Anda di halaman 1dari 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL BIJI


ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN
TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:

Skolastika Venita Tianri

NIM : 138114117

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL BIJI


ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN
TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi

Oleh:

Skolastika Venita Tianri

NIM : 138114117

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persetujuan Pembimbing

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL


BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT
JANTAN TERINDUKSI KARAGENIN

Skripsi yang diajukan oleh :

Skolastika Venita Tianri

NIM : 138114117

telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

(Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt.) tanggal 3 Oktober 2016

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Great things never came from comfort


zone.

Karya ini kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria, sumber harapanku
Bapak, Ibu, Adik-adikku, dan keluarga besarku yang telah memberikan cinta
Semua sahabat yang telah memberiku keceriaan dan semangat
serta Almamaterku Univeritas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
serta rahmat-Nya skripsi dengan judul “Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak
Metanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Mencit Jantan Terinduksi
Karagenin” dapat penulis selesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis pergunakan untuk mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
mengizinkan penulis menjalankan pembelajaran selama masa studi.
2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan
Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, dukungan,
semangat, dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Penguji pada
skripsi ini, atas segala saran dan bantuan selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji pada
skripsi ini, atas segala saran dan bantuan selama penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas
laboratorium untuk kepentingan skripsi ini.
6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. yang telah memberikan bantuan dalam
determinasi biji alpukat Persea americana Mill. pada penelitian ini.
7. Bapak Wagiran, Bapak Parjiman, Mas Sigit, Bapak Heru, Bapak Kunto,
Bapak Agung selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas bantuan
dan dukungannya kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Keluargaku tercinta Bapak FX. Sustianto, Ibu K. Rita Nirwani, Petra D.


Deta Tianri, Fidelis A. P. Tianri, serta keluarga besarku atas segala
nasihat, dukungan, dan doa yang selalu mengiringi.
9. Rekan-rekan tim Princess Avocado sekaligus pengingat bahwa skripsi
harus selesaikan: Caecilia Desi Kristanti, Fransisca Puspa Jelita S., dan Ni
Kadek Pramita A. D. terimakasih atas kerjasama, dukungan, saran,
bantuan, dan ketulusannya dalam penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman Peri Kecil yang selalu memberikan canda tawa: Yunita,
Clara Wina C., Maretta Pakpahan, Bella Puspita, Veronica Fidelia
terimakasih atas keceriaannya.
11. Teman-temanku Anatia dan Dhea, Cik Levina Apriyani S.Farm., Apt.,
Isabella, Yohana Alpionita terimaksih atas segala kebersamaan, dukungan,
motivasi, dan semangatnya.
12. Anggota Bunga Seroja: Anggun D.K., Karina A.S., dan Elma V.S
terimakasih atas segala kebersamaan, keceriaan, dan semangatnya.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang
telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna,
dan dalam naskah skripsi ini masih terdapat kekurangan mengingat
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun demi kemajuan di masa yang akan datang.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, mahasiswa, lingkungan akademis, masyarakat serta dapat
memberikan sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang kefarmasian.

Yogyakarta, 30 September 2016


Penulis

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... vi
PRAKATA ....................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ................................................................................. 1
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 5
KESIMPULAN ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
LAMPIRAN ..................................................................................................... 14
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................... 34

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel I. Uji Normalitas Nilai Rata-rata AUC (mm.menit) pada Orientasi


Penetapan Dosis Kalium Diklofenak dan Selang Waktu ............. 6
Tabel II. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada Uji Pendahuluan
Dosis Efektif Diklofenak dan Selang Waktu ............................. 6
Tabel III. Rata-rata AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji
Antiinflamasi ................................................................................ 9
Tabel IV. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada kelompok uji
antiinflamasi ................................................................................. 9
Tabel V. Rata-rata Persen Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji
Antiinflamasi ................................................................................ 10
Tabel VI. Hasil uji LSD Persen Pengham,batan Inflamasi pada Kelompok
Uji Antiinflamasi .......................................................................... 10

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buah alpukat .................................................................................. 21


Gambar 2. Biji alpukat .................................................................................... 21
Gambar 3. Biji alpukat kering ......................................................................... 21
Gambar 4. Serbuk biji alpukat ........................................................................ 21
Gambar 5. Ekstrak metanol biji alpukat .......................................................... 21
Gambar 6. Pemberian secara peroral .............................................................. 22
Gambar 7. Injeksi karagenin spuit kosong ...................................................... 22
Gambar 8. Injeksi karagenin subplantar .......................................................... 22
Gambar 9. Pengukuran udema dengan jangka sorong digital ......................... 22

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi Persea americana Mill ........... 15


Lampiran 2. Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper) ...................... 16
Lampiran 3. Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS ............................... 17
Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC) .................................................. 18
Lampiran 5. Perhitungan dosis ..................................................................... 19
Lampiran 6. Biji alpukat dan ekstrak biji alpukat ........................................ 21
Lampiran 7. Pembuatan udem dan pengukuran kaki mencit ....................... 22
Lampiran 8. Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan
selang waktu pemberian kalium diklofenak ............................ 23
Lampiran 9. Analisa Statistika Nilai Data AUC Total pada Uji
Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat .......................... 28
Lampiran 10. Analisa Statistika Nilai Persen Penghambatan Inflamasi pada
Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat ..................... 32

