Anda di halaman 1dari 30

MODUL

MEKANIKA TEKNIK
ELEMEN – ELEMEN STRUKTUR

SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

OLEH : NIA RAHMAYANI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena atas petunjuk dan karunia-NYA
saya dapat menyususn modul mekanika teknik. Penyususnan menjadi suatu
tuntutan bagi para guru. Apalagi dalam upaya untuk meningkatkan
kemandirian dan kreatifitas peserta didik dalam belajar, maka modul
merupakan suatu bahan ajar yang tepat digunakan.Dalam modul ini akan
dipelajari hal – hal sebagai berikut :

a. Menjelaskan elemen struktur


b. Klasifikasi struktur
c. Macam – macam elemen struktur

Setelah memepelajari modul ini diharapkan peserta didik


memeperoleh pemahaman tetang konsep – konsep yang berkaitan dengan
elemen strutur di lapangan.

Dalam penyusunan modul ini tentunya masih banyak terdapat


kekurangan abik itu dari segi penyususnan mauapun teori – teori nya. Maka
kritik dan saran yang bersifat memebangun dari bapak instruktur sangat
kami harapkan demi kesempurnaan modul ini. Agar nantinya dapat layak
dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah.

Penulis

Nia Rahmayani
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur adalah bagian-bagian yang membentuk bangunan


seperti pondasi, sloof, dinding, kolom, ring, kuda-kuda, dan atap. Pada
prinsipnya, elemen struktur berfungsi untuk mendukung keberadaan
elemen nonstruktur yang meliputi elemen tampak, interior, dan detail
arsitektur sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap bagian struktur
bangunan tersebut juga mempunyai fungsi dan peranannya masing-
masing.
Kegunaan lain dari struktur bangunan yaitu meneruskan beban
bangunan dari bagian bangunan atas menuju bagian bangunan bawah,
lalu menyebarkannya ke tanah. Perancangan struktur harus memastikan
bahwa bagian-bagian sistem struktur ini sanggup mengizinkan atau
menanggung gaya gravitasi dan beban bangunan, kemudian menyokong
dan menyalurkannya ke tanah dengan aman.
Elemen struktur bangunan adalah alat atau bagian dari sebuah
sistem bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya
bangunan diatas tanah.

B. Deskripsi Singkat
Modul ini akan memeberikan pengatahuan tentang :
1. Pengertian elemen struktur
2. Klasifikasi struktur
3. Macam – macam elemen struktur

C. Peta Konsep PENGERTIAN ELEMEN


STRUKTUR

MODUL

ELEMEN – ELEMEN KLASIFIKASI


STRUKTUR STRUKTUR

MACAM – MACAM ELEMEN


STRUKTUR
D. Manfaat
Modul ini diharapkan dapat memebantu peserta didik dalam
menjelaskan elemen – elemen struktur dan menjelaskan macam –
macam elemen struktur.

E. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian elemen struktur
2. Peserta didik memahami jenis – jenis elemen struktur
3. Peserta didik mampu menyajikan elemen – elemen struktur
dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama proses
pembelajaran.
BAB II
KEGIATAN BELAJAR
ELEMEN – ELEMEN STRUKTUR

A. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami elemen – elemen struktur
4.1 Menyajikan elemen – elemen struktur

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )


3.11 Menjelaskan pengertian elemen – elemen struktur
3.12 Memahami jenis – jenis elemen struktur
4.11 Menyajikan elemen – elemen struktur

C. Materi pokok
Elemen – elemen struktur

D. Uraian Materi

A. Pengertian Elemen struktur

Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan


yang bekerja untuk menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya
bangunan di atas tanah. Fungsi struktur dapat disimpulkan untuk
memberi kekuatan dan kekakuan yang diperlukan untuk mencegah
sebuah bangunan mengalami keruntuhan. Struktur merupakan bagian
bangunan yang menyalurkan beban-beban.

