Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN KAJIAN PRAKTIK LAPANGAN

SMK PGRI TUREN

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Kajian dan Praktik Lapangan (KPL)
Yang dibina oleh Drs. Kasimanuddin Ismain, M.Pd selaku dosen pembimbing dan
Hj. Li’ati, S.Pd selaku guru pamong

Oleh :
Engelbertus H. Darom
150731602157
S1 Pendidikan Sejarah

TATA NIAGA
SMK PGRI TUREN
OKTOBER 2018
LAPORAN

KAJIAN DAN PRAKTIK LAPANGAN (KPL)

SEMESTER GASAL 2018/2019 DI SMK PGRI TUREN

Disusun oleh:

Engelbertus Harto Darom

150731602157

UNIVERITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

PROGRAM STUDI S1 PENDIDKAN SEJARAH


JURNAL KEGIATAN HARIAN KPL SEMESTER GASAL 2018/2019

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


RPP DAN BERKAS
PENDUKUNG
LESSON STUDY
YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JAWA TIMUR

CABANG KABUPATEN MALANG

SMK PGRI TUREN

NSS: 344051817010 NDS : 4305131601

BERDASARKAN SK BAP-S/M PROP. JATIM NO. 200/BAP-SM/TU/XI/2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SatuanPendidikan : SMK PGRI TUREN

Kelas/Semester : X TN/Ganjil

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Tema/sub Tema : Teori Masuknya Agama Hindu Buddha dan Pengaruhnya

Bagi Masyarakat Indonesia.

Materi Pokok : Pengaruh Hindu Buddha di Indonesia

Pertemuan : 1 (satu)

Alokasi Waktu : 2X45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapakan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkritdan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.3. Menganalis berbagai teori tentang 3.3.1 Menganalisis tentang masuknya Hindu
masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu Buddha ke Indonesia sesuai dengan fakta-fakta
Buddha serta pengaruhnya terhadap pendukung.
3.3.2 menyimpulkan bentuk-bentuk pengaruh
kehidupan masyarakat Indonesia.
Hindu Buddha terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia.
3.3.3 menguraikan Kerajaan-kerajaan Hindu
Buddha sebagai pembentukan integrasi
Bangsa.
3.3.4 Menguraikan bentuk-bentuk akulturasi
Budaya pada zaman Hindu Buddha
a. Mengolah informasi tentang 4.3.1 Mengolah informasi tentang teori
berbagai teori masuknya Agama dan masuknya Hindu Buddha ke Indonesia sesuai
Kebudayaan Hindu Buddha serta dengan fakta-fakta pendukung.
4.3.2 Mengolah Informasi tentang pengaruh
pengaruhnya terhadap kehidupan
Hindu Buddha terhadap kehidupan masyarakat
masyarakat Indonesia.
Indonesia.
4.3.3 Mengolah informasi tentang kerajaan-
kerajaan Hindu Buddha memiliki pengaruh
penting dalam pembentukan integrasi Bangsa.
4.3.4 Mengolah informasi tentang bentuk-
bentuk akulturasi budaya pada zaman Hindu
Buddha.

C. Tujuan Pembelajaran
1. menganalisispengaruh HinduBuddha ke Indonesia.
2. Mengolah informasi pengaruh Hindu Buddha di Indonesia
3. Menganalisis terjadinya akulturasi budaya Nusantara dan Hindu Buddha di Indonesia.
D. Materi Pembelajaran

 Teori masuknya Agama Hindu Buddha di Indonesia.

 Pengaruh Hindu Buddha di Indonesia

 Hasil kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia

E. Pendekatan dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Strategi ; Problem Based Learning (PBL)

3. Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Ceramah, dan Penugasan

F. Media/ Alat, Bahan, Sumber Bahan:

1. Media: Power point, Foto/Gambar, Dokumen Resmi, dan Lembar Kerja Peserta
Didik.

2. Alat : Notebook / Laptop, LCD Projector, White board, dan Spidol.


3. Sumber Belajar :
Buku siswa“ Sejarah Indonesia” kelas X semester 1, 2016, Mendikbud.
Poesponegoro, Marwati Djoened (dkk). 2009. Sejarah Nasional Indonesia
Jilid IV. Jakarta : Balai Pustaka.

