Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Abstrak
Kehamilan merupakan waktu yang vital untuk pertumbuhan dan
perkembangan dimana nutrisi sang ibu secara signifikan menginfluensi
kesehatan kedua ibu dan janin. Pada saat kehamilan, sang fetus mengalami
periode kritis yaitu plastisitas. Epigenetika, terutama metilasi DNA,
memegang peran yang penting disini.Karena nutrisi merupakan influensi
bagi metilasi DNA, review ini bertujuan untuk menentukan apabila nutrisi
ibu pada saat mengandung dapat memodifikasi epigenom janin pada saat
kelahiran. Penelitian memfokuskan pada mikronutrisi dan pendonor methyl
seperti folate dan vitamin B. Bukti menunjukan bahwa nutrisi pada ibu tidak
terlalu banyak menginfluensi pola metilasi secara global, khususnya pada
bagian yang penuh nutrisi; namun, akibat yang penting pada metilasi gen-
spesifik yang diobservasi. Sayangnya adanya kekurangan data pada
penelitian mengenai hubungan yang ditunjukan antara nutrisi ibu dengan
methylome sang janin. Dengan potensi penggunaan metilasi DNA pada
masa kehamilan untuk memprediksi kesehatan anak di masa mendatang,
sangatlah penting untukmelakukan penelitian lebih lanjut.

1
1.2 Pengantar
Kehamilan merupakan suatu periode kritis plastisitas di mana
perkembangan janin dapat secara signifikan dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan, seperti nutrisi dan hormon ibu,1-4serta profil genetik yang
diwariskan.5.6 Adanya suatu potensi yang kuat untuk faktor-faktor ini untuk
mengerahkan dampak jangka panjang pada pertumbuhan dan kesehatan
keturunan sampai dewasa.Konsep pemograman janin ini sudah dijelaskan
dengan mapan dalam literature.6,7Dalam literature tersebut, dijelaskan
bahwa anak-anak dari ibu yang terkena kelaparan selama Musim Dingin
Belanda, menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki bobot lahir lebih
rendah dan kemudian meningkat risiko penyakit kardiovaskular dan hasil
kesehatan lainnya yang merugikan di masa dewasa. 8 – 10
Epigenetika memainkan suatu peran dalam proses pemrograman janin.
6,11
Istilah “epigenetika” pertama kali diciptakan oleh Waddington pada
tahun 1940.12 Ini merujuk pada perubahan kode genetik individu yang dapat
mengubah ekspresi gen tanpa mengubah urutan DNA, dan diteruskan dari
13
satu generasi sel ke yang berikutnya dan secara efektif mengendalikan
gen mana yang diekspresikan sehingga dapat memungkinkan janin yang
berkembang untuk beradaptasi dengan lingkungannya saat lahir. Salah satu
mekanisme kunci dalam modifikasi epigenetik adalah metilasi DNA.14
Singkatnya, proses ini melibatkan penambahan kelompok metil di sepanjang
untai DNA di mana basis sitosin terletak di samping basis guanin (situs
CpG). Penambahan ini mempengaruhi ekspresi gen 15 dan telah menunjukan
pencegahan pengkodean protein dan menurunkan tingkat ekspresi gen.14,16
Untuk tinjauan mendalam tentang metilasi DNA, lihat artikel oleh Nakao
dan Bird.17,18 Adanya suatu perhatian mendalam terhadap dampak yang
mungkin dimiliki mekanisme epigenetik dalam uterus pada pemrograman
janin.Telah ditunjukkan bahwa selama perkembangan awal, epigenom janin
jauh lebih rentan terhadap rangsangan lingkungan.11, 19-22

