Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Vol. 8, No. 2, Desember 2007, hal. 146 - 162

ANALISIS NILAI TUKAR RUPIAH DAN IMPLIKASINYA


PADA PEREKONOMIAN INDONESIA: PENDEKATAN
ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

Imamudin Yuliadi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
E-mail: imamudin2006@yahoo.co.id

ABSTRACT
The changing of exchange rate is due to interaction between economic factors and
non-economic factors. The aim of this research is to analyse some factors that affect
exchange rate and their implications on Indonesian economy. Analytical method
used in this research is explanatory method is to test hypothesis about simultaneous
relationship among variables that research by developing the characteristics of
verificative research by doing some testing at every step of research. We used secon-
dary data taken from BI, BPS, World Bank and IFS. We used error correction model
(ECM) to analysis between independent variable and dependent variable in both the
short run and long run. The result of this research shows that ratio between domestic
interest rate and international interest rate did not affect negative and significantly
to exchange rate. Capital flow affected negative and significantly. Balance of
payment affected negative and significantly. Money supply affected positive and
significantly. According ECM method that used in this research shows that the
methodology is good to analyse because the magnitude of ECT is accept.
Keywords: investment rate, efficiency, error correction model, error correction term

PENDAHULUAN besar pada tahun 1990-an. Masuknya aliran


Persoalan yang sedang dihadapi perekono- modal ke dalam negeri disamping membawa
mian Indonesia sekarang cukup kompleks berkah dapat mendorong laju investasi juga
menyangkut berbagai dimensi ekonomi baik menimbulkan kekhawatiran kemungkinan
sistem maupun kelembagaannya. Krisis terjadinya penarikan dana dalam jumlah
ekonomi yang melanda Indonesia diawali besar dan dalam jangka waktu yang singkat
dengan timbulnya krisis nilai tukar Rupiah dipicu oleh berbagai faktor domestik atau
sebagai konsekuensi dari sistem keuangan luar negeri (contagion effect) sehingga akan
yang semakin terintegrasi secara global. menggoyahkan fundamental ekonomi yang
Membaiknya perekonomian Indonesia dan sudah terbina selama ini. Di samping itu
ditunjang dengan stabilitas politik yang yang menjadi pemicu utama krisis ekonomi
mantap dan kecenderungan penurunan suku di Indonesia adalah besarnya utang luar
bunga di negara maju mendorong masuknya negeri swasta yang sebagian besar berjangka
aliran dana ke Indonesia dalam jumlah cukup waktu pendek tapi diinvestasikan pada sektor
ekonomi untuk jangka waktu panjang dan
148 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

tingkat resikonya tinggi seperti sektor jukkan angka surplus sebesar 1.432 juta $ US
properti dan tidak dilindungi dari resiko turun dibandingkan dengan waktu yang sama
pergerakan kurs (currency mismatching). tahun 2002 sebesar 2.217 juta $ US. Secara
Informasi yang berkaitan dengan interaksi total nilai neraca pembayaran tahun 2003
ekonomi antara satu negara dengan negara mengalami surplus sebesar 3.654 juta $ US
lain terlihat dari data neraca pembayaran turun dibandingkan tahun 2002 sebesar 5.029
internasional. Tabel 1 memperlihatkan per- juta $ US.
kembangan neraca pembayaran Indonesia Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap
selama tahun 2003 dari triwulan I sampai dollar AS dalam beberapa tahun terakhir
triwulan IV. menunjukkan kecenderungan stabil, hal ini
Neraca pembayaran internasional meru- terutama dipengaruhi oleh besarnya surplus
pakan suatu catatan sistematis yang menun- neraca pembayaran yang disebabkan oleh
jukkan nilai aktivitas ekonomi suatu negara penurunan defisit transaksi modal dan pada
terhadap negara atau pihak asing selama satu sisi lain meningkatnya surplus transaksi
periode tertentu. Sampai dengan triwulan IV berjalan. Penguatan nilai mata uang Rupiah
2003 neraca pembayaran Indonesia menun- didorong semakin tingginya capital inflows

Tabel 1. Neraca Pembayaran Indonesia (Juta US/$)

2003
Uraian
Tr. I Tr. II Tr. III Tr. IV
I. Transaksi Berjalan (Current Account) 1285 2325 2360 1453
A. Neraca Perdagangan 5504 6241 6588 5399
a. Ekspor, f.o.b 16075 15484 16298 15397
i. Non Migas 12001 12082 12347 11590
ii. Migas 4074 3402 3951 3807
b. Impor, f.o.b -10571 -9243 -9740 -9998
iii. Non-migas -8648 -7534 -7573 -7974
iv. Migas -1923 -1709 -2167 -2024
B. Neraca Jasa -3135 -2259 -3406 -2760
1. Transportasi, bersih -1169 -767 -973 -983
2. Perjalanan, bersih -178 351 565 384
3. Jasa-jasa lainnya -1788 -1843 -2998 -2160
C. Pendapatan, bersih -1249 -2026 -1190 -1743
D. Transfer berjalan, bersih 164 369 398 558
II. Transaksi Modal dan Finansial -946 -203 -630 827
A. Transaksi Modal - - - -
B. Transaksi Finansial -946 -203 -630 827
1. Investasi Langsung -406 257 -203 -245
2. Investasi Portfolio -189 906 121 1414
3. Investasi lainnya -351 -1366 -548 -341
III. Jumlah (I + II) 339 2123 1730 2280
IV. Selisih Perhitungan 599 -1189 -1379 -848
V. Neraca Keseluruhan 938 934 350 1432
VI. Lalu Lintas Moneter -938 934 -351 -1432
Sumber: Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 149

