BAB II
PEMABHASAN
2.1.1 Pengertian
Kata sosial berasal dari kata “socius” yang berarti segala sesuatu yang
(Ludin, 2009). Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup sendiri dan
berkembang dengan sempurna jika tidak hidup bersama dengan prang lain.
Dengan kata lain manusia hidup bersama masyarakat. Hidup bersama masyarakat
artinya saling berhubungan dan berinteraksi antara satu dengan yang lain (Sarinah,
2016).
merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. Dari
definisi tersebut, dapat diartikan bahwa budaya adalah hal-hal yang bersangkutan
dengan akal budi manusia. Sementara itu, istilah culture atau kebudayaan berasal
dari bahasa Latin, yaitu colore, yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah
atau bertani. Dari kata colore menjadi culture, kebudayaan berarti bahwa segala
daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam (Niaga, 2018).
Menurut Sarinah (2016) budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimilki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
6
7
Menurut Noorkasiani dkk (2007) ada beberapa unsur sosial budaya antara
lain:
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas dirinya masih ada
Oleh karena itu manusia takut dan menyembahNya dan lahirlah kepercayaan yang
hidup.
3. Sistem pengetahuan
orang lain. Kemapuan manusia menggingat apa yang telah diketahui, kemudian
menyebar luas. Apabila pengetahuan itu dapat dibukukan, penyebaran itu dapat
4. Mata pencaharian
atau tempat untuk menaruh, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan,
manusia, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup. Organisasi sosial, religi, seni dan lain-lain yang
3 wujud yaitu:
9
dan peraturan.
2. Sebagai suatu kompleks dan aktifitas serta tindakan berpola dari manusia
didalam masyarakat.
Sedangkan Julian Hokley seorang ahli biologi dari inggris membagi sosial
berupa aspek mental yang melandasi perilaku dan hasil kebendaan manusia,
sistem nilai moral, norma, dan adat istiadat yang berlaku di dalam
masyarakat.
1. Budaya material
budaya material dapat beruapa objek, seperti makanan, pakaian, seni, benda -
benda kepercayaan.
a. Kepercayaan
b. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
Nilai adalah merupakan suatu hal yang nyata yang dianggap baik dan
apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan benar atau salah.
Nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak di sadari tentang apa
Untuk menigkatkan ASI dan memberi bantuan yang diperlukan kepada ibu
Filipina, ibu yang tidak memiliki banyak ASI dianjurkan untuk makan bayam
yang dimasak dengan daun papaya santan. Seorang ibu berkebangsaan Filipina
mungkin akan makan sup kerang yang dimasak dengan jahe. Beberapa ibu
Filipina memakai obat tradisional yang pedas untuk merangsang ASI. Selain itu,
beberapa ibu Filipina percaya bahwa mengangkat tangan di atas kepala saat
memakan sup rumput laut untuk meningkatkan produksi ASI (Bobak dkk, 2004).
Perbedaan lain dapat dilihat di daerah finlandia, di sini tidak ada pabrik
brazil, Thailand, dan papua nugini telah berhasil menigkatkan kembali kebiasaan
menyusui dengan adanya anjuran untuk menyusui bayinya (Bobak dkk, 2004).
memberikan kolostrum kepada bayi mereka. Ibu-ibu mulai menyusui bayi ketika
ASI yang sebenarnya muncul. Beberapa ibu di korea tidak menusui sampai hari
ke-3 setelah bayi lahir, sedangkan beberapa yang lain mulai menyusui dan segera
menyusui bayinya setiap kali bayi mereka menangis. Dari 120 kebudayaaan, 50
beranggapan bahwa bayi yang gemuk adalah bayi yang sehat (Bobak dkk, 2004).
12
Di Kenya, ibu memberi makan bayi yang premature hanya dengan ASI.
Mereka juga mulai menyusui bayi prematurnya lebih awal daripada kebiasaan
member bayi makan melalui selang pemberian makan. Mereka member makan
2.2.1 Pengertian
ASI adalah air susu ibu yang mengandung nutrisi optimal, baik kualitas
yang terbaik. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk
memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan pertama. Pemberian ASI selama 6 bulan
tanpa makanan pendamping apapun sering disebut ASI eksklusif (Jalal, 2017).
