Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISA SISTEM PERANCANGAN KERJA UNTUK


MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. BANSHU
PLANT III

DOSEN :

Ir. Moh. Edwin Joenaidi, MT.

DISUSUN OLEH :

SYAIFULLOH A S (2017-57-002)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK INDUSTRI

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala karunia
nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “Analisa Sistem Perancangan Kerja Untuk
Meningkatkan Produktivitas Di PT. Banshu Plant III” disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Teknik Industri yang disusun oleh Bapak Ir.Moh.
Edwin Joenadi, MT.

Makalah ini berisi tentang bagaimana cara untuk mengetahui waktu baku
yang diperlukan oleh operator, mengetahui tingkat produktivitas pada proses
produksi wiring harness dan untuk merancang serta memperbaiki metode kerja,
Sehingga target produksi bisa tercapai. Metode penelitian ini dilakukan
dengan observasi dan dokumentasi, bersifat kuantitatif serta kualitatif, metode
dalam perhitungan waktu baku menggunakan westinghouse karena dalam metode
ini penelitian terhadap operator sangat berpengaruh terhadap
kewajaran/ketidakwajaran, dan dalam analisa sistem perancangan kerja
menggunakan metode 8 langkah PDCA. Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan menghitung uji keseragaman dan kecukupan data, maka dihasilkan waktu
baku pembuatan wiring harness dari total semua operator departemen housing
k25-6101 sebesar 455,85 detik setelah dilakukan perbaikan, dan perbaikan sistem
kerja yang dilakukan menghasilkan work instruction ( peta tangan kanan tangan
kiri ). Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala
dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Besar harapan penulis makalah ini dapat mengetahui waktu baku yang
diperlukan oleh operator, mengetahui tingkat produktivitas pada proses produksi
wiring harness dan untuk merancang serta memperbaiki metode kerja, sehingga
target produksi bisa tercapai.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat


mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Kudus, 13 Mei 2019

(Penulis)
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ...............................................................................................i

Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................ 2

1.3. Manfaat .............................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

3.1. Metode ................................................................................................ 22

3.2. Hasil .................................................................................................... 26

3.3. Mencari / Pengumpulan Data ............................................................. 27

3.4. Mencari Penyebab Masalah ................................................................ 29

3.5.

BAB V. PENUTUP ...................................................................................................... 36

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 37


PEMBAHASAN

A. METODE

Perumusan masalah dimulai dari penelitian pendahuluan, pengumpulan


data dengan analisis sistem perancangan kerja menggunakan metode PDCA
di PT.BANSHU PLANT 3. Perumusan masalah merupakan sebuah faktor
penting karena model rumusan masalah merupakan kerangka dasar pemikiran
dalam menyelesaikan masalah. Kerangka dasar pemikiran inilah yang
menjadi sebuah pedoman dalam menganalisis dan mendefinisikan setiap
permasalahan yang ada, sehingga dapat ditemukan jalan keluar yang terbaik.
Pendahuluan merupakan tahap awal dalam metodologi penelitian yang
dilakukan secara langsung dan ditunjang oleh studi kepustakaan. Dengan
mengidentifikasikan suatu masalah akan menemukan faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya masalah yang ada didalam perusahaan. Langkah
yang selanjutnya diambil adalah mengumpulkan seluruh data yang
menunjang untuk dijadikan sumber dan diolah yang nantinya akan digunakan
sebagai metodologi penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir
(flowchart) yang telah dibuat.

Gambar 1. Diagran Aliran Penelitian


B. HASIL

Gambar 2 Waktu Silkus Sebelum Perbaikan

Terlihat jelas dari grafik diatas, bahwa ada beberapa siklus yang mempunyai
simpangan agak jauh dari garis rata-rata. Dengan kata lain proses belum
seimbang/unbalance. Apabila keseimbangan tersebut lebih diperbaiki, tentu akan
meningkatkan produktifitas. Demikian pula sebaliknya, bila tidak diperbaiki,
maka produktifitas juga tidak akan naik, apalagi jika terjadi proses penumpukan.

Gambar 3. Tabel Hasil Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku Sebelum
Perbaikan

Dari data yang sudah dikumpulkan baik data umum maupun pendukung
disajikan untuk melengkapi pembahasan dalam pemecahan masalah. Penulis
menggunakan metode 8 langkah dalam proses pemecahan masalah, yang urutan
sistematisnya adalah sebagai berikut :
 Langkah 1 Pemilihan Tema dan Judul
Memutuskan Tema dan Judul Dari hasil pencapaian output yang
dihasilkan untuk assy K25-6101 di PT. Banshu Plant 3 yang sudah
berjalan masih belum stabil untuk mencapai target yang diharapkan.