G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintak Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan  Guru masuk Kelas dan 10 menit
kemudian mengucapkan
salam.
 Guru menyiapkan Media, alat,
dan sumber yang akan
digunakan dalam
pembelajaran.
 Guru mempersiapkan
dengan :berdoa sebelum
pembelajaran dimulai,
mengecek absen serta
menanyakan peserta yang
tidak masuk dan lain
sebagainya.
 Guru memberikan motivasi
kepada peserta didik.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran melalui power
point ataupun media lainnya.
 Guru melakukan flasback
terhadap materi sebelumnya.
 Guru membentuk beberapa
kelompok didalam kelas.
Kegiatan Inti  Penyajian materi tentang 70 menit
pengaruh Hindu Buddha di
Indonesia
 Melakukan diskusi kelompok
dengan tema pengaruh
masuknya Hindu buddha di
Indonesia.
 Penayangan gambar, foto,
terkait pengaruh Hindu
buddha di Indonesia.
 Siswa melakukan analisis
terkait gambar atau foto yang
ditampilkan.

Kegiatan Penutup  Peserta didik merefleksi 10 menit


kembali terhadap materi yang
telah disampaikan.
 Peserta didik memberikan
tugas untuk membaca materi
yang terkait dengan pengaruh
Hindu Buddha yang akan
dipelajari untuk pertemuan
berikutnya.
 Guru dan peserta didik
menutup pembelajaran dengan
mengucap syukur kepada
YME agar materi yang telah
didapat dapat bermanfaat.

Lampiran

H. Lembar Penilaian:

1. Penilaian Sikap

Jenis/teknik penilaian : Observasi


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/program : X/ TN

Berilah tanda (√) pada kolom-kolom dibawah ini sesuai dengan hasil pengamatan

No Nama Aspek penilaian Jumlah Keteran


gan
Religius Disiplin Santun Toleransi Percay skor
Diri
1
2
3
4

Keterangan pengisian Skor

a. Beri tanda (√) pada angaka 1 jika tidak pernah melakukan pernyataan.

b. Beri tanda (√) pada angka 2 jika kadang-kadang melakukan atau sering tidak
melakukan pernyataan.

c. Beri tanda (√) pada angka 3 jika sering melakukan pernyataan atau kadang-kadang
melakukan.

d. Beri tanda (√) pada angka 4 jika selalu melakukan pernyataan.

Petunjuk skor

Skor akhir menggunakan skala A sampai D


A : Sangat Baik
B : Baik
C: Cukup
D : Kurang
Perhitungan skor akhir
Ʃ Skor Perolehan
Nilai= X 100
Skor Maksimum
Kriteria Penilaian

A. 80-100 = sangat bagus

B. 75-80 = bagus

C. 60-74 = cukup bagus

D. < 50 = kurang bagus

Penilaian Pengetahuan dan keterampilan

Jenis dan teknik penilaian : Diskusi kelompok

a. Bentuk

Non tes

b. Instrumen

Penilaian kinerja

 Siswa mampu menjelaskan Pengaruh Hindu Buddha di Indonesia.


 Siswa mampu menganalisis berbagai teori masuknya Hindu-Buddha di
Indonesia.
 Siswa mampu mengali fakta-fakta terkait dengan pengaruh Hindu-Buddha di
Indonesia.

Lampiran 1
Materi
 Teori Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia

Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia tidak terlepas dariperan para


