Anda di halaman 1dari 14

Nama : Ikhwan Suhardi

NIM : 4315122319
Tugas Geografi Sumberdaya

Peranan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Terhadap


Pembangunan
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya
(resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber daya manusia atau
human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu
pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil
memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara yang
meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil
hutan, tambang dan hasil laut yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam yang
melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi suatu Negara.
Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riel perkapita.
Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan tetapi perlu
adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian dan
kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang
memiliki nilai lebih tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi.
Sumber daya manusia adalah yang terpenting, karena jika sebuah Negara memiliki suatu SDM
yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengolah SDA yang jumlahnya terbatas.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis cenderung untuk membahas masalah peranan sumber
daya alam dan sumber daya manusia terhadap pembangunan ekonomi.

Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya
tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin,
pasang surut/arus laut (Daryanto 1995:36).
Menurut Nursid sumaatmadja (1981:211 – 213) mengelompokkan sumber daya alam menjadi
tiga golongan antara lain:
• Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Pengertian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berarti sumber daya yang tidak
dapat dipulihkan kembali setelah digunakan, atau jika dipulihkan kembali tidak menguntungkan
karena biaya pemulihan lebih besar daripada hasil pemulihannya. Yang termasuk sumber daya
yang tidak dapat dipulihkan kembali yaitu mineral bahan bakar atau bahan bakar fosil (fosil fuel)
dan logam. Mineral bahan bakar yaitu minyak dan gas bumi.
• Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau dapat pulih kembali yaitu sumber daya yang
dapat pulih kembali secara alamiah ataupun secara budaya setelah dimanfaatkan. Sumber daya
ini termasuk sumber daya nabati dan hewani dan energy yang dihasilkan oleh proses tenaga alam
(air, angin, pasang surut, sinar panas matahari). Sumber daya ini dalam jangka waktu tertentu
dapat pulih kembali.
• Sumber daya alam yang tidak akan habis
Sumber daya yang tidak akan berakhir yaitu keindahan panorama yang berharga bagi
kepariwisataan dan faedah – faedah yang diperoleh dari iklim.
Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5), Sumber daya alam adalah sesuatu yang berguna dan
mempunyai nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya alam meliputi
semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati yang berguna bagi manusia,
terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria – kriteria teknologi, ekonomi, social
dan lingkungan.

Definisi Sumber Daya Manusia


Menurut Gomes (1997), Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang
terdapat dalam suatu organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Dalam suatu
organisasi perlu adanya suatu manajemen yang mengelola sumber daya manusia yang ada untuk
mencapai tujuan organisasi. Mathis dan Jackson (2006) mengartikan manajemen sumber daya
manusia sebagai rancangan sistem – sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan
penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan – tujuan
organisasional. Tugas manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengelola unsur manusia
secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.
Menurut Werther dan Davis yang dikutip oleh Edy Sutrisno menyatakan bahwa sumber
daya manusia adalah pegawai yang siap, mampu dan siaga dalam mencapi tujuan – tujuan
organisasi (Werther dan Davis dalam Sutrisno, 2009:1)
Menurut Hadari Nawami yang dikutip oleh Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah yang
dimaksudkan sebagai sumber daya manusia meliputi tiga pengertian yaitu
• Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi
(disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan)
• Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya.
• Sumber daya manisia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal
(non material/nonfinansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi
potensi nyata (real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya. (Nawami
dalam Sulistiyani dan Rosidah, 2003:9)
Selain definisi Sumber daya manusia diatas Faustino Cardoso Gomes (2003:1)
menyebutkan bahwa: Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat
dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas

• Pembangunan Ekonomi
• Arti Pembangunan Ekonomi
Menurut Lincolin Arsyad (1993:4), Pembangunan ekonomi adalah kegiatan – kegiatan
yang dilakukan suatu Negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup
masyarakatnya. Dengan batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada umumnya
didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu
Negara meningkat dalam jangka panjang. Dari batasan dan defenisi tersebut dapat diperoleh
pengertian bahwa pembangunan ekonomi adalah
• Suatu proses, yang berarti perubahan secara terus menerus
• Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita.
• Kenaikan pendapatan perkapita yang berlangsung dalam jangka panjang.
Definisi pembangunan ekonomi menurut Maier adalah suatu proses dimana pendapatan
perkapita suatu Negara meningkat selama kurun waktu yang panjang. Dengan catatan bahwa;
jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi
pendapatan tidak semaking timpang (Maier dalam Mudrajad Kuncoro, 1997:17)
Menurut Suparmoko, pembangunan atau perkembangan ekonomi adalah kegiatan yang
menunjukkan perubahan – perubahan dalam struktur output dan alokasi imput pada berbagai
sector perekonomian, disamping kenaikan output. (Irawan dan M. suparmoko, 1987:5)
• Tujuan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi menurut Maier bertujuan untuk membangun identitas nasional
atau kepribadian bangsa. Adapun cara untuk mencapai tujuan ini sangat dipengaruhi pandagan
hidup bangsa tersebut dalam upaya menaikkan output nasional dan pendapatan masyarakat.
(Maier dalam Mudrajad Kuncoro, 1997:17)
Irawan dan Suparmoko mengartikan pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk
meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang diukur melalui tinggi rendahya pendapatan
perkapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi disamping meningkatkan pendapatan nasional riil,
juga meningkatkan produktivitas ( Irawan dan M. Suparmoko, 1987:7)

Peranan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Terhadap Pembangunan
Ekonomi
Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu
Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan anugerah yang perlu
disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan
lengkap. Sumber daya alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah
sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya. Dalam konsep
pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis tinggi
hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya perlu dipikirkan untuk generasi yang akan
datang. Jangan sampai hasil hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan hutan gundul dan pada
gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu pengelolaan sumber
daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya harus dilakukan secara
bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang
dan mendatang dapat menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa,
sehingga sumber daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi
dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta dengan bantuan teknologi untuk
dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan
sumber daya alam diperlukan suatu kebijakan yang bertanggung jawab.
Penduduk, masyarakat atau istilahnya sumber daya manusia merupakan aset penting
dalam pembangunan mengingat penduduk sebagai agent of development, sehingga tidaklah
berlebihan bila dikatakan berhasil tidaknya pembangunan ditentukan oleh sikap penduduk
selama proses pembangunan berlangsung.
Sumber daya manusia sebagai agent of development, pelaksana dan penentu berhasil
tidaknya pembangunan. Sumber daya manusia merupakan faktor produksi dalam proses
pembangunan, sehingga bentuk dan sistem yang ada merupakan produk dari sumber daya
manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia yang handal merupakan asset dalam
pembangunan. Permasalahan muncul apabila sumber daya manusia yang dimiliki sangat terbatas
dengan kualitas yang sangat rendah. Di Negara sedang berkembang pada umumnya sumber daya
manusia yang dimiliki melimpah dengan kualitas yang rendah. Dengan kondisi seperti ini jelas
sangat menghambat proses pembangunan. Oleh karena itu perlu adanya manajemen sumber daya
manusia yang baik. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi
dalam usaha untuk mencapai tujuannya. Berapun sempurnanya aspek teknologi dan keuangan,
tampa didukung oleh manusianya, maka tujuan organisasi akan sulit dicapai. Atas dasar itulah
maka faktor sumber daya manusia perlu dibina dan dikembangkan.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, maka diperlukan suatu strategi
pembangunan sumber daya manusia. Salah satu strategi pengembangan sumber daya manusia
baik itu perusahaan ataupun pemerintahan adalah pengembangan sistem pendidikan dan
pelatihan yang sesuai, pengembangan sistem penilaian prestasi kerja dan sistem pemberian
imbalan, mengefektifkan pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, perencanaan anggaran untuk
sumber daya manusia serta membina hubungan dan komunikasi karyawan.
Modal manusia dapat menjadi sumber daya manusia yang handal dalam pembangunan
apabila kualitasnya tinggi. Dalam hal ini sumber daya manusia dalam pembangunan memiliki
peranan penting dalam kaitannya untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan menjaga
kelangsungan pembangunan itu sendiri. Era informasi dan teknologi yang berkembang dewasa
ini semakin membuktikan bahwa penguasaan teknologi yang baik akan berdampak pada kualitas
maupun kuantitas pembangunan itu sendiri. Agar teknologi dapat dikuasai, maka dibutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan beberapa upaya
diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan sumber daya manusia. Beberapa upaya
untuk mengembangkan sumber daya manusia, diantaranya adalah terdapatnya pendidikan yang
diorganisasikan secara formal pada tingkat dasar, menengah dan pendidikan pada tingkat tinggi.
Mamfaat dari adanya pendidikan bagi pembangunan ekonomi bagi suatu bangsa secara umum
dapat menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif, karena adanya peningkatan pengetahuan
dan keahlian dan tersedianya kesempatan kerja yang lebih luas.

