Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATALAKSANA KASUS
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
(PERKI)
2015

ASIMPTOMATIK RISIKO TINGGI PENYAKIT JANTUNG


KORONER

1. Pengertian Pasien dengan resiko tinggi penyakit jantung koroner


(Definisi) (PJK) menurut skor risiko Framingham atau terdapat
salah satu faktor resiko mayor PJK antara lain:
diabetes, hipertensi, dislipidemia, menopause,
perokok, pria usia >40 tahun, dan factor keturunan
PJK.
2. Anamnesis Terdapat salah satu risiko mayor.
3. Pemeriksaan Fisik Dalam batas normal kecuali disertai komplikasi dan
atau komorbid.
4. Kriteria Diagnosis Memenuhi kriteria anamnesis
Resiko tinggi lebih dari 10% mortalitas dalam 10
tahun menurut skor risiko Framingham
5. Diagnosis Kerja Equivalent CAD atau Penyakit Jantung Koroner
Asimptomatik
6. Diagnosis Banding -
7. Pemeriksaan Exercise stress test (jika memungkinkan dan EKG
Penunjang dapat di interpretasi).
Pemeriksaan imaging (jika exercise test tidak
memungkinan)
Echocardiography stress test
Stress test perfusion scanning
MSCT (Multislice CT scan)
8. Terapi Medikamentosa, prevensi primer
Aspilet 1 x 80
Simvastatin 1x20 mg/Atorvastatin 1x20mg /
Rosuvastatin1x10 mg
Terapi sesuai dengan faktor risiko yang
didapatkan.
Non Medikamentosa
Diet sehat jantung
Olah raga
Berhenti merokok

9. Edukasi Edukasi gizi dan pola makan


Edukasi faktor risiko
Edukasi gaya hidup sehat
Edukasi obat-obatan
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam :
dubia ad bonam Ad fungsionam : dubia ad
bonam

11. Indikator Medis 80% pasien asimptomatik risiko tinggi PJK dilakukan
ischemic stress test

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)


TATALAKSANA KASUS
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
(PERKI)
2015

ANGINA PEKTORIS (I 20.8)

1. Pengertian Adalah sindroma klinik yang disebabkan oleh


(Definisi) ketidak-seimbangan antara kebutuhan (demand) dan
suplai aliran arteri koroner.
Klasifikasi derajat angina sesuai Canadian
Cardiovascular Society (CCS)
CCS Kelas 1: Keluhan angina terjadi saat aktifitas
berat yang lama
CCS Kelas 2: Keluhan angina terjadi saat aktifitas
yang lebih berat dari aktifitas sehari-hari
CCS Kelas 3: Keluhan angina terjadi saat aktifitas
sehari-hari
CCS Kelas 4: Keluhan angina terjadi saat istirahat
2. Anamnesis Nyeri dada
Substernal saat aktifitas
Dapat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahang,
dan ulu hati
Terdapat salah satu atau lebih faktor risiko:
kencing manis, kolesterol, darah tinggi, dan
keturunan.
3. Pemeriksaan Fisik Umumnya dalam batas normal, kecuali ada
komplikasi dan atau komorbiditi.
4. Kriteria Diagnosis Memenuhi kriteria anamnesis.
5. Diagnosis Kerja Angina Pektoris Stabil (APS), angina prinzmetal.
6. Diagnosis Banding GERD, pleuritic pain, nyeri tulang, nyeri otot.
7. Pemeriksaan 1. Angina Pectoris CCS1-2:
Penunjang Dilakukan pemeriksaan ischemic stress test
meliputi Treadmill test, atau Echocardiografi
Stress test, atau Stress test perfusion scanning
atau MRI. MSCT dilakukan sebagai alternatif
pemeriksaan penunjang lain.
2. Angina Pectoris CCS3-4 (simptomatik) atau
riwayat infark miokard lama :
Memerlukan pemeriksaan angiografi koroner
perkutan. Pemeriksaan Angiografi koroner dapat
dikerjakan pada pasien usia >40 tahun yang akan
menjalani prosedur bedah jantung

