Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Genetika

PENGAMATAN KARIOTIPE, BARR BODY, & DRUM STICK


Nadia Rizki Shabrina*, A. N. Latifah, F. M. Normasiwi, I. Nurazizah, M. Fitroh, M. Farhan, M. F.
Purwanto, R. D. Rachmawati, S. J. Sindhuarta, Y. Wulandari, A. A. Putra, E.A. Ambarwati, N. Mufida
Universitas Indonesia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Departemen Biologi
Februari 2014

Abstrak

Kariotipe adalah gambaran dari susunan kromosom berpasangan yang berkondensasi. Kariotipe berfungsi untuk
mempresentasikan semua kromosom dalam satu sel tunggal dari suatu individu. Kariotipe disusun berdasarkan kromosom
yang dapat dibedakan dengan menggunakan perbedaan ukuran, pola pita dan posisi sentromer. Kegiatan pembuatan
kariotipe disebut dengan kariotiping. Kariotiping berfungsi untuk mendeteksi kelainan genetik pada kromosom. Selain
kariotiping, pendeteksian kelainan kromosom juga dapat dilakukan dengan cara menghitung jumlah sex chromatin. Sex
chromatin adalah struktur yang menggumpal akibat kromatin yang terkondensasi dari kromosom X yang inaktif.
Kromosom-X yang terinaktivasi ini, dapat berupa barr body dan drum stick. Dari hasil pengamatan telah ditemukan
kelainan kromosom yang menyebabkan Jacob’s syndrome dan Barr body ditemukan dalam sel epitel tunika mukosa
mulut sedangkan drum stick ditemukan dalam preparat awetan sel leukosit.

Kata Kunci: Barr body; drum stick; Jacob’s syndrome; kariotipe; kariotiping; kromosom; sel epitel tunika mukosa mulut;
sel leukosit; sex chromatin.

I. Pendahuluan individu. Namun, kromosom dapat mengalami


mutasi. Mutasi merupakan perubahan pasangan
Materi utama yang dibawa dalam basa pada DNA yang menyebabkan
sebuah informasi genetik adalah kromosom diproduksinya non-functional protein (Campbell
(Starr dkk 2007: 215). Kromosom membawa dkk 2000: 396). Terproduksinya non-functional
pesan spesifik yang dapat menentukan suatu protein ini dapat mengakibatkan kelainan

*) Kelompok 4D 1
genetik. Dengan kata lain, kelainan genetik memiliki kromosom X yang berjumlah dua dan
disebabkan oleh perubahan beberapa atau laki-laki normal memiliki satu X kromosom.
seutuhnya susunan DNA dari susunan Dalam perhitungan biokimia, terdapat komposisi
normalnya (National human genome research yang sama dalam produk gen X diantara laki-
institute 2012:1). laki dan wanita, dan peristiwa ini dinamakan
Kelainan genetik dapat diturunkan, dengan dosage compensation atau kompensasi
karena orang tua akan menurunkan dosis (University of Illinois at Chicago (Tissot
kromosomnya ke anaknya, sehingga dan Kaufman) 2015:1). Kompensasi dosis ini
memungkinkannya kromosom yang bermutasi adalah salah satu cara untuk mendapatkan X
ikut terwarisi (National human genome research yang terinaktivasi dari salah satu kromosom X
institute 2012:1). Kromosom yang bermutasi ini secara acak (Memorial University (Carr): 1).
dapat berupa autosom ataupun genosom. Drumstick dapat ditemukan di leukosit
Kelainan genetik ini dapat berupa kromosom polymorphonuclear di sel wanita. Drumstick
yang jumlahnya terlalu banyak atau terlau merupakan salah satu kromosom X yang inaktif
sedikit, kromosom yang tertukar, atau ada (Miura I. (British Journal oh Haematology)
sequence kromosom yang hilang (Learn 1999: 1).
Genetics 2015:1). Setiap inti sel pada sel eukariotik
Untuk mendeteksi kromosom yang tersusun atas DNA. DNA dikemas menjadi suatu
cacat, dapat dipergunakan kariotipe. Dengan unit penyimpanan DNA yang disebut
membandingkan kariotipe normal, kromosom. Kromosom merupakan struktur
penyimpangan kromosom yang berhubungan seperti benang pada nukleus sel berisi untaian
dengan kelainan genetik seperti down syndrome DNA yang dapat terihat pada saat pembelahan
dapat dideteksi (Solomon dkk 2005: 346-347). sel (Raven 2001: 88). Struktur kromosom
Kariotipe adalah susunan tertentu dari tersusun atas DNA yang bergabung dengan
kromosom satu sel individu tertentu. protein histon dan protein non-histon
Dikarenakan kromosom terdiri dari autosom dan membentuk kromatin, kemudian kromatin
gonosom, kelainan genetik yang terjadi pada dikemas sedemikian rupa menjadi kromosom.
gonosom dapat juga dideteksi dengan barr body (Elrod dan Stansfield 2007: 147)
dan drumstick (University of Illinois at Chicago Struktur kromosom terdiri dari bagian
(Tissot dan Kaufman) 2015:1). gelap dan terang. Bagian gelap adalah
Barr body adalah struktur berwarna heterokromatin, di dalamnya mengandung
gelap yang ditemukan di nukleus sel wanita. sekuens repetitif yang tidak aktif secara genetic.
Pertama kali ditemukan oleh Murray Barr tahun Bagian terang adalah eukromatin, di dalamnya
1949 saat mengamati sel di kucing betina terkandung satu salinan DNA yang aktif secara
(Pierce dkk 2005: 89). Setiap wanita normal genetic (McClean 1997: 3). Kromosom