menyusul semakin membaiknya fundamental sional (RDNLN), neraca pembayaran (BoP),


makroekonomi Indonesia, menguatnya mata aliran modal (CF), indeks harga konsumen
uang regional terhadap dollar AS, selisih (CPI), jumlah uang beredar (M1) dalam
yang cukup signifikan antara tingkat bunga jangka pendek dan jangka panjang, (3)
domestik dan luar negeri serta respon positf Bagaimana pengaruh krisis ekonomi terha-
terhadap lancarnya pelaksanaan pemilihan dap fluktuasi nilai tukar Rupiah.
umum 2004. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
Fluktuasi kurs Rupiah dipengaruhi baik untuk menganalisis pengaruh fluktuasi nilai
oleh kebijakan moneter maupun kebijakan tukar Rupiah dan implikasinya terhadap
fiskal. Sejalan dengan pemberlakuan perekonomian Indonesia. Secara spesifik
Undang-undang Nomor 23 tahun 1999 tujuan penelitian ini dapat dirumuskan
tentang Bank Sentral mengenai efektifitas sebagai berikut: (1). Untuk menganalisis
kebijakan moneter pada sistem nilai tukar pengaruh fluktuasi nilai tukar Rupiah terha-
mengambang otoritas moneter telah mengu- dap rasio tingkat bunga domestik terhadap
bah sistem operasi kebijakan moneter dari tingkat bunga internasional (RDNLN),
sistem operasi berdasarkan intermediate neraca pembayaran (BoP), aliran modal (CF),
targeting yang diterapkan selama penerapan indeks harga konsumen (CPI), jumlah uang
sistem nilai tukar mengambang terkendali beredar (M1), (2). Untuk menganalisis
menjadi sistem operasi berdasarkan inflation pengaru fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap
targeting. rasio tingkat bunga domestik terhadap
Penelitian ini akan menganalisis menge- tingkat bunga internasional (RDNLN),
nai fluktuasi nilai tukar Rupiah dan neraca pembayaran (BoP), aliran modal (CF),
implikasinya pada perekonomian Indonesia indeks harga konsumen (CPI), jumlah uang
dengan memasukkan beberapa variabel beredar (M1) dalam jangka pendek maupun
makro ekonomi. Melalui metode analisis jangka panjang, (3) Untuk menganalisis
dengan pendekatan error correction model pengaruh krisis ekonomi terhadap fluktuasi
(ECM) dapat diketahui pengaruh perubahan nilai tukar Rupiah.
variabel nilai tukar Rupiah terhadap variabel
makroekonomi lainnya. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan uraian dalam latar belakang Analisis mengenai perubahan pada pasar
penelitian di atas, maka dapat dirumuskan modal terhadap penentuan keseimbangan
masalah pokok penelitian sebagai berikut: nilai tukar pada perekonomian terbuka telah
(1). Bagaimanakah pengaruh fluktuasi nilai banyak dikaji oleh beberapa ahli. Pada
tukar Rupiah terhadap rasio tingkat bunga perekonomian di mana jumlah uang beredar
domestik terhadap tingkat bunga interna- ditentukan oleh pemerintah, maka permin-
sional (RDNLN), neraca pembayaran (BoP), taan uang dirumuskan dalam suatu fungsi
aliran modal (CF), indeks harga konsumen likuiditas preferensi sebagai berikut:1
(CPI), jumlah uang beredar (M1), (2).
Bagaimana pengaruh fluktuasi nilai tukar
1
Rupiah terhadap rasio tingkat bunga Pentti JK Kouri, 1975, Monetary Policy, The Balance
of Payments and The Exchange Rate dalam David
domestik terhadap tingkat bunga interna- Bigman and Teizo Taya, 1984, Floating Exchange
150 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

Md Ms tingkat kekayaan, maka permintaan kekayaan


= L( r , y) = , .....(1)
P P asing dirumuskan sebagai berikut:

dimana: e A
Fd = F(r, r * +π e ) ≡
P P
Md = Permintaan uang A e
Ms = Jumlah uang beredar (1 − D(r, r * +π e )) = Fs ..... (3)
P P
P = Deflator harga domestik
r = Tingkat bunga nominal domestik dimana:
y = Pendapatan riil domestik Fd = Permintaan kekayaan (assets) asing
dalam mata uang asing
Permintaan mata uang domestik dalam Fs = Penawaran kekayaan (assets) asing
bentuk obligasi merupakan fungsi tingkat
bunga, tingkat depresiasi mata uang domestik
yang diharapkan, pendapatan riil dan nilai r
F M
pasar kekayaan secara riil yang dapat
B
dirumuskan sebagai berikut:2 E
r*
Bd ⎛ A⎞
= B⎜ r, r * +π e , y, ⎟ = M
P ⎝ P⎠ B
s
A B
D(r, r * +π e ) − L( r , y) = ..... (2) F
P P
ER
0 ER*
dimana:
Bd = Permintaan mata uang domestik
Sumber: (David Bigman and Teizo Taya, 1984 : 136)
dalam bentuk obligasi
Bs = Penawaran mata uang domestik Gambar 1. Keseimbangan Pasar Valuta Asing dan
Pasar Uang Domestik
dalam bentuk obligasi
D( ) = Jumlah total permintaan kekayaan
domestik Stabilitas mata uang merupakan per-
A = Nilai pasar kekayaan secara riil soalan yang penting untuk mendorong
dalam mata uang domestik kegiatan ekonomi dan menciptakan pertum-
buhan ekonomi. Kebijakan stabilisasi nilai
πe = Tingkat perubahan harga mata uang
tukar mata uang terkait dengan sistem devisa
asing yang diharapkan
yang diterapkan pada suatu perekonomian.
Pemilihan sistem nilai tukar secara garis
Untuk menentukan fungsi nilai permin-
besar dapat ditinjau dari tiga aspek yaitu
taan kekayaan yang optimal dengan kendala
karakteristik struktur perekonomian, sumber

Rates and The State of World Trade and Payments,


Ballinger Publishing Company, hal. 130
2
Ibid, hal. 131
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 151

gejolak (source of shock) dan kredibilitas ekonomi mengenai nilai tukar mata uang
pengambil kebijakan (policy maker).3 diantaranya dilakukan oleh Rudiger
Model yang digunakan untuk menjelas- Dornbusch (1979) mengenai Monetary
kan mekanisme penyesuaian yang diperlukan Policy under Exchange Rate Flexibility.7
untuk meredam gejolak yang mempengaruhi Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa
perekonomian yaitu dengan model persa- ekspektasi nilai tukar merupakan permasa-
maan struktural Mundell-Flemming yang lahan utama yang mempengaruhi perubahan
dirumuskan Obstfeld (1985) sebagai berikut:4 pada pasar modal yang dijelaskan melalui
pendekatan moneter pada perekonomian
terbuka. Juga dijelaskan bahwa neraca
Yd = ηqt - σ(it - Et (p t + 1 – pt )) + dt ..... (4) transaksi berjalan (current account) merupa-
kan faktor utama yang mendasari perubahan
nilai tukar.
Persamaan di atas merupakan persamaan
IS pada perekonomian terbuka (open Michael D. Mekenzie (2001) yang mela-
economy) yang menyatakan bahwa output kukan penelitian mengenai fluktuasi nilai
(Y) yang dipengaruhi oleh nilai tukar riil (q), mata uang dengan metode ARCH (autore-
perbedaan suku bunga riil (Et (p t + 1 – pt ) dan gressive conditional heteroscedasticity).
variabel eksogen (d). Fungsi permintaan Penelitian ini juga digunakan untuk mem-
uang dirumuskan sebagai berikut:5 prediksi fluktuasi mata uang pada masa yang
akan datang.8 Dalam penelitiannya dirumus-
kan bahwa peningkatan jumlah uang beredar
Mt - pt = Yt - λit ......(5) secara relatif atau penurunan tingkat
pendapatan relatif akan menyebabkan terjadi-
nya depresiasi nilai tukar sama halnya jika
dimana permintaan uang riil (Mt - pt ) dipe-
terjadi kenaikan tingkat bunga domestik.
ngaruhi oleh tingkat output (Y) dan
perbedaan suku bunga nominal (i). Penelitian mengenai fluktuasi mata uang
Sedangkan fungsi tingkat harga dirumuskan juga dilakukan oleh Angelos Kanas dan
sebagai berikut:6 Georgios P. Kouretas (2001) yaitu untuk
mengetahui faktor-faktor yang mendorong
terjadinya gejolak perubahan (volatility) nilai
Pt = (1 – θ) E t – 1 pt + θpt ......(6)
tukar mata uang dan kontrol modal baik pada
pasar gelap (black market) maupun pasar
Harga yang terjadi di pasar barang resmi (official market) dengan mengambil
merupakan rata-rata tertimbang antara harga pengalaman negara Yunani. Dalam peneli-
aktual yang terjadi di pasar dan ekspektasi tiannya diketahui bahwa kemampuan dalam
harga pada periode sebelumnya. Banyak memprediksi volatilitas nilai tukar dari
penelitian yang telah dilakukan para ahli
7
Ibid, hal. 269
3 8
Ibid, hal. 153 Michael D Mckenzie, 2001, “Forecasting Australian
4 Exchange Rate Volatility A Comparative Study of
Ibid, hal, 159
5 Alternate Modelling Techniques and The Impact of
Loc-cit Power Transformations’ dalam Journal Departement
6
Loc-cit of Economics and Finance,RMIT
152 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