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Inflammation is a body response to substance interference or damaged body


tissue. Persea americana Mill. is one of plants that can be used as antiinflamatory
agents. This research aimed to prove the anti-inflammatory effect of methanol
extract Persea americana Mill. seeds is reducing edema in mice which induced by
carrageenan. This research was purely experimental with randomized completed
direct sampling design. A total twenty five mice, age 2-3 month, were divided
randomly into five treatment group. Grup I was given CMC-Na as negative
control, grup II was given diclofenac potassium as a positive control. Grup III, IV,
and V was given extract Persea americana Mill. seeds dosed 0.83; 1.65; and 3.33
g/kgBW. After 15 minutes, mice were induced by carrageenan 1%. Hind paw
edema in mice were measured using a digital caliper for six hours. Analysis data
had done by calculating the AUC of the thickness of hind paw edema, then the
data had been statistically analyzed by one way ANOVA and LSD test. The
percentage of inflammation inhibition by Persea americana Mill. seeds from the
smallest dose to the largest dose were 23,63; 35,86; and 43,46%. The result of this
research showed that Persea americana seeds extract had an anti-inflammatory
effect.
Keywords: antiinflammation, Persea americana Mill. seeds, carrageenan,
methanol extract.

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Inflamasi ialah respon tubuh terhadap adanya gangguan atau kerusakan pada
jaringan tubuh. Persea americana Mill. merupakan tanaman yang dapat
digunakan sebagai agen antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan efek antiinflamasi pada ekstrak metanol biji Persea americana Mill.
dalam menurunkan udem pada mencit yang terinduksi karagenin. Penelitian ini
merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.
Sebanyak 25 mencit, usia 2-3 bulan, dibagi secara acak menjadi lima kelompok
perlakuan. Kelompok I diberi CMC-Na sebagai kontrol negatif, kelompok II
diberi diberi kalium diklofenak sebagai kontrol positif, kelompok III, IV, dan V
diberikan ekstrak biji Persea americana Mill. dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kgBB.
Setelah 15 menit, mencit diinduksi dengan karagenin 1%. Udema pada kaki
mencit diukur dengan menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam. Analisis
data dilakukan dengan menghitung AUC dari ketebalan udema pada kaki,
kemudian dianalisis secara statistik menggunakan one way ANOVA dan uji LSD.
Persentase penghambatan inflamasi biji Persea americana Mill. dari dosis terkecil
ke dosis terbesar ialah 23,63; 35,86; dan 43,46%. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak biji Persea americana Mill. memiliki efek
antiinflamasi.
Kata kunci: antiinflamasi, biji Persea americana Mill., karagenin, ekstrak
metanol.

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Inflamasi adalah suatu reaksi kompleks terhadap agen/bahan yang merugikan
misalnya mikroba dan sel yang rusak (biasanya nekrosis), yang berupa respon vaskular,
migrasi, dan aktivasi leukosit serta reaksi sistemik (Kumar dkk., 2005). Tanda-tanda
umum terjadinya inflamasi seperti bengkak, nyeri, kemerahan, panas, dan hilangnya fungsi
sel yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penderitanya sehingga diperlukan
penanganan untuk mengatasinya (Supriyatna dkk., 2015). Respon tersebut penting untuk
memungkinkan tubuh bertahan selama infeksi atau cedera dan mempertahankan
homeostasis jaringan saat kondisi berbahaya (Corwin, 2008).
Alpukat merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia
dan merupakan tanaman yang digemari masyarakat karena selain buahnya yang enak,
alpukat memiliki antioksidan yang tinggi (Afrianti, 2010). Hasil skrining fitokimia
terhadap simplisia dan ekstrak etanol biji alpukat bentuk bulat mengandung senyawa
polifenol, tannin, flavanoid, triterpenoid, kuinon, monoterpen, dan sekuisterpenoid,
sedangkan saponin hanya terdeteksi pada ekstrak (Zuhrotun, 2007).
Penggunaan flavonoid di bidang kedokteran telah banyak dilakukan, misalnya pada
pengobatan diabetes mellitus, penyakit inflamasi, alergi, kanker, infeksi yang disebabkan
oleh virus, tukak lambung, osteoporosis, dan kardiovaskuler (Sabir, 2003). Penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi pada ekstrak metanol biji Persea
americana Mill. dalam menurunkan udem pada mencit jantan yang terinduksi karagenin.