2
memiliki telomer yang diperlukan saat replikasi Kariotipe adalah adalah gambar
dan untuk menjaga kestabilitasan kromosom. sederhana dari kromosom seseorang
Selain itu, kromosom normal memiliki (Chromosome 18: 1). Kegiatan penyusunan
sentromer, yaitu tempat di mana sister kariotipe disebut kariotiping. Fungsi penyusunan
chromatid saling berhubungan. (Strachan 1999: kariotipe adalah untuk mendeteksi apabila ada
6) Sentromer berperan penting untuk akurasi kelainan pada susunan kromosom. Kelainan bisa
saat berlangsungnya segregasi ketika replikasi dalam bentuk struktur atau jumlah kromosom itu
kromsom pada tahap mitosis dan meiosis. sendiri. Kariotipe normal pada manusia terdiri
(McClean 1997: 3-4) Pada sentromer terdapat atas 23 pasang kromosom (Fried & Hademenos:
protein kompleks yang disebut kinetokor, 94).
berfungsi sebagai tempat melekatnya benang Dalam penyusunan kariotipe, tahap
spindel yang akan memisahkan sister chromatid. pertama yang harus dilakukan adalah
(Shihab 2014: 16) mengambil gambar satu set kromosom pada
Kromosom meliliki dua lengan, yaitu suatu sel organisme. Gambar kromosom yang
lengan pendek (dinotasikan dengan p) dan akan disusun menjadi kariotipe diambil dari sel
lengan panjang (dinotasikan dengan q). Jenis yang sedang mengalami tahap pembelahan. Saat
kromosom dapat dikategorikan berdasarkan mencapai tahap metafase pembelahan
letak sentromernya, yaitu kromosom dihentikan dengan memberikan colchicin pada
metasentris, submetasentris, akrosentris, dan sampel. Sel kemudian disiapkan dan diberikan
telosentris. Kromosom metasentris memiliki pewarna agar struktur kromosom dapat diamati
sentromer tepat ditengah yang membagi lengan dan diambil gambarnya. Gambar set kromosom
kromosom sama panjang seperti kromosom yang sudah didapat kemudian digunting dan
nomor 1-3. Kromosom submetasentris memiliki disusun berdasarkan ukuran, pola pita, dan letak
posisi sentromer yang hampir membagi lengan sentromer. (Ahluwalia 2009: 311-312)
panjang dan lengan pendek sama panjang, Kromosom manusia pada susunan
pembagian yang asimetri, kromosom nomor 4- kariotipe dapat diklasifikasikan menjadi tujuh
12. Kromosom akrosentris memiliki posisi kelompok dengan cara menyusun kromosom
sentromer yang membagi kromosom dengan autosom dan kromosom seks berdasarkan
tidak sama panjang, ada bagian yang panjang ukuran dan posisi sentromer. Kelompok A
namun ada bagian yang sangat pendek, adalah pasangan kromosom 1-3, yaitu
kromosm 13, 15, 21 dan 22. Kromosom kromosom yang mudah dibedakan dari
telosentris memiliki posisi sentromer yang kromosom lain karena berukuran panjang dan
berada diujung kromosom (Classroom Synonym memiliki posisi sentromer ditengah atau
(Markings, S.): 1). metasentrik. Kelompok B adalah pasangan
kromosom 4-5, yaitu kromosom submetasentrik