metode GARCH (1,1) memberikan akurasi (time series). Adapun data yang dikumpulkan
yang lebih tepat tentang informasi pasar bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS),
dibandingkan dengan dua metode pengu- Asian Development Bank (ADB), Interna-
kuran tradisional lain.9 tional Financial Statistics (IFS), Bank
Indonesia, Departemen Keuangan dan
METODE PENELITIAN sumber informasi data lain yang kredibel
dengan kurun waktu dari tahun 1990 triwulan
Berdasarkan landasan teoritik dan hasil
I sampai dengan tahun 2004 triwulan II yang
penelitian sebelumnya yang menjadi pijakan
dipakai sebagai bahan analisis statistik
dalam melakukan penelitian, maka proses
kuantitatif sehingga dapat memberikan
metodologi penelitian berikut yaitu meru-
informasi yang akurat bagi pengambilan
muskan paradigma penelitian sebagai
keputusan. Data yang digunakan dalam
gambaran singkat mengenai proses dan alur
penelitian tentang analisis fluktuasi nilai
penelitian yang akan dilakukan sebagai
tukar Rupiah dan implikasinya pada
berikut:
perekonomian Indonesia merupakan data
triwulanan antara kurun waktu tahun 1990 –
Pasar Barang
tahun 2004 dengan pertimbangan bahwa
Faktor kurun waktu tersebut mencakup kondisi dan
Y=C+I+G+X-M
Non-
Ekonomi situasi perekonomian Indonesia baik sebelum
terjadinya krisis ekonomi maupun setelah
terjadinya krisis ekonomi.
Faktor Fluktuasi
Ekonomi Nilai Tukar Pasar Uang
Rupiah MS = Md Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, rumu-
Faktor san masalah, kajian teoritis dan empiris,
Eksternal kerangka pemikiran, asumsi-asumsi serta
Neraca model penelitian yang telah dikemukakan di
Pembayaran
BoP = CF+CA atas, maka dapat dirumuskan hipotesis
Kebijakan
Ekonomi penelitian sebagai berikut:
1. Indeks harga konsumen, neraca pemba-
Gambar 2. Proses dan Alur Penelitian yaran, jumlah uang beredar berpengaruh
positif dan signifikan terhadap fluktuasi
nilai tukar Rupiah
Jenis dan Sumber Data
2. Aliran modal dan rasio tingkat bunga
Jenis data dalam penelitian ini adalah data domestik atas tingkat bunga internasional
sekunder yang merupakan data runtut waktu berpengaruh negatif dan signifikan terha-
dap fluktuasi nilai tukar Rupiah
9
Angelos Kanas and Georgios P Kouretas,2001, “Black 3. Krisis ekonomi berpengaruh secara signi-
and Official Exchange Rate Volatility and Foreign fikan terhadap nilai tukar Rupiah
Exchange Controls Evidence from Greece”,
International Journal of Finance and Economics, vol.
6, 13 - 25
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 153

Metode Analisis stasioner atau tidak, maka harus dibanding-


Metode estimasi Error Correction Model kan dengan tabel nilai kritis berikut.
(ECM) merupakan model analisis dinamik
Tabel 2. Nilai Kritis untuk t pada Uji ADF N (jumlah
untuk menjelaskan pengaruh perubahan
sampel) = 33
variabel independen terhadap variabel
dependen dalam jangka pendek maupun Tingkat Signifikansi Nilai Kritis
jangka panjang. Dalam model ECM dengan
0,01 -3,6852
memasukkan variabel ECT (error correction
term). Koefisien regresi variabel ECT meru- 0,05 -2,9705
pakan koefisien penyesuaian (coeficient of 0,10 -2,6242
adjustment) yang juga sekaligus menunjuk- Sumber: Fuller (1976)
kan kecepatan penyesuaian (speed of
adjustment) antara nilai aktual (actual)
dengan nilai diinginkan (desired) yang akan 2. Uji Derajat Integrasi
dieliminasi dalam satu periode. Karakteristik Selanjutnya setelah dilakukan uji akar-akar
model ECM yang valid manakala memenuhi unit dapat dilanjutkan dengan melakukan uji
ketentuan bahwa nilai koefisien ECT (ω) derajat integrasi jika uji akar-akar unit
terletak dalam range 0 < ω < 1 dan secara ternyata data yang diamati tidak stasioner.
statistik harus signifikan. Definisi integrasi suatu data adalah bahwa
jika data runtut waktu (time series) X
Metode Pengujian dikatakan berintegrasi pada derajat d atau
ditulis I(d) jika data tersebut perlu didiferen-
1. Uji Akar-akar Unit (Unit Roots Test)
siasi sebanyak d kali untuk dapat menjadi
Suatu data atau variabel disebut stasioner jika data yang stasioner atau I(0).
nilai rata-rata (mean) dan varians konstan
selama periode pengamatan. Dengan asumsi 3. Uji Goodness of Fit (Uji Kecocokan
stasioneritas maka mampu menterjemahkan Model)
data dan model ekonomi secara baik karena
Untuk melihat sejauh mana model yang
data yang stasioner tidak terlalu bervariasi
dirumuskan dapat menerangkan variasi peru-
dan cenderung mendekati nilai rata-ratanya.
bahan variabel endogen dilakukan dengan uji
Sebaliknya pada data yang tidak stasioner
kecocokan model (uji goodness of fit). Dalam
akan dipengaruhi oleh waktu dan cenderung
uji ini dilihat nilai koefisien determinasi (R2),
menyimpang dari nilai rata-ratanya dan
jika nilai R2 tinggi berarti model yang
selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya
dirumuskan dapat menerangkan variasi
regresi lancung (spurious regression). Untuk
perubahan variabel endogen. Sebaliknya jika
menguji apakah data atau variabel yang
nilai R2 kecil berarti bahwa model yang
dianalisis dalam penelitian ini stasioner
dirumuskan lemah dalam menjelaskan variasi
ataukah tidak, maka dilakukan uji stasione-
perubahan variabel endogen.
ritas dengan uji akar-akar unit (unit roots
test). Untuk mengetahui apakah hasil dari uji
stasioneritas di atas menunjukkan suatu data
154 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