B. Klasifikasi Struktur
Untuk dapat memahami suatu bidang ilmu termasuk struktur
bangunan, maka pengetahuan tentang bagaimana kelompok-kelompok
dalam struktur dibedakan, diurutkan, dan dinamakan secara sistematis
sangat diperlukan. Pengetahuan tentang kriteria dan kemungkinan
hubungan dari bentuk-bentuk menjadi dasar untuk mengklasifikasikan
struktur bangunan.
1. Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya:
 Elemen garis atau elemen yang disusun dari elemen-elemen garis,
adalah klasifikasi elemen yang panjang dan langsing dengan
potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran
panjangnya.
 Elemen garis dapat dibedakan atas garis lurus dan garis lengkung.
 Elemen permukaan adalah klasifikasi elemen yang ketebalannya
lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen
permukaan,dapat berupa datar atau lengkung. Elemen permukaan
lengkung bisa berupa lengkung tunggal ataupun lengkung ganda.

2. Berdasarkan susunan elemen, dibedakan menjadi 2, yaitu:


 Sistem satu arah, dengan mekanisme transfer beban dari struktur
untuk menyalurkan ke tanah merupakan aksi satu arah saja. Sebuah
balok yang terbentang pada dua titik tumpuan adalah contoh
system satu arah.
 Sistem dua arah, dengan dua elemen bersilangan yang terletak di
atas dua titik tumpuan dan tidak terletak di atas garis yang sama.
Suatu pelat bujur sangkar datar yang kaku dan terletak di atas
tumpuan pada tepi-tepinya

3. Klasifikasi struktur berdasarkan kekakuannya


 Elemen kaku, biasanya sebagai batang yang tidak mengalami
perubahan bentuk yang cukup besar apabila mengalami gaya akibat
beban-beban.
 Elemen tidak kaku atau fleksibel, misalnya kabel yang cenderung
berubah menjadi bentuk tertentu pada suatu kondisi pembebanan.
Bentuk struktur ini dapat berubah drastis sesuai perubahan
pembebanannya. Struktur fleksibel akan mempertahankan keutuhan
fisiknya meskipun bentuknya berubah-ubah.
4. Klasifikasi struktur berdasarkan material pembentuknya
 Struktur kayu
 Struktur baja
 Struktur beton, dll
C. Macam-macam elemen utama struktur
Elemen-elemen struktur utama dikelompokan menjadi tiga kelompok
utama, yaitu:
 Elemen kaku yang umum digunakan: balok, kolom, pelengkung, pelat
datar, pelat berkelengkungan tunggal dan cangkang.
 Elemen tidak kaku atau fleksibel: kabel, membran atau bidang
berpelengkung tunggal maupun ganda.
 Elemen-elemen yang merupakan rangkaian dari elemen-elemen tunggal:
rangka, rangka batang, kubah, dan jaring.

1. STRUKTUR BALOK DAN KOLOM

Struktur bangunan terbuat dari bahan kaku yang letaknya datar


(balok), tegak (kolom), atau miring (tangga) di atas bahan yang kaku juga
(pondasi). Balok disebut juga sebagai elemen horisontal dan kolom
sebagai elemen vertikal. Balok memikul beban sepanjang batang dan
menyalurkannya ke kolom. Selanjutnya kolom akan menyalurkan beban
tersebut ke pondasi. Gaya yang bekerja pada balok secara
transversal mengakibatkan balok melentur atau melendut. Sedangkan
kolom pada umumnya menerima gaya aksial, sehingga tidak melentur.
Balok dapat berupa balok tunggal (balok sederhana) di atas satu atau
dua tumpuan, misalnya, kantilever atau jembatan bentang pendek.
Sedangkan balok menerus di atas tiga tumpuan atau lebih, misalnya
jembatan panjang yang didukung oleh banyak tumpuan atau kolom
jembatan. Balok menerus merupakan struktur konstruksi yang lebih
menguntungkan dibanding balok sederhana. Keuntungan balok menerus
ditinjau dari empat aspek, yaitu kekuatan, keaamanan, keindahan dan
ekonomis. Kerugian balok menerus adalah terhadap simpangan/penurunan
tumpuan dan deformasi termal (perubahan suhu).