2
Banyak faktor selama kehamilan dapat memengaruhi status epigenetik
anak, termasuk kesehatan ibu.23-25 Sebuah penelitian yang dilakukan di
Inggris mengidentifikasi lokasi tertentu dan situs CpG dalam genom, di
mana pola metilasi keturunan diubah oleh status diabetes kehamilan
ibu.23Berat badan ibu selama kehamilan juga dikaitkan dengan perubahan
pola metilasi dalam DNA anak dan adipositas bayi.24Keturunan pada ibu
dengan berat badan kurang dan kelebihan berat badan juga dilaporkan telah
mengubah pola metilasi DNA.Ini kemudian mempengaruhi tingkat
adipositas keturunannya.24Sebuah studi lebih lanjut melaporkan bahwa
kenaikan berat badan kehamilan yang berlebihan dikaitkan dengan
peningkatan tingkat metilasi DNA yang mempengaruhi jalur yang relevan
yang terlibat dalam pemrograman perkembangan keturunan.25Selain itu,
telah ditunjukkan bahwa efek rangsangan epigenetik tertentu terjadi secara
individual pada setiap kehamilan.22,26 Sebuah studi yang dilakukan di antara
para ibu, yang menjalani operasi bypass gastrointestinal bariatric dan
kemudian meningkatkan berat badan dan profil kardiovaskular mereka,
menunjukkan perubahan dalam status metilasi lebih dari 5.500 gen,
terutama yang berkaitan dengan jalur kardiometabolik, pada bayi yang lahir
setelah operasi dibandingkan untuk mereka yang lahir sebelum operasi.26
Beberapa nutrisi diketahui untuk mempengaruhi metilasi DNA karena
interaksinya dengan siklus metabolisme yang memiliki satu karbon.16Siklus
ini menghasilkan pembentukan gugus metil yang diperlukan untuk metilasi
DNA. Folat yang masuk ke dalam siklus telah terbukti mengubah tingkat
metilasi DNA pada wanita usia subur.27Penurunan tingkat folat pada
makanan menurunkan tingkat metilasi DNA genomic.28Nutrisi lain,
termasuk vitamin B12, B6 , dan B2, choline, dan betaine, diperlukan untuk
menyediakan kofaktor yang digunakan untuk membuat gugus metil.29

3
Ulasan ini bertujuan untuk menentukan apakah kadar asupan nutrisi ibu
memodifikasi epigenom anak saat lahir dalam studi manusia dan hewan.
Mempelajari titik waktu ini juga mempelajari pengaruh faktor-faktor lain,
seperti lingkungan dan diet, setelah anak lahir. Pola metilasi diketahui
spesifik dengan jaringan tertentu, dan karena jaringan tali pusat
mengandung sel-sel mesenkim dan jaringan pembuluh darah, ini dianggap
berguna untuk mencari hubungan dengan antropometri di kemudian
hari.30Untuk alasan ini, studi pada manusia yang termasuk dalam ulasan ini
akan lebih fokus pada pola metilasi DNA yang diukur dalam darah tali
pusat, jika memungkinkan. Karena terbatasnya jumlah studi manusia yang
dipublikasikan,studi hewan juga dimasukkan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Metode Penelitian


2.1.1 Penelitian pada Hewan
Penelitian pada hewan yang meneliti dampak nutrisi ibu pada pola
metilasi DNA difokuskan terutama pada kombinasi nutrisi donor
metil, seperti folat, vitamin B, kolin, dan betaine31-34 (lihat Tabel
1).Beberapa penelitian meneliti dampak nutrisi ini pada metilasi
global,dan hasil bukti keseluruhan menunjukkan hubungan antara
keduanya. Berkurangnya tingkat donor metil menyebabkan
hipometilasi global, seperti yang ditunjukkan dalam sebuah
penelitian sapi pada tahun 2007, di mana 88% dari situs CpG yang
diubah telah menurunkan tingkat metilasi DNA karena kekurangan
donor metil eksperimental.31Demikian pula pada tikus
agouti,ditunjukkan bahwa diet tinggi donor metil menghasilkan
kadar metilasi DNA yang lebih tinggi dari gen agouti
keturunannya, yang mengubah fenotipnya.33,34Dalam penelitian
tikus lain, yang meneliti penyakit alergi pada pernafasan,ditemukan
pula bahwa tingginya tingkat donor metil ini nutrisi meningkatkan
kadar metilasi DNA pada keturunannya, yang berdampak pada
tingkat keparahan penyakit.32
Ada beberapa penelitian yang meneliti dampak individu nutrisi
donor metil.Salah satu penelitian tersebut pada tikus melihat efek
dari suplemen dan defisiensi kolin dalam kaitannya dengan control
metilasi DNA.Anehnya, ditemukan bahwa kekurangan kolin
menghasilkan peningkatan tingkat metilasi global pada keturunan
bila dibandingkan dengan kontrol. Namun, ini adalah hasil dari
hypomethylation situs pengaturan CpG pada gen DNMT1 (yang
mengkode enzim DNA methyltransferase), yang diperkirakan
menyebabkan overekspresi selanjutnya dari gen ini dan