4. Uji Signifikansi Garis Regresi secara 6. Uji Asumsi Klasik


Keseluruhan (Overall Test) Untuk memperoleh hasil estimasi yang valid
Interpretasi terhadap hasil perhitungan adalah dan akurat, maka parameter estimasi harus
dengan ketetapan sebagai berikut jika nilai F- lolos dari uji asumsi klasik yaitu uji
hitung lebih besar dari pada F tabel pada otokorelasi, uji multikolinearitas dan uji
derajat kesalahan tertentu (α) dengan derajat heteroskedastisitas.
kebebasan k – 1 dan N – 1, maka Ho ditolak.
Hal ini dapat diartikan bahwa variabel ANALISIS HASIL PENELITIAN
independen secara bersama-sama berpenga-
Sebelum menganalisis data penelitian
ruh secara signifikan terhadap variabel
mengenai fluktuasi nilai tukar Rupiah dan
endogen. Tetapi sebaliknya jika F hitung
implikasinya pada perekonomian Indonesia,
lebih kecil dari pada nilai F tabel, maka
maka dilakukan pengujian terhadap data-data
artinya bahwa Ho diterima sehingga variabel
makroekonomi. Hasil uji akar-akar unit
independen secara simultan tidak berpenga-
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
ruh secara signifikan terhadap variabel
3.
endogen.

5. Uji Signifikansi Parameter (Partial test Tabel 3. Hasil Uji Akar-akar Unit (unit roots test)
atau Uji-t) Uji Akar-akar Unit
Uji signifikansi parameter (uji-t) adalah Variabel
DF ADF
untuk mengetahui pengaruh secara parsial
C -1,574511 -1,569909
masing-masing variabel independen terhadap I -2,014321 -2,237762
variable endogen dalam persamaan reduced G -1,748518 -1,604175
form. Jika nilai t-hitung lebih besar dari pada X -1,896573 -1,823969
Z -1,780904 -1,965982
nilai t-kritis, maka Ho ditolak berarti variabel GDP -1,679315 -1,756409
independen berpengaruh secara signifikan GDPDN 0,199594 0,076585
terhadap variabel endogen. Hal ini menun- RDNLN -2,288979 -2,259081
ToT -3,079226 -2,095970
jukkan bahwa tanda dan besaran parameter
ER -0,990871 -0999791
mempunyai arti penting dalam suatu model. SHLN -1,470297 -1,690734
Tetapi sebaliknya jika nilai t-hitung lebih rs -2,816700 -2,942546
kecil dari pada nilai t-kritis berarti bahwa rk -1,896769 -2,636270
M1 2,487195 3,263387
baik tanda maupun besaran estimator tersebut CPI -2,113440 -1,979590
tidak ada nilainya karena sebenarnya nilai CF -3,603502 -2,294711
parameter tersebut sama dengan nol. Dalam BoP -6,322971 -5,246548
SBI -2,413371 -2,947352
suatu penelitian toleransi kesalahan (α)
maksimum adalah 10 persen atau taraf Sumber: data sekunder (diolah)
kepercayaan minimum 90 persen dan jika
nilainya di bawah ini berarti tidak signifikan.
Hasil uji derajat integrasi di atas menun-
jukkan bahwa semua variabel yang tidak
stasioner pada data asli setelah dilakukan uji
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 155

akar-akar unit pada first difference telah regresi variabel ECT merupakan koefisien
mencapai keadaan yang stasioner. Variabel penyesuaian (coeficient of adjustment) yang
CPI, ER, G, GDPDN, I, C, PDB, SHLN, X, menunjukkan besarnya ketidaksesuaian
dan Z. dari hasil uji derajat integrasi telah antara nilai aktual (actual) dengan nilai
mencapai keadaan stasioner dengan uji akar- diinginkan (desired) yang akan dieliminasi
akar unit pada first difference karena nilai dalam satu periode. Jika metode estimasi
test statistiknya signifikan pada critical value ECM memenuhi kriteria tersebut dikatakan
10 %. bahwa model ECM dapat dipakai untuk
mengestimasi suatu fungsi persamaan dengan
Metode Estimasi Error Correction Model baik.
(ECM) Hasil estimasi dinamis dengan metode
Metode estimasi dinamik ECM untuk ECM di atas menunjukkan bahwa metode
menganalisis perubahan nilai tukar Rupiah estimasi ECM sahih karena telah memenuhi
terhadap dollar AS secara dinamis baik kriteria sebagai model estimasi dimana nilai
dalam jangka pendek maupun jangka koefisien regresi ECT sebesar 0,051906
panjang, Tabel 4 mengungkapkan hasil dengan nilai t-statistik sebesar 2,062615 > t-
penelitian dengan metode ECM. tabel pada α (level of significance) 5 %
Agar metode estimasi ECM dikatakan dengan derajat kebebasan (degree of
sahih, maka harus memenuhi beberapa freedom) n – k – 1. Nilai koefisien regresi
kriteria yaitu koefisien regresi dari variabel ECT (error correction term) yang sekaligus
error correction term (ECT) nilainya 0 < ψ < juga menunjukkan kecepatan penyesuaian
1. Kriteria berikutnya bahwa nilai t-statistik (speed of adjustment) nilai tukar Rupiah
dari koefisien regresi variabel ECT harus menuju ke keseimbangan dengan nilai
signifikan dan bertanda positif. Koefisien sebesar 0,051906 artinya bahwa sekitar

Tabel 4. Analisis Estimasi Nilai Tukar Rupiah Metode ECM

Error Correction Model (ECM)