Balok
Balok pada konstruksi bangunan mendapat gaya atau aksi. Gaya yang
bekerja pada balok akan menimbulkan reaksi pada simpul atau perletakan,
gaya geser, momen lentur, gaya dalam (tarikan dan tekanan), dan
lendutan pada balok. Pada Gambar 1 terlihat beban merata balok
mengakibatkan balok terlentur. Beban merata dapat berupa plat lantai
gedung bertingkat atau plat lantai jembatan. Karakteristik balok
ditentukan oleh jenis perletakan,
bentuk, panjang, dan bahannya.

(a) (b)
a = balok sederhana dengan dua beban terpusat (P)
d= balok sederhana miring dengan beban merata (q) dan

beban terpusat P Gambar 1. Pembebanan

pada blok sederhana

Gambar 2. Macam-macam sistem


struktur
Sumber :https://portalrekayasa.wordpress.com/2016/11/18/macam-macam-sistem-
struktur/

Gambar 3. Balok terlentur akibat beban merata

Walaupun secara nyata balok (balok tunggal atau balok menerus)


terlihat sederhana pada sebuah konstruksi, namun balok mempunyai
karakteristik internal yang lebih rumit dalam memikul beban
dibandingkan dengan elemen struktur lainnya, misalnya kolom dan
pondasi. Kerumitan tersebut akibat adanya aksi yang mengakibatkan
reaksi yang timbul pada balok.
Prinsip Balok
Balok umumnya terbuat dari bahan yang homogen, misalnya bahan
buatan berupa beton dan baja atau bahan alami berupa kayu. Kalaupun
menggunakan bahan campuran (komposit), maka bahan yang
dikompositkan sebaiknya memiliki kembang susut (deformasi
thermal) yang relatif sama. Misalnya balok beton bertulang, komposit
beton dan tulangan baja. Sedangkan kolom komposit merupakan
gabungan dua bahan, yaitu kolom baja yang dibungkus beton. Apapun
bahan balok yang digunakan, pertama-tama beban yang bekerja pada
balok dipikul oleh elemen permukaan diteruskan ke elemenstruktur
sekunder, dan selanjutnya diteruskan ke tumpuan. Semakin besar
beban dan panjang balok, akan memperbesar ukuran balok.
Tegangan aktual pada balok dipengaruhi oleh luas penampang,
distribusi material pada penampang, pembebanan, dan tumpuan balok
(jepit, sendi atau rol). Tumpuan balok terjepit lebih kaku dapat memikul
beban dua kali lebih besar daripada balok yang sama tidak dijepit di
kedua ujungnya. Kondisi tumpuan jepit dapat memperkecil terjadinya gaya-
gaya internal, tegangan serta deformasi. Kriteria pokok yang harus
dipenuhi pada balok, yaitu: kemampulayanan (kuat dan aman), efisiensi,
kemudahan pengerjaan.
Analisa balok antara lain meliputi tegangan lentur, tekuk lateral,
tegangan geser, tegangan tumpu, puntiran (torsi), dan defleksi.

Gambar 4. Bekisting (cetakan) pada balok


Sumber :http://4.bp.blogspot.com
Gambar 5. Posisi balok pada struktur bangunan
Sumber :http://griyadesain-alamsutera.blogspot.co.id/2011/11/struktur-bangunan.html
Gambar 6. Pembesian balok sebelum di cor
Sumber :https://www.ilmutekniksipil.com/bekisting/jenis-jenis-bekisting

Gambar 7. Rangakain kolom (tegak) dan balok (mendatar)