3
yang masih tergolong panjang. Kelompok C memiliki kelainan dalam jumlah maupun
adalah pasangan kromosom 6-12 dan kromosom struktur kromosom. Ada dua jenis abnormalitas
seks X, yaitu kromosom submetasentris kromosom, yaitu abnormalitas jumlah dan
berukuran sedang. Kelompok D adalah abnormalitas struktur. Abnormalitas jumlah
pasangan kromosom 13-15, yaitu kromosom adalah kelainan yang disebabkan perubahan
akrosentris (posisi sentromer hampir diujung) jumlah kromosom, yaitu monosomi dan trisomi.
yang berukuran sedang. Kelompok E adalah Monosomi adalah kromosom yang kehilangan
pasangan kromosom 16-18, yaitu kromosom pasangannya, dan trisomi memiliki 3 kromosom
metasentris (16) dan kromosom submetasentris dalam sepasang kromosom. Abnormalitas
(17-18) yang berukuran relatif kecil. Kelompok struktur adalah saat struktur kromosom
F adalah pasangan kromosom 19-20, yaitu mengalami perubahan. Delesi, adalah saat ada
kromosom metasentris berukuran pendek. bagian kromosom yang hilang. Duplikasi adalah
Kelompok G adalah pasangan kromosom 21-22 saat ada bagian kromosom yang berulang.
dan kromosom seks Y, yaitu kromosom Translokasi adalah saat ada bagian kromosom
akrosentris (posisi sentromer berada diujung yang berpindah tepat ke kromosm yang berbeda.
kromosom) berukuran pendek. (Rooney 2001: Inversi adalah saat ada bagian kromosom yang
7) berkebalikan, misalnya a-b-c menjadi c-b-a
Nomenklatur kromosom manusia ditulis (National Human Genome Research Institute
berdasarkan urutan berikut, yaitu jumlah satu set 2014: 1).
kromosom, kromosom sex, kemudian Abnormalitas kromosom bisa
dilanjutkan dengan kelainan yang terjadi pada menyebabkan berbagai kelainan genetik atau
kromosom. Pada nomenklatur standar, kariotipe sindrom pada manusia. Contohnya adalah
normal digambarkan dengan 46, XX untuk sindrom Down, yang terjadi akibat kelebihan
wanita atau 46, XY untuk pria. Artinya, pada set kromosom nomor 21 (trisomi), sehingga tubuh
kromosom tersebut terdapat 44 buah kromosom memiliki total 47 kromosom. Penderita sindrom
autosomal dan dua buah kromosom seks. Down memiliki karakteristik yaitu penampakan
Apabila pada suatu set kromosom terdapat wajah yang khas seperti orang mongoloid, tubuh
abnormalitas nomenklatur dapat dituliskan pendek, gangguan jantung, umur cenderung
sebagai berikut, misalnya seorang wanita pendek yaitu sampai sekitar 20 tahun, dan
mengalami delesi pada lengan pendek perkembangan seksualnya terhambat, dan steril.
kromosom nomor 5, dituliskan 45,XX., 5p- Penyebab terjadinya sindrom Down adalah
(Isselbacher, dkk 1999: 415) karena terjadi gagal berpisah pada saat
Abnormalitas kromosom sering disebut pembelahan meiosis. Nomenklatur sindrom
aberasi. Abnormalitas kromosom merupakan Down ditulis sebagai berikut, 47,XX,+21 atau
kondisi kromosom yang tidak normal, yaitu 47,XY,+21. (Campbell, dkk 20028: 344)

