Anda di halaman 1dari 23

t

KEBIJAKAN DAN PENYIAPAN LELANG AWAL


TA.2017
Oleh: Direktur Jenderal Bina Konstruksi
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16
TOPIK PEMBAHASAN

Pedoman dan Acuan Pengadaan Barang dan Jasa

Tugas dan Fungsi ULP dan Pokja

Kebijakan Pelelangan Awal TA. 2017

Peraturan Menteri PUPR Nomor 31/PRT/M/2015, SE Menteri PUPR No 11/SE/2016

Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 2
PEDOMAN DAN ACUAN
PROSES PBJ
(Surat Edaran Sekjen Kementerian PUPR PL 0206-Sj/606 tanggal 18 Agustus 2016)

• Perpres No 54 Tahun 2010 terakhir diubah dengan Perpres No 4 Tahun


2015;
• Peraturan Menteri PUPR No. 31/PRT/M/2015;
• Surat Edaran Menteri PUPR nomor 57/SE/M/2015;
• Pengumuman dan Penyusunan dokumen harus jelas tentang
Ketersediaan Dana;
• Tanda-tangan Kontrak setelah DIPA disahkan dan Ijin MYC terbit (untuk
paket tahun jamak).

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 3
TUGAS DAN FUNGSI
ULP dan POKJA

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 4
TUGAS POKOK KEPALA ULP
(Pasal 17 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya)

1. memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan ULP;


2. menyusun dan melaksanakan Strategi Pengadaan ULP (Kepmen PUPR
Nomor 602/KPTS/M/2016);
3. menyusun program kerja dan anggaran ULP;
4. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan
melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan;
5. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa kepada Menteri;
6. melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia ULP;
7. menugaskan/menempatkan/ memindahkan anggota Kelompok Kerja
sesuai dengan beban kerja masing-masing Kelompok Kerja ULP; dan
8. mengusulkan pemberhentian anggota Kelompok Kerja yang ditugaskan di
ULP kepada PA/KPA/Kepala Daerah, apabila terbukti melakukan pelanggaran
peraturan perundang-undangan dan/atau KKN.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 5
TUGAS POKOK SEKRETARIS ULP
(Kepmen PUPR Nomor 602/KPTS/M/2016)
1. melaksanakan pengelolaan urusan administrasi, ketatausahaan, keuangan,
perlengkapan, dan rumah tangga ULP;
2. menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa kepada Menteri;
3. menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/diseleksi;
4. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP;
5. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan
oleh Pokja ULP;
6. mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh
penyedia barang/jasa;
7. mengelola data dan informasi untuk mendukung pelaksanaan pengadaan
barang/jasa;
8. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;
9. melakukan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
10. menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf pendukung ULP dalam
proses pengadaan barang/jasa.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 6
TUGAS POKOK POKJA ULP
(Pasal 17 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya)
1. menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
2. menetapkan Dokumen Pengadaan;
3. menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
4. mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
5. menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi;
6. melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk;
7. menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK;
8. memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA;

No. Pokja ULP Pejabat Pengadaan


1 menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk: menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a. Pelelangan atau Penunjukan Langsung pada a. Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa pada Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya ≤Rp100.000.000.000; atau Lainnya ≤Rp200.000.000; dan/atau
b.Seleksi atau Penunjukan Langsung Lainnya pada b.Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung
Pengadaan Jasa Konsultansi ≤Rp10.000.000.000 pada Pengadaan Jasa Konsultansi ≤Rp50.000.000
2 menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia
Barang/Jasa Barang/Jasa kepada PA/KPA
3 membuat laporan mengenai proses Pengadaan membuat laporan mengenai proses Pengadaan
kepada Kepala ULP kepada PA/KPA
4 menjawab sanggahan -
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 7
KEBIJAKAN PELELANGAN AWAL
TA. 2017

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 8
TAHAPAN PELELANGAN

• Readiness Criteria terpenuhi  September


2016
• Komitmen pimpinan  Readiness Criteria
segera Oktober 2016
• Sisa paket segera diselesaikan
• Swakelola
– Tim Perencana
– Tim Pelaksana
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 9
READINESS CRITERIA (1)
PEKERJAAN TUNGGAL (DBB)

1. Feasibility study (FS);


2. Kesiapan lahan;
3. Dokumen lingkungan AMDAL atau UKL dan UPL;
4. Detailed Engineering Design (DED) atau Gambar Desain;
5. Spesifikasi Teknis;
6. Bill of Quantity (BOQ) atau Dartar Kuantitas dan Harga;
7. Perizinan-perizinan;
8. Proses pengajuan persetujuan tahun jamak (untuk paket tahun jamak).