Sumber :http://ptcbnbatam.blogspot.co.id/p/ring-balokatau-ring-balk

Desain balok
Desain balok sederhana dipengaruhi oleh bentang, jarak antar balok,
ukuran dan bentuk penampang, dan jenis material, jenis dan besar beban.
Semakin banyak batasan desain, maka semakin mudah desain dilakukan.
Setiap desain harus memenuhi kriteria kekuatan dan kekakuan. Faktor-
faktor prinsip desain balok, yaitu kontrol kekuatan dan kekakuan, variasi
besaran material, variasi bentuk balok pada seluruh panjangnya, dan
variasi kondisi tumpuan dan kondisi batas blok. Contoh pada desain
kayu, dipengaruhi oleh sifat kayu yang mempunyai kemampuan untuk memikul
tegangan besar dalam waktu singkat.Desain balok baja umumnya didesain berdasarkan
beban kerja dan tegangan ijin dan dapat berjalan pada waktu lama. Pada balok baja,
apabila material balok mulai leleh pada saat dibebani, maka distribusi tegangan yang ada
mulai berubah, balok masih dapat menerima tambahan momen sampai semua bagian
penampang telah meleleh.
Sedangkan pada desain balok beton tidak dapat digunakan sendiri pada balok
karena sangat kecilnya kekuatan tarik, dan karena sifat getas beton. Retak beton yang
timbul dapat berakibat gagalnya struktur, dimana hal ini dapat terjadi ketika balok beton
mengalami lentur. Penambahan tulangan baja di dalam daerah tarik membentuk balok
beton bertulang dapat meningkatkan kekuatan sekaligus daktilitasnya. Elemen struktur
beton bertulang menggabungkan sifat yang dimiliki beton dan baja.
Proses desain balok menerus (balok statis tak tentu) sama dengan proses desain
balok sederhana. Faktor penentunya adalah momen dan pemakaian titik hubung balok pada
daerah dimana terjadi titik balik (Mx = 0). Dengan memanfaatkan titik balok, maka
perilaku balok menerus dapat dimodelkan sebagai strutur statis tertentu dengan tetap
mengatur bentang dan beban pada struktur.

Kolom
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan. Berdirinya suatu bangunan ditentukan oleh berdirinya kolom. Kolom
sebagai tiangnya bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom menyebabkan runtuh
total seluruh struktur. Kolom sebagi batang tegak dari rangka struktur yang memikul beban
dari balok. Rangkaian balok dan kolom disebut portal. Semua beban yang diterima balok
akan diterusakan ke kolom, sehingga fungsi kolom sebagai penerus beban seluruh
bangunan ke pondasi adalah sangat penting keberadaanya.

Gambar 10. Kolom Praktis pada bangunan sederhana


Sumber :http://tangisanpena.blogspot.co.id/2014/03/struktur-bangunan.html
Gambar 11. Kolom Struktur pada bangunan bertingkat (proses pengecoran)
Sumber :http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-fungsi

Gambar 12. Kolom beton


Sumber :https://proyeksipil.blogspot.co.id/2017/04/
Gambar 13. Kolom beton bertulang
Sumber :http://2.bp.blogspot.com

Sruktur kolom dapat dibuat dari bahan baja, beton bertulang atau kayu. Pada beton
bertulang, besi sebagai material yang menahan tarik, sedangkan beton sebagai material
yang menahan tekan dapat bekerja bersama-sama menjadikan kokoh bangunan.
Ada dua jenis kolom pada bangunan sederhana yaitu kolom utama dan kolom
praktis. Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang
berada diatasnya. Sedangkan kolom praktis sebagai pengikat dinding lurus atau belokan
agar dinding menjadi stabil. Kolom memiliki peranan sangat penting, agar bangunan tidak
mudah roboh.