pedagang,penguasa, dan pujangga sangat terlihat dari bukti-bukti capaian budaya yang
hingga kini masih dapat kita jumpai. Satu diantara bangsa yang berinteraksi dengan
penduduk kepulauan di Indonesia adalah bangsa India. Interaksi itu terjalin sejalan dengan
meluasnya hubungan perdagangan antara India dan Cina. Hubungan itu yang mendorong
pedagang-pedagang India dan Cina datang ke kepulauan di Indonesia. Menurut van Leur,
barang yang diperdagangkan dalam pasar internasional saat itu adalah barang komoditas yang
bernilai tinggi. Barang barang itu berupa logam mulia, perhiasan, berbagai barang pecah
belah, serta bahan baku yang diperlukan untuk kerajinan. Dua komoditas penting yang
menjadi primadona pada awal masa sejarah di Kepulauan Indonesia adalah gaharu dan kapur
barus. Kedua komoditi itu merupakan bahan baku pewangi yang paling digemari oleh bangsa
India dan Cina. Interaksi dengan kedua bangsa itu membawa perubahan pada bentuk
tatanegara di beberapa daerah di Kepulauan Indonesia. Juga perubahan dalam susunan
kemasyarakatan dan sistem kepercayaan. Sejak saat itu pula pengaruh-pengaruh Hindu-
Buddha berkembang di Indonesia.
Pengaruh Hindu Buddha di Nusantara begitu sangat kental hal ini dapat dilihat dari berbagai
macam corak kehidupan Bangsa Nusantara, perkembangan Kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia sudah berlansung sangat lama dan meluas diseluruh kepulauan Nusantara.
Kebudayaan yang sangat monumental adalah mulai dikenalnya tulisan, untuk memahami
lebih lanjut mari kita telusuri bersama-sama terkait dengan masyarakat Indonesia ketika
sudah mulai mengenal tulisan serta kebudayaan lain yang mulai berkembanga pada saat
pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Masa ini sering disebut dengan zaman Klasik, yaitu
awal masuknya pengaruh Hindu-Buddha di Nusantara yang dibawakan oleh Bangsa India.
Pada tahap ini pula banyak kemajuan yang dicapai seperti hasil Budaya baik bentuk benda
maupun yang lainnya. Masa klasik juga diartikan sebagai pertimbangan banyaknya capaian
budaya pada masa Hindu-Budhha yang masih tetap dihargai dan ditafsirkan ulang hingga saat
ini, meskipun pengaruh Hindu Buddha mulai memudar dan digantikan oleh Budaya lain.
Teori mengenai masuknya Agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
memiliki berbagai pendapat mengenai Proses masuknay hindu-Buddha atau serung disebut
Hindunisasi. Sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai masuk dan
berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di kepulauan Nusantara. Beberapa teori yang
menjelaskan mengenai masuk dan berkemangnya Hindu-Buddha di indonesia.
Proses masuk dan penyebaran Agama Hindu-
Buddha di Indonesia

Teori-teori Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia


Menurut
para Ahli
Pertama sering disebut dengan Teori Ksatria, menurut R.C. Majundar yang
mengatankan bahwa munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan indonesia
disebabkan oleh peran kaum Ksatria atau para prajurui India. Para prajuruit diduga melarikan
diri dari India dan mendirikan kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara pada
umumnya Namun Teori Ksatrian yang dikemukakan oleh R. C. Majundar ii kurang disertai
dengan bukti-bukti yang mendunkung. Belum ada arkeologi yang dapat menemukan bukti-
bukti yang menunjukan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke kepulauan Indonesia.
Kekuatan teori ini terletak pada semangat petualangan para kaum Ksatria.

Para kaum Ksatria

Kedua Teori Wasiya, teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom yang mengatakan bahwa
kelompok yang dalam penyebaran Hindu-Buddha di Asia Tenggara, termaksud Indonesia
adalah kaum pedagang pada mulanya pedagang India berlayar untuk berdagang, pada saat itu
jalur perdagangan ditempu melalui lautan yang menyebabkan mereka tergantung pada musim
angin dan kondisi alam. Bila musim angin tidak memungkinkan maka mereka akan menetap
lebih lama untuk menunggu musim baik. Hal ini membuat para pedangang tersebut menikahi
penduduk setempat (Pribumi) dan melalui perkawinan tersebut mereka mengembangakan
kebudayaan India. Menurut G Coedes yang menjadi motivasi para pedagang India untuk
datang ke asia Tenggara adalah keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama emas
dan hasil hutan.
Para pedagang yang datang ke Indonesia

Ketiga Teori Brahmana, yang dikemukakan oleh J.C.Van Leur yang menyatakan
bahwa Hindunisasi di Kepulauan Indonesia dibawakan oleh kaum Brahmana. Pendapat Van
Leur didasarkan dengan bukti-bukti yang ada seperti Prasasti yang mengunakan bahasa
sansekerta dan huruf Pallawa. Bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum
Brahmana, selain itu juga adanya kepentingan dari para penguasa untuk mengundang para
Brahmana dari India. Mereka diundang ke Asia Tenggara untuk keperluan upacara
keagamaan, seperti upacara inisiasi yang dilakukan oleh para kepala suku agar mereka
menjadi golongan Ksatria. Pandangan ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Paul Wheatly bahwa para penguasa lokal di Asia Tengara sangat berkepentingan dengan
kebudayaan India guna mengangkat status sosial mereka.