5
peningkatan tingkat metilasi DNA global.36Hal ini menyarankan
suatu mekanisme di mana makanan ibu dapat memberikan umpan
balik penting bagi anak, memungkinkan mereka untuk
mengkompensasi kekurangan makanan ibu. Program ini dapat
terjadi bahkan pada tahap awal kehamilan; sebuah studi pada tikus
oleh Maloney et al menunjukkan bagaimana kadar nutrisi donor
metil dalam makanan ibu dalam lima hari pertama kehamilan saja
mengubah bagaimana keturunannya memetabolisme glukosa (37)
Efek dari diet kekurangan metil
Tabel 1
NUTRIENT MODEL ALTERATION GENE/CpG INFLUENCED EFFECT ON OFFSPRING STUDY REFERENCE
SIZE (n)
1. Folic acid, Vitamin b12, sheep: liver reduced levels of b12, folic 57 cpg loci 4% of the 1,400 cpg islands examined had 37 31
Methionine acid, methionine compared to altered methylation status. 88% of altered cpg
control sites were hypomethylated relative to controls.
2. Folic acid, Vitamin b12, Mouse: lung high-methyl diet compared to 82 cpg loci on Zdhhc5, Vldlr, No alteration in global methylation between 105 32
choline, l-methionine, a low-methyl diet Spock2, Cited4, Cnnm1, Mpp5, diets; however, 82 cpg loci were differentially
Zinc, and betaine Dguok, A3galt2, Zfp503, Rcor3, methylated. The high-methyl diet significantly
Rnd3, Cdc42ep1, Runx3, increased severity of allergic air disease in the
Nfatc1, Jak2 genes mice.
3. Folic acid, Vitamin b12, Mouse: liver/ Medium and high levels of long terminal repeat of agouti Significant increase in DNA methylation of LTR 759 33, 34
l-Methionine, choline, kidney methyl donor supplementation gene and expression of agouti gene with high-methyl
betaine, Zinc diet. subsequent alteration in offspring to a
healthier phenotype.
4. choline rat: liver choline supplemented, control global Methylation, IGF2 gene Choline deficiency resulted in significant global 35
and deficient diets and IGF2 hypermethylation in liver samples
when compared to controls.
5. Protein, Folic acid rat: liver low protein intake (9% of diet) GR, PPAR genes gr and PPar cpg methylation was lower 30 38
and Folic acid supplements with protein restricted diet alone. Folic acid
supplements prevented this decrease.
6. Protein, Folic acid rat: liver low protein intake (9% of diet) IGF2, H19 genes Significant increase in DNA methylation in 9 39
and Folic acid supplements imprinting control region of IGF2 and H19 with
low-protein diet only. supplementation with folic
acid prevented this hypermethylation.
7. Fat Mouse: adipose high-fat diet (62% fat, 20% histones h3K9 (adiponectin), the high-fat diet increased methylation of 48 40
tissue carbohydrate, 18% protein) h4K20 (leptin) h4K20 in the promoter region of the leptin gene.
the control mice had lower h3K9 methylation at
2, 12, and 24 weeks of age.
8. Fat Mouse: brain high-fat diet (45% fat) during GHSR gene Significantly decreased methylation status at 6 41
tissue pregnancy of grandmother GHSR promoter of second generation offspring.

Abbreviations:CpG,sitewhereacytosinenucleotideoccursnexttoaguaninenucleotidecommonareaforDNAmethylation;
Zdhhc5,zincfingerDHHCdomaincontaining5;Vldlr,verylow-densitylipoproteinreceptor; spock2, sparc/osteonectin;
cited 4, cbp/p300 interacting transactivator; cnnm1, cyclin M1; Mpp5, palmitoylated 5; dguok, deoxyguanosine
kinase; a3galt2, -1,3-galactosyltransferase 2; Zfp503, zinc finger protein NolZ1; rcor3, restcorepressor 3; rnd3,
rhogtPase; cdc42ep1, cdc42effector protein; runx3, runt-relatedtranscriptionfactor 3; Nfact1, nuclear factor of
activatedtcells; Jak2, Janus kinase2; gr, glucocorticoid receptor; PPar, peroxisomal proliferator-activated receptor;
IGF2, insulin-likegrowthfactor ii; H19, imprintedmaternally expressednoncodingtranscript; h3K9, histoneh3lysine9;
h4K20, histoneh4lysine20;GHSR, growth hormone secretagogue receptor

6
Tabel 2
NUTRIENT ALTERATION GENE/CpG EFFECT ON OFFSPRING STUDY REFERENCE
INFLUENCED SIZE (n)

1. Folic acid Folic acid genome-wide Folic acid supplements during pregnancy had no significant 24 43
supplementation methylation/ associations with mean liNe-1 methylation. Plasma homocys- teine
liNe-1 levels had an inverse correlation with liNe-1 methylation.

2. Folic acid Folic acid IGF2 Folic acid supplements, taken during pregnancy, were associated with 438 49
supplementation significantly lower methylation levels at DNA sequences that are
(doses .400 g/day) associated with deregulation of IGF2 expression (particularly in males).

3. Folic acid Folic acid IGF2 children of mothers who took folic acid supplements had a 4.5% 120 50
supplementation (400 higher methylation level of igF2 dMr at 17 months of age.
ug)

Abbreviations: cpg, site where a cytosine nucleotide occurs next to a guanine nucleotide common area for dNa methylation; IGF2, insulin-like growth factor ii; liNe-1, long
interspersed element-1; rXra, retinoid X receptor alpha.

ditemukan tergantung pada jenis kelamin, karena perubahan ini


hanya diamati pada anak laki-laki dan bukan anak perempuan.
Studi yang menghubungkan pola metilasi global dengan nutrisi ini
berfokus pada mikronutrien.Studi terbatas dilakukan pada
makronutrien, seperti protein dan lemak, dan mereka cenderung
fokus pada gen atau situs tertentu.Menariknya, dua tikus penelitian
mengalami efek dari pembatasan protein pada gen yang berkaitan
dengan diferensiasi dan pertumbuhan sel.38,39Dalam kedua studi
tersebut, ditemukan bahwa asupan protein yang rendah mengubah
status metilasi DNA gen-gen ini secara negatif. Namun,ketika
dietnya ditambah dengan asam folat, tidak ada perubahan yang
diamati.Hasil ini menyoroti pentingnya asam folat pada status
metilasi di atas komponen makanan lainnya.Pada tikus, lemak pada
makanan induk memiliki dampak negatif dari asupan tinggi
meningkatkan status metilasi DNA dari gen leptin secara
signifikan, yang terkait dengan kontrol keseimbangan energi dan
rasa kenyang.40Pada model hewan, asupan lemak induk telah
menunjukkan hasil dan pengaruhnya untuk generasi keturunan
selanjutnya melalui mekanisme epigenetik. Sebagai contoh, pada
model tikus, Dunn dan Bale menemukan bahwa diet tinggi lemak

7
mengakibatkan berkurangnya metilasi DNA pada promotor hormon
secretagogue reseptor (GHSR) promotor pada keturunan generasi
kedua.41Ini menghasilkan peningkatan ekspresi GHSR yang
dihipotesiskan untuk mempengaruhi panjang tubuh dan adipositas.
Melalui mekanisme yang sama,studi lanjutan dari karya Lillycrop
et al mengenai restriksi protein dengan tikus menunjukkan
bagaimana penurunan status metilasi DNA yang menghasilkan
peningkatan proliferasi peroksisomal-aktif receptor alpha (PPAR),
yang bermanfaat untuk sensitivitas insulin, dipertahankan pada
generasi berikutnya.42