METODOLOGI
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak
lengkap pola searah.
Alat dan Bahan
Bahan penelitian yang digunakan ialah metanol, Cataflam Fast® 50 mg (PT.
Novartis), CMC-Na, karagenin, aquades, dan NaCl. Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jangka sorong digital (Hardened®), oven (Memmert®), corong
Buchner, pompa vakum, aluminium foil, spuit injeksi, gelas beaker, labu ukur, alat
maserasi (Innova 2100), vacuum rotary evaporator (Buchi R 201/215), kertas saring, alat
moisture balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), labu alas bulat, mesin penyerbuk,
ayakan 40/50 mesh, waterbath, cawan porselen, spuit oral, erlenmeyer, serta batang
pengaduk.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Metode
Penelitian ini mengukur tebal udem pada mencit jantan yang terinduksi karagenin.
Subyek penelitian ini adalah mencit jantan yang diperoleh dari Laboratorium Imono
Universitas Sanata Dharma, berusia 2-3 bulan. Mencit tersebut dibagi kedalam orientasi
dan perlakuan. Biji alpukat diperoleh dari Depot Es Teler 77, Galeria Mall Yogyakarta
yang dikumpulkan pada bulan Juni 2016.
Pengumpulan, pengeringan, dan ekstraksi
Biji alpukat dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel dengan dicuci bersih
dan dikeringkan. Kemudian dipotong dengan ketebalan ± 2mm, lalu dijemur hingga kering
kecoklatan dan mudah dipatahkan. Simplisia yang telah disortasi kering tersebut
diserbukkan dengan mesin penyerbuk dan setelah itu diayak dengan ayakan 40 dan 50
mesh. Pilih serbuk yang berada diantara ayakan tersebut. Sebanyak 200 g serbuk simplisia
dibagi kedalam 8 buah erlenmeyer dan direndam dengan 200 mL metanol 90% lalu
dimaserasi selama 72 jam. Hasil maserasi kemudian dipindahkan kedalam erlenmeyer dan
serbuk diremaserasi selama 48 jam. Hasil maserasi kemudian disaring dengan corong
Buchner lalu diuapkan dengan rotary evaporator selama 2 jam. Kemudian ekstrak
dipindahkan kedalam cawan porselen dan ditimbang massanya. Ekstrak tersebut kemudian
diuapkan di atas waterbath dan dioven pada suhu 50 °C hingga bobot tetap dan didapat
ekstrak kental. Pembuatan larutan uji dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental dengan
CMC-Na 1% dan dibuat konsentrasi larutan uji 10%.
Pembuatan karagenin, kalium diklofenak (Cataflam Fast ®), CMC-Na dan dosis ketiga
ekstrak
Karagenin yang digunakan berkonsentrasi 1% atau setara dengan 10 mg/mL. Dosis
karagenin yang digunakan ialah 25 mg/kgBB. Lalu Cataflam® yang mengandung 50 mg
dibuat konsentrasi 0,05 %. Dosis kalium diklofenak yang digunakan ialah 4,48 mg/kgBB.
Lalu CMC-Na dibuat dalam konsentrasi 1%. Selanjutnya untuk dosis ketiga ekstrak dibuat
pada konsentrasi ekstrak 10% dan didapat dosis 0,83 g/kgBB (Dosis I); 1,67 g/kgBB
(Dosis II); dan 3,33 g/kgBB (Dosis III). Konsentrasi ekstrak yang digunakan ialah 10 %,
dibuat dengan cara melarutkan 10 gram ekstrak kedalam 100 mL CMC-Na 1%.
Uji kadar air
Uji kadar air dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis, Universitas Sanata
Dharma dengan menguji 5 g serbuk kedalam alat moisture balance dan setelah 15 menit

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

akan muncul nilai persen kadar. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam
serbuk, hal ini berkaitan dengan kualitas dan waktu penyimpanan serbuk biji alpukat yang
digunakan dalam penelitian.
Perlakuan pembentukan udem pada mencit
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari The Medical and Health
Research Ethic Committee (MHREC) Fac. of Medicine Gadjah Mada University. Pada
penelitian ini dilakukan uji pendahuluan dan uji aktivitas antiinflamasi. Uji pendahuluan
menggunakan 15 ekor mencit dan dibagi kedalam lima kelompok yang masing-masingnya
terdiri dari 3 ekor mencit. Kelima kelompok tersebut ialah kelompok diklofenak dosis 4,48
mg/kgBB dengan selang waktu 15 menit, kelompok diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan
selang waktu 15 menit, kelompok diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu 30
menit, kelompok diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu 30 menit, dan
kontrol negatif aquadest. Tujuan uji pendahuluan atau orientasi ini ialah untuk menetapkan
dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak sebagai kontrol positif antiinflamasi
yang efektif dalam menurunkan udem pada mencit. Pada uji antiinflamasi digunakan 25
ekor mencit dan dibagi secara acak kedalam lima kelompok perlakuan. Kemudian mencit
diberi perlakuan dengan memberikan ekstrak yang memiliki tiga dosis yaitu 0,83 g/kgBB
(Dosis I); 1,67 g/kgBB (Dosis II); dan 3,33 g/kgBB (Dosis III), CMC-Na sebagai kontrol
negatif, dan kalium diklofenak sebagai kontrol positif. Senyawa tersebut diberikan secara
oral pada mencit dan diberi selang waktu 15 menit (berdasarkan uji pendahuluan)
kemudian diberi karagenin secara subplantar pada kaki kiri mencit. Selanjutnya kaki kanan
mencit disuntik dengan spuit kosong sebagai pembanding.
Pengujian aktivitas antiinflamasi
Mencit yang telah diinjeksi karagenin kemudian diamati selama 6 jam pada menit
ke- 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 dengan cara
mengukur ketebalan udemnya pada menit-menit tersebut dengan jangka sorong digital.
Sebelum digunakan, jangka sorong dikalibrasi terlebih dahulu untuk memastikan
kelayakan, akurasi, dan presisinya. Kalibrasi alat dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik Laboratorium Pengujian dan
Kalibrasi. Nilai selisih udema dihitung dengan menggunakan luas AUC (Area Under
Curve) dari ketebalan ketebalan udema telapak kaki mencit dengan metode trapezoid.