Brahmana
Keempat Teori Sudra Para budak dari India dan China datang ke Nusantara karena
dibawa oleh pemiliknya atau karena mencari kehidupan yang lebih baik. Pada saat mereka
menetap di Nusantara, mereka berasimilasi dan berakulturasi dengan penduduk sekitar. Hal
tersebut membawa perubahan pada penduduk yang pada awalnya memeluk Animisme dan
Dinamisme, berganti memeluk agama Hindu atau Buddha. Teori ini dikemukakan oleh van
Faber.

Kelima Teori Arus Balik, teori ini lebih menekankan perang Bangsa Indonesia
sendiri dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Menurut F.D.K. Bosch
yang menyatakan bahwa proses Hindunisasi diIndonesia dilakukan oleh kelompok tertentu,
mereka terdiri dari kaum pelajar yang bersemangat untuk menyebarkan Agama Hindu-
Buddha di indonesia, selanjutnya karena tertarik dengan ajaran Hindu-Buddha mereka pergi
ke India untuk memperdalam ajaran tersebut, lebih lanjut Bocsh mengemukakan bahwa
proses Indianisasi adalah suatu pengaruh yang kuat terhadap kebudayaan lokal.

 Pengaruh Hindu Budha dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia

1. sistem pemerintahan

Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan lahirnya kerajaan-
kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum masuknya pengaruh agama Hindu-
Buddha di Indonesia tampaknya belum mengenal corak pemerintahan dengan sistem
kerajaan. Sistem pemerintahan yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang
mencakup daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala suku
bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa pengaruh terhadap
terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Kerajaan
bercorak Hindu antara lain Kutai, Tarumanagara, Kediri, Majapahit dan Bali, sedangkan
kerajaan yang bercorak Buddha adalah Kerajaan Sriwijaya.

2. Sistem Agama

Masuknya Hindu dan Budha ke Indonesia tentunya sangat berpengaruh


besar terhadap bidang agama. Dengan masuknya agama Hindu dan
Budha ke Indonesia maka sistem kepercayaan warga Indonesia menjadi
berubah. Meskipun masyarakat mempercayai ajaran Hindu ataupun
Budha akan tetapi mereka tetap tidak meninggalkan kepercayaan mereka
terhadap pemujaan roh nenek moyang, karena menurut warga Indonesia
melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang merupakan suatu hal
yang sangat sakral.

. Bidang Sosial

masuknya kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia maka


mempengaruhi juga pada bidang sosial. Contohnya yaitu pengaruh pada
sistem dan struktur sosial. Seperti yang kita ketahui bahwa dengan
adanya Hindu maka terjadi pembagian kasta di Indonesia. Akan tetapi
pembagian kastanya berbeda dengan kebudayaan India. Pembagian kasta
di Indonesia dikelompokkan berdasarkan tingkatan kehidupan yang
dilakukan secara turun temurun untuk menunjukkan mengenai status
sosial di lingkungan masyarakat.

4. Bidang Bahasa dan Sastra

Ajaran Hindu dan Buddha juga memberikan pengaruh pada bahasa dan
sastra. Dengan masuknya Hindu dan Buddha ke Indonesia semakin
memperkaya bahasa yang ada di Indonesia. Bahasa Sansekerta
memberikan banyak pengaruh terhadap perkembangan bahasa dan
sastra di Indonesia. Terdapat banyak kosa kata bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Sansekerta, contohnya dasasila, pancasila, griya
nugraha, dll.

Lampiran 2: Pengaruh Hind-Buddha di Indonesia


Lampiran 2

Media Pembelajaran
DOKUMENTASI LESSON STUDY
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai