Desa Tosari menjadi salah satu pintu gerbang wisata budaya Kabupaten Pasuruan,
selain itu wilayah tersebut juga menjadi kawasan hutan lindung. Sehingga diperlukan
adanya pembangunan yang berorientasi pada budaya lokal Suku Tengger. Desa Tosari
secara umum adalah salah satu desa dari 8 (delapan) desa di-wilayah Kecamatan Tosari
yang berada di lereng pegunungan dengan kondisi tanah yang berbukit-bukit dengan
akses jalan berkelok-kelok, dan pegunungan tersebut adalah Pegunungan Tengger. Desa
Tosari merupakan gerbang masuk wisatawan menuju Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru (TNBTS) dari arah Kabupaten Pasuruan. Desan ini memiliki suu yang cukup
digin yaitu kisaran antara 510 derajat celcius. Pemanfaatan ekonom lokal dari desa
tersebut adalah budidaya tanaman kentang. Masyarakat sekitar Tengger memanfaatkan
lahannya untuk bertani kentang yang cocok untuk daerah dengan suhu yang dingin.
Budidaya tanaman kentang pada desa Tosari ini cukup menjanjikan. Pasalnya
masyarakat tani daerah ini pun aktif bekerjasama dengan berbagai perusahaan serta
mendapat perhatian khusus dari masyarakat setempat. Sehingga budidaya tanman
kentang ini pun membuahkan omzet yang cukup besar dan menjanjikan. Pemerintah pun
secara aktif mengadakan komunikasi berupa penyuluhan dan bantuan sarana dan
prasarana sehingga mendukung budidaya tanaman kentang pada daerah tersebut.
1.3 Tujuan
2. Mengetahui budidaya tanaman kentang di desa Tosari
3. Mengetahui kendala beserta cara mengatasinya dalam budidaya tanaman kentang
desa Tosari
BAB II PEMBAHASAN
Dalam pengelolaan lahan, hal yang utama yang harus diersiapkan dari penanaman
kentang ini ialah mempersiapkan lahan produksi. Lahan yang baik adalah lahan dengan
ketinggian 1.500m diatas permukaan laut dengan Ph 5,5. Lahan ini harus digemburkan
atau dipacul dengan kedalaman ±30cm, sebab akar tanaman kentang dapat tumbuh
hingga 1m panjangnya. Masyarakat tani desa ini pun masih menggunakan pacul untuk
mengelola tanah, sebab para petani desa Tosari ini memiliki keadaan geografis yakni
tanah produksi yang miring sehingga alat yang tepat yang digunakan dalam pengelolaan
tanah adalah pacul. Dengan sistem pertanian tradisional dan mengedepankan nilai-nilai
budaya Tosari, para peani bekerja sama dalam menggarap lahannya.
Cara penanaman benih yang tepat dalah dengan meletakkan tunas diatas sehingga
dapat mempercepat proses penumbuhan tanaman kentang. Masyarakat desa Tosari juga
menggunakan sekam dalam proses budidaya agar dapat memaksimalkan peronggaan
tanah. Dengan begitu budidaya kentang dapat berjalan dengan maksimal. Masyarakat pun
juga menerapkan berbagai strategi dala perawatan tanah budidaya tanaman kentang ini
yaki dengan :
Menggunakan pupuk hayati yakni pupuk organik yang mengandalkan bakteri, sehingga
bakteri yang tidak baik dapat diminimalisir
Melakukan pemupukan yakni pemupukan organik lebih banyak dari pada kimianya,
mengimbangi tanah ini dari keracunan zat kimia
Melakukan rotasi tanaman, jika tanaman lain ditanami kentang, tanaman selanjutnya
diganti dengan tanaman lain agar bisa memutus dari siklus hama dan penyakit lainnya.
Dalam budidaya kentang ini, petani desa Tosari mengalami berbagai kendala, yakni
pada saat gagal panen yang sebagian besar disebabkan oleh hama, penyakit, dan virus
yang menyerang tanaman kentang sehingga mengakibatkan petani gagal panen. Virus
atau penyakit ini umumnya menyerang beberapa tanaman kentang saja namun cepat
menular sehingga meusak tanamantanaman kentang lainnya yang sehat.