2.1.2 Penelitian Pada Manusia


Lihat ringkasan makalah dalam Tabel 2 dan 3.Dalam penelitian
pada manusia, penelitian sampai saat ini tidak menemukan
hubungan antara asupan asam folat selama kehamilan dan metilasi
global atau status metilasi nukleotida elemen-1 (LINE-1) berselang
panjang pada keturunannya.43-45Urutan LINE-1 sering digunakan
sebagai pengganti untuk metilasi global. Fryer et al menemukan
bahwa baik asupan asam folat maupun kadar folat serum pada ibu
tidak memiliki kaitan dengan metilasi LINE-1 bayi saat lahir.Studi
lain juga menemukan bahwa asupan folat makanan bersama dengan
donor metil lainnya tidak berdampak pada status metilasi LINE-1
keturunannya.45Namun, Fryer et al melaporkan bahwa kadar
homocysteine dalam plasma tali pusat berkorelasi terbalik dengan
metilasi LINE-1,43mengindikasikan bahwa status metilasi
keturunannya rentan terhadap modulasi melalui zat perantara yang
berkaitan dengan folat. Studi lain oleh kelompok penelitian yang
sama menunjukkan bahwa plasma homocysteine, metilasi LINE-1,
dan berat lahir dikaitkan dengan pola metilasi CpG dalam darah tali
pusat, memberikan bukti lebih lanjut bahwa zat perantara yang
berkaitan dengan folat dalam makanan ibu dapat mempengaruhi

8
tidak hanya hasil kehamilan,tetapi juga status metilasi global
keturunannya.46
Nutrisi penting lainnya yang terlibat dalam siklus metabolisme satu
karbon adalah vitamin B12, B2, B6, kolin, dan betain.Vitamin B12
serum maternal terbukti berkorelasi terbalik dengan status metilasi
global keturunan saat lahir.47Studi lain menemukan bahwa asupan
awal kehamilan pendonor metil, termasuk vitamin B12, B2, dan
B6, tidak memengaruhi status metilasi global bayi.Namun, mereka
menemukan bahwa asupan kolin dan betaine pada awal kehamilan
berbanding terbalik dengan metilasi darah tali pusat hanya pada
bayi laki-laki.45Azzi et al mencatat bahwa suplementasi asam folat
dan kombinasi penggunaan mikronutrien sebelum atau selama
kehamilan tidak berdampak pada status metilasi gen
ZAC1.Namun,asupan B2 ibu hamil berkorelasi positif dengan
status metilasi ZAC1.Hilangnya metilasi pada daerah yang
dimetilasi dengan ZAC1 dikaitkan dengan keterbelakangan
pertumbuhan bayi dan perkembangan diabetes pada minggu-
minggu pertama kehidupan, sehingga asupan vitamin B2 dapat
memainkan peran pencegahan yang vital.48Sebuah poin penting
yang dibuat oleh Crider et al mengenai folat, asupan donor metil,
dan kadar metilasi DNA adalah kebutuhan untuk pertimbangan
pada karakteristik populasi penelitian tertentu, karena kadar folat
awal mungkin merupakan faktor penting.27Sebuah penelitian di AS
yang mengamati populasi dengan asupan folat yang cukup tidak
menemukan hubungan antara asupan nutrisi donor metil selama
kehamilan dan tingkat metilasi DNA.45Temuan mereka
menunjukkan bahwa pada populasi yang dipenuhi folat, asupan
makanan yang mengandung folat berlebih atau nutrisi lain memiliki
sedikit dampak pada status metilasi global bayi.
Berhubungan dengan gen tertentu, asupan folat selama kehamilan
telah terbukti berdampak pada bayi (lihat Tabel 2). Satu studi yang

9
dilakukan di AS melaporkan bahwa wanita yang mengonsumsi
suplemen asam folat selama kehamilan melahirkan bayi dengan
tingkat metilasi yang lebih rendah pada urutan DNA yang
mengatur insulin-like growth factorII (IGF2), sebuah gen tercetak
yang terkait dengan pertumbuhan janin.49Mereka menemukan
bahwa asam folat berdampak pada regulasi ekspresi IGF2 dengan
cara ini. Demikian pula penelitian lain di Belanda, ditemukan
bahwa suplementasi asam folat secara langsung berdampak pada
status metilasi gen IGF2 pada bayi hingga usia 17
bulan.50Kelompok ini juga menemukan hubungan metilasi IGF2
yang lebih tinggi dengan berat bayi yang lahir rendah, yang
menyoroti pentingnya perubahan ini.Kurangnya penelitian yang
berkaitan dengan makronutrien selama kehamilan dan dampaknya
pada pola metilasi DNA keturunan.Godfrey et al menemukan
bahwa asupan karbohidrat rendah pada awal kehamilan dikaitkan
dengan metilasi yang lebih tinggi dari gen retinoid alfa reseptor X
(RXRA).30Peningkatan metilasi ini dikaitkan dengan peningkatan
indeks massa tubuh anak dan massa lemak anak.Mekanisme
potensial untuk ini mungkin melalui gen RXRA yang telah terbukti
berinteraksi dengan adipogenesis, sensitivitas insulin, dan
metabolisme lemak.30,51Namun, asupan protein atau lemak awal
tidak memiliki hubungan dengan status metilasi dari gen ini.
Poin penting lain yang perlu diperhatikan dalam bidang penelitian
ini adalah jenis kelamin keturunannya. Banyak penelitian telah
melaporkan perbedaan gender dalam kaitannya dengan pola
45,49,52,53
metilasi DNA. Boeke et al menemukan bahwa tingkat
metilasi darah tali pusat biasanya lebih tinggi untuk pria daripada
wanita.45Untuk penelitian selanjutnya, disarankan bahwa analisa
yang gender-specific dilakukan dan dipertimbangkan ketika
menginterpretasikan hasil. Memahami peran gender dan bagaimana
gender laki-laki versus perempuan menanggapi gangguan