Variabel Koefisien t-statistik Prob. Uji Diagnostik
Konstanta 575,0900 0,814344 04200 AIC 16,74132
D(RDNLN) -100,0143 -0,846706 0,4020 SC 17,24766
D(BoP) -0,541937 -2,253419 0,0295 Ramsey Test 2,895749
D(CF) 0,480588 2,238415 0,0306 J-B 3,975161
D(CPI) 0,410951 0,072568 0,9425 B-G 1,090522
D(M1) 0,040934 1,689115 0,0986 White test 31,46473
D(Dummy) 945,6358 1,234966 0,2237 F-statistik 1,985897
RDNLN(-1) 24,72756 0,292030 0,7717 R2 Adjusted 0,188990
BoP(-1) -0,700165 -2,502589 0,0163 t-tabel α = 5 % 1,672
CF(-1) 0,234516 1,352711 0,1834
CPI(-1) -6,269850 -1,245395 0,2199
M1(-1) 0,005039 0,978732 0,3333
Dummy(-1) 631,0882 1,721655 0,0925
ECT 0,051906 2,062615 0,0454
Sumber: data sekunder (diolah)
156 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

5,1906 % ketidaksesuaian antara nilai tukar variabel tingkat bunga bukan merupakan
Rupiah aktual (actual) dengan nilai tukar variabel yang menentukan bagi investor dan
Rupiah yang diinginkan (desired) akan pelaku pasar uang dalam menanamkan
dieliminasi dalam satu periode. investasi portfolio. Bagi mereka yang lebih
Metode estimasi ECM juga dapat mem- penting adalah sejauhmana komitmen dan
berikan informasi mengenai bagaimana konsistensi pemerintah dalam menjalankan
kaitan perubahan variabel independen terha- kebijakan-kebijakan ekonominya yang dapat
dap variabel dependen dalam jangka panjang. memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar.
Untuk menghitung nilai koefisien jangka Metode estimasi ECM menunjukkan
panjang dari variabel bebas RDNLN, CF, bahwa dalam jangka pendek besarnya
BoP, CPI, MS dan Dummy pada metode koefisien regresi variabel BoP sebesar –
estimasi ECM diperoleh hasil perhitungan 0,541937 dengan nilai t-statistik –2,253419 >
yang nampak dalam tabel 5. t-tabel pada α (level of significance) 5%
dengan derajat kebebasan (degree of
freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka
Tabel 5. Nilai Koefisien Variabel Independen Jangka
pendek perubahan variabel BoP berpengaruh
Panjang Metode Estimasi ECM
secara negatif dan signifikan terhadap
ECM fluktuasi variabel ER. Surplus neraca
Variabel
Jangka Pendek Jangka Panjang pembayaran (BoP) sebesar 1 juta/$ AS akan
Konstanta 575,0900 11079,45 mendorong apresiasi nilai tukar Rupiah
RDNLN -100,0143 477,3912 sebesar 0,419113 Rupiah/$ AS. Dalam
CF -0,541937 5,51809
BoP 0,480588 -12,4891
analisis jangka panjang menunjukkan bahwa
CPI 0,410951 -119,792 koefisien regresi variabel BoP sebesar
MS 0,040934 12159,29 –12,4891 dengan nilai t-statistik –2,502589 >
Dummy 945,6358 1,097079
t-tabel pada α (level of significance) 5 %
ECT - -
dengan derajat kebebasan (degree of
Sumber: data sekunder (diolah)
freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka
panjang perubahan posisi neraca pembayaran
Metode estimasi ECM menunjukkan berpengaruh secara signifikan terhadap fluk-
bahwa nilai koefisien regresi variabel tuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS.
RDNLN dalam jangka pendek sebesar – Temuan empiris ini mengisyaratkan
100,0143 dengan nilai t-statistik -0,846706 < bahwa fundamental ekonomi berpengaruh
t-tabel pada α (level of significance) 13% terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang di
dengan derajat kebebasan (degree of samping faktor-faktor non ekonomi. Posisi
freedom) n–k–1. Hasil temuan ini juga neraca pembayaran mencerminkan kondisi
membuktikan bahwa dalam jangka pendek riil perekonomin Indonesia terhadap negara
rasio tingkat bunga simpanan domestik lain menyangkut arus perdagangan barang
terhadap tingkat bunga internasional tidak dan modal. Ada dinamika pengaruh peruba-
berpengaruh secara signifikan terhadap han posisi neraca pembayaran internasional
fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah terha-
AS. Temuan empiris ini menyiratkan bahwa dap dollar AS.
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 157

Metode estimasi ECM menunjukkan sedangkan dalam jangka panjang relatif tetap
bahwa dalam analisis jangka pendek nilai dan stabil karena para pelaku ekonomi telah
koefisien regresi variabel CPI sebesar melakukan ekspektasi dan penyesuaian
0,410951 dengan nilai t-statistik 0,072568 < berdasarkan pengalaman sebelumnya.
t-tabel pada α (level of significance) 5 % Metode estimasi ECM membuktikan
dengan derajat kebebasan (degree of bahwa dalam jangka pendek keadaan krisis
freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka ekonomi tidak berpengaruh terhadap fluktu-
pendek variabel CPI tidak berpengaruh asi nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS.
secara signifikan terhadap fluktuasi nilai Nilai koefisien regresi variabel krisis
tukar Rupiah. Demikian juga dalam analisis ekonomi sebesar 945,6358 dengan nilai t-
jangka panjang bahwa nilai koefisien regresi statistik 1,234966 < t-tabel pada α (level of
variabel CPI sebesar –119,792 dengan nilai t- significance) 5 % dengan derajat kebebasan
statistik -1,245395 < t-tabel pada α (level of (degree of freedom) n–k–1 artinya bahwa
significance) 5 % dengan derajat kebebasan dalam jangka pendek kondisi krisis ekonomi
(degree of freedom) n–k–1 artinya bahwa tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
dalam jangka panjang variabel CPI juga tidak fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap dollar
berpengaruh secara signifikan terhadap AS. Dalam jangka panjang diperoleh temuan
fluktuasi nilai tukar Rupiah. bahwa nilai koefisien regresi variabel krisis
Metode estimasi ECM menunjukkan ekonomi sebesar 12159,29 dengan nilai t-
bahwa dalam jangka pendek nilai koefisien statistik 1,721655 > t-tabel pada α (level of
regresi variabel MS sebesar 0,040934 dengan significance) 5 % dengan derajat kebebasan
nilai t-statistik 1,689115 > t-tabel pada α (degree of freedom) n–k–1 artinya bahwa
(level of significance) 5 % dengan derajat dalam jangka panjang krisis ekonomi
kebebasan (degree of freedom) n–k–1 artinya berpengaruh secara positif dan signifikan
bahwa dalam jangka pendek peningkatan terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah
jumlah uang beredar sebesar 1 milyar Rupiah terhadap dollar AS.
akan menyebabkan depresiasi nilai tukar Krisis ekonomi menimbulkan kepanikan
Rupiah terhadap dollar AS sebesar 0,040934 di tengah masyarakat sehingga menimbulkan
Rupiah/$ AS. Dalam jangka panjang nilai ketidakpastian yang berakibat masyarakat
koefisien regresi variabel MS sebesar mengambil langkah mengamankan nilai
1,097079 dengan nilai t-statistik 0,978732 < kekayaan dari kemungkinan merosot di
t-tabel pada α (level of significance) 5 % kemudian hari dengan menukar Rupiah
dengan derajat kebebasan (degree of dengan dollar AS. Kejadian ini terasa benar
freedom) n–k–1 artinya bahwa dalam jangka pada saat Indonesia mengalami krisis mone-
panjang perubahan jumlah uang beredar tidak ter menjelang turunnya rezim orde baru
berpengaruh secara signifikan terhadap tahun 1997 dimana Rupiah sempat hampir
perubahan nilai tukar Rupiah terhadap dollar menyentuh angka Rp. 20.000/$ AS. Namun
AS. Hasil temuan empiris ini menunjukkan seiring dengan langkah-langkah kebijakan
bahwa para pelaku ekonomi merespon konsolidasi ekonomi dan kondisi politik yang
kebijakan perubahan jumlah uang beredar semakin stabil, maka nilai Rupiah berangsur-
dalam konteks ekonomi jangka pendek angsur pulih kembali.
158 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