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Rumus perhitungannya ialah:


𝐶1−𝐶0 𝐶2−𝐶1 𝐶𝑛 −𝐶𝑛 −1
AUC 0-x = ( × t1-t0) + ( × t2-t1) + … + ( × tn-tn-1)
2 2 2
Keterangan:
AUC0-x = Area Under Curve dari ketebalan (udem) telapak kaki mencit ke-0 sampai
menit ke-360
Cn – Cn-1 = Besarnya tebal udem dari menit ke- 0 sampai menit ke- 360
tn – tn-1 = Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit ke-360
Selanjutnya untuk mengukur aktivitas antiinflamasi dilihat dari nilai persen penghambatan
inflamasi, dapat dihitung dengan rumus:
𝐴𝑈𝐶0−𝑥 0− 𝐴𝑈𝐶0−𝑥 𝑛
% penghambatan inflamasi = (𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0
× 100%

Keterangan :
AUC(0-x)0 = Nilai rata-rata AUC dalam kelompok kontrol negatif (mm.menit)

AUC(0-x)n= Nilai rata-rata AUC kelompok perlakuan yang diberikan senyawa uji dengan
besar dosis n
Analisis statistika
Untuk menganalisis hasil, digunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui distribusi
data. Berdasarkan uji tersebut, semua kelompok memiliki distribusi normal dilihat dari
angka probabilitasnya > 0,05. Lalu dilanjutkan uji varian dan menunjukkan probabilitas >
0,05 yang menunjukkan bahwa varian data yang diuji adalah sama. Dilanjutkan dengan uji
ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan diperoleh nilai probabilitas < 0,05
yang menunjukkan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang memiliki perbedaan
rerata AUC total yang bermakna. Kemudian untuk melihat kelompok mana yang memiliki
perbedaan, dilakukan analisis Post Hoc menggunakan uji LSD.

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HASIL DAN PEMBAHASAN


Determinasi dan ekstraksi biji alpukat
Bahan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah serbuk biji alpukat yang dibuat
dalam bentuk sediaan ekstrak. Biji alpukat yang telah diperoleh dilakukan determinasi di
Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Universitas Sanata Dharma menggunakan web
Agriculture and Natural Resources University of California. Berdasarkan hasil determinasi
terbukti bahwa tanaman yang diuji adalah Persea americana Mill.
Simplisia yang sudah diserbuk dilanjutkan dengan pengayakan nomor 40 dan 50
mesh bertujuan untuk mengurangi agregat-agregat saat akan dilarutkan jika ukuran
partikelnya terlalu kecil, sehingga pengayakan dipilih diantara 40 dan 50 mesh. Dalam
proses ekstraksi digunakan metanol 90%, karena sifatnya yang polar diharapkan mampu
menarik keluar zat-zat flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antiinflamasi. Suhu yang
digunakan pada rotary heater evaporator ialah 60 °C karena metanol dapat menguap pada
suhu tersebut dan senyawa yang terkandung dapat terhindar dari kerusakan akibat panas
berlebih. Rendemen yang diperoleh ialah 19,61%.
Uji kadar air
Tujuan uji kadar air ini adalah untuk mengetahui apakah serbuk yang digunakan
sudah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu < 10%. Hasil rata-rata kadar air yang
didapat ialah 8,17% hal ini dapat disimpulkan bahwa serbuk yang digunakan telah
memenuhi persyaratan serbuk yang baik.
Uji pendahuluan
Sebelum dilakukannya perlakuan terhadap uji antiinflamasi ekstrak metanol biji
alpukat, perlu dilakukan serangkaian uji pendahuluan untuk menetapkan dosis dan selang
waktu pemberian senyawa yang akan digunakan. Uji pendahuluan yang dilakukan yaitu
penetapan dosis kalium diklofenak (Cataflam Fast® 50mg) dan selang waktu pemberian
kalium diklofenak sebelum penginduksian karagenin 1% secara subplantar. Penetapan
dosis dan rentang waktu pemberian kalium diklofenak dapat dilihat dari nilai AUC yang
diperoleh pada masing-masing kelompok perlakuan pada tabel I berikut ini.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel I. Uji Normalitas Nilai Rata-Rata AUC (mm.menit) pada Orientasi Penetapan Dosis
Kalium Diklofenak dan Selang Waktu Pemberian 15 dan 30 Menit

Rata-rata AUC total


Kelompok (mm.menit) Nilai p
(X±SE)
Kontrol negatif aquadest waktu 448,30± 17,87 0,470 (N)
pemberian 15 menit

Diklofenak dosis 4,48 mg/ kg BB 200,51± 8,16 0,391 (N)


waktu pemberian 15 menit

Diklofenak dosis 9,1 mg/ kg BB 276,85± 8,29 0,705 (N)


waktu pemberian 15 menit

Diklofenak dosis 4,48 mg/ kg BB 358,32± 10,93 0,561 (N)


waktu pemberian 30 menit

Diklofenak dosis 9,1 mg/ kg BB 293,20± 9,67 0,965 (N)


waktu pemberian 30 menit
Keterangan :
X = Mean (rata − rata)
SE = Standard Error (SD/√n)
N = Distribusi data normal (p>0,05)

Tabel II. Hasil uji LSD AUC Total (mm.menit) pada Orientasi Dosis Efektif Diklofenak
dan Rentang Waktu Pemberian Karagenin antara Kelompok Kontrol Negatif dan
Kelompok Diklofenak Rentang 15 dan 30 menit