Dengan adanya kendala tersebut, petani desa Tosari mengadakan berbagai macam
pembasmian penyakit atau virus tanaman kentang tersebut dengan melakukan
penyemprotan berkala pada tanaman kentang. Penyemprotan ini menggunakan pestisida
anorganik atau berbahan kimia, sebab penyakit ini gampang sekali dan muda menular
sehingga menggunakan obat kimia sangat efektif untuk menekan jumlah kerugian akibat
virus atau penyakit tersebut.
Penyakit yang umumnya terjadi pada tanaman kentang di desa Tosari adalah virus
atau penyakit jamur phytophthora. Jamur ini dapat melahap habis tanaman kentang
selama 3 jam. Jamur ini sangat cepat menular sebab dapat berpindah tempat dengan
hanya disebabkan oleh gesekan angin. Dengan pestisida petani Tosari dapat
menimil=malisir pertumbuhan jmaur tersebut.
Dalam sekali penyemprotan lahan produksi yang memiliki luas 1 Ha, dibutuhkan
2000 liter air. 1 drum dengan hitungan Rp. 150.000 x 5 yakni dengan 3x penyemprotan.
Teknik penyemprotan yang digunakan petani kentang ini menggunakan powersprayer
karena lebih efektif dan efisien. Dengan menyemprotkan pestisida ini dengan teratu dan
Tanaman kentang memiliki prospek yang cukup bagus jika dibudidayakan sebab
tanaman ini dapat dipanen setelah berumur 70-75 hari atau sekitar kurang dari 3 bulan
dan adri budidaya tersebut dapat dilakukan pemanenan yakni sekitar 80—90% hasil
produksinya. Dengan modal ketelatenan dan keuletan petani kentang Tosari dapat
memanen tanamn kentang dengan hasil yang maksimal, sebab keadaan geografis yang
mendukung serta masyarakat tani itu sendiri yang aktif dalam pengelolaan dan
pembudidayaan tanaman kentang.
Hasil dari pemanenan ini sendiri dengan berbagai ukuran memiliki harga yang
tentunya berbeda. Kentang dengan ukuran besar akan dijual dengan harga Rp. 7000,
kentang dengan ukira sedang akan dijual dengan harga Rp. 5.000, serta kentang dengan
ukuran kecilp un dapat dimanfaatkan yakni dengan dibenihkan kembali.potensi per
hektar lahan produksi kentang ini mencapai 20 ton banyaknya. Sehingga akan
menghasilkan keuntungan lebih dari dua kali lipat modalnya. Dalam sekali panen, 1 Ha
lahan produksi kentang akan menghasilkan 300 karung kentang.
3.1 Kesimpulan
Desa Tosari merupakan desa yang terletak di lereng pegunungan yakni tepatnya
berada di kabupaten Pasuruan provinsi Jawa Timur. Desa ini memiliki keadaan geografis
tanah miring dan memiliki suhu 5-10 derajat celcius. Potensi pertanian dari desa ini ialah
budidaya tanaman kentang yang memang cocok dibudidaya di kawasan dingin seperti
desa tersebut. petani kentang desa Tosari ini memiliki berbagai cara atau strategi budaya
dalam menghasilkan kentang dengan jumlah produksi yang banyak serta pemaksimalan
panen seerti teknik dalam pengelolaan tanah, perawatan, dan pemanenan. Masyarakat
tani desa ini sangat kental akan kebudayaannya gotong royong dalam mengerjakan
budidaya tanaman kentang ini. Masyarakat tani desa ini memilih entang sebagi komoditas
unggulannya sebab kentang menjanjikan dan jikalau harganya mengalami anjlok dapat
tetap dipertahankan.
Budidaya kentang ini memiliki berbagai kendala yakni adanya jamur
phytophthora yang menghambat bahkan menyebabkan gagal panen. Kendala kutu kebun
yang racunnya rtetap menempel pada tanaman walaupun kutu tersebut telah
pergi,kendala tanah akibat bahan kimia, dan lain sebagainya. Namun, para petani desa
Tosari ini pun memiliki beberapa strategi pula untuk menekan kerugian dari
kendalakendala tersebut, diantaranya pemberian pestisida secara teratur dengan dosis