ASI eklusif adalah memberiakan hanya ASI saja kepada bayi tanpa
tambahan cairan lain seperti: susu formula, jeruk, madu, air putih, air teh, maupun
makanan lain seperti pisang, bubur susu biskuit hingga usia 6 bulan (Arif, 2009).
2. Dapat diberiakan dimana saja kapan saja dalam keadaan segar, bebas bakteri,
dan dalam suhu yang sesuai, serta tidak memerlukan alat bantu.
4. Problem kesulitan pemberian makanan bayi jauh lebih sedikit dari pada bati
5. Mengandung zat anti yang berguna untuk mencegah penyakit infeksi usus
dan obesitas).
infeksi dan membuat bayi jauh lebih kuat. Penting sekali untuk segera member
ASI pada jam pertama sesudah lahir dan kemudian setiap 2 atau 3 jam. Asi
mengandung campuran yang tepat dari berbagai bahan makanan yang baik bagi
bayi. Asi mudah dicerna oleh bayi, asi saja tanpa bahan makanan tambahan lain
merupakan cara terbaik pemberian makan pada bayi dalam 4-6 bulan pertama
kehidupan. Sesudah 6 bulan beberapa makanan lain yang baik harus ditambahkan
Pemberian asi dalam beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan
14
yang menysui bayinya akan cepat pulih atau turun berat badannya ke berat badan
sebelum kehamilan. Ibu mentusui yang haidnya belum muncul kembali akan kecil
kemungkinan untuk menjadi hamil. Pemberian asi adalah cara yang penting bagi
ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya pada bayi dan membuat bayi merasa
Asi selalu bersih dan bebas dari hama yang menyebabkan infeksi.
Pemberian asi tidak menuntut persiapan khusus. Asi selalu tersedia dan gratis, bila
ibu memberikan asi pada waktu yang diperlukan dan tanpa memberikan makan
Menurut Hartatik (2009) ada beberapa nutrisi yang terkandung dalam ASI
antara lain:
merupakan nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan juga merupakan
pembungkus sel saraf). Kadar laktosa yang tinggi akan mengakibatkan terjadinya
infeksi.
15
2. Protein
Susu sapi mengandung tiga kali lebih banyak protein daripada ASI.
Sebagian besar berbentuk kasein yaitu sekitar 80% dan sisanya berupa protein
“whey” yang larut. Kandungan kasein yang tinggi dan sifatnya yang mudah
menggumpal di dalam lambung yang relatif keras bila bayi diberi susu sapi,
sehingga sulit untuk dicerna oleh enzim proteinase. ASI walaupun mengandung
lebih sedikit total protein, namun bagian protein “whey”nya lebih banyak,
sehingga akan membentuk gumpalan yang lunak dan lebih mudah dicerna serta
3. Mineral
Kandungan mineral dalam susu sapi empat kali lebih banyak dibandingkan
kandungan mineral dalam ASI. Kandungan mineral yang tinggi pada susu sapi
4. Lemak
ASI maupun susu sapi mengandung lemak yang cukup tinggi, yaitu sekitar
3,5%, namun keduanya memiliki susunan asam lemak yang berbeda. ASI lebih
banyak mengandung asam lemak tek jenuh, sedangkan susu sapi lebih banyak
5. Vitamin
tertentu. Pemberian vitamin yang berlebihan dalam jangka waktu panjang akan
16
mengakibatkan keracunan dan gangguan kesehatan. Kadar vitamin dalam ASI dan
susu sapi agak berbeda. Kebutuhan vitamin untuk bayi dapat dipenuhi oleh ASI
selama 4-6 bulan pertama, jika asupan makanan ibu cukup seimbang. Vitamin
yang ada di dalam ASI seperti vitamin A, tiamin, vitamin C bervariasi menurut
makanan yang dikonsumsi ibu. Hanya terdapat sedikit vitamin D dalam lemak
susu, tetapi penyakit polio (rickets) jarang terjadi pada anak yang diberi ASI, bila
Kolostrum terdapat pada ASI dalam jumlah yang tidak banyak tetapi
banyak mengandung zat-zat bergizi dan sangat baik untuk dikonsumsi bayi. Tapi
karena faktor kekurangtahuan atau kepercayaan yang salah, banyak ibu yang baru
penyuluhan tentang ASI dan seluk beluknya dari orang lain, maupun dari buku-
buku bacaan dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut akan menyusui.