Diklofenak Diklofenak Diklofenak Diklofenak


Kontrol
Dosis 4,48 Dosis 9,1 Dosis 4,48 Dosis 9,1
Kelompok (-); 15
mg/ kg BB mg/ kg BB mg/ kg BB mg/ kg BB
menit
; 15 menit ; 15 menit ; 30 menit ; 30 menit
Diklofenak Dosis 4,48
- BB BB BB BB
mg/ kg BB ; 15 menit
Diklofenak Dosis 9,1
BB - BB BTB BB
mg/ kg BB ; 15 menit
Diklofenak Dosis 4,48
BB BB - BB BB
mg/ kg BB ; 30 menit
Diklofenak Dosis 9,1
BB BTB BB - BB
mg/ kg BB ; 30 menit
Kontrol (-); 15 menit BB BB BB BB -
Keterangan :
BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)
BB = Berbeda bermakna (p<0,05)

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil uji Post Hoc LSD (tabel II) kontrol negatif aquadest yang
merupakan pelarut kalium diklofenak menunjukkan hasil statistika nilai AUC yang
berbeda secara signifikan terhadap pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 dan 9,1
mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 dan 30 menit sebelum injeksi karagenin 1%
secara subplantar. Dilihat dari tabel rata-rata nilai AUC (mm.menit), nilai AUC aquadest =
448,300± 17,875 yang menunjukkan bahwa pada kelompok aquadest masih memberikan
udem yang paling besar dibandingkan kontrol positif diklofenak (tabel I). Berdasarkan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa pemberian aquadest tidak memberikan penurunan
udem yang berarti dibandingkan kelompok perlakuan dengan pemberian kalium diklofenak
pada dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 dan 30 menit.
Jika nilai rerata AUC kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu
pemberian 15 menit dibandingkan dengan nilai rerata AUC pada semua kelompok
menunjukkan hasil perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB memiliki penurunan udem secara
signifikan. Berdasarkan tabel rata-rata nilai AUC (mm.menit) dosis 4,48 mg/kgBB dengan
selang waktu pemberian 15 menit diperoleh nilai AUC yang paling rendah yaitu 200,507±
8,164. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB telah
memberikan penurunan udem paling besar, artinya diklofenak telah mampu memberikan
efek antiinflamasi yang maksimal pada dosis dan rentang waktu tersebut. Oleh karena itu,
pada penelitian ini dipilih pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan
selang waktu pemberian 15 menit.
Uji antiinflamasi
Dalam pengujian inflamasi, dipilih menggunakan metode induksi udema dengan
alat ukur jangka sorong. Induksi udema dipilih karena biasa digunakan dalam penelitian
inflamasi, cocok untuk inflamasi akut, mudah, akurat, dan obyektif. Dipilih alat ukur
berupa jangka sorong digital karena jangka sorong digital lebih sedehana, memiliki
reprodubilitas tinggi, dan mudah dibandingkan dengan alat ukur lain. Dalam penelitian ini
digunakan senyawa penginduksi udem ialah karagenin 1% dikarenakan karagenin memiliki
efek yang cepat, penginduksi inflamasi akut, dapat diamati dengan baik, tidak
meninggalkan bekas dan kerusakan jaringan, serta biasa digunakan dalam uji inflamasi.
Dan digunakan konsentrasi 1%, karena karagenin sudah mampu menimbulkan efek
inflamasi pada konsentrasi tersebut dan efisiensi bahan. Kontrol negatif aquadest dan

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CMC-Na menunjukkan nilai probabilitas (p>0,05) yang artinya nilai AUC tebal udem
(mm.menit) antar kelompok pemberian aquadest dan CMC-Na berbeda tidak bermakna
pada pengujian efek antiinflamasi. Penggunaan aquadest dan CMC-Na sebagai kontrol
negatif memiliki hasil yang sama (Kusumawardhani, 2015). Oleh karena itu, dalam uji
antiinflamasi ini hanya menggunakan kontrol negatif CMC-Na. Kontrol negatif ini
bertujuan untuk melihat apakah senyawa pelarut seperti aquadest dan CMC-Na memiliki
kemampuan aktivitas antiinflamasi atau tidak.
Dalam penelitian ini digunakan kalium diklofenak serbuk karena lebih mudah
terlarut dalam air dan absorpsinya akan lebih cepat. Cataflam Fast® yang mengandung 50
mg kalium diklofenak ini digunakan sebagai kontrol positif. Tujuannya ialah untuk
membandingkan seberapa besar aktivitas antiinflamasi pada ekstrak metanol biji alpukat
terhadap kalium diklofenak yang telah terbukti memiliki efek antiinflamasi. Kalium
diklofenak serbuk lebih cepat mencapai sirkulasi sistemik dan konsentrasi plasma puncak
akan dicapai dalam waktu 10-15 menit setelah pemberian (Altman dkk., 2015). Efek
antiinflamasi ditunjukkan dengan penurunan tebal udema pada kaki mencit tiap satuan
waktu setelah pemberian karagenin 1% yang digambarkan dengan adanya penurunan nilai
AUC total (mm.menit). Tebal udema kaki mencit diukur menggunakan jangka sorong
digital selama 6 jam pada menit ke- 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270,
300, 330, dan 360. Tebal udema kaki mencit diperoleh dari selisih tebal udema kaki kiri
mencit yang disuntik karagenin dan kaki kanan mencit yang hanya disuntik spuit kosong.
Hasil selisih tersebut kemudian digunakan untuk mengukur AUC. Semakin besar nilai
AUC, maka semakin kecil penurunan selisih tebal udema kaki mencit. Hasil rata-rata AUC
total dan hasil Uji LSD AUC total pada kelompok perlakuan sediaan ekstrak biji Persea
americana Mill. beserta kelompok kontrol negatif dapat dilihat dari tabel III dan IV.