Peran Sumberdaya Wisata Dalam Pembangunan

• Agen Pembangunan
Pariwisata juga dikatan sebagai katalisator dalam pembangunan, karena dampak yang
diberikannya terhadap kehidupan perekonomian di negara yang dikunjungi wisatawan.
Pada dasarnya Harry G. Clement mengatakan : “Bila pejabat-pejabat tinggi pemerintahan tidak
mengerti dan tidak mendukung pengembangan pariwisata, maka keseluruhan perekonomian
menderita, karena sarana perekonomian akan terbengkalai atau menganggur”.

• Pentingnya Pariwisata
• Perekonomian
Pariwisata merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara, karena
mendorong perkembangan beberapa sektor perekonomian nasional, misalnya :
• Peningkatan kegiatan perekonomian sebagai akibat dibangunnya sarana dan prasarana
demi pengembangan pariwisata.
• Meningktanya industri-industri yang erat kaitannya dengan pariwisata.
• Meningkatnya hasil pertanian dan peternakan untuk keperluan hotel dan restoran.
• Meningkatkan permintaan terhadap : handicraft, souvenir, goods, art printing dll
• Memperluas barang-barang lokal untuk lebih dikenal oleh dunia internasional
• Meningkatkan perolehan devisa negara, sehingga dapat mengurangi beban defisit neraca
pembayaran
• Memberikan kesempatan berusaha, kesempatan kerja, peningkatan penerimaan pajak
bagi pemerintah dan peningkatan pendapatan nasional.
• Membantu membangun daerah-daerah terpencil yang selama ini tidak tersentuh
pemerintah.
• Mempercepat perputaran perekonomian pada negara-negara penerima kunjungan
wisatawan.
• Dampak penggandaan yang ditimbulkan pengeluaran wisatawan, sehingga memberi
dampak positif bagi pertumbuhan daerah tujuan wisata yang dikunjungi wisatawan.