2. STRUKTUR RANGKA

Rangka merupakan komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok. Kolom sebagai


unsur vertical (tegak) memiliki fungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju
tanah/pondasi. Sedangkan balok sebagai unsur horizontal (datar) berfungsi sebagai
pemegang dan media pembagian lentur. Elemen lainnya yang non struktural, misalnya
dinding, dapat diletakkan atau ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan tersebut
diatas membentuk suatu struktur bangunan.
Bahan-bahan yang dapat dipakai pada struktur rangka dapat dibuat dari material
kayu, baja, beton atau lain-lain bahan yang mampu menahan gaya tarik, tekan, lentur dan
puntir. Umumnya bahan rangka banyak mengggunakan bahan dari baja atau beton karena
mampu menahan gaya-gaya dalam skala besar. Untuk bahan pengisinya dapat dipakai
bahan yang ringan seperti batu bata, bata ringan, panel-panel kayu, kaca dan lain-lain.
Menurut Frick (1993), konstruksi batang ialah suatu konstruksi yang terdiri atas
satu atau lebih batang yang dapat menerima gaya normal, gaya lintang dan momen lentur.
Konstruksi batang pada kenyataan di lapangan dapat kita jumpai dalam bentuk fisik
balok sederhana, misalnya rusuk/gelagar jembatan, konsol/kantilever/ overstek/overhang,
balok rusuk gerber serta konstruksi portal tiga ruas/sendi dan busur tiga sendi, yang masuk
katagori statis tentu dan dapat diselesaikan dengan cara kesetimbangan (Gambar 14).

(a) (b)

(d)
(c)

(e) (f)

Gambar 14. Konstruksi batang


Keterangan :
a = balok sederhana dengan dua beban terpusat (P)
b= balok sederhana miring dengan beban merata (q) dan P
c= Gable frame
d= Pelengkung
e= portal asimetris
f = portal asimetris

Untuk sistem struktur rangka semacam ini dimungkinkan didapatnya bangunan


tinggi (tall building) dan bangunan pencakar langit (high rise building).

Gambar 15. Rangka kolom (baja, beton atau kayu)


Sumber :https://jayawan.com/struktur-bangunan-rumah-2/

Gambar 16. Frame baja profil


Sumber :http://id.eihesteelstructure.com/china/light-steel-portal-frame-structure
Gambar 17. Frame baja frofil
Sumber : http://id.steelmaterialsupply.com

3. STRUKTUR RANGKA BATANG

Rangka batang adalah struktur yang di buat dengan menyusun elemen linier
berbentuk batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola pola
segitiga.Rangka batang yang terdiri atas elemen elemen diskrit yang melendut
secarakeseluruhan apabila mengalami pembebanan seperti yang hal nya di alami balok
yang terbebani tranversal.Setiap elemen batangnya tidak melentur tetapi hanya akan
mengalami gaya tarik atau tekan saja.

Rangka batang artinya susunan batang-batang yang lurus dan


disambung-sambung pada kedua ujungnya sehingga membentuk satu kesatuan
konstruksi yang kokoh atau
stabil.
Pada tempat-tempat dimana batang disambung disebut titik simpul
(buhul). Jenis konstruksi rangka batang ada tiga macam, yaitu konstruksi rangka
batang labil, konstruksi rangka batang statis tentu, dan konstruksi rangka batang statis
tek tentu. Konstruksi rangka batang statis tentu memenuhi persamaan s = 2k – R,
dimana s adalah jumlah batang, k adalah jumlah simpul, dan R reaksi.
Di dalam analisis struktur, titik-titik simpul pada rangka batang sebagai
perletakan sendi, artinya bersifat seperti tumpuan pendel yang hanya mengalami
gaya aksial saja. Sehingga konstruksi rangka batang akan menerima gaya aksial yang
selanjutnya disebut gaya batang memiliki dua sifat gaya, yaitu gaya “tarik” dan gaya
“tekan
Gambar 21. Jembatan rangka baja Kamariang