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel III. Rata-Rata AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji Antiinflamasi (N=5)

Rata-rata AUC total


Kelompok (mm.menit) Nilai p
(X ±SE)
Kontrol negatif CMC-Na 390,62 ± 22,03 0,528 (N)
Kontrol positif diklofenak 206,90 ± 14,58 0,512 (N)
Ekstrak dosis 0,83 g/kg BB 298,29 ± 16,14 0,293 (N)
Ekstrak dosis 1,67 g/kg BB 258,35 ± 13,06 0,196 (N)
Ekstrak dosis 3,33 g/kg BB 241,93 ± 13,72 0,076 (N)
Keterangan :
X = Mean (rata − rata)
SE = Standard error (SD/√n)
N = Distribusi data normal (p>0,05)

Tabel IV. Hasil Uji LSD AUC total (mm.menit) pada kelompok uji antiinflamasi (n=5)
Ekstrak Ekstrak Ekstrak
Kontrol Kontrol
Kelompok dosis 0,83 dosis 1,67 dosis 3,33
(-) (+)
g/kg BB g/kg BB g/kgBB
Kontrol (-) - BB BB BB BB
Kontrol (+) BB - BB BB BTB
Ekstrak dosis 0,83 g/kg BB BB BB - BTB BB
Ekstrak dosis 1,67 g/kg BB BB BB BTB - BTB
Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB BB BTB BB BTB -
Keterangan :
BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)
BB = Berbeda bermakna (p<0,05)

Uji persentase penghambatan inflamasi


Persen penghambatan inflamasi masing-masing kelompok diperoleh dari hasil
perhitungan AUC dari masing-masing kelompok. Persen (%) penghambatan inflamasi (PI)
dapat diperoleh karena nilai AUC pada kelompok perlakuan ekstrak biji Persea Americana
Mill. dan kelompok kontrol positif lebih kecil daripada kontrol negatif. Semakin besar nilai
AUC total maka semakin kecil penurunan selisih tebal udema kaki mencit. Senyawa yang
diduga memiliki aktivitas antiinflamasi diharapkan memiliki nilai rata-rata nilai AUC total
yang kecil dan berbeda signifikan dengan kontrol negatif. Persen penghambatan inflamasi
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan senyawa uji dalam menurunkan
udema pada mencit yang terinduksi karagenin dibandingkan kelompok kontrol negatif.
Rata-rata persen penghambatan inflamasi dan hasil uji LSD persen penghambatan
inflamasi pada setiap kelompok perlakuan ekstrak biji Persea americana Mill. beserta
kontrol dapat dilihat pada tabel V dan VI.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V. Rata-rata Persen (%) Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji Antiinflamasi
(n=5)
Rata-rata PI
Kelompok Nilai p
(X ±SE)
Kontrol negatif CMC-Na 0,000 ± 5,64 0,529 (N)
Kontrol positif diklofenak 50,99 ± 3,45 0,512 (N)
Ekstrak dosis 0,83 g/kgBB 23,64 ± 4,13 0,293 (N)
Ekstrak dosis 1,67 g/kgBB 33,86 ± 3,34 0,196 (N)
Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB 43,36 ± 2,24 0,330 (N)
Keterangan :
X = Mean (rata − rata)
SE = Standard error (SD/√n)
N = Distribusi data normal (p>0,05)

Tabel VI. Hasil Uji LSD Persen (%) Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji
Antiinflamasi (n=5)

Kelompok Kontrol Kontrol Ekstrak Ekstrak Ekstrak


(-) (+) dosis 0,83 dosis 1,67 dosis 3,33
g/kgBB g/kgBB g/kgBB
Kontrol (-) - BB BB BB BB
Kontrol (+) BB - BB BB BTB
Ekstrak dosis 0,83 g/kgBB BB BB - BTB BB
Ekstrak dosis 1,67 g/kgBB BB BB BTB - BTB
Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB BB BTB BB BTB -
Keterangan :
BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05)
BB = Berbeda bermakna (p<0,05)