8. Terapi Medikamentosa
Aspilet1x80-160mg
Simvastatin1x20-40 mg atau Atorvastatin 1x 20-40
mg atau Rosuvastatin1x10-20mg
Betabloker: Bisoprolol 1x5-10 mg/ Carvedilol 2x25
mg/
Atau Metoprolol 2x50mg, Ivabradine 2x5mg jika
pasien intoleran dengan beta bloker
Isosorbid dinitrat 3x 5-20mg atau Isosorbid
mononitrat 2x 20mg
PCI atau CABG
Intervensi koroner perkutan (PCI) atau CABG
elektif dilakukan jika ditemukan bukti iskemik dari
pemeriksaan penunjang di atas disertai lesi signifikan
berdasarkan pemeriksaan angiografi koroner.
Kriteria lesi signifikan : LM stenosis 50%, LAD
stenosis di osteal/proksimal >50%, LAD stenosis di
mid-distal > 70%, LCx stenosis > 70%, dan RCA
stenosis >70%.
Pada lesi-lesi non signifikan yang dijumpai bukti
adanya iskemia yang luas memerlukan pemeriksaan
menggunakan FFR (flow fraction ration). Nilai FFR <
0,8 menunjukkan lesi signifikan. Pada tempat yang
tidak memiliki fasilitas FFR maka pemeriksaan
iskemik stress test dapat membantu apakah lesi
sebagai penyebab iskemik.
Indikasi CABG : Lesi multiple stenosis (> 2
pembuluh koroner) dengan atau tanpa diabetes
mellitus.
Pada kasus-kasus multivessel disease
dimana CABG mempunyai risiko tinggi (Fraksi
ejeksi rendah, usia >75 tahun atau pembuluh distal
kurang baik untuk grafting) maka dapat dilakukan
PCI selektif dan bertahap (selective and Stagging
PCI) dengan mempertimbang- kan kondisi klinis
pasien, lama radiasi, jumlah zat kontras dan lama
tindakan.
PCI lanjutan dapat dikerjakan dalam kurun waktu 1-3
bulan kemudian jika kondisi klinis stabil.
PCI lanjutan harus dipercepat jika terdapat keluhan
bermakna (simptomatik).
9. Edukasi Edukasi gizi dan pola makan
Edukasi faktor risiko
Edukasi gaya hidup sehat
Edukasi obat-obatan
10. Prognosis Ad vitam : dubia adbonam Adsanationam :
dubia adbonam
Adfungsionam : dubia adbonam
11. Indikator Medis 80% pasien dengan angina pectoris stabil dilakukan
pemeriksaan Stress Test atau angiografi koroner
CLINICAL PATHWAYS
PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KARDIOVASKULAR INDONESIA
Infark Miokard Akut tanpa ST elevasi/NSTEMI akut (Kode ICD 10: I21.4)

Nama Pasien: Umur: Berat Badan: Tinggi Badan: No. Rekam Medis:

kg cm
Diagnosis Awal:NSTEMI Akut Kode ICD 10 : I.21.4 Rencana rawat tanpa komplikasi maksimal: 5 hari
R. Rawat Tgl/Jam masuk Tgl/Jam Lama Rawat Kelas Tarif/hr: Biaya
Aktivitas Pelayanan keluar

Admisi Rawat Inap


Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat Hari Rawat
IGD IRJ
1 2 3 4 5
Diagnosis:
Diagnosis Utama NSTEMI Akut
Varian :
....................... Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
....................... Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
....................... Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak

Penilaiaan Klinis:
Tanda vital Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
Pemeriksaan fisik Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
Konsultasi
Bedah Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
Lainnya: Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
...... Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
....... Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak

Pemeriksaan Penunjang:
EKG Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
Lab Darah
Hb,Ht, L, Tr Iya ☐Tidak
CKMB Iya ☐Tidak
Troponin Iya ☐Tidak
SGOT/PT Iya ☐Tidak
Ureum / Creatinin
Iya ☐Tidak
GDS
Iya ☐Tidak
Elektrolit
Profile Lipid Iya ☐Tidak
Asam Urat
HbA1C
Iya ☐Tidak
Iya ☐Tidak
Iya ☐Tidak
Ro Thorax Iya ☐Tidak
Ekokardiogram Iya ☐Tidak
Tindakan:
Akses Vena Perifer Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak
IVFD RL 1 kolf/24jam
Early/ Urgent PCI Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak

Obat Obatan:
Aspilet Loading 160mg Iya ☐Tidak
Aspilet 1 x 80 mg Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak Iya ☐Tidak

Anda mungkin juga menyukai