KESIMPULAN 4. Indeks harga konsumen dalam analisis


1. Pengaruh dinamika jangka pendek dan dinamis jangka pendek dan jangka
jangka panjang menunjukkan bahwa panjang tidak berpengaruh secara signifi-
perubahan rasio tingkat bunga simpanan kan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap
domestik terhadap tingkat bunga interna- dollar AS. Hal ini menyiratkan keberha-
sional tidak berpengaruh secara signifi- silan kebijakan pemerintah dalam
kan terhadap perubahan nilai tukar mengendalikan laju inflasi pada tingkat
Rupiah terhadap dollar AS. Temuan yang wajar yaitu di bawah dua digit
empiris ini terkait dengan pola kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi
moneter yang bersifat reaktif bukan nasional.
proaktif sehingga pemerintah terkesan 5. Dalam analisis ekonomi dinamis jangka
kurang responsif terhadap perkembangan pendek jumlah uang beredar berpengaruh
pasar uang internasional. secara positif dan signifikan terhadap
2. Sedangkan dalam analisis dinamis jangka nilai tukar Rupiah sebesar 0,040934
pendek perubahan aliran modal berpe- artinya bahwa peningkatan jumlah uang
ngaruh positif dan signifikan terhadap beredar sebesar 1 milyar Rupiah akan
nilai tukar Rupiah sebesar 0,480588. mendorong depresiasi nilai tukar Rupiah
Temuan empiris ini terkesan kontradiktif sebesar 0,040934 Rupiah/$ AS. Sedang-
dengan temuan analisis keseimbangan kan dalam analisis jangka panjang
makro ekonomi namun hal ini bisa jumlah uang beredar tidak berpengaruh
dipahami mengingat dinamika yang secara signifikan terhadap nilai tukar
sangat tinggi menyangkut aliran modal Rupiah. Dari temuan empiris ini menyi-
menyangkut sensitivitas pelaku pasar ratkan bahwa jumlah uang beredar
terhadap setiap perubahan baik menyang- merupakan variabel makroekonomi yang
kut kebijakan ekonomi pemerintah atau berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah
faktor-faktor non ekonomi lainnya. terhadap dollar AS. Karena dengan
semakin meningkatnya jumlah uang
3. Sedangkan dalam analisis ekonomi dina-
beredar akan berdampak pada pening-
mis jangka pendek dan jangka panjang
katan inflasi sehingga akan menurunkan
diketahui bahwa neraca pembayaran
nilai Rupiah terhadap dollar AS.
berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai tukar Rupiah sebesar –0,541937 dan 6. Dalam jangka panjang keadaan krisis
–12,4891. Temuan empiris dengan pen- ekonomi berpengaruh secara positif dan
dekatan dinamik ini juga sifatnya signifikan terhadap nilai tukar Rupiah
kontradiktif dengan pendekatan keseim- terhadap dollar AS. Krisis ekonomi
bangan makro ekonomi. Namun hal ini menimbulkan depresiasi nilai Rupiah
juga bisa dipahami bahwa dalam analisis sebesar 12159,29 Rupiah/$ AS. Fenome-
dinamis perubahan kebijakan ekonomi na ini menjelaskan bahwa krisis ekonomi
dan faktor-faktor non ekonomi sangat menimbulkan kepanikan pasar dan para
sensitif terhadap perubahan nilai tukar pelaku pasar berusaha melindungi keka-
Rupiah. yaan dari kemungkinan rugi di kemudian
hari dengan menukar Rupiah dengan
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 159

dollar sehingga Rupiah terus terkoreksi. mi Universitas Indonesia dan Sinar


Nilai Rupiah kembali menguat seiring Harapan.
dengan semakin pulihnya kondisi ekono- Baffes, John, Ibrahim A Elbadawi, Stephen
mi dan politik serta keyakinan masyara- A O’Connell, 1997, Single Equation
kat akan kemampuan pemerintah dalam Estimation of the Equilibrium Real Ex-
mengendalikan stabilitas ekonomi dan change Rate, Journal of Economics.
politik nasional.
Betts, Caroline and Michael B Devereux,
2000, Exchange Rate Dynamics in a
DAFTAR PUSTAKA Model of Pricing to Market, Journal of
Adams, John, 1999, The Contemporary In- International Economics 50, 215-244
ternational Economy Reader, second Bigman David and Teizo Taya, 1984, Float-
edition, New York: St. Martin Press. ing Exchange Rates and the State of
Aghevli, BB, 1976, “A Model of the Mone- World Trade and Payments, Ballinger
tary Sector for Indonesia 1968-1973”, Publishing Company.
Bulletin of Indonesian Economic Stud- Bodnar, GB and R Marston, 2000, “A Simple
ies, vol. 12/3, p. 50-60. Model of Foreign Exchange Exposure”,
Aghevli, BB, 1977, “Money, Price and the mimeo, October 30,
Balance of Payment: Indonesia, 1968- Bodnar, G, F Wong, 2000, “Estimating Ex-
1973”, Journal of Development Studies, change Rate Exposure Some Weighty
vol. 13/2, p. 35-57. Issues, NBER Working Paper 7497,
Aghevli, BB, 1999, “An Econometric Model January.
of Monetary Sector for Indonesia”, Boediono, 1979, Econometric Models of the
Journal of Development Studies. Indonesian Economy for Short Run
Aghevli, BB and Khan MS, 1978, “Govern- Policy Analysis, Dissertation PhD, Uni-
ment Deficits and the Inflationary Proc- versity of Pennsylvania.
ess in Developing Countries”, IMF Staff Bordo, Michael D and Harold James, 2001,
Papers “The Adam Klug Memorial Lecture
Aghevli, BB, 1978, “Government Deficits Haberler versus Nurkse the Case for
and the Inflationary Process in Devel- Floating Exchange Rates as an Alterna-
oping Countries”, IMF Staff Papers. tive to Breton Woods, NBER Working
Angelos Kanas and Georgios P Kouretas, Paper, October.
2001, “Black and Official Exchange Bordo, Michael, 2001, “Core Periphery Ex-
Rate Volatility and Foreign Exchange change Rate Regimes and Globaliza-
Controls Evidence from Greece”, Inter- tion,” NBER Working Paper, Novem-
national Journal of Finance and Eco- ber.
nomics 6. Branson, William H, 2000, Macroeconomic
Arsyad Anwar, 1985, Prospek dan Perma- Theory and Policy, third edition, New
salahan Ekonomi Indonesia 1985-1986, York: Harper and Row Publisher.
edisi pertama Jakarta: Fakultas Ekono-
160 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