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan jika kontrol positif memiliki nilai rata-rata
AUC 206,904 ±14,6 dan memiliki persen penghambatan inflamasi 50,996 ± 3,45. Kontrol
negatif CMC-Na memiliki nilai rata-rata AUC 390,615 ± 22,02 dan persen penghambatan
inflamasi 0,000 ± 5,64. Jika kedua kelompok tersebut dibandingkan dengan menggunakan
uji post hoc berupa LSD test menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hal ini
membuktikan bahwa kelompok kontrol positif memiliki persen penghambatan inflamasi
yang lebih besar dan memiliki nilai rata-rata AUC yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan kontrol negatif CMC-Na. Jika kelompok dosis 0,83 g/kgBB, dosis 1,67 g/kgBB,
dan dosis 3,33 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok negatif maka menunjukkan
perbedaan yang berbeda bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga peringkat dosis
ekstrak memiliki aktivitas antiinflamasi. Jika kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif menunjukkan hasil yang berbeda
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB memiliki
kemampuan antiinflamasi yang lebih rendah dengan kontrol positif, terlihat dari persen
penghambatan inflamasi. Kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB yang lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Jika kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB
dibandingkan dengan kelompok kontrol positif menunjukkan hasil yang berbeda
bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB memiliki
kemampuan antiinflamasi yang lebih rendah dengan kontrol positif, terlihat dari persen
penghambatan inflamasi. Jika kelompok ekstrak dosis 3,33 g/kgBB dibandingkan dengan
kelompok kontrol positif menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna. Hal ini menunjukkan
bahwa kelompok ekstrak dosis 3,33 g/kgBB memilki aktivitas antiinflamasi yang
sebanding dengan kelompok kontrol positif kalium diklofenak. Berdasarkan nilai rata-rata
AUC dan persen penghambatan inflamasi yang diperoleh, kontrol positif memiliki rata-rata
AUC terkecil dan persen penghambatan inflamasi terbesar dibanding dengan kelompok
ketiga dosis ekstrak maupun kontrol negatif.
Apabila kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok
ekstrak dosis 1,67 g/kgBB menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB memiliki kemampuan
antiinflamasi yang sebanding dengan kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB. Jika kelompok
ekstrak dosis 0,83 g/kgBB dibandingkan dengan dosis 3,33 g/kgBB menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan antiinflamasi dosis
0,83 g/kgBB berbeda dengan dosis 3,33 g/kgBB. Berdasarkan nilai persen penghambatan
inflamasi, kelompok ekstrak dosis 3,33 g/kgBB memiliki kemampuan efek antiinflamasi
yang lebih besar dibanding dengan dosis 0,83 g/kgBB. Selanjutnya jika kelompok ekstrak
dosis 1,67 g/kgBB dibandingkan dengan dosis 3,33 g/kgBB, menunjukkan adanya
perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan antiinflamasi
ekstrak dosis 1,67 g/kgBB sebanding dengan ekstrak dosis 3,33 g/kgBB.
Hasil persen penghambatan inflamasi berturut-turut dari dosis kecil ke besar ialah
23,64; 33,86; dan 43,36%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol
biji Persea americana Mill. dosis 3,33 memiliki persen penghambatan inflamasi paling
besar dibandingkan dosis 0,83 dan 1,67 g/kg BB.
Adanya kemampuan ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dalam
menurunkan efek inflamasi pada mencit yang terinduksi karagenin dapat dikaitkan dengan

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adanya senyawa yang terkandung didalamnya. Senyawa yang biasanya berperan sebagai
antiinflamasi ialah flavonoid yang mampu menangkap radikal bebas yang menyebabkan
timbulnya respon-respon inflamasi. Senyawa yang mampu menagkap radikal bebas
didalam tubuh biasa disebut antioksidan. Biji alpukat memiliki aktivitas antioksidan yang
relatif tinggi sehingga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu antioksidan alami
disamping khasiatnya sebagai antidiabetes (Malangngi, 2012).

KESIMPULAN
Ekstrak metanol biji Persea americana Mill. (alpukat) memiki efek antiinflamasi pada
mencit jantan yang terinduksi karagenin.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, I, 2010, 33 Macam Buah-buahan untuk Kesehatan, Alfabeta, Bandung.


Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., and Young, C., 2015, Advanced in
NSAID Development: Evolution of Diclofenac Products Using Pharmaceutical
Technology, Cross Mark, 2015 (75), 859-877.
Corwin, E.J., 2008, Handbook of Pathophysiology, Third Edition, The Ohio State
University, Columbus, 303.
Derle, D.V., Gunjar K.N., and Sagar, B.S.H., 2006, Adverse effect associated with the use
of nonsteroidal antiinflamatory drugs: an overview, Departement of Pharmaceutics,
68 (4), 409-414.
Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., and Mitchell, R.N., 2007, Robbins Basic Pathology,
Philadelpia, Saunders Alseiver, 49.
Kusumawardani, N., 2015, Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air
Daun Macaranga tanarius L. pada Mencit Galur Swiss terinduksi Karagenin,
Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Malangngi, L.P., Sangi, M.S., dan Paendong J.J.E., 2012, Penentuan Kandungan Tanin dan
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.),
Jurnal Kimia FMIPA Unsrat, 1(1), 5-10.
Sabir, A., 2003, Pemanfaatan Flavanoid di Bidang Kedokteran Gigi, Majalah Kedokteran
Gigi (Dental Journal), Edisi Khusus Temu Ilmiah Nasional III, 81-87.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sagala, N., 2013, Efek Antiinflamasi Kombinasi Infusa Daun Ilee (Coleus antropurpureus
L. Benth) Dosis 140 mg/kgBB dengan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dosis
328;655;1310 mg/kgBB pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi
Karagenin dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Supriyatna, Febriyanti, R., Dewanto, Wijaya, I., dan Ferdiansyah, F., 2015, Fitoterapi
Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global, Ed. 2, Cet. 2,
CV Budi Utama, Yogyakarta, 223-224.
Zuhrotun, A., 2007, Aktivitas Antidiabetik Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana
Mill.) Bentuk Bulat, Karya Tulis Ilmiah: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran
Bandung.