4
Abnormalitas yang terpaut dengan banyak dari yang didapatkan pria. Karena
kromosom seks contohnya adalah sindrom wanita memiliki kromosom X berjumlah dua
turner yang hanya terjadi pada wanita. Sindrom sedangkan laki-laki hanya memiliki satu
ini disebabkan oleh ketiadaan satu kromosom X. kromosom X, sehingga salah satu kromosom X
Ciri-ciri dari sindrom turner adalah bertubuh akan terinaktivasi (Genetic Home Refrence:
pendek, tidak mengalami masa pubertas 2015)
sehingga infertil, leher lebar seperti bersayap, Dosage compensation disebut hipotesis
garis rambut yang berada dibawah dan berbeda lyon. Dr. Mary Lyon menerangkan tentang
pada orang pada normalnya, memiliki dada yang inaktivasi kromosom X. yaitu salah satu
lebar, mengalami pertumbuhan yang terlambat, kromosom X pada wanita mengalami inaktivasi.
mengalami kelainan jantung, mengalami Banyaknya inaktivasi kromosom X pada suatu
kesulitan belajar dan perkembangan sosial yang individu adalah jumlah kromosom X yag
buruk (Mayo Clinic 2014: 1) dimiliki dikurangi 1 (NCBI 2013: 1).
Untuk menyeimbangkan jumlah Tujuan praktikum kariotipe, barr body dan
kromosom wanita dan laki-laki, terdapat sistem drumstick adalah agar praktikan dapat menyusun
yang dinamakan dengan dosage conpensation. kromosom menjadi kariotipe, mengetahui perbedaan
Kompnsasi dosis ini berlaku untuk kromosom X kromosom normal dan kromosom abnormal melalui
pada wanita yang terinaktivasi secara acak pada metode kariotipe, dan untuk memahami barr body dan
saat sel diawal masa embrionik dengan drumstick.
inaktivasi yang tetap pada semua keturunan. Hal
ini terjadi untuk mengantisipasi wanita
mendapat kromosom X sebanyak dua kali lebih
II. Metodologi
body dan drumstick. Hasil pengamatan preparat awetan
Alat yang digunakan pada praktikum pengamatan kemudian difoto dengan menggunakan kamera. Terakhir,
Kariotipe, barr body dan drumstick adalah mikroskop, hasil foto dilampirkan pada laporan.
kamera, gunting, alat tulis, penggaris, benang dan kertas. Cara kerja dalam praktikum pengamatan
Bahan yang digunakan pada praktikum pengamatan Kariotipe adalah pertama, gambar kromosom yang telah
Kariotipe, barr body dan drumstick adalah lem, foto disediakan diurutkan berdasarkan ukuran, letak
kromosom hasil kariotipe, preparat awetan sel leukosit sentromer, dan pola pita. Kromosom dengan bentuk
dan sel epitel tunika mukosa mulut yang tidak lurus diukur dengan menggunakan benang
Cara kerja dalam praktikum pengamatan barr dan setelah itu diukur dengan penggaris. Kemudian
body dan drumstick yaitu preparat awetan sel leukosit gambar kromosom tersebut digunting dan ditempel
dan sel epitel tunika mukosa mulut diamati dibawah dengan lem pada kertas lembar kerja.
mikroskop. Kemudian diamati perbedaan bentuk barr

5
III. Hasil dan Pembahasan Pengamatan kariotipe dilakukan saat metafase,
dikarenakan pada saat ini terjadi kromosom mutan atau
Hasil pengamatan dapat dilihat pada lampiran. kromosom yang berlebih dan berkurang jarang terjadi.
Hasil pengamatan kariotipe pertama adalah kariotipe Pada saat ini adalah saat penting saat seseorang akan
manusia normal. ariotipe normal terdapat 46 kromosom didiagnosa kromosom abnormalnya (Colostate 2000: 1).
normal yaitu 22 pasang kromosom autosomal dan 2 Pengamatan barr body dilakukan pada preparat
kromosom sex, yaitu X dan X. Penulisan sesuai awetan sel epitel tunika mukosa mulut. Menurut
nomenklatur standar adalah 46, XX. Menunjukan bahwa literatur, Barr body adalah struktur berwarna gelap yang
kariotipe tersebut milik wanita normal. ditemukan di nukleus sel wanita (Pierce dkk 2005: 89).
Hasil pengamatan kariotipe manusia yang Barr body biasa ditemukan pada tahap interfase karena
mengalami mutasi menunjukkan jumlah kromosom yang ketika itu kromosom lainnya belum terkondensasi,
yang berbeda dengan kromosom normal. Ada 22 pasang sehingga pengamatan barr body lebih mudah.
kromosom autosom dan 3 kromosom sex yaitu X, Y dan Kromosom masih terlalu renggang untuk menyerap
Y. Hal ini menunjukan terdapat kelebihan kromosom pewarna, tetapi barr body memiliki struktur yang padat
atau disebut dengan trisomi pada kromosom sex yang dan mudah menyerap pewarna. (Kimball 2012: 1).
menyebabkan Jacob Syndrome. Pengamatan drum stick dilakukan menggunakan
Sindrom Jacob ini memiliki karakteristik extra preparat sel leukosit, tepatnya di sel leukosit
kromosom Y disetiap sel pada laki-laki, lebih tinggi polymorphonuclear di sel wanita. Terlihat bahwa drum
daria laki-laki kebanyakan, fertile atau dapat memiliki stick berbentuk kecil seperti inti tambahan (gambar 1)
keturunan, memiliki masalah kesulitan dalam belajar, dan menyerupai pemukul genderang (Miura I. (British
perkembangan bicara yang cenderung lambat, sistem Journal oh Haematology) 1999: 1).
saraf motorik yang lambat, memiliki otot yang lemah, Inaktivasi kromosom X merupakan mekanisme
kadang-kadang tangannya gemetaran, dan sulit tubuh yang sangat penting, dilakukan untuk memastikan
mengendalikan emosi. Sindrom ini ditemukan 1 dari suatu individu memiliki jumlah produk gen (protein)
1000 kelahiran bayi laki-laki (Genetic Home Refrence yang stabil. Apabila konsentrasi produk gen kurang atau
2015:1) berlebih dapat mempenaruhi pertumbuhan dan
Sindrom ini dapat terjadi jika ada nondisjunction perkembangan. (Pierce 2002 :90).
saat pembentukan sperma, yang menyebabkan gagal
berpisah. Sindrom ini tidak dapat diturunkan dari ayah
ke anak karena kromosom akan berpindah acak saat
pembentuka sperma (Genetic Home Refrence 2015:1).

