Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER SERVIKS

Topik : Kanker Serviks


Sasaran : Ibu-ibu di desa sekarsari
Tempat : Aula Desa Sekarsari
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2019
Waktu : 09.30-10.00 WIB/ 30 Menit

A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum ditemui.
Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh
wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap tahunnya. Statistik dalam beberapa
tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan usia diagnosis di antara kelompok
pasien. Wanita yang berusia di antara 20 sampai 70 tahun berisiko terkena kanker
serviks.
Statistik menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan pasien penderita kanker
serviks stadium awal bisa mencapai 90%. Pada stadium awal, penyakit ini biasanya
tidak menimbulkan gejala kesehatan apa pun. Dengan demikian, pemahaman yang
lebih baik tentang kanker serviks dan melakukan tindakan pencegahan yang tepat
akan meningkat peluang sembuhnya pasien dari penyakit ini.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu-ibu mampu memahami dan
mengerti tentang kanker serviks.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang kanker serviks,
diharapkan dapat:
1. Menyebutkan pengertian kanker serviks
2. Menyebutkan penyebab kanker kanker serviks
3. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks
4. Menyebutkan stadium dari kanker serviks
5. Mengetahui cara pencegaha kanker serviks

A. Metoda

1
1. Seminar
2.Tanya Jawab

B. Media
1. Infocus
2. Laptop
3. Power point
4. Brosur

C. Waktu dan Tempat


Waktu : 09.30-10.00 / 30 menit
Tempat : Aula Desa Sekarsari

D. Perorganisasian
1. Leader : Dwi Astuti
2. Co.Leader : Srimelda
3. Co.Leader 2 : Eny Purwa Ningsih
4. Fasilitator 1 : Indah kurniawati
5. Fasilitator 2 : Nabila Rizky
6. Observer 1 : Wiwik Rahayu

E. Uraian Tugas
1. Leader
a) Mengatur jalannya selama acara berlangsung
b) Membuka acara
c) Memperkenalkan mahasiswa
d) Menjelaskan tujuan yang akan disampaikan
e) Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
f) Mengatur jalannya diskusi
g) Menyajikan isi materi yang sudah di siapkan
h) Menjawab pertanyaan audience

2. Co.Leader
a) Mengatur jalannya acara
b) Membuka acara
c) Memperkenalkan mahasiswa
d) Memjelaskan tujuan dan topik yang disampaikn
e) Menjelaskan kontrak waktu
f) Mengatur jalannya diskusi
g) Menggantikan tugas leader jika tidak ditempat

3. Fasilitator
a) Memberikan motivasi kepada audienc untuk aktif
b) Memfasilitasi audienc untuk berinteraksi
c) Memfasilitasi selama kegiatan berlangsung

4. Observer
a) Mencatat jalannya acara dan hasil acara dan pertanyaan audienc

2
b) Mengobservasi jalannya penyuluhan
c) Mengamati penyuluhan kesehatan
d) Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan
e) Membuat laporan hasil penyuluhan

F. Setting Tempat

= Peserta

= Fasilitator

= Leader

= Co-Leader

= Observer

= Infocus

G. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam Menjawab salam Kata-kata/
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan dan kalimat
c. Menyampaikan menyimak
tentang tujuan pokok Bertanya mengenai
materi perkenalan dan tujuan
d. Meyampakaikan jika ada yang kurang
pokok pembahasan jelas
e. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 20 menit a. Penyampaian Materi Mendengarkan dan Power Point

3
b. Menjelaskan tentang menyimak Laptop
pengertian kanker Bertanya mengenai Infocus
serviks. hal-hal yang belum
jelas dan dimengerti
c. Menjelaskan
penyebab kanker
serviks
d. Menjelaskan tanda
dan gejala kanker
serviks
e. Menjelaskan tentang
stadium kanker
serviks
f. Menjelaskan cara
pencegahan kanker
serviks
g. Tanya Jawab
h. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk bertanya
3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi Sasaran dapat Kata-kata/
b. Menyampaikan menjawab tentang kalimat
kesimpulan materi pertanyaan yang
c. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan Mendengar
menjawab salam Memperhatikan
Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di aula desa sekarari dengan keadaan
tempat tertutup dan memudahkan audience dalam menerima informasi yang
disampaikan
b. Posisi tempat di aula desa sekarsari

