Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO 5

BAB Hitam

Seorang laki-laki berusia 52 tahun dibawa keluarganya ke Instalasi Gawat


Darurat RS dengan keluhan BAB berwarna hitam sejak 2 hari yang lalu 3-4x/hari.
Keluhan disertai nyeri di daerah ulu hati, mual, muntah dan penurunan nafsu
makan. Menurut keluarga pasien, pasien memiliki riwayat penyakit sendi
sehingga sering meminum obat piroxicam dan allopurinol. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 90/70 mmHg, pernafasan 20x/menit, nadi 92x/menit,
dan suhu 37,2oC. Pada pemeriksaan didapatkan konjungtiva anemis, pemeriksaan
abdomen didapatkan nyeri tekan (+) pada daerah epigastrum. Dokter segera
melakukan penatalaksaan pada pasien tersebut.

Step 1
1. Piroxicam : obat antiinflamasi non-steroid yang di gunakan untuk
mengatasi peradangan pada sendi
2. Allopurinol : obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat
dalam darah

Step 2
1. Mengapa pasien mengalami BAB berwarna hitam?
2. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, mual, muntah, dan
penurunan nafsu makan?
3. Apa hubungan riwayat konsumsi obat dengan keluhan pasien?
4. Mengapa pada pemeriksaan fisik di dapatkan konjungtiva anemis, nyeri
tekan epigastrium dan hipotensi pada pasien tersebut?
5. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut?

Step 3
1. Pasien mengalami BAB hitam karena :
 Karena terdapatnya perdarahan pada upper GI trac, yang mana bisa
terjadinya kelainan pada lambung, esofagus dan sebagian atas
duodenum
 NSID menyebabkan HCL dalam lambung terganggu, sehingga dapat
menyebabkan mukosa teriritasi dan terjadinya perdarahan pada
mukosa
2. Patogenesis terjadinya nyeri ulu hati, mual, muntah, dan penurunan nafsu
makan:
 Nyeri ulu hati :
NSID sawar mukosa lambung terganggu iritasi
merangsang nosiseptor yang ada di lambung nyeri epigantrium
 Mual, muntah, penurunan nafsu makan
Obat-obatan pengaktifan CTZ impuls ke med. Oblongata
Otot abdomen atau diafragma kontraksi refluks
mual, muntah, penurunan nafsu makan
3. Hubungan konsumsi obat dengan keluhan pasien
 NSID menghambat sintesis prostaglandin dan menginhibisi
Cixlooksigenasi (COX) mukosa lambung teriritasi
4. Pathogenesis konjungtiva anemis, nyeri tekan epigastrium dan hipotensi
Produksi asam lambung meningkat iritasi pada mukosa tubuh
berkompensasi: conjungtiva anemis, Hemoglobin menurn
5. Penatalaksanaan
 Cek A, B, C
 Resusitasi cairan
 Pasang NGT, ukur perdarahan
 Bilas lambung
 Endoskopi
 H2 Bloker / PPI

Step 4
Patogenesis
 BAB hitam :
NSID

Sawar mukosa lambung terganggu

Produksi HCL terus berlanjut

Mukosa lambung teriritasi

Terus berlanjut jadi luka (ulkus)


Terjadi perdarhan pada lambung

Darah tercampur dengan HCL

Darah di oksidasi

Darah masuk dengan kimus menuju saluran cerna bawah

Darah menyatu dengan fese

Feses jadi hitam (melena)

 Riwayat obat NSID


NSID

Menghambat prostaglandin

Menginhibisi pelindung mukosa lambung melalui COX mukosa lambung

2 tpe COX :
COX 1
Bekerja pada lambung, trombosit sel endotelial pembuluh darah dan
mempertahankan mukosa lambung
COX 2
Untuk rangsang inflamasi

Maka kalau COX 1 terinhibisi maka protektor mukosa lambung tidak ada

Terpapar HCL terus menerus

Perdarahan

Mind Maping

Faktor resiko

Etiologi Patofisiologi
Perdarahan GI Trac

Komplikasi Penatalaksanaan

Penegakan
diagnosis

Step 5
1. Kegawat daruratan abdomen
 Upper GI Bleeding
1) Peptic ulcer disease
2) Erosive gastritis
3) Erosive esophagitis
4) Esofagheal farises / gastritic
5) Malory weisst tears
6) Aortoenteric fistula
7) Hemobilia
8) Dieulafoye’s lession
 Lowe GI Bleeding
1) Diverticular
2) Colitis
3) Fistula ani
4) IBD
5) Ca colon
6) Angiodysplasia
7) Anorectal fissura
8) Hemorroid

Anda mungkin juga menyukai