Gambar 1. Drum stick


Gambar 2. Barr Body
Perbesaran 10x40
[Sumber: dokumentasi pribadi]
Keterangan: Barr body pada sel epitel tunika
mukosa mulut.
IV. Kesimpulan sehingga totalnya ada 46
kromosom pada suatu individu dan kromosom seks
Penyusunan kariotipe berfungsi untuk dapat terdiri dari XX untuk wanita dan XY untuk laki-
mengetahui susunan dan identitas kromosom dan laki. Sedangkan pada kariotipe dengan kromosom
mendeteksi bila terdapat kelainan pada kromosom abnormal, jumlah kromosom bisa lebih atau kurang dari
autosom maupun gonosom. Kariotipe disusun jumlah kromosom normal. Kromosom abnormal juga
berdasarkan ukuran, pola pita-pita, tipe kromosom, dan dapat memiliki kelainan struktur kromosom seperti
aturan pengelompokan kromosom. Dengan menyusun terjadinya delesi.
kariotipe suatu set kromosom, dapat dideteksi apakah Terdapat mekanisme inaktivasi kromosom X
suatu kromosom termasuk normal atau kromosom pada tubuh. Kromosom yang terinaktivasi atau sex
abnormal. Kariotipe normal terdiri atas 22 pasang chromatin, bisa berupa barr body atau drum stick
kromosom autosom dan sepasang kromosom seks, tergantung jenis selnya. Barr body berbentuk bulat dan

7
terletak di tepi membran inti sel individu betina. Isselbacher, K. J., K. Braunwauld, J. B. Martin, A. S.
Drumstick seperti pemukul genderang yang terdapat Fauci, D. L. Kasper. 1999. Ilmu Penyakit Dalam
pada sel leukosit individu betina. (Harrison’s Principles of Internal Medicine).
Terj dari Harrison’s Principles of Internal
Daftar Acuan
Medicine oleh Ahmad H. Asdie. EGC, Jakarta:
xxii, 539 hlm.
Ahluwalia, K. B. 2009. Genetics 2nd ed. New Age Kimball, J. W. 2012. Sex Chromosomes. 1 hlm.
International Ltd., Publisher, New Delhi: xiii + http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/Biolog
468 hlm. yPages/S/SexChromosomes.html. 20 mMaret
th
Campbell, N. A., dkk. 2008. Biology. 8 ed. Pearson 2015 pk 03.23
Education Inc, San Fransisco: 1465 hlm. Learn Genetics. 2015. Using karyotypes to diagnose
Chromosome 18. 2013. What is a karyotype. 1 hlm. genetic disorders. 1 hlm.
http://www.chromosome18.org/WhatIsaChromoso
me18Abnormality/BasicGenetics/Whatisakaryoty
pe/tabid/120/Default.aspx. 18 Maret 2015 pk
02.17
Colostate. 2000. Preparing a karyotype. 1 hlm.
http://arbl.cvmbs.colostate.edu/hbooks/genetics/m
edgen/chromo/cytotech.html. 20 Maret 03.53
Elrod, S. L., W. D, Stansfield. 2007. Schaum’s Outlines
Teori dan Soal-soal Genetika, Edisi Keempat.
Terj dari Schaum’s Outlines of Theory and
Problems of Genetics, Fourth Edition oleh
Damaring T. W. Erlangga, Jakarta: 328 hlm
Fried, G. H., G. J. Hademenos. 2006. Schaum’s Outline
Biologi Edisi Kedua. Terj dari Schaum’s
Outlines of Theory and Problems of Biology,
Second Edition oleh Damaring Tyas. Erlangga,
Jakarta.
Genetic Home Refrence. 2015. X-chromosome
inactivation. 1 hlm.
http://ghr.nlm.nih.gov/glossary=xchromosome
inactivation. 18 Maret 2015 pk 03.02
Genetic Home Refrence. 2015. 47, XYY syndrome. 1
hlm. http://ghr.nlm.nih.gov/condition/477xyy-
syndrome. 20 Maret 2015, pk 03.04