Chacholiades, Miltiades, 1973, The Pure Glassburner, Bruce dan Chandra Aditiawan,
Theory of International Trade, London: 1982, Teori dan Kebijaksanaan Eko-
The MacMillan Press. nomi Makro, edisi kedua, Jakarta:
Chiang, Alpha C, 2002 Fundamental Meth- LP3ES.
ods of Mathematical Economics, third Goldberg Michael, 2000, “Do Monetary
edition, International Student Edition, Models of The Exchange Rate with RE
New York: McGraw-Hill Inc. Fit The Data?” Mimeo, University of
Cooney John W, Bonnie van Ness and New Hampshire (November).
Robert van Ness, 2000, “Do Investors Granger, CWJ and Newbold, Paul, 2002,
Avoid Odd-Eighths Prices? Evidence Forecasting Economic Time Series,
from NYSE Limit Orders”, Mimeo Academic Press, New York San Fran-
(December). cisco London, p.333
Dernburg, Thomas F, 2001, Makroekonomi, Griffin John and Rene Stulz, 2001, “Interna-
terjemahan Muhtar, edisi ketujuh, tional Competition and Exchange Rate
Jakarta: Penerbit Erlangga. Shocks A Cross Country Industry
Dominguez K and L Tesar, 2001a “A Re- Analysis of Stock Returns,” Review of
Examination of Exchange Rate Expo- Financial Studies, spring, 215-241.
sure”, American Economic Review Pa- Groosman, Gene M, 1992: Imperfect Com-
pers and Proceedings, May petition and International Trade, NJ:
Dominguez K and L Tesar, 2001, “Exchange The MIT Press.
Rate Exposure,” NBER Working Paper Grauwe Paul de and Isabel Vansteenkiste,
8453, September. 2001, “Exchange Rates and Fundamen-
Dornbusch, Rudiger dan Fischer Stanley, tals a Non Linear Relationship?” CE-
2002, Makroekonomi, edisi ketiga, ter- Sifo Working Paper No. 577, October.
jemahan Sitompul, Jakarta: Erlangga. Grubel, Herbert G, 1981, International Eco-
Dornbusch, Rudiger, 1980, Open Economy nomics, Richard D Irwin Inc.
Macroeconomics, New York: Basic Gujarati, Damodar N, 2002, Basic Econo-
Books Inc. metrics, Fifth edition, London: McGraw
Evans, Martin, 2001, “FX Trading and Ex- -Hill.
change Rate Dynamics,” NBER Work- Harun Hadiwijoyo, 1980, Sari Sejarah
ing Paper 8116 (February) Filsafat Barat, Jilid I dan II, Yogya-
Gallagher, T Kenneth, 1994, Epistemology karta: Penerbit Kanisius.
Filsafat Pengetahuan, Yogyakarta: Hausmann Ricardo, Ugo Panizza and Ernesto
Penerbit Kanisius. Stein, 2000, “Why do Countries Float
George, J Hall, 2001, “Exchange Rates and the Way They Float? JADB Working
Casualties during the First World War,” Paper, No. 418.
Cowles Foundation Discussion Paper Hongwei Du and Zhen Zhu, 2001, “The
No. 1321, August. Effect of Exchange Rate Risk on Ex-
ports Some Additional Empirical Evi-
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 161

dence,” Journal of Economic Studies, Insukindro, 1996, “Pendekatan Masa Depan


Vol 28 No. 2, pp. 106-121. dalam Penyusunan Model Ekonometri-
Harris, Laurence, 1985, Monetary Theory, ka: Forward-looking Model dan Pende-
second edition, New York: McGraw- katan Kointegrasi’, Jurnal Ekonomi dan
Hill Book Company. Industri, tahun kedua, edisi kedua

Havrilesky T and Boorman J, 1976, Current Insukindro, 1998, “Pendekatan Stok Pen-
Issues in Monetary Theory and Policy, yangga Permintaan Uang: Tinjauan
AHM Publishing Corporation. Teoritik dan Sebuah Studi Empirik di
Indonesia”, Ekonomi dan Keuangan
Henderson, James M, Quandt Richard E,
Indonesia, Vol. XLVI, No. 4
1980, Microeconomic Theory a Mathe-
matical Approach, third edition, Inter- Insukindro, 1998, Pemilihan Model Ekonomi
national Student Edition, New York: Empirik dengan Pendekatan Koreksi
McGraw-Hill International Book Com- Kesalahan”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
pany. Indonesia, Vol. 14, No. 1.

Herman Soewardi, 2000, Roda Berputar Intriligator, Michael D, 1996, Econometric


Dunia Bergulir Kognisi Baru tentang Models, Techniques and Application,
Timbul-tenggelamnya Sivilisasi, edisi I, New Jersey USA: Prentice-Hall Inc.,
Bandung: Bakti Mandiri. Englewood Cliffs.

Hill, Hall, 1996, The Indonesian Economic Jeremy Berkowitz and Lorenzo Giorgianni,
since 1966 Southeast Asia’s Emerging 1996, “Long Horizon Exchange Rate
Giant, London: Cambridge University Predictability?” International Monetary
Press. Funds, September 19.

IMF, 1998, World Economic Outlook, May, John Geanakoplos and Dimitrios Tsomocos,
Washington DC, International Mone- 2001, “International Finance in General
tary Fund. Equilibrium”, Cowles Foundation Dis-
cussion Paper No. 1313, July.
Imamudin Yuliadi, 2001, Analisis Makroe-
konomi Indonesia Pendekatan IS-LM, Kenen, Peter B, 1989, The International
tesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah Economy, second edition, New Jersey:
Mada. Prentice Hall, Englewood Cliff.