Gambar 22. Jembatan lengkung rangka baja Sungai Gau


Sumber : http://nusantarabajaprima.com/our-portfolio/

Gambar 23. Jembatan Lengkung rangka baja Lauluhung


Sumber :http://www.ppbajatama.com/
Struktur rangka batang adalah struktur yang terdiri dari kumpulan elemen
batang yang disambung untuk membentuk suatu geometri tertentu sedemikian sehingga
apabila diberi beban pada titik buhul (titik pertemuan antar batang) maka struktur
tersebut akan menyalurkan beban ke tumpuan melalui gaya aksial (tarik atau tekan)
pada batangbatangnya. Titik buhul dimodelkan berperilaku sebagai sambungan pin
(engsel) sehingga tidak bisa menahan atau menyalurkan momen ke batang yang lain.
Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga
atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah
bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih
batangnya.Setiap elemen tersebut dianggap tergabung pada titik hubungnya dengan
sambungan sendi. Sedangkan batang-batang tersebut dihubungkan sedemikian rupa
sehingga semua beban dan reaksi hanya terjadi pada titik hubung.
Metode analisa rangka batang pada buku ini secara sederhana menggunakan
cara keseimbangan titik simpul secara grafis (metode cremona), maupun hitungan
(metode analitis), dan keseimbangan potongan (metode ritter).

4. STRUKTUR PELENGKUNG
Pelengkung adalah struktur yang di bentuk oleh elemen garis yang
melengkung dan membentang antara 2 titik.Struktur itu umumnya terdiri atas
potongan potongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat adanya
pembebanan.Bentuk lengkung dan perilaku beban merupakan hal pokok yang
mementukan apakah struktur tersebut stabil atau tidak.Kekuatan struktru tergantung
dari bahan penyusun nya serta beban yang akan bekerja padanya.contoh struktur
pelengkung adalah struktur yang berbenuk dari susunan bata. Betuk struktur
pelengkung yang banyak digunakan pada banguna modern adalah pelengkung
kaku.

Pelengkung adalah sebuah struktur yang dibentuk dari elemen garis yang
melengkung dan membentang antara dua titik, membentuk busur. Struktur ini
membentang suatu ruang sekaligus menopang beban. Struktur ini umumnya terdiri
atas potongan- potongan kecil yang mempertahankan posisinya akibat adanya
pembebanan.
Sebuah permukaan dapat didefinisikan oleh banyak kurva berbeda, oleh
karena itu beberapa lengkungan (curvature) khusus harus diidentifikasi: lengkung
utama, lengkung Gaussian, dan lengkung tengah. Lengkungan ini memberi
karakteristik permukaan sebagai sistem lengkung tunggal atau ganda, di mana
permukaan lengkung ganda secara lebih jauh dibagi menjadi permukaan sinklastik
dan antiklastik.
Pelengkung muncul pertama kali pada milenium ke-2 SM di Mesopotamia
dalam bentuk struktur bata. Penggunaan yang semakin luas dan sistematik
dimulai oleh Kekaisaran Romawi dalam seperti akuaduk, koloseum dan bangunan
lainnya.
Sebuah pelengkung memerlukan semua bagian-bagiannya agar dapat
berdiri kokoh, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimanakah cara
membangun pelengkung satu per satu menyusun dari bagian-bagiannya.
Jawabannya adalah membangun kerangka (biasanya terbuat dari kayu) yang
mengikuti bentuk luar pelengkung di bagian bawahnya. Setelah struktur batu
tersusun dan menopang bebannya sendiri, barulah kerangka kayu dilepas.

Gambar Macam-macam pelengkung

Sebagai pembangun berbakat, para teknisi Roma menggunakan struktur


lengkung secara luas, seperti yang sering ditemui dalam deret-deret bentuk
bertingkat pada stadion (coliseum), terowongan air, dan jembatan. Bentuk
lengkung dari busur memungkinkan bentang bersih yang lebih panjang dari yang
bisa diterapkan pada bangunan dengan konstruksi pasangan batu post-and-lintel.