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1.Surat Pengesahan Determinasi Biji Perseaamericana Mill.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2. Surat Kalibrasi Jangka Sorong Digital

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3. Surat Legalitas Penggunaan SPSS

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4. Surat Etichal Clearance

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Perhitungan Dosis

a. Dosis Aquadest
Konsentrasi aquadest = 1g/mL = 1000 mg/mL
D × BB = C × v
D × 30 g = 1000 mg/mL × 1 mL
D = 33,3 mg/g BB
b. Dosis Karagenin
Dosis karagenin ditetapkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh Wiliamson et al(1996) yaitu karagenin yang digunakan dengan
konsentrasi 1 % dilarutkan ke dalam NaCl fisiologis 0,9%. Karagenin
diberikan secara subplantar pada telapak kaki mencit dengan volume
pemberian 0,05 mL. Maka dosis yang dapat diberikan pada penelitian ini
sebesar:
1𝑔
0,05 𝑚𝐿 ×
100 𝑚𝐿
Dosis karagenin 1% =
0,020 𝑘𝑔 𝐵𝐵

= 0,0025 g/kgBB = 25 mg/kgBB


c. Dosis Kalium Diklofenak
Penggunaan dosis kalium diklofenak yang akan digunakan berdasarkan
orientasi dengan membandingkan dosis yang telah dilakukan oleh
Djunarko, Donatus, dan Noni (2003) dengan dosis 4,48 mg/kgBB dan
Sagala (2013) dengan dosis 9,91 mg/kgBB. Menurut penelitian
Djunarkodkk. (2003) dosis untuk tikus dengan berat badan 200 g adalah
32mg/kgBB, lalu dikonversikan kemencit dengan berat badan 20 g
sehingga diperoleh dosis 4,48 mg/kgBB. Menurut penelitian Sagala
(2013), dosis untuk manusia dengan berat badan 50 kg adalah 50 mg,
maka dosis untuk manusia 70 kg adalah sebesar 70 mg. Konversi dari
manusia 70 kg kemencit 20 g sebesar 0,0026 sehingga dosis untuk mencit
20 g = 0,812 mg/ 20 g BB mencit atau 9,1 mg/kgBB mencit. Oleh karena
itu, dosis diklofenak yang digunakan dalam orientasi ialah 4,48 mg/kgBB
dan 9,1 mg/kgBB.

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Dosis Ekstrak Metanol Biji Alpukat


Penetapan dosis ekstrak metanol biji alpukat berdasarkan rumus D × BB =
C × v, dimana konsentrasi (C) yang digunakan ialah 10%. Berat badan
(BB) yang digunakan ialah berat badan mencit terbesar yaitu 30 g. Lalu
volume (v) maksimal yang digunakan ialah 1 mL.
D × BB = C × v
D × 30 g = 10 g/ 100 mL × 1 mL
D = 0,0033 g/gBB = 3,33 mg/gBB  untuk dosis tertinggi
Dosis tengah  3,33 mg/gBB : 2 = 1,665 mg/gBB
Dosis terendah  1,665 mg/gBB : 2 = 0,8325 mg/gBB
e. Perhitungan Rendemen Ekstrak Metanol Biji Alpukat
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendemen = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘
39,22 𝑔
= × 100% = 19,61%
200 𝑔

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Biji Alpukat dan Ekstrak Biji Apukat

Gambar 1. Buah dan Biji Alpukat Gambar 2. Biji Alpukat

Gambar 3. Biji Alpukat Kering

Gambar 4. Serbuk Biji Alpukat Gambar 5. Ekstrak Metanol Biji Alpukat

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Pembuatan Udem dan Pengukuran Kaki Mencit

Gambar 6. Pemberian secara Peroral

Gambar 7. Injeksi Karagenin Spuit Kosong Gambar 8. Injeksi Karagenin

Gambar 9. Pengukuran Udem dengan Jangka Sorong Digital

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 8. Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Waktu
Pemberian Diklofenak

1. Pengujian Normalitas

2. Pengujian Homogenitas

3. ANOVA

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Rata-rata total AUC dan standard error (SE) pada uji orientasi

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 9.Analisis Statistika Nilai Data AUC Total pada Uji Antiinflamasi
Ekstrak Metanol Biji Alpukat

1. Pengujian Normalitas

2. Pengujian Homogenitas

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Rata-rata total AUC dan standard error (SE)

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Hasil Analisis dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai Total AUC
pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10.AnalisisStatistika Nilai Persen Penghambatan Inflamasi pada Uji


Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat

1. Pengujian Normalitas

2. Pengujian Homogenitas

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Rata-rata Persen Penghambatan Inflamasi dan standard error (SE)

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Hasil Analisis dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai Persen
Penghambatan Inflamasi pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji
Alpukat

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Skolastika Venita Tianri ini lahir
di Gisting, 27 November 1995. Penulis merupakan anak
pertama dari Bapak FX. Sustianto dan Ibu K. Rita Nirwani.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK
Kristen Pamerdisiwi (1999-2001), tingkat Sekolah Dasar di
SD Kristen no: 3 Bandar Jaya (2001-2007), tingkat Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Terbanggi Besar
(2007-2010), dan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA
Fransiskus Bandarlampung (2010-2013). Pada tahun 2013, penulis melanjutkan
pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Semasa studinya penulis aktif dalam kegiatan kepanitiaan seperti Pelepasan
Wisuda (2014), Donor Darah JMKI (2014), PPRtoS (2015), dan Desa Mitra III
(2015).

34

Anda mungkin juga menyukai