah, mempunyai tujuan, dan bersifat mampu kelola.

B. Saran

Seharusnya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional didukung oleh


kerjasama dengan semangat kemitraan antar semua pelaku pembangunan, baik pemerintah
secara lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah, badan legislatif dan yudikatif, serta
masyarakat, termasuk swasta. Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan kesehatan
dapat dilaksanakan dengan berhasil guna dan berdaya guna.

Dalam menanggulangi permasalahan sistem kesehatan nasional, pemerintah hendaknya


berusaha meningkatkan berbagai program kesehatan yang telah dicanangkan dengan melihat
kekurangan yang ada sebelumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://husnhy.blogspot.com/2013/11/makalah-analisis-kebijakan-kesehatan.html.

http://festivialee.blogspot.com/2013/05/ikm-administrasi-kebijakan-kesehatan.html

http://milikyusry.blogspot.com/2013/04/makalah-kebijakan-kesehatan.html.

https://ml.scribd.com/doc/40148940/kebijakan-kesehatan.

http://veronikare.blogspot.com/p/analisis-kebijakan-kesehatan.html.

http://kadek-suwartana.blogspot.com

10

Anda mungkin juga menyukai