• Pariwisata sebagai alat kebijaksanaan ekonomi di negara berkembang


Dewasa ini pembanguna ekonomi pada kebanyakan negara-negara berkembang kelihatan lebih
banyak ditujukan untuk memberikan industri yang dapat menghasilkan barang-barang modal,
namun sangat disangsikan keberhasilannya, karena kualitas barang dan harga yang ditawarkan
tidak bisa bersaing dengan pasar luar negeri, apalagi dalam menghadapi era globalisasi, bersaing
dengan negara-negara maju.
Hal ini tidal lain disebabkan :
Ø Biaya produksi relatif masih tinggi
Ø Kebanyakan para pengusaha di negara-negara berkembang tidak banyak mengetahui sektor-
sektor ekonomi.
Ø Kekurangan tenaga ahli.
• Pariwisata sebagai “quick yielding industry”
Quick yielding berarti cepat menghasilkan. Dengan mengembangkan pariwista sebagai suatu
industri, perolehan devisa yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi lebih cepat diperoleh
dibandingkn dengan melakukan pengiriman komoditi keluar negeri (ekspor) yang memakan
waktu relatif lama.
• Ekspor
Devisa bagi suatu negara dapat diperoleh dengan menjual barang atau komoditi keluar negeri
melalui kegiatan export.
• Invisible Export
Invisible export berarti eksport tidak nyata, karena memang tidak ada barang atau komoditi
yang dikirim ke luar negeri. Devisa diperoleh dengan menarik wisatawan mancanegara datang
berkunjung pada suatu negara.
• Kedudukan Pariwisata sebagai sektor penghasil devisa
Masuknya devisa sektor pariwisata bukan saja dari pengeluaran wisatawan, akan tetapi berasal
dari beberapa transaksi sebagai berikut :
• Penerimaan visa fee
• Hasil penjualan tiket maskapai penerbangan
• Biaya taksi dari bandara ke hotel
• Biaya penginapan di hotel atau penginapan
• Biaya makan dan minum selama di Indonesia
• Biaya tours and sightseeing pada DTW
• Biaya taksi atau angkutan lokal untuk shoping
• Pengeluaran untuk cindera mata
• Fee perpanjangan visa bisa diperlukan.

• Peran dalam peningkatan pendapatan nasional dan penerimaan pajak


Menurut Samuelson yang dimaksud dengan pendapatan nasional adlah : “jumlah produk dan jasa
yang dihasilkan masyarakat dalam suatu perekonomian yang nilainya dihitung dalam periode
satu tahun.
Untuk menghitung Pendapatan Nasional diguakan beberapa pendekatan yaitu :
• Pendekatan Produksi
• Pendekatan pengeluaran
• Pendekatan penerimaan
• Peningkatan pendapatan nasional dari sektor pariwisata.

• Rekomendasi WTTC untuk Indonesia


World Travel & Tourism Countil merekomendasikan agar pemerintah indonesia secara nasional
mempertimbangkan agar menetapkan industri pariwisata sebagai “prioritas strategis” bagi
pengembangan ekonomi Indonesia di waktu-waktu yang akan datang dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
• Mengakui kontribusi dampak pariwisata terhadap perekonomian.
• Bentuk “satellite national account”.
• Membentuk wahana pengembangan industri yang efektif.
• Menuju pasar terbuka dan kompetitif.
• Menerapkan pembangunan berkelanjutan.
• Menghapus kendala pertumbuhan

Konsep Dasar Tenaga Kerja

Angkatan kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang bekerja atau mencari pekerjaan,
yaitu penduduk baik laki-laki atau perempuan pada usia produktif, sedang bekerja ataupun yang
sedang mencari pekerjaan. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.

Penggolongan kerja menurut jam kerjanya dibedakan sebagai berikut:


1.Bekerja penuh, jika selama satu minggu bekerja 35 jam atau lebih
2.Setengah penganggur, jika selama satu minggu bekerja kurang dari 35 jam
3.Setengah penganggur kritis, jika selama satu minggu bekerja kurang dari 14 jam

Kesempatan kerja adalah jumlah lowongan kerja yang tersedia di dunia kerja, atau banyaknya
lapangan pekerjaan yang tersedia untuk angkatan kerja.

Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan sebagai berikut:


1. Pengangguran structural, yaitu pengangguran yang terjadi karena perubahan dalam
struktur perekonomian
2. Pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer
dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja
3. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadi karena pergantian musim
4. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang disebabkan penggunaan teknologi
seperti mesin-mesin modern, sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja manusia
5. Pengangguran konjungtur, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya siklus
konjungtur (perubahan kegiatan perekonomian)
6. Pengangguran normal, yaitu pengangguran yang disebabkan karena memang belum
mendapat pekerjaan karena pendidikan dan keterampilan yang tidak memadai.