4
c. Peserta sepakat mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-Leader, Fasilitator, dan Observer berperan sebagai mana mestinya

2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir
b. Leader mampu memimpin kegiatan penyulluhan
c. Co-Leader membantu mengkoordinir jalannya kegiatan
d. Fasilitator mampu memotivasi audience untuk bertanya dalam kegiatan
penyuluhan
e. Fasilitator membantu leader bertanggung jawab atas jalannya kegiatan
penyuluhan
f. Observer sebagai pengamat untuk melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir

3. Evaluasi Hasil
a. Masyarakat dapat mengetahui pengertian kanker serviks
b. Masyarakat dapat mengetahui penyebab kanker serviks

c. Masyarakat dapat mengetahui tanda dan gejala kanker serviks


d. Masyarakat dapat mengetahui stadium dari kanker serviks
e. Masyarakat dapat mengetahui cara pencegahan kanker serviks

I. Materi Penyuluhan
1. Definisi Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang mengenai
organ reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus, suatu infeksi menular
seksual, mempunyai peran penting dalam kebanyakan kasus kanker serviks.
Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus,
suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim
yang terletak antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina.

2. Penyebab Kanker Serviks

5
Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi genetic
yang mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan
berkembang dengan kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan bertambah banyak
tanpa control dan mereka tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk
suatu massa (tumor). Sel kanker menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan
tersebar di tempat lain di dalam tubuh (metastasis).
Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik
yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma
Papilloma Virus (HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi
HPV ditularkan melalui aktivitas seksual. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir
tak berisiko menjadi Ca
Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 &
18) mengarah pada Ca Serviks (Hartono, 2000).
Faktor risiko kanker leher rahim :
1. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.
2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan yg suka
berganti2 pasangan.
3. Merokok Dari berbagai penelitian di negara - negara maju telah di temukan bahan
konstituen rokok di dalam sel - sel epitel leher rahim.
4. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan) Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa
mengalami kanker jenis ini atau tidak. Jika ibu Anda atau saudara perempuan dari pihak
ibu atau ayah menderita kanker leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x lebih
banyak menderita penyakit yang sama.
5. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker karena
kebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker serviks. Namun, jika
seseorang tekena infeksi HPV dan sistem imunnya menurun akibat keadaan medis
lainnya, maka kecenderungan untuk berkembangnya kanker serviks semakin besar.
6. pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering
7. diet tinggi lemak
8. kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten
9. personal hygine yang kurang
10.grande multi para

6
3. Tanda dan gejala

Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks apapun. Kanker
serviks dini biasanya tidak memberikan gejala dan tanda. Semakin kanker berkembang,
semakin terlihatlah tanda dan gejala dari kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa 1.
Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua periode menstruasi, atau
setelah menopause. 2. Sekret encer disertai darah dapat berat dan keputihan yang
memiliki bau yang busuk. 3. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex

4. Stadium kanker serviks

Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien akan manjalani pemeriksaan
lebih jauh lagi untuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan sampai dimana
penyebarannya suatu proses yang disebut stadium kanker. Stadium kanker merupakan
faktor kunci yang menentukan pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium
dapat berupa :

• Gambaran Radiologi. Pemeriksaan seperti X-Ray, computerized tomography


(CT) Scan atau MRI dapat membantu untuk menentukan apakah kanker telah
menyebar disekitar serviks.

• Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal. Dokter dapt


menggunakan alat khusus untuk melihat kandung kemih secara langsung
(cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).

Pembagian stadium kanker adalah :

- Stadium 0. Juga dikatakan carcinoma in situ atau kanker noninvasive,


kanker dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan serviks.

- Stadium I: Kanker hanya terbatas pada serviks

7
- Stadium II: Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus, namun
belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina..

- Stadium III: Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan
uterus ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina.

- Stadium IV: Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat,
seperti kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar ke daerah lain
didalam tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang.

5. Cara mencegah kanker serviks

Resiko terjadinya kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi


HPV. HPV menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan yang terinfeksi, tidak
hanya dengan hubungan seks. Menggunakan kondom setiap melakukan hubungan dapat
mengurangi resiko terkena infeksi HPV.

Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah


kanker serviks yaitu :

• Menghindari hubungan sex pada umur muda.

• Memiliki partner seks tunggal

• Menghindari merokok

Vaksniasi HPV adalah Suatu vaksin baru disebut Gardasil memberikan


perlindungan dari tipe HPV yang paling berbahaya. The national Advisory Committee
on Immunization Practices merekomendasikan vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12
tahun, sebagaimanapula pada wanita umur 13 hingga 26 tahun jika mereka belum
menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif diberikan sebelum wanita aktif secara
seksual. Vaksin ini diberikan selama tiga kali. Penyuntikan kedua berselang dua bulan
sejak vaksin pertama diberikan dan vaksin ketiga disuntikkan pada bulan keenam. Dosis
vaksin 0,5 cc disuntikkan intra muscular pada lengan atas.

8
Walaupun vaksin dapat mencegah hingga 70 % kasus kanker serviks, vaksin ini
tidak dapat mencegah infeksi dari virus lain yang dapat juga menyebabkan kanker
serviks selain itu membutuhkan biaya yang mahal Rp 4 juta untuk tiga dosis tersebut.
Pap Smear secara rutin untuk skrining kanker serviks lah yang paling penting.
Pemeriksaan Pap Rutin.

Pemeriksaan Pap Smear secara rutin adalah cara paling efektif untuk
mendeteksi kanker serviks pada stadium yang lebih dini. Panduan jadwal Pap rutin
adalah sebagai berikut :

• Pap Smear pertama dilakukan pada 3 tahun pertama setelah hubungan sex pertama
atau pada umur 21 tahun (lakukan yang mana terjadi duluan)

• Dari umur 21 hingga 29 tahun, lakukan pemeriksaan Pap rutin setiap satu atau 2
tahun sekali.

• Dari umur 30 hingga 69 tahun, Pemeriksaan Pap setiap 2 atau 3 tahun jika pasien
memiliki 3 kali berurutan pemeriksaan Pap yang normal.

• Umur 70 keatas, jika 3 pemeriksaan Pap Smear negative maka Pap smear sudah
dapat dihentikan.

9
LAPORAN HASIL PENYULUHAN DI DESA SEKARSARI

A. Waktu pelaksanaan
1. Mulai : 09.30 WIB
2. Berakhir : 10.00 WIB
3. Lama pelaksanaan : 30 menit

B. Kegiatan
1. Pembukaan
Penyuluhan kesehatan dilakukan pada hari kamis tanggal 20 Juni 2019,
dimulai pada pukul 09.30 wib. Penyuluhan diawali dengan pembukaan oleh yang
bertanggung jawab atas aula desa sekarsari tersebut , kemudian diserahkan
kepada moderator dengan awalan pengucapan salam, memperkenalkan anggota
yang ikut dalam kegiatan penyuluhan, menyampaikan topik yang akan dibahas,
dan tujuan isi dari penyuluhan yang berlangsung 20 menit.

2. Proses
Setelah moderator yang merangkap sebagai leader membuka acara dengan
mengucapkan salam, leader mempersilahkan co-leader atau presentator untuk
mempresentasikan tentang penyuluhan yang akan dilakukan. Sebelum
presentator menyampaikan materi, terlebih dahulu presentator menanyakan
kepada audience, tentang seberapa mengetahui audience tentang materi yang
akan disampaikan. Penyampaian materi oleh presentator terkait atas definisi
kanker serviks, penyebanya yang ditimbulkan kanker serviks, tanda dan gejala
kanker serviks, stadium pada kanker serviks, dan juga cara pencegahannya. Saat
sesi Tanya jawab, sekitar 70% audience menanyakan tentang materi yang
disampaikan presentator, seperti bertanya tentang cara mencegah agar tidak
terkena kanker serviks.

10
3. Evaluasi
Setelah melakukan penyampaian materi oleh presentator, kemudian
moderator mengevaluasi dengan bertanya tentang apa materi yang disampaikan,
dilakukan dengan pengambilan 2 atau 3 orang audience untuk menyebutkan
kembali apa itu kanker serviks serta penyebabnya. Dalam mengevaluasi
audience, moderator dan fasilitator dapat melakukan perannya dengan baik,
membantu audience untuk memberikan solusi untuk bertanya kepada presentator
serta menjawab pertanyaan dari moderator untuk sesi terakhir.

4. Terminasi
Pada akhir sesi, moderator menyampaikan bagaimana perasaan audience,
apakah audience mampu meyerap apa informasi yang disampaikan oleh
fasilitator dan dari pengamatan yang dilakukan, audience tampak mengerti dan
bersemangat dengan hasil dari penyuluhan yang dilakukan. Dan secara
keseluruhan, kegiatan penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan lancar.

C. Setting Tempat

= Peserta = Infocus

= Fasilitator = Observer

11
= Leader

= Co-Leader 1 dan Co-Leader 2

OBSERVASI

Pelaksanaan
Tercapai Tidak
Komponen
Tercapai

Evaluasi Struktur
1. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di aula desa
sekarsari dengan keadaan tempat tertutup dan
memudahkan audience dalam menerima informasi
yang disampaikan
2. Posisi tempat di aula desa sekarsari
3. Peserta sepakat mengikuti kegiatan
4. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
5. Leader, Co-Leader, Fasilitator, dan Observer
berperan sebagai mana mestinya

Evaluasi Proses
1. Leader dapat mengkoordinasi kegiatan
penyuluhan dari awal hingga akhir
2. Leader mampu memimpin kegiatan penyulluhan
3. Co-Leader membantu mengkoordinir jalannya
kegiatan
4. Fasilitator mampu memotivasi audience untuk
bertanya dalam kegiatan penyuluhan
5. Fasilitator membantu leader bertanggung jawab
atas jalannya kegiatan penyuluhan
6. Observer sebagai pengamat untuk melaporkan
hasil pengamatan kepada kelompok sebagai
evaluator kelompok
7. Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal

12
hingga akhir

Evaluasi Hasil
1. Audience dapat meningkatkan pengetahuannya
2. Audience terlihat lebih rileks dan antusias
3. Audience akan kooperatif terhadap materi yang
disampaikan
4. Audience mampu menyampaikan pertanyaan yang
tidak diketahui
5. Audience mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh presentator atau moderator tentang
materi penyuluhan

CATATAN:

13
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Poedjo (2000). Kanker Serviks & Masalah Skrinning di Indonesia. Kursus
pada Pra Kongres KOGI I & Pasar Mimbar. Volume 5 No.2
Mansyur, A., (2005). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aesculapius Neville
Hacker (2001). Esensial Obstetri & Ginekologi Edisi 2.Jakarta: Hipokrates
Rasjidi, Imam (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta:EGC
Sarwono (2002). Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan bina Pustaka
------------- (2008) Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Sejak Dini
www.mediahidupsehat.com.
-------------- (2003). Vaksin HPV dengan Ajuvan Inovatif
ASO4.www.situs.kesrepro.info/aging.

14
15

Anda mungkin juga menyukai