Anda di halaman 1dari 2

LOGO RS PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Anestesi regional dengan Sub Arachnoid Block


Kode ICD X :
1. Pengertian (Definisi) Tindakan anestesi dengan menggunakan obat anestesi lokal yang
disuntikan ke ruang sub arachnoid
2. Indikasi a. Prosedur pembedahan daerah abdomen bagian bawah
b. Prosedur pembedahan daerah ekstremitas bawah
c. Pembedahan daerah urogenital
3. Kontraindikasi a. Pasien menolak dilakukan spinal anestesia/ sub arachnoid block
b. Gangguan fungsi koagulasi
c. Kelainan tulang belakang
d. Infeksi/ luka terbuka di area puncture jarum spinal
4. Persiapan a. Pasien :
1.
Penjelasan mengenai rencana tindakan anestesi regional dengan
spinal anestesia (termasuk penjelasan risiko dan komplikasi)
2. Ijin persetujuan tindakan anestesi regional
3. Puasa
4. Premedikasi sesuai instruksi pra anestesi
5. Kelengkapan pemeriksaan penunjang

b. Alat :
1.
Obat emergensi : sulfas atropin 0,25 mg/ml (2 ampul), ephinefrine 1
mg/ml (2 ampul)
2. Efedrin 50 mg/ml (1 ampul)
3. Bupivacain heavy 0,5% (1 ampul)
4. Fentanyl 50 mcg/ml (1 ampul)
5. Midazolam 1 mg/ml (1 ampul)
6.
Oksitosin 10 iu/ ml (2 ampul) dan methergin 0,2 mg/ml (2 ampul)
untuk pasien obstetrik yang menjalani sectio caesaria
7.
Analgetik : ketorolak 30 mg/ml (1 ampul) atau tramadol 50 mg/ml (1
ampul)
8. Antiemetik : ondansetron 4 mg/ml (1 ampul)
9. Nasal kanul (1 buah)
10.
Set intubasi : stetoskop, laringoskop, ETT (ukuran sesuai kebutuhan
pasien), guedel, spuit cuff, tape, introducer, magil, set suction
11. Sumber oksigen
12. Mesin Anestesi
13. Monitor Hemodinamik
14. Jarum spinal no 26G/ 25G
15.
BHP: vasofix no 18G/ 20G (1 buah), infus set (1 buah), RL 500 ml (1
buah), spuit 3cc (2 buah), spuit 5 cc (1 buah)

c. Dokter :
1. Visit perioperatif
2. Penentuan klasifikasi ASA
3. Ceklist kesiapan anestesi
5. Prosedur Tindakan a. Pasien masuk kamar operasi, dipasang monitor tanda vital dan
oksigenasi dengan nasal kanul 2-3 lpm
b. Premedikasi ondansetron 4 mg
c. Regonal anestesia di L3-4 atau L2-3 dengan regimen bupivacin heavy
0.5% (dosis sesuai target blok dermatom yang ditentukan oleh dokter
anestesi) dapat dikombinasi dengan adjuvant fentanyl 25 mcg dan
atau catapres 45 mcg dan atau morfin 0,1 mg

d. Analgetik post operatif ketorolak 30 mg atau tramadol 50 mg iv


e. Bila diperlukan dapat diberikan efedrin 5 mg iv titrasi up
6. Pasca prosedur Tindakan a. Observasi tanda vital di ruang pemulihan
b. Oksigenasi dengan nasal kanul 2 lpm
c. Atasi komplikasi yang terjadi
7. Indikator
8. Kepustakaan a. Stoelting RK, Hilier SC. Hormones as drugs. In: Pharmacology and
physiology in anesthesic practice. 4th Edition. Philadelphia: Lippincott
Wiliam and Wilkins; 2006. p.461-69

b. Mairway Management. In: Clinical anesthesiology. 4th Edition. New


York: Lange Medical Books; 2006. p.412-49

Anda mungkin juga menyukai