8
http://learn.genetics.utah.edu/conntent/chromoso http://www.genome.gov/19016930. 14 Maret
mes/diagnose. 14 Maret 2015 pk. 22.37 2015 pk.22.08.
Markings, Samuel. 2015. Four major types of NCBI. 2013. British Medical Jurnal: The lyon
chromosomes. 1 hlm. hypothesis. 1 hlm.
http://classroom.synonym.com/four-major-types- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PM187
chromosomes-14674.html. 18 Maret 2015 pk 3293/. 18 Maret 2015 pk 03.22
01.14 Pierce, B. A. 2005. Genetics: A conceptual approach.
Mayo Clinic. 2014. Diseases and condition turner 2nd ed. W. H. Freeman. New York: 709 hlm.
syndrome. 4 hlm. http://www.mayoclinic.org/ Raven, P. H, & G. B. Johnson. 2001. Biology. 6th ed.
diseases-condition/turner- McGraw-Hill Corporation: 1344 hlm.
syndrome/basics/definition/con-20032572. 18 Rooney, D. E. 2001. Human Cytogenetics:
Maret 2015 pk 02.50 Constitutional Analysis : a Practical
McClean, Phillip. 1997. Eucaryotic Chromosome Approach.Oxford University Press, New York:
Structure. 5 hlm. 285 hlm.
Shihab, S. N. A. 2014. Abnormal Karyotypes.
http://www.ndsu.edu/pubweb/~mcclean/plsc431/
AuthorHouse, Bloomington: 252 hlm
eukarychrom/eukaryo3.htm. 18 Maret 2015 pk.
Solomon, E. P., D. W. Martin, & L. R. Berg. 2005.
01.47
Biology. 8th ed. Thomson Corporation, Belmont,
Memorial University (=MUN). 2014. Barr bodies. 1
USA: 1379 hlm.
hlm.
Starr, C., C. A. Evers, L. Starr. 2007. Biology today and
http://www.mun.ca/biology/scarr/Barr_Bodies.ht
tomorrow with physiology. 3rd ed. Cengage
ml. 17 Maret 2015 pk. 21.12
Corporation, USA: 653 hlm.
Miura, Ikuo. 1999. Demonstartion of an X chromosome
Strachan, Tom., A. Read. 1999. Human Molecular
in a neutrophil drumstick. 1 hlm. British Journal
Genetics, 2nd edition: Chapter 2 Chromosomes
oh Haematology.
in Cells. 1 hlm.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1046/j.1365-
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7572/ .
2141.1999.01623.x/pdf. 17 Maret 2015 pk 21.45
18 Maret 2015 pk 02.13
National Human Genome Research Institute. 2014.
University of Illinois at Chicago (=UIC). 2015.
Chromosome abnormalities. 1 hlm.
Chromosomal inheritance. 1 hlm.
http://www.genome.gov/11508982. 18 Maret 2015
http://www.uic.edu/classes/bms/bms655/lesson10.
pk 02.36
html. 15 Maret 2015 pk. 20.33
National Human Genome Research Institute. 2012.
What are genetic disorders?. 1 hlm.

Anda mungkin juga menyukai