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 10
READINESS CRITERIA (2)
PPAKET PEKERJAAN DENGAN METODE DB
Tersedia dokumen sekurang-kurangnya:
• Dokumen konsep desain
• data peta geologi teknis lokasi pekerjaan
• penetapan lingkup, kriteria desain, dan standar/code pekerjaan
• identifikasi dan alokasi risiko proyek
• identifikasi dan kebutuhan lahan
• gambar-gambar skematik, potongan tipikal dan lainnya.
• Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) bagi yang memerlukan AMDAL; atau dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) bagi yang tidak
memerlukan AMDAL.
• Dokumen usulan DIPA/DPA yang memuat pagu anggaran.
Tersedia alokasi waktu yang cukup dalam menyiapkan dokumen penawaran
(45 hari)

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 11
PERMEN PUPR Nomor 31/PRT/M/2015
PENGADAAN BARANG & JASA

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 12
KEBIJAKAN UMUM

1. Tidak diperbolehkan menambah persyaratan lelang diluar


ketentuan yang diatur dalam Permen PUPR Nomor
31/PRT/M/2015  persetujuan Eselon 1
(sesuai Inmen PUPR Nomor 05/M/2015).

2. Tertib penyelenggaraan pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa


konsultansi konstruksi, maka kebijakan pengadaan barang/jasa
ditegaskan kembali melalui:
 Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 11/SE/M/2016
 Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Konstruksi Nomor KU.0302-
DK/844 Tanggal 28 Oktober 2015.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 13
KETENTUAN SUB KONTRAK

• Untuk pekerjaan utama, hanya dapat disubkontrakkan kepada


penyedia jasa spesialis;
• Penawaran di atas Rp25 Miliar s/d Rp50 Miliar, mensubkontrakkan
kepada Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil;
• Penawaran di atas Rp50 Miliar mensubkontrakkan kepada sub
penyedia jasa Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil dan
dalam penawarannya sudah menominasikan sub penyedia jasa
dari lokasi pekerjaan setempat.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 14
KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI BU

a. Klasifikasi: adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan


penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi menurut disiplin
keilmuan/keterampilan/keahlian;
b. Kualifikasi: adalah bagian kegiatan registrasi untuk menetapkan
penggolongan usaha di bidang jasa konstruksi menurut
tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha
Contoh:
Klasifikasi Subklasifikasi Kualifikasi Subkualifikasi
• Bangunan Gedung • BG 004- Bangunan Besar (B) B2
• Bangunan Sipil Komersial
• Instalasi ME • SI 001-konstruksi B1
• Jasa pelaksanaan saluran air, pelabuhan,
lainnya Dam Menengah (M) M2
• Jasa pelaksanaan • SI 003- Jalan Raya
spesialis • TI 505 – Jasa M1
terintegrasi bangunan
gedung Kecil (K) K
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 15
TATA CARA PENETAPAN PERSYARATAN
KLASIFIKASI BIDANG DAN KUALIFIKASI USAHA
PEKERJAAN KONSTRUKSI
< Rp. 2,5 Miliar USAHA KECIL
Syarat SBU:
• klasifikasi Bidang pekerjaan yang diperlukan;
• kualifikasi Usaha Kecil (K)
Rp. 2,5 – 50 Miliar USAHA MENENGAH
Syarat SBU:
• Subklasifikasi Bidang Pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang Pekerjaan
yang diperlukan, contoh: paket pekerjaan jalan dengan nilai Rp25 Miliar,
syarat subklasifikasi bidang Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (SI003)
• Subkualifikasi Usaha M (M1 maupun M2)
Diatas Rp. 50 Miliar USAHA BESAR
Syarat SBU:
• Subklasifikasi Bidang pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang Pekerjaan
yang diperlukan;
• Subkualifikasi Usaha B (B1 maupun B2)

16

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16
TATA CARA PENETAPAN PERSYARATAN
KLASIFIKASI BIDANG DAN KUALIFIKASI USAHA

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

< Rp. 750 Juta USAHA KECIL


Syarat SBU:
• Klasifikasi Bidang pekerjaan yang diperlukan;
• Kualifikasi Usaha Kecil
Diatas 750 Juta USAHA NON KECIL
Syarat SBU:
• Subklasifikasi Bidang pekerjaan dan kode subklasifikasi Bidang pekerjaan
yang diperlukan (Contoh Paket Pengawasan Pekerjaan Jalan dengan
Nilai Rp1 Miliar, syarat Subklasifikasi Bidang Jasa Pengawas Pekerjaan
Konstruksi Teknik Sipil Transportasi (RE 202))
• Subkualifikasi Usaha Non Kecil (M1, M2, maupun B)

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 17
TATA CARA PENETAPAN PERSYARATAN
KLASIFIKASI BIDANG DAN KUALIFIKASI YANG
MEMBENTUK KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

1. Persyaratan klasifikasi Bidang dan subklasifikasi Bidang yang sama, sesuai dengan
pekerjaan yang diperlukan, wajib dipenuhi seluruh anggota kemitraan/KSO.