Stabilitas bangunan lengkung mensyaratkan:

1) seluruh penampang bekerja menahan gaya tekan akibat kombinasi


beban-beban keseluruhan,
2) abutmen atau dinding akhir mempunyai kemampuan yang
cukup untuk menyerap gaya diagonal yang besar pada dasar lengkungan.
Orang-orang Roma mengembangkan metode pembentukan pelingkup ruang
interior dengan kubah batu, seperti terlihat pada Pantheon yang ada di Roma.
Gambar
Jembatan
Sumber
:http://martinsimatupang.lecture.ub.ac.id

Gambar Jembatan
Sumber
:http://martinsimatupang.lecture.ub.ac.id

5. STRUKTUR DINDING DAN PLAT


Plat datar dan dinding adalah struktur kaku pembentuk permukaan suatu
dinding pemikul beban dapat memikul beban baik beban yang bekerja dari arah
vertical maupun arah horizontal.Jika struktur dinding terbuat dari material kecil
maka kekuatan terhadap beban dalam arah tegak lurus menjadi sangat
terbatas.Struktur pelat datar digunakan secara horizontal dan memikukl beban
sebagai lentur dan meneruskanya ketumpuan.Struktur pelat dapat terbuat daribeton
bertulang ataupun baja.Pelat horizontal apat dibuat dengan pola susunan elemen
garis yang kaku dan pendek dan bentuk segitiga tiga demensi digunakan untuk
memperoleh kekakuan yang lebih baik.
6. STRUKTUR CANGKANG
Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis serta yang
mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai bentuk
sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar
terhadap satu sumbu, permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva
bidang di atas kurva bidang lainnya (misalnya, permukaan parabola eliptik dan silindris),
permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis pada dua kurva
bidang (permukaan hiperbolik paraboloid dan kinoid), dan berbagai bentuk yang merupakan
kombinasi dari yang telah disebutkan diatas.
Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis sederhana. Segala
bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu struktur. Beban-beban yang bekerja
pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik,
dan tekan pada arah dalam bidang permukaan tersebut. Struktur cangkang tipis khususnya
cocok digunakan untuk memikul beban terbagi merata pada atap gedung. Struktur ini tidak
cocok untuk memikul beban terpusat.
7. STRUKTUR KUBAH
Kubah merupakan bentuk struktur berlangkungan ganda.Bentuk kubah dapat
dipandang sebagai bentuk cengkung yang berputar.Umumnya dibentuk dari material
kaku seperti beton bertulang tetapi dapat pula dibuat dari tumpukan bata. Kubah adalah
struktur yang sangat efsien bila di gunakan pada bentang besar dengan penggunaan
material yang lebih sedikit.
8. STRUKTUR KABEL
Bentuk kabel bergantung pada beban yangbekerja padanya.Struktu kabel yang
di tarik pada kedua ujungnya berbentuk lurus saja di sebut tierod..Jika pada bentangan
kabel terdapat beban titik eksternal maka bentuk kabel akan berupa segmen segmen
garis .Jika yang di pikul adalah beban yang terbagi merata maka kabel akan berbentuk
lengkungan sedangkan berat sendri struktur kabel akan menyebabkan bentuk lengkung
yang disebut catenary-curve.
Kabel yang mengalami beban eksternal tentu akan mengalami deformasi yang
bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk
beban itu ialah bentuk funicular ( sebutan funicular berasal dari bahasa Latin yang
berarti “tali”). Hanya gaya tarik yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik
bentuk struktur yang diperoleh tadi, kita akan mendapat struktur baru yang benar-benar
analog dengan struktur kabel, hanya sekarang gaya yang dialami adalah gaya tekan.
Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan menumpuk elemen-
elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan) dan struktur yang diperoleh
akan stabil. Akan tetapi, sedikit variasi pada beban akan berarti bahwa strukturnya tidak
lagi merupakan bentuk funicular sehingga akan timbul momen lentur dan gaya geser
akibat beban yang baru ini. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan pada
struktur tersebut sebagai akibat dari hubungan antara elemen-elemen yang tidak kaku,
tidak dapat memikul momen lentur. Karena bentuk struktur tarik dan tekan yang
disebutkan di atas mempunyai hubungan dengan tali tergantung yang dibebani, maka
kedua jenis struktur disebut sebagai struktur funicular.