Insukindro, 1990, “Komponen Koefisien Kilian L and M Taylor, 2001, “Why is It So


Regresi Jangka Panjang Model Eko- Difficult to Beat the Random Walk
nomi Studi Kasus Impor Barang di In- Forecast of Exchange Rates? University
donesia”, Journal Ekonomi dan Bisnis of Mimeo, pp. 29.
Indonesia, No. 2 tahun V Kmenta, Jan, 2000, Elements of Econome-
Insukindro, 1992, “Pembentukan Model tric, second edition, London: McGraw-
dalam Penelitian Ekonomi”, Jurnal Hill.
Ekonomi dan Bisnis Indonesia, tahun Koutsoyiannis, A, 2002, Theory of Econome-
VII, No. 1 tric, second edition, New Jersey: Pren-
tice-Hall, Englewood Cliffs.
162 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, No. 2, Desember 2007

Krugman Paul and M Obstfeld, 1988: Inter- Mundel, RA, 1968, International Economics,
national Economics Theory and Policy, New York: McGraw-Hill.
London: Foresman and Company. M. Nasir, 1999, Metode Penelitian, Jakarta:
Lilien, David M, 1976, Micro TSP Student Ghalia Indonesia.
Version Used’s Manual Version 5.1, Nopirin, 1983, A Synthesis of Monetary and
Quantitative Micro Software, Irvin Keynesian Approach to The Balance of
California. Payments The Indonesian Case 1970-
Lyons, Richard K, 2001. the Microstructure 1979, PhD dissertation, Washington
Approach to Exchange Rates, Book in State University, 1983, Unpublished
Draft. Nucci F and AF Pozzolo, 2001, “Investment
Maddala, GS, 2001, Introduction to Econo- and the Exchange Rate an Analysis with
metrics, second edition, New York: Firm Level Panel Data,” European
Maxwell MacMillan International Pub- Economic Review 45, pp 259-83.
lishing Company. Obstfeld, M and K Rogoff, 2000, “The Six
Malinvaud, E, 1999, Statistical Methods of Major Puzzles in International Macro-
Econometrics, third revised edition, economics Is There a Common Cause?
North Holland Publishing Company, NBER Working Paper 7777, pp.66.
737. Osler, CL, 2001, “Information, Order Flow,
Mankiw, G N, 2000, Macroeconomics, New and High Frequency Exchange Rate
York: Worth Publisher Co. Dynamics,” Mimeo, Federal Reserve
Masson, Paul, 2001, “Exchange Rate Regime Bank of New York.
Transitions,” Journal of Development Osler, CL, 2000, “Support for Resistance
Economics, January. Technical Analysis and Intraday Ex-
McCallum, Bennett T, 1989, Monetary Eco- change Rates,” Federal Reserve Bank of
nomics Theory and Policy, New York New York Economic Policy Review
MacMillan Publishing Company. (July).

Meade, JE, 1956, The Balance of Payment, Osler, CL, 2001, “Currency Orders and Ex-
fourth edition, New York: Oxford Uni- change Rate Dynamics Explaining The
versity Press. Success of Technical Analysis, Federal
Reserve Bank of New York, March.
Michael, D McKenzie, 2003, “Forecasting
Australian Exchange Rate Volatility A Peursen van CA, 1993, Susunan Ilmu
Comparative Study of Alternate Mod- Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsa-
eling Techniques and the Impact of fat Ilmu, Jakarta: PT Gramedia.
Power Transformations,” Department of Pindyck, Robert S and Rubinfeld, Daniel L,
Economics and Finance, RMIT. 1991, Econometric Model and Eco-
Mishkin, S. Frederic, 2001, The Economics nomic Forecast, International edition,
of Money Banking and Financial Mar- McGraw-Hill Inc., third edition
kets, Addison Wesley. Ravn, Morten O., 2000, Consumption Dy-
namics and Real Exchange Rate,
Imamudin – Analisis Nilai Tukar Rupiah dan Implikasinya ...… 163

Working Paper, London Business Macroeconomics An Introduction to


School. Competing Schools of Thought, Edward
Reinhart Carmen M., and Vincent R., Elgar Publishing, Limited
Reinhardt, 2000, “What Hurts Most? G- Sritua Arif, 1990, Dari Prestasi Pemba-
3 Exchange Rate or Interest Rate Vola- ngunan sampai Ekonomi Politik, Kum-
tility, NBER Working Paper, July 7. pulan Karangan, Jakarta: Penerbit
Rime, Dagfinn, 2000, “Private or Public Universitas Indonesia.
Information in Foreign Exchange Mar- Tawang Alun, 1992, Analisa Ekonomi Utang
kets? An Empirical Analysis,” Mimeo, Luar Negeri, Jakarta: LP3ES.
April. Thomas, R Leighton, 1985, Introductory
Robert, E Lipsey, 1999, “The Role of For- Econometrics Theory and Application,
eign Direct Investment in International first edition, Singapore: British Library
Capital Flows,” NBER Working Paper Catalog in Publishing Data.
7094, April. Turnovsky, Stephen J, 1981, Macroeconomic
Romer, David, 2000, Advanced Macroeco- Analysis and Stabilization Policy, USA:
nomics, Singapore: McGraw Hill Inter- Cambridge University Press.
national Editions. Tulus Tambunan, 2001, Perdagangan Inter-
Rossi, Barbara, 2000, “Testing Out-of-Sam- nasional dan Neraca Pembayaran,
ple Predictive Ability with High Per- Jakarta: LP3ES.
sistence an Application to Models of West and Cho, 1995, “The Predictive Ability
Nominal Exchange Rate Determina- of Several Models of Exchange Rate
tion”, Princeton University Mimeo Volatility”, Journal of Econometrics,
(April). 69, pp. 367-391.
Sadoulet Elisabeth and Alain de Janvry, Wihana Kirana Jaya, 1990, “Seleksi Model
1995, Quantitative Development Policy Permintaan Uang di Indonesia 1973-
Analysis, Baltimore: The John Hopkins 1983, Journal Ekonomi dan Bisnis
University Press. Indonesia, No. 2 tahun V
Salvatore, Dominick, 1993, International Zhaoyong Zhang, 1999, “China’s Exchange
Economics, fourth edition, New York: Rate Reform and Its Impact on the
MacMillan Publishing Company. Balance of Trade and Domestic Infla-
Scarth, William M., 1988, Macroeconomics tion”, Asia Pacific Journal of Econom-
An Introduction to Advanced Methods, ics and Business, Vol. 3 No. 2, Decem-
Harcourt Brace. ber.
Snowdon Brian, Howard Vane, Peter Wy-
anrczyk, 1994, A Modern Guide to

Anda mungkin juga menyukai