10
lingkungan khususnya pada tingkat epigenetik dasar ini dapat
membantu dokter dan pasien untuk mengantisipasi kerentanan
penyakit. Ada bukti yang muncul bahwa pola-pola tertentu dari
metilasi DNA dalam darah tali pusat dikaitkan dengan ukuran dan
komposisi tubuh anak-anak di tahun-tahun kemudian.54Selain itu,
pola metilasi DNA saat lahir dapat memprediksi risiko
pengembangan penyakit tertentu di kemudian hari, seperti sebagai
gangguan metabolisme. Mengingat epidemi obesitas yang
berkembang dan penyakit metabolik terkait, memajukan
pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi metilasi
DNA selama kehamilan dan kehidupan dini, dan bagaimana
menafsirkan pola-pola ini dengan benar, dapat menawarkan
wawasan penting ke dalam langkah-langkah efektif untuk
pencegahan obesitas di masa depan.

11
2.1 Hasil dan Diskusi
2.2.1 Hasil
Tabel 1 merangkum sembilan studi hewan yang terutama terdiri
dari model tikus/mouse dan tikus/rat untuk memeriksa efek asupan
nutrisi ibu pada berbagai jenis jaringan.Tabel 2 dan 3 merangkum
delapan penelitian pada manusia yang berfokus pada dampak
nutrisi tertentu pada pola keturunan metilasi DNA dalam darah tali
pusat; baik pemeriksaan dari metilasi genom dan metilasi gene-
specific.

2.2.2 Diskusi
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk meneliti dampak dari
diet ibu pada kehamilan pada profil epigenetik anak saat
lahir.Studi-studi ini terutama berfokus pada nutrisi yang diketahui
berinteraksi dengan siklus metabolisme satu karbon,yaitu folat,
vitamin B12, B6, kolin, dan betaine.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Studi epigenetik saat ini menunjukkan hubungan antara asupan nutrisi
ibu selama kehamilan dan pola epigenetik dari keturunan saat lahir.Folat
dan nutrisi donor metil lainnya tampaknya mempengaruhi pola metilasi
DNA keturunan secara primer;Namun, komposisi makronutrien dari diet ibu
juga dapat memberikan pengaruh.Pada manusia, dampak nutrisi terlihat
lebih jelas ketika memeriksa tingkat metilasi yang gen spesifik daripada
tingkat metilasi global secara keseluruhan.Penting bahwa karakteristik
penelitian kelompok, status folat saat dan jenis kelamin keturunan harus
dipertimbangkan juga secara khusus ketika menafsirkan hasil, karena ini
telah terbukti mempengaruhi dampak nutrisi tertentu.Sementara hasil ini
dapat digunakan untuk menjelaskan pemrograman janin dalam kehamilan,
masih ada kekurangan penelitian di bidang ini, terutama dalam studi pada
manusia.Tahun-tahun pertama kehidupan adalah masa perkembangan yang
kritis, dan kemajuan dalam bidang penelitian ini dapat memengaruhi saran
dan pedoman mengenai nutrisi ibu selama kehamilan dan laktasi.Dengan
potensi untuk menggunakan pola metilasi DNA saat lahir untuk
memprediksi kesehatan dan pertumbuhan anak di kemudian hari, penelitian
epigenetik lebih lanjut sangat diperlukan.

13
14

Anda mungkin juga menyukai