Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMBIAYAAN JUAL BELI TERHADAP KINERJA

KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PURWAKARTA

PROPOSAL JUDUL
Diajukan sebagai salah satu syarat pengajuan judul penelitian

Disusun Oleh :

Nama : Meinizar Arini Putri


NIM : 15462003

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH SEKOLAH TINGGI


ILMU EKONOMI SYARIAH INDONESIA PURWAKARTA
1440H/2019M
Nama : Meinizar Arini Putri
NIM : 15462003
Judul : Pengaruh Pembiayaan Jual Beli Terhadap Kinerja Keuangan Bank
Syariah Mandiri Cabang Purwakarta

1.1 Latar Belakang Masalah

Perbankan syariah atau perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang

pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan

adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau

memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan

untuk berinvestasi pada usaha-usaha yang bersifat (haram). Sistem perbankan

konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya,

misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman

haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami

(https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah, diakses 1 juni 2019).

Menurut Noor Fakhria Utami (2014), Fatwa dari MUI yang mengatakan bunga

bank termasuk riba. Hal tersebut membuat kaum muslim segera berpindah menuju

bank sysriah sebagai lembaga pembiayaan. Bank syariah dalam perkembangan saat

ini dituntut bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kualitas. Dengan

berkembangnya kualitas maka bank syariah akan semakin dilirik dan dipilih oleh

nasabah. Perkembangan kualitas bank syariah dapat ditinjau dari kemampuan kinerja
bank syariah dan kelangsuangan usahanya yang diepengaruhi oleh kualiatas

penanaman dana atau pembiayaan.

Pembiayaan merupakan dasar yang harus dimiliki suatu bank dan

mempengaruhi bagaimana kinerja suatu bank. Semakin baik pembiayaan yang

dimiliki suatu bank, maka membuat kinerja suatu bank tersebut semakin meningkat.

Hal ini berhubungan dengan kepuasan dan kepercayaan nasabah, oleh karena itu

analisis pengaruh pembiayaan terhadap kinerja keuangan bank syariah sangatlah

penting untuk dilakukan. Transasksi pembayaan dalam penelitian ini ditunjukan

untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli (Noor Fakhria Utami,

2014).

Mekanisme jual beli adalah upaya yang dilakuakan untuk transfer of proferty

dan tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi harga jual barang. Jika

pada jual beli objeknya transaksinya adalah barang, maka ijarah objek transaksinya

jasa atau manfaat barang, sedangkan prinsip syirkah atau bagi hasil dengan basis pola

kemitraan untuk produk pembiayaan di bank syariah dioperasioanalkan dengan pola

musyarakah dan mudharabah (Dwi Suwiknyo, 2010).

Salah satu bank syariah yang ada di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri

(BSM). Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah menimbulkan beragam

dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat,

tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional

yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia

(https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/sejarah, diakses 1 Juni 2019).

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan

tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok

perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun

1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual

banking system). Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan

konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah

(https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/sejarah, diakses 1 Juni 2019).

Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan

sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank

konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama

PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH,

No. 23 tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank
umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI

No. 1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui

perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan

pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi

sejak Senin tanggal 1 November 1999 (https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-

kami/sejarah, diakses 1 Juni 2019).

1.2 Definisi Konsep

1.2.1 Bank Syariah

Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, bank syariah adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank yang

melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian

(akad) antarbank dengan pihak lain (nasabah) berdasarkan hukum Islam. (Veithzal,

dalam Noor Fakhria Utami, 2014). Perbankan syariah merupakan bank yang

menerapkan nilai-nilai syariah, salah satu diantaranya pelarangan unsur riba, seperti

dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat AnNissa ayat 160, “Maka disebabkan kezaliman

orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang

dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi

(manusia) dari jalan Allah.”


Menurut Al-Qur’an, surat 4:161, “ Dan disebabkan mereka memakan riba,

padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka

memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk

orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih”.

1.2.2 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan bank adalah gambaran kondisi keuangan bank pada suatu

periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan atau penyaluran dana yang

biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas

(Jumingan, dalam Achmad Syaiful Nizar dan Moch. Khoirul Anwar, 2015).

