Oleh :
MOCHAMAD YOANSYAH
NIM. 14121038
SUBANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Terhentinya suatu proses pada lantai produksi sering kali disebabkan adanya
masalah dalam alat atau mesin produksi, misalnya mesin berhenti secara mendadak,
menurunnya kecepatan produksi mesin, lamanya waktu setup dan adjustment, mesin
menghasilkan produk cacat dan mesin beroperasi tetapi tidak menghasilkan produk.
Hal ini akan menimbulkan kerugian pada perusahaan Karena selain dapat
PT. Banshu Electric Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi
wiring harness yang tidak terlepas dari permasalahan dari permasalahan efektivitas
mesin ./ peralatan. Permasalan yang akan penulis analisa adalah tentang kerusakan
Hellerman Tyton MK-7 adalah sebuah alat yang digunakan dalam industri
pembuatan wiring harness untuk memberikan tarikan / tegangan kepada klip atau cable
maintenance adalah metode pemeliharaan mesin dan peralatan. TPM berkembang dari
sistem maintenance tradisional yang melibatkan semua departemen dan semua orang
untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pemeliharaan mesin / peralatan.
Langkah untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut dalam usaha peningkatan
efisiensi produksi dilakukan dengan TPM yang menggunakan metode overall equipment
effectiveness (OEE) sebagai alat ukur dan mengetahui kenerja mesin / peralatan.
kondisi dari penurunan efectivitas dari mesin / peralatan, dalam hal ini adalah Hellerman
Tyton MK-7.
Dengan demikian penulisan ini akan memberikan usulan perbaikan efectivitas mesin
/ peralatan dalam usaha meningkatkan efisiensi produksi pada Assy K25-F di PT. Banshu
Electric Indonesia.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi fokus pembahasan dalam
penelitian adalah rendahnya efisiensi dan efektivitas penggunaan tool Hellerman Tyton
kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan tool dan melakukan analisa terhadap
Penelitian ini dilakukan di bagian Assy K25-F di PT. Banshu Electric Indonesia yaitu di
bagian proses klip.Karena pada bagian proses klip yang menggunakan tool Hellerman
Tyton MK-7 bersifat critical unit dimana ketika terjadi kerusakan pada tool ini
menyebabkan terhentinya proses selanjutnya yaitu proses pengecekan atau visual dan
1. Apakah kerusakan yang paling sering terjadi pada Hellerman Tyton MK-7?
2. Mengetahui pengaruh kerusakan hellerman tyton MK7 pada hasil pemotongan clip
Dalam melakukan penelitian faktor yang akan selalu jadi penghalang dan
tidak dapat dihindarkan adalah waktu, dana, dan keterbatasan fasilitas. Untuk itulah
dilakukan pembatasan masalah agar hasil yang dieroleh tidak menyimpang dari
2. Tingkat produktivitas dan efisiensi alat atau tool Hellerman Tytom MK-7
1. Mahasiswa akan lebih mengetahui tentang cara peningkatan efectivitas dan efisiensi
3. Pengurangan angka defective klip pada Assy K25-F di PT. Banshu Electric Indonesia.
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan, dan penilaian karya ilmiah ini, maka
dalam pembuatannya akan dibagi dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan
sistematika penulisan.