memberikan sikap negative terhadap ASI, jika pengetahuan tentang hal itu
kurang.
17
3. Pendidikan ibu
keadaan gizi anak. Ibu dengan tingkat pendidikan lebih tinggi umunya yang
mempunyai pengetahuan tentang gizi yang lebih baik dan mempunyai perhatian
yang lebih besar terhadap gizi anak. Demikian juga pemahaman akan manfaat
ASI untuk anak secara umum dinyatakan bahwa ibu yang mempunyai tingkat
4. Sosial budaya
Pemberian ASI tidak lepas dari tatanan budaya. Ada pandangan sebagian
kecantikan ibu tersebut dan sebagain lagi beranggapan bahwa menyusui adalah
perilaku kuno.
ada dalam masyarakat dapat bergeser kea rah positif maupun negative. Kebiasaan-
diantaranya:
keluar.
18
5. Pekerjaan ibu
Eksklusif. Seorang ibu bekerja dapat dapat tetap memberikan ASI secara eksklusif
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat
ASI yang telah didinginkan bila akan digunakan tidak boleh direbus,
karena kualitas unsure kekebalanya akan menurun. ASI tersebut cukup didiamkan
beberapa saat didalam suhu kamar agar tidak terlalu dingin atau dapat direndan
didalam wadah yang telah berisi air panas. Masih belum ada penelitian tentang
efek perendam ASI di dalam air panas terhadap zat-zat anti yang terdapat didalam
ASI. Pada penelitian efek pemanasan dengan gelombang mikro terbukti bahwa
19
igA,terutama pada pemanasan yang tinggi, sehingga semua aktivitas zat anti yang
Menurut Bobak dkk, (2004) ada beberapa langkah unutuk menyusui bayi
antara lain:
didekatkan pada bayi. Wajah, dada, abdomen, dan lutut bayi, semuanya
harus mengahadap tubuh anda. Sentuhkan bibir atas bayi dengan puting
anda dan perhatikan bagaimana bayi akan berputar kea rah anda dengan
mulut terbuka.
panggul bayi untuk member celah nafas yang lebih besar. Jangan tekan
payudara anda untuk membuat celah nafas. Hal ini akan melepaskan
minggu.
20
6. Hal yang baik jika memberikan kedua payudara setiap kali menyusui bayi.
merasakan beratnya. Payudara yang lebih berat memiliki lebih banyak air
7. Untuk melepa bayi dari payudara, letakkan sebuah jari tangan di sudut
mulut bayi dan biarkan jari itu ditempat sampai payudara terlepas
seluruhnya.
8. Sebelum meletakkan bayi pada payudara yang lain usahakan bayi untuk
9. Setelah member makanan, baringkan bayi di sisi kanan, pada posisi ini
membuat udara di dalam lambung naik ke atas tanpa membawa air susu.
Menurut Sembiring (2017) ada beberapa refleks menyusui pada bayi yaitu:
Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh kearah sentuhan. Bila bibir bayi
Refleks yang terjadi karena rangsangan putting pada palatum durum bayi
bila areola masuk kedalam mulut bayi. Areola dan putting tertekan gusi.
Faktor-Faktor Yang
ASI eksklusif Mempengaruhi Pemberian ASI
(Hartatik, 2009)
Pengetahuan ibu
Sikap ibu
Pekerjaan ibu
Sosial budaya
Pendidikan ibu
1. Budaya material
2. Non material
(kepercayayan,
pengetahuan,
nilai dan norma)
(Niaga, 2018)