Gambar 4. Tabel Pencapaian Output Assy K25-6101 Periode Oktober s/d


Nopember 2015

Dari data diatas pencapaian Assy K25-6101 banyak yang belum


mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 500 pcs/hari. sehingga perlu
segera dilakukan perbaikan agar tidak mengganggu jadwal permintaan
pelanggan. Sedangkan assy tersebut merupakan assy k25-6101 yang
banyak dibutuhkan oleh customer. Proses analisa secara keseluruhan
dilakukan dengan brainstorming dengan pengamatan langsung ke lapangan
saat proses kerja berlangsung, dari 3 masalah yang ada yaitu lamanya
waktu kerja, kurangnya skill manpower, pergantian manpower, masalah
yang paling dominan adalah lamanya waktu kerja. Dengan demikian
pemilihan tema dari penelitian ini adalah perbaikan waktu kerja untuk assy
K25-6101 untuk dapat meningkatkan produktivitas. Sehingga judul yang
diambil adalah “Analisa sistem perancangan kerja untuk meningkatkan
produktifitas di PT. Banshu Plant 3
 Langkah 2 Mencari / Pengumpulan Data
Setelah menentukan masalah langkah selanjutnya adalah mencari atau
mengumpulkan data-data yang terkait guna proses analisa yang tepat
dalam penelitian ini. Data-data yang dikumpulkan diantaranya adalah :

Gambar 5. Tabel Data Produksi dan Lingkungan di PT. Banshu Plant 3

 Langkah 3 Mencari Penyebab Masalah

Dari hasil pengamatan dan pengumpulan data yang sudah dilakukan


didapatkan beberapa hal yang menjadi penyebab hambatan pencapaian
target produksi yang ditetapkan khususnya untuk model K25 6101.
Penyebab yang paling dominan adalah lamanya waktu kerja dalam proses
produksi, sehingga mengakibatkan hasil produksi dibawah target. Dari
permasalahan diatas penulis membuat ISHIKAWA diagram (diagram
tulang ikan) untuk mendapatkan penyebab utama, yaitu sebagai berikut :
Gambar 6 Fishbone Analisa Masalah Perbaikan Waktu Kerja

 Langkah 4 Menyusun Rencana Perbaikan


Setelah pengamatan langsung ke lapangan yang disusun dengan
Ishikawa / Fishbone diagram dan analisa masalah dengan menggunakan
4M+E terlihat jelas permasalahan yang terjadi. Dengan begitu perlu
mengambil langkah-langkah atau rencana untuk perbaikan.

Gambar 7. Tabel Rencana Perbaikan


 Langkah 5 Melaksanakan Perbaikan
Perbaikan waktu kerja yang harus dilakukan adalah sesuai dari apa-
apa yang sudah direncanakan sebelumnya dengan menyesuaikan kondisi
diproduksi itu sendiri diantaranya dapat dilakukan :
1. Training ulang mengenai job station masing-masing.
2. Penataan ulang penempatan komponen .
3. Pengaturan kembali beban kerja masing-masing operator (peta
tangan kanan tangan kiri).
4. Perbaikan peralatan pekerjaan untuk dapat mempercepat waktu
proses.
5. Perbanyak peralatan kebersihan, penambahan pendingin
ruangan yang efektif , setiap dinding harus mempunyai
sirkulasi udara yang baik, gunakan langit-langit yang memakai
peredam suara.

 Langkah 6 Memeriksa Hasil Perbaikan

Gambar 8 Tabel Perbandingan Waktu baku sebelum dan sesudah perbaikan

 Langkah 7 Membuat Standarisasi

Peta tangan kanan tangan kiri merupakan suatu standardisasi dari


suatu proses kerja di masing-masing Operator dalam menjalankan semua
urutan kerja yang dibakukan/ distandarkan.
 Langkah 8 Menetapkan rencana berikutnya
Perbaikan yang sudah dilakukan adalah difokuskan pada output
produksi yang tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan oleh
perusahaan yaitu 500pcs/hari (7 jam kerja), walaupun Assy ini dianggap
lama tetapi sudah lama berjalan, dan ini merupakan suatu perioritas
Perusahaan yang harus segera bisa mencapai target dengan produktifitas
yang tinggi (sesuai harapan). Maka untuk rencana perbaikan selanjutnya
penulis akan memfokuskan pada perbaikan skill manpower.
KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil pengolahan data, waktu siklus sebelum perbaikan


adalah 609,915 detik dari total semua operator housing dan waktu siklus
setelah perbaikan adalah 444,11 detik, jadi penurunan waktu siklus sebesar
12,98 %. Sedangkan untuk waktu baku sebelum perbaikan adalah 625
detik dan waktu baku sesudah perbaikan adalah 455,85 detik, dihitung
dengan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran. Faktor penyesuaian
dengan menggunakan metode westing house.
2. Sistem kerja yang tersusun dengan baik mulai dari penataan jig, alat bantu,
perbaikan metode dan lainnya dapat menciptakan pola kerja yag seirama
sehingga potensi karyawan untuk bekerja lambat karena malas bisa
dikurangi, dan juga dapat mengurangi potensi operator untuk bercanda
dengan operator lainnya. Sehingga kualitas dan produktivitas produksi
lebih meningkat. Untuk mempertahankan hasil perbaikan yang telah
dilakukan perlu didokumentasikan atau dibuatkan standarisasinya sebagai
guiden atau petunjuk untuk operator khususnya untuk operator pengganti
yaitu berupa work instruction atau petunjuk kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Aguscahyanto1.blogspot.com., 2012, Langkah-Langkah Metode PDCA, Jakarta.

Barnes R.M., 1980 Motion and time study design and measurement of work
seventh edition.

Prof. Dr. Sudjana, M.A. MSc., 2005:6, Metode Statistik, Penerbit Tarsito,
Bandung.

Sutalaksana, Iftikar Z., 2000, Teknik Tata Cara Kerja, Penerbit ITB, Bandung.

Sritomo Wignjosoebroto., 2003, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Institut


Teknologi Sepuluh Nopember.

Vincent Garpersz., 1997:4, Manajemen Kualitas, Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai