Anda di halaman 1dari 6

NOTULEN

Rapat : Sosialisai Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS


Hari, tanggal : 17 dan 23 Juni 2014
Jam rapat : 11.00-14.00
Acara : Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS
bagi seluruh karyawan dan karyawati RSUD
Prambanan
1. Pembukaan Sambutan Oleh Direktur RSUD
dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya
2. Penyajian Materi oleh Tim PPI
3. Penutup.

Pimpinan rapat
Ketua : dr. Ardiana Dinisari, SpPD MSc
Sekretaris : Isti Triyani, SKM
Pencatat : Burhanuddin Nur Susanto, AMK

Peserta rapat : 1. Direksi dan staf


2. Perawat, Dokter dan Karyawan karyawati non medis
dan penunjang medis

Kegiatan rapat : 1. Sosialisasi Hand Higiene dan Pemrosesan Alat


2. Tanya jawab
Uraian Ringkas Materi :
Hand Hygiene

Adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan


sabun/ antiseptic dibawah air mengali (hand wash) atau dengan menggunakan cairan
berbasis alcohol 70% (handrub). Handrub antiseptic bereaksi cepat untuk
menghilangkan sementara atau mengurangi mikroorganisme penghuni tetap dan
melindungi kulit tanpa menggunakan air, konsentrasi cairan handrub terdiri 100ml
alcohol 70% ditambah 1-2 ml gliserin 10%. Teknik kebersihan tangan : sebelum
melakukan kebersihan tangan pastikan cincin, arloji karena dibawah perhiasan
tersimpan kolonisasi bakteri yang berat dan sulit dibersihkan.( Gambar hand wash dan
handrub).

Indikasi kebersihan tangan:

1. Segera:

- Setelah tiba ditempat kerja/rumah sakit

2. Sebelum :

- kontak langsung dgn pasien

- memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif

- menyediakan/mempersiapkan obat- obatan

- mempersiapkan makanan

- memberikan makanan pasien

- meninggalkan rumah sakit

3. Diantara:

- prosedur tertentu pada pasien yg sama dimana tangan terkontaminasi

Setelah :

- kontak dengan pasien


- melepas sarung tangan

- melepas APD

- kontak dgn darah dan cairan tubuh,

- lingkungan yang terkontaminasi

- mengunakan toilet, menyentuh/melap hidung dgn tangan

Alat Pelindung Diri

Tujuan :

Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua
jenis cairan tubuh , sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien.

Jenis alat pelindung :

 Sarung tangan, Tujuan : Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua
jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien
dan benda yang terkontaminasi

 Masker, Kaca mata/ Pelindung wajah, Tujuan : melindungi selaput lendir hidung,
mulut, dan mata

 Baju kerja, tujuan : melindungi petugas dari kemungkinan genangan atau


percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dapat mencemari baju

 Sepatu karet/ bot, Tujuan : melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan
darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda
tajam atau kejatuhan alat kesehatan

 Topi, Tujuan : mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit
kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala/rambuut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien
Pengelolaan Alat kesehatan

Tujuan:

1. Tersedianya peralatan yang baik pada saat digunakan


2. Meminimalkan risiko penyearan infeksi lewat peralatan
3. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien,
petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah sakit

Klasifikasi/ pengelompokkan jenis- jenis alat berdasarkan tingkat risiko :

1. Peralatan kritikal (risiko tinggi)


Yaitu peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau system
pembuluh darah, contoh alat instrument bedah, kateter intravena, kaeter
jantung, implant.
2. Peralatan semi kritikal (risiko sedang)
Yaitu peralatan yang masuk/ kontak dengan membrane mukosa tubuh, contoh :
endotracheal tube, endoscopi, nasogastric tube
3. Peralatan non kritikal (risiko rendah)
Yaitu peralatan medis yang kontak dengan kulit yang utuh, contoh : tensi meter,
stetoscope, bedpan, urinal, linen.

Prosedur pemrosesan alat

1. Semua alat melalui proses dekontaminasi atau pembersihan (dicuci,disikat


dengan bahan detergen atau sabun) dan tetap selalu menggunakan APD
2. 2.1. Alat kritikal (Yang masuk kedalam pembuluh darah/ jaringan tubuh,
mis:Instrumen bedah)
2.1.1. Direndam dengan cairan klorin 0,5%selama 10 menit
2.1.2. Setelah 10 menit bilas hingga bersih
2.1.3. Alat dibungkus dengan rapi dan tertutup
2.1.4. Diberi label dan Autoclave tape
2.1.5. Masukkan ke dalam mesin sterilisasi dan proses sterilisasi dimulai
2.1.6. Proses sterilisasi sekitar 20 menit sampai garis autoclave tape
berubah warna menjadi garis coklat
2.1.7. Keluarkan dan dinginkan kemudian masukkan kedalam box tertutup.
Waktu ED instrument steril 7 hari jika alat tidak dipakai
3. 3.1. Alat Semi Kritikal (yang masuk dalam mukosa tubuh, misal :
endotracheal tube, NGT)
3.2. Bisa dengan cara di rebus atau kimiawi
 Jika direbus:
 gunakan panci yang tertutup rapat
 Rendam peralatan didalam air sehingga semuanya terendam air
 Rebus selama 20 menit di mulai pada saat air mendidih
 Setelah selesei proses perebusan, peralatan dikeringkan diangin-
anginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang
bernutup
 Setelah kering peralatan dapat segera digunakan atau disimpan
dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat
 Kiamiawi
 Letakkan peralatan dalam keadaan kering kedalam wadah dan
tuangkan desinfektan. Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah
klorin dan glutaraldehid (Cidex®), bisa juga klorin 0,5%.
 Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia
 Rendam selama 20 menit
 Setelah selesei, bilas peralatan dengan air steril dan diangin-
anginkan sampai kering di wadah desinfeksi tingkat tinggi yang
berpenutup
 Setelah kering peralatan dapat segera digunakan atau disimpan
dalam wadah disinfeksi tingkat tingi berpenutup rapat
4. 4.1. Alat Non Kritikal (Hanya pada permukaan tubuh yang utuh, misal:
tensi meter, termometer)
4.1.1. Setelah melalui proses dekontaminasi, alat dikeringkan kemudian
diusap dengan alcohol 70%

Sleman, 23 Juni 2014

Pencatat

Burhanuddin Nur Susanto, AMK


Pengatur, II/c
NIP 19850425 201001 1 012

Anda mungkin juga menyukai