9. STRUKTUR MEMBRAN
Membran adalah lembaran tipis yang fleksibel.Tenda biasanya dibentuk dari
permukaan membrane.Bentuk srtuktur nya dapat berbentuk sederhana maupun
kompleks dengan menggunakan mebran-membran.Untuk permukaan dengan
lengkungan ganda permukaan actual harus tersusun dari segmen yang jauh lebih kecil
karena pada umumnya membrane dengan permukaan dengan menggantungkan pada
sisis cembung berarah kebawah itupun jika berarah keatas harus ditambahkan
mekanisme tertentu agar bentuknya tetap.
RANGKUMAN

1. Elemen struktur bangunan adalah alat atau bagian dari sebuah sistem
bangunan yang bekerja untuk menyalurkan beban oleh adanya
bangunan diatas tanah.
2. Klasifikasi struktur berdasarkan geometri atau bentuk dasarnya:
 Elemen garis atau elemen yang disusun dari elemen-elemen
garis, adalah klasifikasi elemen yang panjang dan langsing
dengan potongan melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran
panjangnya.
 Elemen garis dapat dibedakan atas garis lurus dan garis
lengkung.
 Elemen permukaan adalah klasifikasi elemen yang ketebalannya
lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen
permukaan,dapat berupa datar atau lengkung. Elemen
permukaan lengkung bisa berupa lengkung tunggal ataupun
lengkung ganda.

3. Berdasarkan susunan elemen, dibedakan menjadi 2, yaitu:


 System satu arah
 System dua arah
4. Macam-macam elemen utama struktur
 Elemn kaku
 Elemen tidak kaku
 Elemen – elemen yang merupakan rangkian dari elemen –
elemen tunggal
LATIHAN

1. Jelaskan pengertian dari elemen struktur bangunan?


2. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi struktur berdasarkan kekakuannya?
3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi struktur berdasarkan geometri?
4. Sebutkan klasifikasi struktur berdasarkan berdasarkan susunan
elemennya?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. Rangka
b. Rangka batang
DAFTAR PUSTAKA

Prijono bagus susanto.2018. Modul PPG dalam jabatan , Kementrian Riset,


Teknologi, dan pendidikan.

Marthin D.J sumajouw,2013. Elemen struktur beton. Andi Yogyakarta.


Yogyakarta.

http://ilmu-konstruksi.blogspot.com/2013/01/jenis-jenis-elemen-
struktur.html

http://rachmat-arsitektur.blogspot.com/2011/02/elemen-elemen-sistem-
struktur-bangunan.html

https://www.google.com/search?q=elemen+struktur+cangkang&safe=strict&
source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjiyfOnjJPjAhVXiHAKHQsOAVgQ_
AUIECgB&biw=1366&bih=609#imgrc=bvjs8kHUb8KtHM:
JAWABAN

No. Kunci Jawaban


Soal
1 Struktur bangunan adalah bagian dari sebuah sistem bangunan yang bekerja untuk
menyalurkan beban yang diakibatkan oleh adanya bangunan di atas tanah

2 a. Elemen kaku, biasanya sebagai batang yang tidak mengalami perubahan bentuk
yang cukup besar apabila mengalami gaya akibat beban-beban
b. Elemen tidak kaku atau fleksibel biasanya cenderung berubah menjadi bentuk
tertentu pada suatu kondisi pembebanan

3 a. Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan
melintangnya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya
b. Elemen permukaan adalah klasifikasi elemen yang ketebalannya lebih kecil
dibandingkan ukuran panjangnya

4 a. Balok dan Kolom b. Rangka


c. Rangka Batang d. Pelengkung
e. Dinding dan Plat
f. Cankang silindrikal dan terowongan
g. Kubah dan Cangkang Bola
h. Kabel
i. Membrane, tenda dan jarring

5 a. Rangka adalah struktur sederhana dimana pada sistem rangka, balok maupun kolom
akan melentur sebagai akibat adanya aksi beban pada struktur
b. Rangka batang adalah struktur yang dibuat dengan menyusun linier berbentuk
batang-batang yang relative pendek dan lurus menjadi pola-pola segitiga

Anda mungkin juga menyukai