Menurut aktivitas subjeknya, pengangguran dibedakan sebagai berikut:


7. Pengangguran terselubung, yaitu tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
sesuatu alasan tertentu
8. Pengangguran terbuka, yaitu tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai
pekerjaan
9. Setengah menganggur, yaitu tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam satu
minggu

Penyebab terjadinya pengangguran:


1.Aspek kependudukan
2.Aspek ekonomi
3.Aspek pendidikan

Dampak pengangguran:
1.Pertumbuhan ekonomi terhambat
2.Penghasilan pajak Negara menurun
3.Kerawanan sosial
4.Standar kehidupan menurun
5.Kemunduran mental
6.Terjadinya tindakan criminal

Cara mengatasi pengangguran:


1.Mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia
melimpah
2.Mendorong majunya pendidikan
3.Pemberian informasi mengenai tempat-tempat yang membutuhkan tenaga kerja
4.Mendirikan pusat-pusat latihan kerja, melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk
mengisi formasi yang ada
5.Meningkatkan transmigrasi yang merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah
penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang penduduknya.

Pasar kerja adalah seluruh aktivitas dari seluruh pelaku-pelaku yang mempertemukan
pencari kerja dan lowongan kerja. Pelaku-pelaku ini terdiri atas: (1) pengusaha yang
membutuhkan tenaga kerja, (2) para pencari kerja, (3) perantara atau pihak ketiga yang
memberikan kemudahan bagi pengusaha dan pencari kerja untuk saling berhubungan.

Upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan tenaga kerja:


1.Peningkatan mutu tenaga kerja (aspek pendidikan)
2.Pengadaan perangkat hukum yang mengatur tentang ketenagakerjaan (aspek hukum)
3.Pengeluaran pemerintah untuk pembangunan dan investasi baru (aspek ekonomi)
4.Melaksanakan program transmigrasi
5.Menciptakan program padat karya
6.Melakukan pembinaan kewirausahaan
7.Penetapan upah minimum provinsi (UMP)
8.Peningkatan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri
Bonus Demografi Dalam Pembangunan Nasional
Indonesia saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di
dunia. Jumlah penduduk di Indonesia berjumlah 237.641.236 juta jiwa menurut Sensus
Penduduk tahun 2010. Pada tahun 2015 melalui SUPAS 2015, jumlah penduduk Indonesia sudah
berjumlah 255.182.144 juta jiwa. Sebanyak 171.030.112 atau sekitar 67% merupakan penduduk
yang termasuk usia kerja dengan rentang usia antara 15-64 tahun. Berdasarkan data tersebut,
Indonesia mempunyai potensi yang tidak dimiliki oleh bangsa lain yaitu bonus demografi.
Transisi demografi sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64 tahun)
mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia non-produktif. Karena
pada proporsi penduduk ini, terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati oleh suatu negara
sebagai batu loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan. Didalam ilmu demografi,
kondisi ini disebut Bonus Demografi. Dan Indonesia diprediksi akan mengalami Bonus
Demografi pada tahun 2020-2030 yang akan datang.
Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah
kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia
angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen
adalah penduduk dengan usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Bila dilihat
dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara penduduk non-
produktif hanya 60 juta.
Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial-ekonomi. Salah satunya
menyebabkan tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif akan sangat
rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Hal ini sejalan dengan laporan
PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan
penduduk Indonesia akan terus menurun sampai 2020.
Dengan adanya kondisi bonus demografi, tentu bisa menjadi peluang bagi Indonesia
untuk memajukan kesejahteraan serta memakmurkan masyarakat apabila masyarakat usia
produktif memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang serta memberikan kontribusi
terhadap pembangunan negara. Apabila suatu negara gagal dalam memanfaatkan bonus
demografi ini maka, jelas akan terjadi kerugian yang sangat besar bagi negara yang bersangkutan
khususnya Indonesia. Maka dari itu, untuk meraih manfaat dari bonus demografi ini diperlukan
usaha bersama dari seluruh lapisan masyarakat dan lembaga terkait serta pemerintah sebagai
agent of development yang ada disuatu negara agar manfaat bonus demografi ini menjadi
semakin kuat.
Bonus Demografi merupakan kondisi dimana suatu wilayah atau negara memiliki jumlah
penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia non-
produktif (usia 65+). Dikatakan sebagai "bonus" karena kondisi ini tidak terjadi secara terus
menerus melainkan hanya terjadi sekali dan tidak bertahan lama.
Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat besar
dari bonus demografi yaitu sumber daya manusia yang berkualitas. Karena dengan adanya
masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara apabila ada
kesempatan kerja yang produktif. Yang kedua, terserapnya tenaga kerja menjadi faktor penting
dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya tenaga kerja, maka
pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat. Yang ketiga,
meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki potensi untuk
membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga angka
pengangguran menurun. Dan yang terakhir, peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja
akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif
menjadi benar-benar produktif.
Banyaknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi disuatu negara akan sangat
mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut. Indonesia merupakan negara dengan SDM
yang berkesempatan untuk menjadi negara maju. Contohnya di negara Jepang yang mengalami
bonus demografi pada tahun 1950 membuat Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan
ekomoni tertinggi ke-3 di dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Indonesia juga sampai saat ini memiliki modal SDM yang sama dengan Jepang pada tahun 1950.
Bahkan SDM di Indonesia bisa diprediksi akan meningkat pesat hingga pada tahun 2035.
Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya SDM tidak di imbangi dengan kualitas yang
memadai.
Maka dari itu, Bonus Demografi dapat menjadi suatu berkah dan peluang untuk
mendatangkan keuntungan yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dengan persiapan yang
baik serta investasi yang tepat, bonus demografi bisa mengubah masa depan Indonesia menjadi
lebih baik dan sejahtera dengan cara mengoptimalkan sumber daya manusia terutama yang
berusia produktif.
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan
kedatangannya. Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan sendirinya. Tetapi, untuk
mewujudkan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan selanjutnya dimanfaatkan dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang terampil serta
memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang produktivitasnya. Salah satu persiapan
dalam hal ini adalah komitmen pemerintah dalam penganggaran di bidang pendidikan. Agar
besarnya anggaran bidang pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas SDM, terutama SDM yang akan masuk dalam bursa
kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan dan ketrampilan serta melalui Balai-
balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak Swasta
(Industri,perkebunan,pertambangan)
Selain itu, pemerintah dihimbau supaya mampu menjadi agent of development dengan
cara memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan
komunikasi, hingga penguasaan teknologi. Solusi lainnya bisa dengan memberikan keterampilan
kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan
lapangan pekerjaan tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri. Selain itu
pemerintah juga harus mampu menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan, menjaga aset-aset
negara agar tidak banyak dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi peluang
kerja. Masyarakat pun juga harus menjadi pendukung utama pembangunan mutu manusia
dengan cara menyadari pentingnya arti pendidikan, kesehatan dan aspek-aspek yang dapat
mengembangkan kualitas manusia itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. (2004). Ekonomi Pembangunan. Yogakarta: Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN
Sukanto Reksodiprodjo. 2000. Pengertian Produktivitas, Bumi Aksara, Jakarta.
Faustino Cardos, Gomes. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002.
Mathis dan Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan
Pertama, Yogyakarta: Salemba Empat.
Irawan, M. Suparmoko, 1995, Ekonomi Pembangunan, Edisi Lima, Cetakan ke Empat,
Yogyakarta, Penerbit BPFE.
Mudrajad Kuncoro, 1997, Ekonomi Pembangunan, Teori, masalah dan kebijakan. Cetakan
pertama, unit penerbitan dan percetakan akademi manajemen perusahaan YKPN Yogyakarta.
Firmansyah H. dan Ramdani D., 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 2 untuk Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Semester 1 dan 2, Jakarta, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Nurhadi, Saleh B.A., Badri D.A., Susanti P., 2009, Jelajah Cakrawala Sosial 1 Ilmu
Pengetahuan Sosial Untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sutarto, Sunardi, Herjunanto N., Rahmawaty P., Purwanto B.T., 2008, IPS untuk SMP/MTs
Kelas VIII, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Anda mungkin juga menyukai