Anda di halaman 1dari 2

1.

Berdasarkan jenis biaya konstruksi, kenapa biaya langsung disebut


juga sebagai biaya tidak tetap dan berikan contohnya, serta kenapa
biaya akibat force majeure (bencana alam) disebut dengan biaya
tidak langsung?
Jawab :
Biaya langsung adalah seluruh biaya yang berkaitan langsung dengan fisik proyek,
yaitu meliputi seluruh biaya dari kegiatan yang dilakukan diproyek (dari
persiapan hingga penyelesaian) dan biaya mendatangkan seluruh sumber daya yang
diperlukan oleh proyek tersebut.

Biaya langsung ini juga biasa disebut dengan biaya tidak tetap (variable cost), karena
sifat biaya ini tipa bulannya jumlahnya tidak tetap, tetapi berubah-ubah sesuai dengan
kemajuan pekerjaan.

Contoh biaya langsung :


1. Biaya bahan/ material

2. Biaya upah kerja (tenaga)

3. Biaya alat

4. Biaya subkontraktor

5. Biaya lain-lain

Biaya lain-lain biasanya relatif kecil, tetapi bila jumlahnya cukup berarti untuk
dikendalikan dapat dirinci, menjadi misalnya:
1. Biaya persiapan dan penyelesaian

2. Biaya overhead proyek

Biaya akibat force majeure (bencana alam) disebut dengan biaya tidak langsung karena
biaya ini terjadi diluar proyek namun harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek
tersebut.

2. Berikan alasan kenapa terjadi perbedaan koefisien upah/tenaga antara


metode BOW dengan metode SNI (Permen PUPR No. 28 Tahun
2016)?
Jawab :
Terjadi perbedaan koefisien upah /tenaga antara metode BOW dengan
SNI ( Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 ) didasarlan pada :
Prinsip analisa BOW, telah ditetapkan angka jumlah tenaga kerja dan bahan untuk suatu
pekerjaan. Prinsip yang terdapat pada metode BOW mencangkup daftar koefisien upah dan
bahan yang telah ditetapkan. Keduanya menganalisa harga (biaya) yang diperlukan untuk harga
satuan pekerjaan bangunan. Dari koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang
diperlukan dan kalkulasi upah yang mengerjakan. Komposisi perbandingan dan susunan material
serta tenaga kerja pada suatu pekerjaan sudah ditetapkan yang selanjutnya dikalikan harga
material dan upah yang berlaku pada saat itu.

Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan, upah dan alat sudah
ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan
pekerjaan bangunan. Dari ketiga koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang
diperlukan, kalkulasi upah yang mengerjakan, serta kalkulasi peralatan yang dibutuhkan. Komposisi
perbandingan dan susunan material, upah tenaga dan peralatan pada satu pekerjaan sudah
ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga material, upah dan peralatan yang berlaku
dipasaran.
Pada dasarnya perhitungan harga satuan pekrjaan dengn metode SNI hampir sama dengan BOW,
akan tetapi terdapat perbedaan dengan BOW yaitu besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga
kerja. Dalam pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan
rencana kerja serta syarat – syarat yang berlaku (RKS). Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan
toleransi sebesar 15% - 20%. Dimana didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya tergantung
dari jenis bahan komposisi.

Anda mungkin juga menyukai