Profitabilitas menunjukkan tingkat keberhasilan perusahaan mengeloala aset yang

dimiliki untuk memperoleh laba. Alat analisis yang sering digunakan untuk

mengukur tingkat profitabilitas adalah mengunakan rasio keuangan yaitu return on

asset.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘


Return OnAssets = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
𝑋 100%
1.2.3 Pembiayaan Jual Beli

Menurut Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan (2014:289),

menyatakan bahwa, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetuajuan atau kesepakatan antar bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

1. Pembiayaan Jual Beli gan adanya perpindahan kepemilikan barang atau

benda (transfer of property). Transaksi jual-beli dapat dibedakan

berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya,

yakni sebagai berikut:

a. Murabahah

Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional NO.04/DSNMUI/IV/2000,

yang dimaksud dengan murabahah Salam. Menurut Antonio, dalam

Yuyun Agustina (2014), pembiayaan salam berarti pembelian barang

yang diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di

muka. Landasan hukum pembiayaan assalam terdapat pada Al-Qur-an

surat Al-Baqarah:282: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya. …” (Al-Quran surat 2:282).

b. Istishna’
Menurut Adiwarman Karim dalam bukunya Bank Islam dan Analisis

Fiqih dan Keuangan menyatakan bahwa: “Produk Istishna’

menyerupai produk Salam, tapi dalam Istishna’ pembayarannya dapat

dilakukan oleh bank dalam beberapa transaksi (termin) pembayaran,

dalam Yuyun Agustina (2014). Muhammad Syafi’I Antonio dalam

Yuyun Agustina (2014), menyebutkan perbedaan antara pembiayaan

salam dan istishna’..

2. Pembiayaan Bagi Hasil

a. Mudharabah

Menurut Adiwarman Karim dalam Yuyun Agustina (2014),

mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak

dimana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian

pembagian keuntungan.

b. Musyarakah

Menurut Muhammad dalam Yuyun Agustina (2014), musyarakah

merupakan perjanjian antara para pemilik dan atau modal untuk

mencampurkan modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan

pembagian keuntungan diantara pemilik dana atau modal berdasarkan

nisbah yang telah disepakati sebelumya.

1.3 Metode Penelitian


Metode pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:1).Berdasarkan variabel-variabel yang

diteliti maka jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono

(2016:35), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih variabel (variabel yang

berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan atau mencari hubungan variabel

satu sama lain. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi

mengenai jawaban dari rumusan masalah mengenai pengaruh pembiayaan jual beli

terhadap kinerja keuangan bank syariah mandiri cabang Purwakarta.

Menurut Sugiyono (2016:36), penelitian verifikatif adalah penelitian yang

membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang

berbeda. Penelitian verifikatif digunakan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis,

dalam hal ini bertujuan untuk pengaruh pembiayaan jual beli terhadap kinerja

keuangan bank syariah mandiri cabang Purwakarta.

1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis menggunakan cara

sebgaai berikut:

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Kalau kuesioner dan wawancara selalu berkomunikasi dengan


orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek- obyek

alam yang lain.

b. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data melalui dokumen-dokumen

tertulis sehubungan dengan masalah yang diteliti yaitu pengaruh

pembiayaan jual beli terhadap kinerja keuangan bank syariah mandiri

cabang Purwakarta.

1.3.2 Teknik Analisis Data

Menurut Rambat Lupiyoadi (2015:152), “Pada dasarnya, penggunaan analisis

regresi linier dalam suatu kegiatan penelitian ditujukan hanya untuk memberikan

penjelasan dan besarnya hubungan antar dua variabel atau lebih”. Variabel yang

digunakan, yaitu variabel dependen (terikat) dengan notasi Y dimana posisi variabel

dependen sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Sedangkan

variabel independen (bebas) yang dinotasikan X posisinya sebagai variabel yang

mempengaruhi variabel dependen atau tidak dipengaruhi oleh variabel lain.

Bentuk umum dari suatu persamaan regresi untuk populasi adalah sebagai

berikut :

Y = a + bX

Dimana :
Y = Variabel dependent

a = Nilai konstanta

X = Variabael independent

b = Nilai koefisien regresi.

1.4 Daftar Pustaka

Adiwarman A. Karim. (2007). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

Edisis. Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Satu. Cetakan Ketujuh.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Lupiyoadi, Rambat dan Ikhsan, Ridho Bramulya. 2015. Praktikum Metode Riset

Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.

Noor Fakhria Utami 2014. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembayaan Bagi Hasil,

Pembiayaan Terhadap Kinerja Keuangan. Studi Kasus Pada PT Bank Syariah

Mandiri.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta.
Suwiknyo, Dwi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuyun Agustina 2014. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil Dan

Rasio Non Performing Financing (Npf) Terhadap Profitabilitas (Roa) Bank

Umum Syariah Di Indonesia

https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan_syariah, diakses 1 juni 2019

https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/sejarah, diakses 1 Juni 2019

Anda mungkin juga menyukai