2. Persyaratan kualifikasi Usaha dan subkualifikasi Usaha yang sama, sesuai dengan
tingkat/kedalaman kompetensi dan kemampuan usaha untuk nilai paket pekerjaan
yang dilelangkan, wajib dipenuhi seluruh anggota kemitraan/KSO.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 18
PENGADUAN PENGADAAN
BARANG DAN JASA TA. 2016

Pengaduan Proses Pelelangan


Materi Pengaduan
50
1. Inkosistensi proses evaluasi dengan kriteria evaluasi yang ada
45 44 dalam dokumen;
2. Kesalahan penetapan kriteria subkualifikasi & subklasifikasi;
40
3. Perubahan jadwal lelang yang tidak diinformasikan;
35 4. Proyek dibawah 50 Milyar tidak memprioritaskan Badan
Usaha lokal;
30
5. Klarifikasi dan pembuktian tidak dituangkan dalam Berita
25
25 Acara dan tidak ditandatangani oleh Pokja dan Penyedia
100% sehingga tidak diketahui keabsahannya;
20
6. Indikasi KKN dengan adanya monopoli pemenang pada
15 14 beberapak paket lelang;
57% 7. Standar ganda dalam menetapkan kategori proyek yang
10
digunakan untuk perhitungan KD;
32% 4 8. Penetapan pemenang tidak didasarkan harga penawaran
5
9% 1
yang mengguntungkan negara;
0 2%
Total Bina Marga SDA Cipta Karya Penyediaan 9. Memenangkan Badan Usaha yang masuk daftar hitam.
Pengaduan Perumahan
Data: Per Agustus 2016

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 19
KESALAHAN UMUM PENGADAAN
BARANG DAN JASA TA. 2016
Tahapan Materi Kesalahan
Pelaksanaan 1. Prosedur pelaksanaan pekerjaan kontruksi menggunakan prosedur jasa
konsultansi (terdapat daftar pendek perusahaan);
12 Prosedur
2. Penilaian kualifikasi pekerjaan konstruksi menggunakan sistem nilai;
Pelelangan 3. Penyedia yang lulus kualifikasi tidak masuk dalam jumlah daftar pendek
10
10 (short list) yang ditetapkan.
Penyusunan 1. Masih terdapat ketentuan mengenai sanggahan banding;
8 2. Terdapat persyaratan KD penggabungan antara anggota KSO;
7 Dokumen
3. Kriteria evaluasi tidak dituangkan dalam dokumen.
6 Pengadaan 4. Penambahan kriteria yang berlebih-lebihan.
6
Evaluasi • Mengevaluasi jaminan penawaran yang diupload, bukan
44% Administrasi jaminan penawaran asli.
4
• Melakukan klarifikasi/negosiasi terhadap penyedia yang
30% metode pelaksanaannya tidak sesuai dengan spesifikasi
2 26%
teknis (post bidding);
Evaluasi
• Mensubkontrakkan bagian pekerjaan utama;
Teknis
0 • menyampaikan peralatan/personil yang sama pada saat
Prosedur Penyusunan Evaluasi
Tahap
waktu pelelangan;
Pelelangan Dokumen Penawaran Evaluasi • tidak mensubkontrakkan bagian pekerjaan
Penawaran
• Tidak dilakukan klarifikasi harga satuan timpang.
Evaluasi Harga • Tidak dilakukan evaluasi kewajaran harga untuk
penawaran <80% HPS
Data Per Agustus 2016 • Meluluskan penyedia yang tidak menyampaikan SKA.
Evaluasi • Meluluskan penyedia yang memiliki SBU/IUJK yang tidak
Kualifikasi berlaku sebelum batas akhir pemasukan penawaran
• Mensyaratkan SPT Tahunan tidak sesuai ketentuan.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 14
PENGADAAN PEKERJAAN TERINTEGRASI
RANCANG DAN BANGUN (DESIGN AND BUILD)

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 21
PERMASALAHAN PADA PEKERJAAN
TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN (DESIGN & BUILD)

1. Beberapa paket belum ada persetujuan MYC dari Kementerian Keuangan;


2. Sudah tersedia Detail Engineering Design, sehingga dapat dilaksanakan
dengan metode DBB (berpotensi double counting untuk output desainnya);
3. Ketidaktepatan dalam mensyaratkan SBU (SBU dengan subklasifikasi Jasa
Terintegrasi untuk Konstruksi Manufaktur);
4. Menggunakan Penyetaraan Teknis, namun dalam dokumen pemilihan tidak
dicantumkan secara jelas mengenai tata cara penyetaraannya;
5. Dalam hal Persyaratan Pengguna Jasa (employer’s requirement) tidak
dipenuhi, dilakukan negosiasi terhadap penawaran sehingga terjadi post
bidding;
6. Keluaran (Output) dari pekerjaan sebagai dasar tahapan pembayaran tidak
dituangkan dalam dokumen.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 22
TERIMA KASIH

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 16 23

Anda mungkin juga menyukai